Surat Wajib Pajak (WJP) adalah surat pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk menginformasikan mengenai kewajiban perpajakan seseorang atau perusahaan. Dalam contoh surat WJP, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan, seperti tujuan surat, jenis surat yang digunakan, dan informasi yang harus disertakan di dalam surat.
1. Contoh Surat WJP Tunggakan Pajak
Selamat pagi Bapak/Ibu,
Saya dari Direktorat Jenderal Pajak ingin memberitahukan bahwa Bapak/Ibu memiliki tunggakan pajak sebesar Rp 10.000.000,- yang harus segera diselesaikan.
Kami menyarankan agar Bapak/Ibu segera membayar tunggakan pajak tersebut sebelum tanggal 30 September 2021.
Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat kami,
Direktorat Jenderal Pajak
2. Contoh Surat WJP Keterlambatan Pajak
Kepada Yth. Bapak/Ibu,
Selamat siang,
Dalam rangka pemenuhan kewajiban perpajakan, kami ingin menginformasikan bahwa Bapak/Ibu terlambat membayar pajak sebesar Rp 5.000.000,- pada tanggal 30 Agustus 2021.
Kami mohon agar Bapak/Ibu segera melunasi keterlambatan tersebut secara online atau langsung ke kantor pajak terdekat.
Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat kami,
Direktorat Jenderal Pajak
3. Contoh Surat WJP Pengajuan Keringanan Pajak
Yth. Bapak/Ibu,
Selamat sore,
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 234/PMK.03/2019, kami memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk mengajukan permohonan keringanan pajak.
Kami mengajak Bapak/Ibu untuk segera mengajukan permohonan keringanan pajak tersebut agar dapat membantu dalam pemenuhan kewajiban perpajakan Bapak/Ibu.
Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat kami,
Direktorat Jenderal Pajak
4. Contoh Surat WJP Tidak Memiliki NPWP
Kepada Yth. Bapak/Ibu,
Selamat pagi,
Kami mengetahui bahwa Bapak/Ibu belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang sah. Oleh karena itu, kami mengajak Bapak/Ibu untuk segera melakukan pendaftaran NPWP.
Kami juga ingin mengingatkan bahwa setiap orang atau badan yang memenuhi kriteria wajib memiliki NPWP. Jadi, kami mohon Bapak/Ibu segera mematuhi peraturan perpajakan.
Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat kami,
Direktorat Jenderal Pajak
5. Contoh Surat WJP Peringatan
Yth. Bapak/Ibu,
Selamat siang,
Kami dari Direktorat Jenderal Pajak ingin memberikan peringatan kepada Bapak/Ibu karena belum memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
Kami mohon agar Bapak/Ibu segera mematuhi peraturan perpajakan dan memenuhi kewajiban perpajakan yang belum diselesaikan.
Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat kami,
Direktorat Jenderal Pajak
6. Contoh Surat WJP Pemberitahuan Pajak Tahunan
Kepada Yth. Bapak/Ibu,
Selamat pagi,
Dalam rangka pemenuhan kewajiban perpajakan, kami ingin memberitahukan bahwa Bapak/Ibu harus melaporkan pajak tahunan sebagai Wajib Pajak Badan/Orang Pribadi.
Kami mohon agar Bapak/Ibu segera melaporkan pajak tahunan tersebut sebelum tanggal 31 Maret 2022.
Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat kami,
Direktorat Jenderal Pajak
7. Contoh Surat WJP Pemutihan Pajak
Kepada Yth. Bapak/Ibu,
Selamat sore,
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 22/PMK.03/2021, kami memberikan kesempatan kepada Bapak/Ibu untuk mengikuti program pemutihan pajak.
Kami mengajak Bapak/Ibu untuk segera memanfaatkan program ini agar dapat membantu dalam pemenuhan kewajiban perpajakan Bapak/Ibu.
Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat kami,
Direktorat Jenderal Pajak
Tips Mengirim Surat Wajib Pajak yang Efektif
Untuk membuat surat Wajib Pajak yang efektif, perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
- Pilih jenis surat yang tepat
- Sertakan semua informasi yang diperlukan
- Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti
- Tulis surat dengan format yang rapi dan profesional
- Periksa kembali surat sebelum mengirimkannya
Pertanyaan yang Sering Diajukan mengenai Surat Wajib Pajak
1. Apa saja jenis surat Wajib Pajak?
Jenis surat Wajib Pajak antara lain surat tunggakan pajak, surat keterlambatan pajak, surat pengajuan keringanan pajak, surat peringatan, surat pemberitahuan pajak tahunan, dan surat pemutihan pajak.
2. Apakah surat Wajib Pajak harus menggunakan bahasa resmi?
Ya, surat Wajib Pajak sebaiknya menggunakan bahasa yang resmi, jelas, dan mudah dimengerti.
3. Apakah harus menandatangani surat Wajib Pajak?
Ya, sebaiknya surat Wajib Pajak ditandatangani oleh pihak yang berwenang.
4. Bagaimana cara mengetahui apakah surat Wajib Pajak sudah diterima?
Setelah mengirimkan surat Wajib Pajak, Anda dapat memperoleh tanda bukti pengiriman dari kantor pos atau menggunakan aplikasi resmi dari DJP.
5. Apakah ada sanksi jika tidak membayar pajak tepat waktu?
Ya, Bapak/Ibu bisa dikenakan sanksi berupa denda atau bahkan diproses secara hukum.
6. Bagaimana cara mengurus tunggakan pajak?
Anda dapat mengurus tunggakan pajak dengan membayar secara online atau langsung ke kantor pajak terdekat.
Kesimpulan
Surat Wajib Pajak merupakan surat pemberitahuan mengenai kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi oleh setiap orang atau badan yang memenuhi kriteria wajib. Dalam membuat surat Wajib Pajak yang efektif, perlu diperhatikan jenis surat yang tepat, sertakan semua informasi yang diperlukan, gunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, tulis surat dengan format yang rapi dan profesional, serta periksa kembali surat sebelum mengirimkannya.