Spotify, platform streaming musik terkemuka, dikabarkan sedang mengambil langkah besar dengan memperkenalkan program uji coba baru yang memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan buku audio secara gratis. Dilansir oleh The Wall Street Journal, Spotify saat ini “bekerja sama dengan beberapa penerbit terbesar di AS” untuk merumuskan rincian program ini.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa pengguna akan dapat mendengarkan hingga 20 jam konten setiap bulannya tanpa biaya tambahan. Saat ini, belum ada informasi pasti mengenai daftar buku yang akan tersedia saat diluncurkan, karena masih dalam proses finalisasi, meskipun diharapkan akan mencakup beragam genre.
Perluasan Katalog Buku Audio di Spotify
Pada bulan September 2022, Spotify memperkenalkan layanan buku audio, memberikan pengguna akses ke lebih dari 300.000 judul dari penulis terkenal seperti Stephen King dan jurnalis Malcolm Gladwell. Sejak saat itu, jumlah judul yang tersedia telah meningkat menjadi lebih dari 350.000.
Namun, saat ini, pengguna harus membayar setiap judul secara terpisah selain biaya berlangganan mereka. Dengan program uji coba ini, buku audio dapat menjadi pilar penting di samping musik di platform ini, jika cukup diminati.
Ketersediaan dan Rencana Pengembangan
Program ini, menurut laporan, akan tersedia untuk jangka waktu terbatas. Perusahaan ingin terlebih dahulu “mengukur minat pelanggan” sebelum mengambil keputusan lebih lanjut. Program buku audio gratis ini diperkirakan akan diluncurkan secara bertahap di sejumlah negara berbahasa Inggris, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Inggris.
Meskipun buku audio Spotify juga tersedia di Irlandia dan Selandia Baru, laporan Wall Street Journal tidak menyebutkan apakah kedua negara ini akan mendapatkan konten gratis. Kami telah menghubungi Spotify untuk konfirmasi lebih lanjut apakah inisiatif terbaru mereka akan diperluas ke negara-negara lain.
Analisis dan Pertimbangan
Seperti yang dikemukakan oleh Wall Street Journal, buku audio, sebagaimana podcast, merupakan pasar yang sedang berkembang dan sangat populer di kalangan pendengar. Namun, langkah ini mungkin memaksa Spotify untuk mengalokasikan sumber dayanya dari layanan streaming musik. Memperluas konten non-musik ini juga dapat berisiko alienasi pengguna, terutama setelah kenaikan harga baru-baru ini.
Namun, pertanyaan mendasar adalah apakah raksasa streaming ini bersedia bersaing dengan pemain besar seperti Audible dalam bidang ini. Audible menawarkan uji coba gratis selama 30 hari di mana pengguna dapat memperoleh manfaat berlimpah, termasuk token buku audio gratis, akses tanpa batas ke konten asli, dan akses offline ke judul-judul yang ada di perangkat.
Sementara itu, Spotify masih harus memenuhi janji lama mereka mengenai tier Hi-Res/Supremium untuk para penggemar musik. Mungkin akan lebih bijak jika layanan ini mengatasi prioritas mereka sebelum memperluas cakupan.
Dalam kesimpulan, langkah ambisius Spotify untuk memperkenalkan buku audio gratis untuk pelanggan merupakan perkembangan menarik dalam dunia hiburan digital. Meskipun belum ada kepastian mengenai judul-judul yang akan tersedia, langkah ini membuka peluang besar bagi para penggemar buku dan pendengar setia Spotify.
Bagaimanapun juga, tantangan terbesar mungkin terletak pada bagaimana Spotify akan menyeimbangkan fokusnya antara musik dan konten non-musik, sambil tetap mempertahankan kepuasan pelanggan.