Twitter nampaknya telah menghapus semua gambar yang diunggah ke situs tersebut antara tahun 2011 hingga 2014. Masalah ini ditemukan oleh pengguna Twitter bernama Tom Coates pada hari Sabtu.
Selain kehilangan gambar, tautan yang dibuat selama periode waktu yang sama menggunakan layanan pemendek tautan Twitter juga tidak lagi berfungsi.
Salah satu tweet yang terkena dampak adalah selfie terkenal Ellen DeGeneres di Oscars, yang menghasilkan lebih dari 2,8 juta retweet dan saat ini memegang gelar sebagai post dengan retweet terbanyak sepanjang masa. Gambar tersebut dipulihkan pada hari Sabtu siang bersama dengan tweet Barack Obama yang memeluk Ibu Negara setelah terpilih kembali pada tahun 2012.
The Verge mencatat bahwa foto-foto dan tautan-tautan yang ditambahkan pada tahun 2016—setelah Twitter melakukan perubahan dalam cara mengelola gambar dan tautan—semuanya tampak berfungsi dengan baik, menunjukkan adanya batasan tertentu untuk masalah ini.
Pada tahun tersebut, Twitter juga menambahkan fitur “peningkatan pengayaan URL” yang menampilkan pratinjau tautan dan “lampiran asli,” yang memungkinkan penambahan foto tanpa mempengaruhi batasan 140 karakter.
Menanggapi masalah ini, Twitter belum memberikan pernyataan resmi. Namun, para pengguna Twitter sudah mulai bereaksi dengan kehilangan foto-foto dan tautan-tautan tersebut. Banyak pengguna yang mengungkapkan kekecewaan dan kehilangan kenangan berharga yang terdapat dalam gambar-gambar tersebut.
Pada era media sosial saat ini, foto-foto dan tautan-tautan sudah menjadi bagian penting dalam berbagi pengalaman dan informasi. Penghapusan foto-foto dan tautan-tautan di Twitter ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keandalan dan keberlanjutan layanan online.
Meskipun Twitter menyatakan bahwa data masih tersimpan di server mereka, kehilangan akses ke foto-foto dan tautan-tautan tersebut tentu akan menimbulkan dampak negatif bagi pengguna Twitter.
Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan penyimpanan data Twitter. Apakah ada kebijakan penyingkiran data tertentu setelah periode waktu tertentu? Jika iya, apakah pengguna diberikan pemberitahuan terlebih dahulu atau tidak? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab oleh Twitter untuk memberikan klarifikasi kepada pengguna dan memastikan kepercayaan mereka terhadap platform ini.
Dalam hal ini, Twitter juga perlu belajar dari kesalahan. Sebagai salah satu platform media sosial terbesar di dunia, mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi data pengguna dan memastikan pengalaman pengguna yang baik. Penghapusan foto-foto dan tautan-tautan yang signifikan seperti ini menunjukkan adanya kegagalan dalam menjaga dan mengelola data pengguna dengan baik.
Sebagai pengguna Twitter, kita juga perlu lebih berhati-hati dengan data dan konten yang kita bagikan di platform ini. Meskipun platform media sosial dapat menjadi tempat yang hebat untuk berbagi pengalaman dan berinteraksi dengan orang lain, kita juga harus menyadari bahwa data kita mungkin tidak selalu aman. Penting untuk selalu memeriksa kebijakan privasi dan keamanan platform media sosial yang kita gunakan dan berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi.
Dalam kesimpulannya, penghapusan foto-foto dan tautan-tautan yang diposting antara 2011 hingga 2014 di Twitter merupakan masalah serius yang perlu diperhatikan. Twitter perlu memberikan penjelasan resmi dan memperbaiki kegagalan dalam mengelola data pengguna.
Pengguna juga perlu lebih berhati-hati dengan data pribadi yang dibagikan di platform media sosial. Dalam era digital ini, kita semua harus memahami pentingnya menjaga keamanan dan keberlanjutan pengalaman online kita.