Dalam konteks undang-undang baru Uni Eropa (UE), WhatsApp dan Facebook Messenger kini dianggap sebagai layanan pemagang.
Hal ini berarti keduanya harus dapat beroperasi dengan aplikasi pesan lainnya, dan kita sekarang memiliki gambaran lebih jelas tentang bagaimana mekanisme ini akan berfungsi.
Opsi Penyelarasan Antar Aplikasi
Direktur Teknik WhatsApp, Dick Brouwer, menjelaskan bagaimana pesan lintas-aplikasi akan berfungsi dalam wawancara dengan Wired. Yang pertama, Brouwer menyatakan bahwa dukungan lintas-aplikasi akan bersifat pilihan untuk pengguna.
Karyawan Meta ini menjelaskan alasan mengapa obrolan yang dapat dioperasikan dari WhatsApp tidak akan diaktifkan secara default:
“Saya bisa memilih apakah saya ingin berpartisipasi dalam pertukaran pesan dengan pihak ketiga. Ini penting, karena bisa menjadi sumber utama spam dan penipuan.”
Pengguna WhatsApp yang mengaktifkan pesan lintas-aplikasi akan melihat kotak masuk terpisah yang disebut “pesan dari pihak ketiga” di bagian atas menu obrolan mereka. Brouwer menyatakan bahwa kotak masuk terpisah diperlukan karena WhatsApp tidak dapat menjanjikan tingkat keamanan dan privasi yang sama seperti pesan asli.
Persyaratan bagi Aplikasi Pesan Lainnya
Aplikasi pesan lain yang ingin beroperasi dengan WhatsApp atau Facebook Messenger harus menandatangani perjanjian dengan Meta dan mengikuti syarat-syarat perusahaan tersebut.
Lebih lanjut, Brouwer mengatakan bahwa Meta ingin aplikasi pihak ketiga menggunakan protokol enkripsi Signal, sejalan dengan aplikasi-aplikasi buatannya sendiri. Ia menambahkan bahwa aplikasi pihak ketiga perlu terhubung ke server WhatsApp agar Anda dapat menerima pesan dari mereka.
Keamanan dan Privasi sebagai Prioritas
Dalam menjelaskan penggunaan kotak masuk terpisah untuk obrolan lintas-aplikasi, Brouwer menekankan bahwa tingkat keamanan dan privasi WhatsApp tidak dapat dijamin pada tingkat yang sama seperti pesan asli.
Hal ini mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap potensi spam dan penipuan yang dapat merugikan pengguna. Dengan memberikan pilihan kepada pengguna untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur ini, WhatsApp berusaha untuk memberikan kontrol lebih kepada pengguna terkait dengan keamanan dan pengalaman pengguna mereka.
Dalam rangka mencapai interoperabilitas dengan aplikasi pesan lain, Meta mendorong penggunaan protokol enkripsi Signal, yang telah dikenal dengan keamanan yang kuat. Persyaratan untuk aplikasi pihak ketiga juga menekankan pada keterlibatan Meta dalam memastikan bahwa standar keamanan dan privasi yang tinggi tetap terjaga dalam ekosistem pesan lintas-aplikasi.
Kesimpulan:
Dengan pengenalan undang-undang baru UE yang menetapkan WhatsApp dan Facebook Messenger sebagai layanan pemagang, langkah-langkah untuk mencapai interoperabilitas dengan aplikasi pesan lainnya menjadi jelas.
Pengguna diberikan kendali melalui opsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan pesan lintas-aplikasi, sementara Meta menetapkan persyaratan yang ketat untuk memastikan keamanan dan privasi tetap menjadi prioritas utama. Sebagai pengguna WhatsApp, penting untuk tetap waspada terhadap perubahan ini dan memahami implikasinya terhadap pengalaman pengguna dan keamanan pesan.