Ingin memiliki PC mungil yang powerful untuk keperluan kantor, retail, dan industri? ECS Liva Z5 Plus bisa menjadi jawabannya. PC mini ini menawarkan performa gahar dengan ukuran yang ringkas dan harga yang kompetitif, yaitu $630 (sekitar Rp 9.4 juta) untuk unit yang diuji.
Liva sendiri merupakan keluarga PC mini besutan ECS, yang sejajar dengan Zbox dari Zotac dan NUC dari Intel. Liva Z5 Plus memiliki bodi mungil yang dapat dipasang di bawah meja atau belakang monitor dengan VESA mount. Tak hanya itu, PC ini juga menawarkan banyak pilihan konektivitas fisik dan nirkabel, serta garansi selama 3 tahun.
Secara spesifikasi, Liva Z5 Plus berada di antara Lenovo IdeaCentre Mini yang lebih cepat namun jauh lebih mahal, dan MSI Pro DP21 yang lebih murah namun berukuran lebih besar.
Performa Sehari-hari dalam Genggaman: Menguji ECS Liva Z5 Plus
Unit Liva Z5 Plus yang kami uji berbekal prosesor Intel Core i5-1335U, RAM 16GB, kartu grafis terintegrasi Intel Iris Xe, dan SSD 256GB. Kami membandingkannya dengan beberapa kompetitor, yaitu Acer Veriton Vero Mini ($1,199 dengan Core i7-12700T), Geekom AS6 ($1,009, AMD Ryzen 9 6900HX), Lenovo IdeaCentre Mini ($909.99, Core i7-13700H), dan MSI Pro DP21 ($471, Core i3-12100).
Semua kompetitor tersebut memiliki CPU yang lebih gahar, namun Liva Z5 Plus menjadi yang terkecil di antara semuanya.
Produktivitas dan Konten Kreasional
Kami menjalankan benchmark produktivitas umum yang sama pada sistem mobile dan desktop. Tes pertama menggunakan PCMark 10 dari UL, yang mensimulasikan berbagai alur kerja produktivitas dan perkantoran di dunia nyata untuk mengukur performa keseluruhan sistem, termasuk subtes penyimpanan untuk drive utama.
Tiga benchmark kami lainnya berfokus pada CPU, menggunakan semua core dan thread yang tersedia, untuk menilai kesesuaian PC untuk beban kerja intensif prosesor.
Cinebench R23 dari Maxon menggunakan mesin Cinema 4D mereka untuk merender scene yang kompleks, sementara Geekbench 5.4 Pro dari Primate Labs mensimulasikan aplikasi populer mulai dari rendering PDF dan pengenalan suara hingga machine learning.
Terakhir, kami menggunakan transcoder video open-source HandBrake 1.4 untuk mengonversi klip video berdurasi 12 menit dari resolusi 4K ke 1080p (semakin rendah waktunya, semakin baik).
Sebagai penutup, kami menjalankan PugetBench for Photoshop buatan pembuat workstation Puget Systems. Benchmark ini menggunakan Creative Cloud versi 22 dari editor gambar terkenal Adobe untuk menilai performa PC untuk konten kreasional dan aplikasi multimedia.
Pada PCMark, skor Liva Z5 Plus berada di atas ambang 4.000 poin yang kami tetapkan untuk PC mainstream. Ini artinya, PC ini tidak akan kesulitan menangani aplikasi perkantoran, produktivitas, dan multitasking ringan. SSD yang disertakan juga menunjukkan performa yang cepat pada tes PCMark.
Seperti yang diperkirakan, Liva Z5 Plus tertinggal dalam tes CPU karena memiliki CPU yang paling hemat daya di antara para pesaing. Namun, Liva Z5 Plus justru mengungguli MSI dalam benchmark Photoshop. Skor Cinebench-nya menunjukkan bahwa PC ini kurang ideal untuk tugas jangka panjang, tetapi memang bukan untuk itu ia dirancang.
Kipas pendingin tunggal pada PC mini ini berputar kencang saat menjalankan tes dan mengeluarkan suara yang lebih berisik dari yang kami inginkan. Namun perlu dicatat bahwa ruang pengujian kami sunyi senyap. Kemungkinan besar suara tersebut tidak akan mengganggu atau bahkan tidak terlihat di kantor atau lantai pabrik.
Kinerja Grafis dan Gaming
Dalam pengujian kinerja grafis dan gaming, ECS Liva Z5 Plus menunjukkan performa yang cukup memuaskan. Meskipun tidak dirancang untuk menjadi mesin gaming, ECS masih mampu menghadirkan performa yang cukup baik untuk tugas-tugas grafis dasar dan hiburan visual.
Pengujian menggunakan 3DMark dan GFXBench menunjukkan bahwa ECS mampu mengatasi tugas-tugas grafis dasar dengan baik, meskipun tidak mampu bersaing dengan produk-produk yang memiliki GPU diskrit seperti yang dihadirkan oleh Geekom AS6 dengan AMD Radeon chip.
Kemampuan untuk mendukung multi-monitor juga menjadi salah satu keunggulan dari ECS, menjadikannya pilihan yang cocok untuk penggunaan kantor atau hiburan di rumah. Meskipun tidak direkomendasikan untuk game-game modern atau tugas-tugas grafis yang membutuhkan performa tinggi, ECS tetap menjadi pilihan yang layak untuk penggunaan sehari-hari dan hiburan ringan.
Kesimpulan:
Secara keseluruhan, ECS Liva Z5 Plus menawarkan kombinasi yang menarik antara harga yang terjangkau, ukuran yang kompak, dan kinerja yang memadai untuk penggunaan kantor, ritel, atau industri.
Meskipun tidak memiliki performa yang sehebat produk-produk dengan CPU yang lebih bertenaga, ECS tetap menjadi pilihan yang solid untuk penggunaan sehari-hari dan aplikasi ringan.
Dengan kemampuan untuk dipasang di belakang monitor atau di bawah meja, ECS Liva Z5 Plus menawarkan fleksibilitas dalam pengaturan ruang kerja yang terbatas. Bagi pengguna yang mencari solusi komputasi hemat ruang dengan harga terjangkau, ECS Liva Z5 Plus patut dipertimbangkan sebagai pilihan yang layak.