TikTok, aplikasi populer untuk membuat dan menonton video pendek, tengah menguji coba fitur terbarunya yang disebut AI Song.
Fitur ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk menghasilkan komposisi musik berbasis teks.
AI Song: Fitur Inovatif dengan Potensi Kontroversi
TikTok sedang mengembangkan fitur terbaru yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan komposisi musik dengan menggunakan kecerdasan buatan. Dengan mengandalkan katalog musik yang telah dibangun sebelumnya dalam genre pop, hip-hop, dan EDM, pengguna dapat memasukkan lirik lagu, dan sistem akan memilih musik yang sesuai sambil melakukan otomatisasi penyesuaian vokal.
Meskipun AI Song belum tersedia untuk seluruh pengguna, beberapa yang telah mengaksesnya tidak sepenuhnya puas dengan kualitas algoritma yang digunakan. Beberapa pengguna melaporkan ketidaksesuaian vokal dengan ritme, seperti yang terlihat dalam video pengguna Jonah Manzano.
Dalam komposisinya, kata “comedy” diucapkan seolah memiliki lebih banyak suku kata daripada yang seharusnya. Kristi Leilani juga mengalami kesulitan dengan vokal yang tidak selalu mencapai nada yang diinginkan dalam lagu berdasarkan komposisi Britney Spears.
Tantangan Kualitas Algoritma dan Respon Pengguna
Keberhasilan implementasi teknologi kecerdasan buatan dalam menciptakan musik menjadi tantangan bagi TikTok. Pengguna yang telah mencoba fitur AI Song memberikan umpan balik terkait kualitas algoritma, terutama terkait dengan keterbatasan dalam menyesuaikan vokal dengan ritme dan mencapai nada yang tepat.
Penting untuk dicatat bahwa peningkatan kualitas algoritma ini menjadi kunci kesuksesan fitur tersebut. TikTok dapat memanfaatkan masukan dari pengguna yang telah menguji coba fitur ini untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan. Respons positif dari pengguna dapat meningkatkan daya tarik AI Song, sementara tanggapan negatif dapat menghambat adopsi fitur tersebut.
Regulasi dan Identifikasi Konten AI di TikTok
Sebelumnya, TikTok menghadapi kontroversi terkait lagu yang sepenuhnya dibuat oleh jaringan saraf dan diunggah ke platform. Ini menimbulkan protes dari artis dan label yang menuduh pelaku lagu tersebut melakukan pelanggaran hak cipta. Sebagai respons, TikTok memperbarui aturan platformnya untuk meminta pengguna secara terbuka mendeklarasikan penggunaan kecerdasan buatan dalam video mereka.
Langkah-langkah ini diambil untuk mencegah skandal serupa dan memastikan pengakuan yang jelas terhadap konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan. Peningkatan regulasi di sekitar konten AI di TikTok menjadi langkah yang penting untuk melindungi hak cipta dan mengurangi potensi perselisihan hukum di masa depan.
Kesimpulan: TikTok dan Era Baru Musik Berbasis AI
Dengan uji coba fitur AI Song, TikTok memasuki era baru dalam pembuatan musik berbasis kecerdasan buatan. Meskipun masih ada tantangan terkait kualitas algoritma dan respon pengguna, langkah-langkah untuk meningkatkan regulasi dan identifikasi konten AI menunjukkan komitmen TikTok untuk menghindari kontroversi hak cipta.
Seiring dengan pengembangan teknologi ini, akan menarik untuk melihat bagaimana TikTok dapat memanfaatkan umpan balik pengguna dan terus meningkatkan AI Song untuk memberikan pengalaman musik yang lebih baik bagi para kreator dan penonton di platform ini.