Threads merupakan platform media sosial terbaru yang diluncurkan oleh Meta, perusahaan yang juga memiliki Instagram. Dalam waktu tujuh jam setelah diluncurkan, platform ini telah berhasil mendapatkan 10 juta pendaftar pertama, termasuk merek, selebriti, dan tokoh industri.
Jika Anda ingin ikut merasakan sensasi baru atau sekedar penasaran apa yang ditawarkan oleh platform ini, berikut adalah panduan pendaftarannya.
Threads adalah platform yang secara langsung menghadang Twitter sebagai pesaing utama. Namun, yang membedakan Threads dari Twitter adalah Threads memanfaatkan pengguna dari Instagram sebagai basisnya. Jika Anda sudah memiliki akun Instagram, mendaftar di Threads akan menjadi lebih mudah.
Cara mendaftar di Threads:
- Unduh aplikasi Threads dari Google Play Store (untuk pengguna Android) atau App Store (untuk pengguna iOS).
- Setelah mengunduh aplikasi, pilih opsi “Log in with Instagram”.
- Jika Anda memiliki lebih dari satu akun Instagram, Anda dapat dengan mudah berganti akun dengan fitur “Switch accounts”.
- Buat profil Anda di Threads. Anda dapat mengimpor informasi langsung dari akun Instagram Anda untuk menghemat waktu.
- Pilih akun-akun yang ingin Anda ikuti. Anda dapat memilih “Follow all” atau melewati langkah ini jika ingin melakukannya nanti.
- Tentukan apakah akun Anda akan bersifat publik atau pribadi. Akun publik dapat dilihat oleh siapa pun dan postingan dapat dibagikan, sedangkan akun pribadi hanya dapat dilihat oleh para pengikut.
- Klik “Join Threads” dan Anda akan langsung diarahkan ke beranda yang menampilkan postingan dari akun-akun yang Anda ikuti.
Perbedaan Antara Threads dan Twitter
Threads dan Twitter adalah dua platform media sosial dengan fitur-fitur yang serupa, namun ada beberapa perbedaan penting antara keduanya. Threads memanfaatkan pengguna dari Instagram, sehingga lebih fokus pada konten teks daripada foto dan video seperti yang ditawarkan oleh Instagram.
Beberapa perbedaan antara Threads dan Twitter adalah:
- Karakteristik Konten: Di Threads, postingan dapat mencapai 500 karakter dan dapat mencakup gambar, GIF, dan video hingga lima menit. Sementara di Twitter, postingan dibatasi menjadi 280 karakter dengan kemungkinan menyertakan gambar, video pendek, atau tautan eksternal.
- Interaksi Pengguna: Seperti Twitter, di Threads pengguna dapat menyukai, membagikan, dan memberikan tanggapan terhadap postingan. Pengguna juga memiliki opsi untuk menghentikan mengikuti, membisukan, dan melaporkan pengguna lain.
- Orientasi Konten: Threads menawarkan umpan berita yang terdiri dari postingan dari akun yang diikuti dan juga akun yang disarankan berdasarkan minat pengguna. Sedangkan Twitter lebih berfokus pada umpan waktu nyata (real-time feed) yang menampilkan postingan dari semua akun yang diikuti.
Potensi Threads sebagai Rival Twitter yang Serius
Dengan pertumbuhan jumlah pendaftar yang begitu cepat, Threads memiliki potensi menjadi pesaing utama bagi Twitter. Platform ini menggabungkan fitur-fitur dari Instagram dan Twitter, sehingga menarik bagi pengguna yang ingin menciptakan konten teks yang lebih panjang dengan dukungan gambar dan video yang lebih besar.
Threads dapat menjadi platform yang menarik bagi merek, selebriti, dan tokoh industri untuk berinteraksi dengan pengikut mereka secara lebih personal dan mendalam. Dengan adanya umpan berita yang didasarkan pada minat pengguna, Threads juga dapat memberikan pengalaman yang lebih relevan dan terkurasi dibandingkan dengan umpan waktu Twitter yang penuh dengan informasi yang tidak teratur.
Namun, apakah Threads benar-benar akan menjadi “paku terakhir di peti mati” untuk Twitter masih harus dilihat. Twitter telah bertahan dari banyak eksodus pengguna sebelumnya dan terus mengembangkan fungsionalitasnya untuk tetap relevan dalam persaingan dengan platform media sosial lainnya.
Dalam prosesnya, kita akan melihat bagaimana Threads menghadapi tantangan dalam menjaga pengguna tetap terlibat dan memastikan keberlangsungan pertumbuhan yang konsisten. Apakah Threads akan menjadi alternatif utama bagi pengguna yang ingin menciptakan konten yang lebih panjang dan mendalam, ataukah Twitter akan tetap sebagai platform dominan dalam berbagi informasi secara real-time? Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan ini.