Jaringan pengisian kendaraan listrik nasional masih dalam tahap pengembangan, tetapi beberapa produsen otomotif tengah menguji teknologi terbaru yang dapat menjadi tren besar selanjutnya: pengisian kendaraan listrik tanpa kabel.
Pada tahun 2020, Society of Automotive Engineers (SAE) telah mengeluarkan standar resmi untuk teknologi ini, dan sekarang para produsen otomotif sedang menguji dan membuat prototipe secara diam-diam.
Meskipun belum dapat dipastikan kapan teknologi ini akan tersedia secara luas, ada kemungkinan besar bahwa modelnya akan mengikuti teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan Massachusetts, WiTricity, yang telah melisensikan kepemilikan intelektualnya kepada Wiferon, penyedia pengisian kendaraan listrik tanpa kabel asal Jerman yang diakuisisi oleh Tesla pada Juli 2023.
Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana pengisian kendaraan listrik tanpa kabel bekerja, mengapa teknologi ini menarik perhatian para produsen otomotif besar, dan bagaimana teknologi ini memengaruhi masa depan pengisian kendaraan listrik.
Bagaimana Pengisian Kendaraan Listrik Tanpa Kabel Bekerja
Pengisian kendaraan listrik tanpa kabel merupakan alternatif dari pengisi daya level 2 standar yang biasanya digunakan di rumah dan tempat parkir umum. Namun, perangkat ini tidak harus dipasang di dinding seperti pengisi daya tradisional.
Perangkat ini dapat disembunyikan di dalam pot tanaman, seperti yang dijelaskan oleh Amy Barzdukas, Chief Marketing Officer WiTricity. Tanpa kabel yang keluar dari perangkat, pengemudi tidak perlu berinteraksi secara rutin dengan perangkat ini, sehingga mengurangi “polusi visual” yang sering kali menjadi perhatian masyarakat ketika peralihan ke kendaraan listrik semakin berkembang.
Energi mengalir dari perangkat pengisian ke kendaraan melalui medan magnetik, atau antara dua “gulungan yang berresonansi magnetik,” seperti yang dijelaskan oleh IEEE. Ini memungkinkan transfer daya nirkabel antara pad di tanah dan penerima di dalam kendaraan. Proses pengisian ini aman dan dapat digunakan bahkan jika kendaraan atau manusia berjalan di atasnya.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi WiTricity adalah mengatasi kesalahpahaman bahwa pengisian nirkabel kurang efisien dibandingkan dengan pengisian dengan kabel. Kebanyakan orang mungkin mengira bahwa pengisian nirkabel membutuhkan lebih banyak waktu, seperti yang sering terjadi pada pengisian ponsel. Namun, hal ini tidak berlaku pada pengisian kendaraan listrik tanpa kabel. Proses ini sama efisiennya dengan pengisian kabel.
Kenyamanan dan Kemudahan Pengisian Tanpa Kabel
Teknologi pengisian kendaraan listrik tanpa kabel juga menawarkan keunggulan dalam hal kenyamanan. Posisi kendaraan di atas pad pengisian tidak perlu sedetail saat menggunakan kabel, karena daya dapat ditransfer melalui area yang lebih luas. Dengan kata lain, Anda tidak perlu parkir di tempat yang sangat tepat, seperti yang biasa terjadi pada pengisian dengan kabel.
Eric Barber, Senior Director of Vehicle Integration Engineering di WiTricity, menjelaskan bahwa ketika berintegrasi dengan produsen kendaraan (OEM), proses pengisian akan otomatis terjadi. Sensor di kendaraan akan mendeteksi posisi yang tepat di atas pad pengisian, dan pengisian akan dimulai begitu kendaraan diparkir. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pengemudi dan mengurangi kebutuhan untuk mencari tempat parkir yang sangat akurat.
Harga dan Dampak Terhadap Industri Otomotif
Saat teknologi pengisian kendaraan listrik tanpa kabel mulai tersedia di pasar, kemungkinan besar harga perangkat ini akan cukup tinggi setidaknya pada awalnya. Amy Barzdukas menyatakan bahwa harga akan turun seiring berjalannya waktu, tetapi studi konsumen menunjukkan bahwa banyak pengemudi bersedia membayar lebih untuk teknologi pengisian yang lebih efisien. Ini mungkin akan menjadi salah satu pilihan tambahan bagi pembeli kendaraan listrik yang mencari peningkatan, seperti fitur self-driving atau kapasitas baterai yang lebih besar.
Dalam jangka panjang, pengisian kendaraan listrik tanpa kabel dapat membantu mengurangi hambatan yang saat ini ada dalam pengisian kendaraan listrik. Namun, untuk memanfaatkan teknologi ini, produsen kendaraan harus memasang perangkat penerima di dalam kendaraan mereka, sehingga pemilik kendaraan listrik saat ini mungkin perlu melakukan retrofit kendaraan mereka untuk menggunakan pengisian tanpa kabel.
Dengan perkembangan teknologi ini, masa depan pengisian kendaraan listrik semakin menarik, dan pengemudi dapat mengharapkan lebih banyak pilihan dalam pengisian kendaraan mereka. Dalam beberapa tahun ke depan, kita mungkin akan melihat pengisian kendaraan listrik tanpa kabel menjadi lebih umum dan terjangkau, membantu mempercepat adopsi kendaraan listrik di seluruh dunia.