Banyak sekali hal-hal yang tak terduga yang terkadang membuat kita harus meminta izin cuti kerja. Salah satunya adalah urusan keluarga. Meski terdengar sepele, namun urusan keluarga dapat mendesak dan membutuhkan kehadiran kita. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa contoh surat cuti kerja urusan keluarga yang bisa Anda gunakan sebagai referensi dan diedit sesuai kebutuhan.
1. Cuti Ibu Sakit
Kepada Yth,
HRD Departemen XYZ
Perihal: Permohonan Cuti Kerja
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ayu Nurhaliza
NIP : 12345678
Dengan ini mengajukan permohonan cuti kerja selama 3 hari, mulai tanggal 10 Februari sampai dengan 12 Februari 2022.
Adapun alasan permohonan cuti kerja ini adalah karena ibu saya sakit dan saya harus menemani ibu saya berobat ke rumah sakit yang cukup jauh dari tempat tinggal kami.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan persetujuannya, saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat saya,
Ayu Nurhaliza
Complimentary Close: Hormat Saya,
2. Cuti Nikah
Kepada Yth,
HRD Departemen ABC
Perihal: Permohonan Cuti Kerja
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Budi Santoso
NIP : 12345678
Melalui surat ini saya bermaksud untuk mengajukan permohonan cuti kerja selama 5 hari, mulai dari tanggal 20 Januari sampai dengan 24 Januari 2022.
Permohonan ini saya ajukan karena saya akan menikah pada tanggal 22 Januari 2022, di kampung halaman calon istri saya, dan saya harus membantu persiapan serta mengikuti acara selama beberapa hari.
Demikian surat permohonan cuti kerja ini saya buat dengan sebenar-benarnya, atas perhatian dan persetujuannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Budi Santoso
Complimentary Close: Hormat Saya,
3. Cuti Duka
Kepada Yth.,
HRD Departemen LMN
Perihal: Permohonan Cuti Kerja
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ida Susanti
NIP : 12345678
Dalam waktu dekat ini, saya dihadapkan pada urusan keluarga yang membutuhkan kehadiran saya. Ayah saya baru saja meninggal dunia dan saya perlu mengurus segala sesuatu terkait pemakaman dan keluarga.
Dengan ini, saya mengajukan permohonan cuti kerja selama 7 hari, mulai dari tanggal 4 April sampai 10 April 2022.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan persetujuannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Ida Susanti
Complimentary Close: Hormat Saya,
4. Cuti Persalinan
Kepada Yth.,
HRD Departemen JKL
Perihal: Permohonan Cuti Kerja
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Wulan Sari
NIP : 12345678
Permohonan ini saya ajukan untuk mengambil cuti persalinan selama 3 bulan, mulai dari tanggal 1 Mei sampai dengan 31 Juli 2022.
Permohonan ini saya ajukan karena saya akan melahirkan anak pertama saya pada akhir bulan ini. Saya perlu waktu untuk mengurus anak dan keluarga saya.
Demikian surat permohonan cuti kerja ini saya buat dengan sebenar-benarnya, atas perhatian dan persetujuannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Wulan Sari
Complimentary Close: Hormat Saya,
5. Cuti Perawatan Anak
Kepada Yth.,
HRD Departemen PQR
Perihal: Permohonan Cuti Kerja
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Andriani Wijaya
NIP : 12345678
Saya bermaksud mengajukan permohonan cuti kerja selama 10 hari, mulai dari tanggal 15 Maret sampai dengan 24 Maret 2022.
Permohonan ini saya ajukan karena anak saya, yang masih berusia 1 tahun, sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Sebagai orangtua, saya harus mengurus anak saya dan menemani selama dia dirawat.
