Sebagai penggemar berat Steam Deck, saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan begitu siap untuk meninggalkan perangkat tersebut. Namun, saat pertama kali mencoba ROG Ally dengan Z1 Extreme, saya sadar bahwa perbandingan antara keduanya tidak seindah yang saya kira.
Meskipun pada awalnya ROG Ally terlihat begitu mengesankan, serangkaian pembaruan telah mengubah kinerja perangkat ini, dan kini penampilannya tidak seindah saat peluncuran.
Harga yang Mengesankan
Perbandingan pertama yang harus dibahas adalah harga. Model Z1 Extreme dari ROG Ally, yang kini tersedia, dijual seharga $700 (sekitar Rp10.150.000) dengan kapasitas penyimpanan 512GB. Di sisi lain, Steam Deck dapat ditemukan dengan harga serendah $400 (sekitar Rp5.800.000), tetapi untuk mendapatkan kapasitas penyimpanan 512GB, Anda perlu mengeluarkan $650 (sekitar Rp9.425.000). Dengan kapasitas penyimpanan yang sama, perbedaan harganya hanya sekitar $50 (sekitar Rp725.000).
Namun, perbandingan dengan Steam Deck tidaklah cukup. Harga yang agresif dari ROG Ally terlihat bahkan lebih mengesankan jika dibandingkan dengan handheld Windows lainnya. Misalnya, Aya Neo 2 dijual seharga $1.100 (sekitar Rp15.950.000), sedangkan GPD Win 4 dihargai sekitar $900 (sekitar Rp13.050.000) meskipun dilengkapi dengan penyimpanan sebesar 1TB. Kedua perangkat tersebut juga menggunakan APU AMD Ryzen 6800U yang lebih lama.
Jantung dari ROG Ally
Namun, yang paling menarik dari ROG Ally adalah APU Ryzen Z1 Extreme. APU ini dilengkapi dengan delapan inti Zen 4 dan 12 inti grafis RDNA 3, dengan kinerja teoritis sekitar 8.6 TFLOPs. Sebagai perbandingan, konsol PS5 memiliki kinerja teoritis sekitar 10.3 TFLOPs.
Tentu saja, Anda tidak akan mendapatkan kinerja sebesar PS5 dari ROG Ally, tetapi ini memberikan gambaran kinerja yang bisa diharapkan. Batasan utamanya adalah daya. Ryzen Z1 Extreme dapat beroperasi dalam rentang daya antara 9 hingga 30 watt (bahkan lebih tinggi untuk periode singkat) saat perangkat digunakan. Saat dalam keadaan idle, daya yang digunakan hanya sekitar 2 watt.
Rentang daya ini penting karena menentukan kinerja (dan masa pakai baterai) yang akan Anda dapatkan dari ROG Ally. Asus menyediakan tiga mode dalam utilitas Armoury Crate-nya: Silent (9W), Performance (15W), dan Turbo (25W, bisa mencapai 30W saat perangkat diisi daya).
Kinerja Luar Biasa
Dengan resolusi asli 1080p dan frame rate tanpa batas, ROG Ally mampu mencapai sekitar 30 frame per detik (fps) dalam game yang sangat menuntut seperti Cyberpunk 2077 dalam mode Turbo. Bahkan dalam game yang sedikit lebih ringan seperti Horizon Zero Dawn, ROG Ally dapat mencapai lebih dari 30 fps dalam mode Performance. Hasil ini bahkan diperoleh dengan pengaturan sedang, bukan yang paling rendah.
Tentu saja, Anda mungkin tidak akan bermain game dengan cara ini. Mode Silent mungkin terlihat buruk, tetapi perlu diingat bahwa hasil ini didapatkan pada resolusi penuh 1080p. Anda dapat menjalankan game pada resolusi 720p dengan bantuan Radeon Super Resolution (RSR) milik AMD, yang memungkinkan Anda menjalankan game pada resolusi lebih rendah dengan upscaling untuk meningkatkan kinerja atau masa pakai baterai.
Dalam konteks ini, ROG Ally terlihat sangat mengesankan. Bahkan dalam mode Performance default-nya, ROG Ally mampu mengungguli Steam Deck pada resolusi 720p (Steam Deck berjalan pada resolusi 800p). Dengan hasil di atas 60 fps dalam Horizon Zero Dawn, 30 fps yang nyaman dalam Returnal, dan hampir 45 fps dalam Cyberpunk 2077, ROG Ally menunjukkan performa yang baik. Berdasarkan pengujian kami, ROG Ally lebih dari 50% lebih cepat daripada Steam Deck dalam perbandingan yang setara.
Tingkat performa ini juga dicapai dengan kapasitas baterai yang masih cukup. Dalam mode Performance default, ROG Ally mampu bertahan selama sekitar satu jam 53 menit saat bermain Cyberpunk 2077 pada resolusi 1080p dengan frame rate tanpa batas. Mode Performance dapat memberikan sekitar dua jam bermain dalam game yang menuntut pada resolusi 1080p.
Kesimpulan
Meskipun ROG Ally telah mengalami beberapa pembaruan sejak peluncurannya, kinerjanya tetap solid pada resolusi aslinya. Beberapa perbedaan kecil mungkin terlihat, tetapi secara keseluruhan, ROG Ally masih menunjukkan kinerja yang mengesankan.
Namun, ada beberapa kekhawatiran, terutama mengenai kegagalan kartu micro SD pada ROG Ally di bawah kondisi termal tertentu, yang saat ini masih dalam perbaikan. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa kinerja ROG Ally dapat dipengaruhi oleh pembaruan BIOS, sementara Steam Deck telah menunjukkan stabilitas yang luar biasa dalam kinerjanya sepanjang masa pakainya.
Dengan harga yang kompetitif dan kinerja yang superior, ROG Ally dengan Ryzen Z1 Extreme adalah pilihan yang patut dipertimbangkan untuk para gamer yang mencari handheld Windows yang kuat. Namun, pembaruan perangkat dan masalah kartu micro SD perlu diwaspadai agar pengalaman bermain game Anda tetap lancar.
Catatan:
Kurs USD ke IDR dihitung dengan kurs saat ini, yang dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu. Harga dalam artikel ini hanya sebagai referensi dan dapat berubah sesuai dengan nilai