Qualcomm baru saja memperkenalkan chipset Snapdragon 6s Gen 3. Namun, kemunculannya menuai kontroversi. Pasalnya, banyak pihak yang mencurigai kemiripannya dengan Snapdragon 695 yang dirilis pada tahun 2021.
Kecurigaan tersebut ternyata benar. Qualcomm sendiri mengonfirmasi bahwa Snapdragon 6s Gen 3 adalah “versi peningkatan” dari Snapdragon 695, menawarkan peningkatan performa CPU, GPU, dan AI.
Meskipun peningkatan performa patut diapresiasi, peluncuran ulang chipset berusia tiga tahun dengan nama berbeda dinilai dapat membingungkan konsumen. Apalagi, skema penamaan Snapdragon yang sudah rumit semakin diperparah dengan strategi ini.
Snapdragon 6s Gen 3: Peningkatan Performa CPU, GPU, dan AI
Qualcomm memang mengakui bahwa Snapdragon 6s Gen 3 adalah versi upgrade dari Snapdragon 695. Peningkatan utama yang ditawarkan terletak pada CPU, GPU, dan AI. Peningkatan clock speed CPU telah disebutkan sebelumnya, namun detail mengenai peningkatan GPU dan AI masih belum dijabarkan secara rinci oleh Qualcomm.
Meskipun begitu, peningkatan performa tentu menjadi nilai positif. Peningkatan ini diharapkan dapat menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih baik, terutama dalam hal browsing web, menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan (multitasking), dan tentunya gaming.
Strategi Marketing yang Menyesatkan?
Keputusan Qualcomm untuk meluncurkan kembali Snapdragon 695 dengan nama Snapdragon 6s Gen 3 dikhawatirkan akan membingungkan konsumen. Skema penamaan Snapdragon sendiri memang sudah terbilang rumit, dan penambahan varian “s” hanya menambah keruwetan.
Sebagai gambaran, saat ini penamaan Snapdragon umumnya mengikuti pola “angka + huruf opsional.” Semakin tinggi angkanya, maka semakin baik performanya. Huruf opsional seperti “+” biasanya menunjukkan varian tertinggi dalam seri tersebut.
Dengan skema ini, konsumen dapat dengan mudah memahami kelas performa dari sebuah chipset Snapdragon. Namun, kehadiran Snapdragon 6s Gen 3 sebagai “versi peningkatan” dari Snapdragon 695 justru membuat skema penamaan ini menjadi rancu.
Konsumen yang tidak mengikuti perkembangan teknologi secara detil mungkin akan berasumsi bahwa Snapdragon 6s Gen 3 adalah chipset yang lebih baik dibandingkan Snapdragon 695, padahal keduanya pada dasarnya adalah chipset yang sama dengan sedikit peningkatan.
Dampak terhadap Konsumen
Strategi marketing Qualcomm yang merilis ulang Snapdragon 695 dengan nama Snapdragon 6s Gen 3 dapat merugikan konsumen. Konsumen yang tidak jeli berpotensi untuk memilih smartphone dengan Snapdragon 6s Gen 3 dengan asumsi bahwa performanya lebih baik, padahal peningkatan yang ditawarkan mungkin tidak terlalu signifikan.
Selain itu, strategi ini juga berpotensi merusak kepercayaan konsumen terhadap brand Qualcomm. Konsumen mungkin akan mempertanyakan transparansi dan kredibilitas Qualcomm dalam memasarkan produknya.
Sebagai konsumen, ada baiknya untuk selalu mencari informasi lebih lanjut sebelum memutuskan untuk membeli smartphone dengan chipset Snapdragon terbaru. Anda bisa mencari review dari sumber terpercaya untuk mengetahui performa aktual dari Snapdragon 6s Gen 3 dan membandingkannya dengan Snapdragon 695.