Demikian surat permohonan cuti kerja ini saya buat, atas perhatian dan persetujuannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Andriani Wijaya
Complimentary Close: Hormat Saya,
6. Cuti Keperluan Keluarga
Kepada Yth.,
HRD Departemen GHI
Perihal: Permohonan Cuti Kerja
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ahmad Fauzi
NIP : 12345678
Saya ingin mengajukan permohonan cuti kerja selama 2 hari, mulai dari tanggal 10 September sampai dengan 11 September 2022.
Alasan permohonan ini adalah karena ada keperluan keluarga yang harus saya urus. Saya harus menemani istri saya ke pengadilan untuk menyelesaikan masalah hukum keluarga. Saya berharap bisa memperoleh izin cuti kerja dari pimpinan yang terhormat.
Demikian surat permohonan cuti kerja ini saya buat, atas perhatian dan persetujuannya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Ahmad Fauzi
Complimentary Close: Hormat Saya,
Tips Mengajukan Surat Cuti Kerja
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam mengajukan permohonan surat cuti kerja urusan keluarga:
- Sebaiknya ajukan permohonan sebelum waktu cuti yang diambil.
- Berikan alasan yang jelas dan detail mengenai keperluan keluarga yang harus Anda urus.
- Usahakan memberikan bukti seperti surat keterangan dari dokter atau pihak keluarga yang terkait.
- Berikan alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghindari kerugian perusahaan.
- Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih atas perhatian dan persetujuannya.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
1. Apa saja dokumen yang harus disertakan dalam surat cuti kerja urusan keluarga?
Sebaiknya, Anda melampirkan dokumen-dokumen yang mendukung alasan cuti, seperti surat keterangan dari dokter atau pihak keluarga yang terkait. Dokumen ini dapat menjadi bukti yang kuat dalam memperoleh persetujuan dari perusahaan.
2. Apakah saya harus memberikan alternatif solusi dalam surat cuti kerja urusan keluarga?
Iya, sebaiknya Anda memberikan alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghindari kerugian perusahaan akibat absennya Anda selama cuti. Hal ini akan menunjukkan bahwa Anda tetap memikirkan kepentingan perusahaan meskipun sedang dalam situasi yang mendesak.
3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan persetujuan surat cuti kerja urusan keluarga?
Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan persetujuan dari manajemen perusahaan dapat bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan. Namun, sebaiknya Anda mengajukan permohonan cuti dengan cukup waktu sebelum waktu cuti yang diambil.
4. Apakah saya harus memberikan pengganti ketika mengambil cuti kerja urusan keluarga?
Biasanya, perusahaan tidak meminta pengganti selama cuti kerja urusan keluarga. Namun, sebaiknya Anda menanyakan kebijakan perusahaan terkait hal ini.
5. Apa yang harus saya lakukan jika permohonan surat cuti kerja urusan keluarga saya ditolak?
Jika permohonan surat cuti kerja urusan keluarga Anda ditolak, sebaiknya Anda meminta penjelasan mengenai alasan penolakan tersebut. Kemudian, Anda bisa mencoba untuk bernegosiasi dengan manajemen atau mencari solusi alternatif yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
6. Apakah saya harus mengambil cuti kerja urusan keluarga jika bukan hal yang mendesak?
Terkadang, kita memang merasa sulit untuk memilih antara keluarga dan pekerjaan. Namun, sebaiknya Anda mempertimbangkan kembali keperluan keluarga yang harus diurus. Jika memang terdapat keperluan atau keadaan yang mendesak, maka mengambil cuti kerja urusan keluarga adalah hal yang wajar dan perlu dilakukan.
Kesimpulan
Demikianlah beberapa contoh surat cuti kerja urusan keluarga yang bisa Anda gunakan sebagai referensi. Pengajuan cuti kerja urusan keluarga memang terkadang tidak terduga, namun dengan memberikan alasan yang jelas dan detail, serta alternatif solusi yang dapat dilakukan, diharapkan permohonan surat cuti kerja urusan keluarga Anda dapat disetujui oleh perusahaan. Selalu prioritaskan kepentingan dan kesehatan keluarga Anda.