Samsung sempat mempertimbangkan untuk beralih dari mesin pencari Google ke Bing. Namun, rencana itu kini diundur karena pihak perusahaan khawatir akan dampak buruk yang timbul baik pada citra publik maupun hubungan bisnisnya.
Berdasarkan laporan dari The Wall Street Journal, Samsung menunda diskusi tersebut meskipun sebelumnya telah menggunakan ChatGPT, sebuah alat kecerdasan buatan generatif yang kini dipakai oleh Bing.
Google saat ini masih menjadi mesin pencari default pada sebagian besar perangkat Samsung yang menggunakan Google Chrome. Selain itu, Samsung juga memiliki browser sendiri yang menggunakan Google sebagai mesin pencari default. Maka dari itu, perusahaan telah mempertimbangkan untuk mengubah mesin pencari default pada browser dan perangkat Galaxy menjadi Bing.
Namun, Samsung harus mempertimbangkan konsekuensi jika benar-benar beralih dari Google menjadi Bing. Terlebih lagi, Samsung memiliki ikatan bisnis dengan Google dan masih terikat kontrak untuk menggunakan aplikasi Google sebagai default pada perangkat Samsung yang memberikan akses ke Play Store.
Meskipun Samsung tertarik pada kecerdasan buatan generatif, perusahaan tersebut belum akan mengembangkannya pada mesin pencari. Sebuah rumor bahkan menyebutkan bahwa Samsung tengah mengembangkan platform generatif AI serupa dengan ChatGPT, namun hanya akan tersedia untuk pegawainya sendiri.
Kendati Samsung menunda rencana untuk beralih ke Bing, Google tetap berusaha menghadirkan mesin pencari generatif AI yang lebih baik dari ChatGPT. Google telah memperkenalkan Bard pada tahun ini dan mengincar untuk mengalahkan Microsoft dengan Bing. Meskipun demikian, Google harus memastikan bahwa Bard berjalan sebaik ChatGPT jika ingin memberikan dampak positif pada mesin pencarinya.
Keputusan Samsung Tunda Rencana Pindah ke Bing
Sejak Microsoft mengintegrasikan ChatGPT ke Bing beberapa waktu lalu, perusahaan tersebut mulai mempromosikan untuk menjadikannya sebagai mesin pencari default pada browser Firefox.
Saat itu, Samsung juga mempertimbangkan untuk menggantikan mesin pencari Google pada perangkat Galaxy-nya dengan Bing. Namun, Samsung menunda rencana tersebut karena khawatir akan dampak buruk yang akan timbul baik pada citra publik maupun hubungan bisnisnya.
Tantangan Bisnis Samsung untuk Beralih dari Google ke Bing
Meskipun Bing memiliki keunggulan dengan adanya ChatGPT, Samsung harus mempertimbangkan konsekuensi jika beralih dari Google ke Bing.
Terlebih lagi, Samsung masih terikat kontrak dengan Google untuk menggunakan aplikasi Google sebagai default pada perangkat Samsung yang memberikan akses ke Play Store. Jika ingin beralih ke Bing, Samsung harus merusak kontrak tersebut yang akan menyebabkan dampak buruk pada hubungan bisnis mereka.
Google Berusaha Mengembangkan Mesin Pencari yang Lebih Baik dari ChatGPT
Google mengincar untuk mengalahkan Microsoft dengan Bing dengan memperkenalkan Bard pada tahun ini. Google harus memastikan bahwa Bard berjalan sebaik ChatGPT jika ingin memberikan dampak positif pada mesin pencarinya.
Dengan menghadirkan mesin pencari generatif AI yang lebih baik dari ChatGPT, Google dapat mempertahankan posisinya sebagai mesin pencari default pada perangkat Samsung.
Kesimpulan
Pandemi telah merubah kebiasaan masyarakat dengan bergesernya kegiatan ke ranah digital. Maka dari itu, mesin pencari semakin menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan sehari-hari.
Meskipun Samsung menunda rencana untuk beralih dari Google ke Bing, Google harus tetap berusaha mengembangkan mesin pencari yang lebih baik dari ChatGPT. Hal ini agar Google dapat mempertahankan posisinya sebagai mesin pencari default pada perangkat Samsung.