Dunia gaming dikejutkan dengan berita pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di Microsoft. Sekitar 1900 karyawan dari Xbox, Activision Blizzard, ZeniMax, dan Bethesda kehilangan pekerjaan. Namun, di tengah gejolak ini, muncul rumor yang berpotensi lebih besar dampaknya: Microsoft berencana menghentikan rilis fisik game Xbox.
Jurnalis Jez Corden melaporkan bahwa beberapa sumber mengabarkan penutupan departemen yang khusus menangani rilis game Xbox dalam format fisik. Meski Corden menyatakan bahwa tindakan ini belum secara resmi mengonfirmasi Microsoft sepenuhnya meninggalkan format cakram, namun arah angin perubahan sudah terasa kencang.
Dugaan ini diperkuat oleh beberapa faktor. Pertama, pengumuman versi digital-only dari Hellblade 2. Kedua, beredarnya rumor tentang Xbox Series X generasi berikutnya yang tidak lagi memiliki slot cakram. Tampaknya, Microsoft sedang menggegas pedal menuju masa depan digital.
PHK Mengguncang Departemen Game Fisik:
Pemberhentian massal 1900 karyawan Microsoft tentunya berdampak signifikan. Menurut Corden, beberapa departemen yang terdampak khususnya menangani perilisan fisik game Xbox. Meski belum ada konfirmasi resmi tentang penutupan total departemen ini, isyarat perubahan ke arah digital semakin jelas.
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan. Apakah ini langkah awal menuju penghapusan total format fisik game Xbox? Atau hanya sekedar penghematan dan konsolidasi internal? Hanya waktu yang akan menjawab, namun dampak terhadap karyawan dan industri game tidak bisa diabaikan.
Hellblade 2 dan Xbox Tanpa Cukram: Sinyal Masa Depan Digital:
Pengumuman versi digital-only dari Hellblade 2 yang dikembangkan Ninja Theory, meski menuai kontroversi, turut memperkuat dugaan pergeseran kebijakan. Ketiadaan format fisik untuk game yang secara visual dan naratif dipuji ini seakan menjadi gambaran masa depan di mana cakram menjadi barang koleksi antik.
Rumor mengenai Xbox Series X generasi berikutnya tanpa slot cakram semakin menambah keyakinan. Jika benar, ini akan menjadi langkah berani dari Microsoft, sekaligus tantangan besar bagi ekosistem game fisik. Para kolektor dan pecinta format fisik tentunya harus bersiap dengan perubahan drastis ini.
Ke Mana Arah Game Fisik? Akankah Punah atau Beradaptasi?
Pertanyaan terbesar yang menggantung adalah tentang nasib game fisik ke depannya. Akankah format ini semakin terpinggirkan atau mampu beradaptasi? Industri game terus bergeser ke arah digital, didorong oleh kenyamanan platform online, kemudahan unduh, dan harga yang terkadang lebih murah.
Meski demikian, format fisik masih memiliki basis penggemar yang setia. Kepemilikan fisik, koleksi boks dan artwork game, serta rasa nostalgia untuk generasi yang tumbuh dengan cakram, tidak bisa tergantikan begitu saja. Kemungkinan besar, format fisik akan tetap eksis, meski porsinya dalam pasar game akan semakin mengecil.
Penggemar game fisik mungkin perlu beradaptasi dengan era digital. Koleksi fisik mungkin akan beralih ke koleksi digital. Platform seperti GOG.com yang menawarkan game bebas DRM dan DRM-friendly mungkin akan semakin diminati. Ke depannya, mungkin kita akan melihat format hibrida di mana game digital dilengkapi dengan bonus fisik seperti artbook atau soundtrack untuk menarik gamer yang masih menghargai kepemilikan “nyata.”
Masa depan game Xbox, dan mungkin juga industri game secara keseluruhan, tampaknya sedang bergerak ke arah digital. Pemberhentian departemen terkait game fisik, versi digital-only dari Hellblade 2, dan rumor Xbox tanpa cakram hanyalah beberapa petunjuk kuat dari perubahan besar yang sedang terjadi. Apakah ini langkah yang tepat? Hanya waktu yang akan menjawab. Yang pasti, para gamer, developer, dan industri game perlu bersiap untuk beradaptasi dengan lanskap baru ini.