Apple, raksasa teknologi yang terkenal dengan iPhone dan Macbook, tampaknya belum menyerah dengan ambisi mereka di dunia mobil listrik. Meskipun Project Titan, proyek mobil listrik internal Apple, dihentikan awal tahun ini, rumor terbaru menyebutkan adanya potensi kerja sama antara Apple dengan produsen kendaraan listrik (EV) Rivian.
Kolaborasi ini bisa menjadi titik balik yang menarik bagi Apple. Mari kita lihat detail rencana ini dan bagaimana kedua perusahaan bisa saling menguntungkan.
Apple Sumbang Teknologi, Rivian Raih Dukungan Berharga
Menurut sumber rantai pasokan, Apple memiliki ketertarikan kuat untuk bermitra dengan Rivian. Laporan terbaru menunjukkan bahwa Apple tidak sepenuhnya meninggalkan industri otomotif, meskipun mereka membatalkan rencana untuk membangun mobil listrik sendiri.
Kemitraan ini bisa menjadi jalan bagi Apple untuk memanfaatkan pengetahuan pengembangan mobil listrik mereka tanpa harus memulai semuanya dari awal. Keahlian Apple terletak pada teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini sedang menjadi sorotan utama dalam pengembangan mobil self-driving.
Rivian, di sisi lain, sedang bersiap untuk memproduksi kendaraan generasi terbaru mereka, R2 dan R3. Namun, mereka menghadapi persaingan ketat dari raksasa industri seperti Tesla, yang juga gencar berinvestasi di teknologi self-driving berbasis AI.
Jika rumor ini benar, Rivian bisa menjadi mitra ideal untuk membawa teknologi Apple ke jalanan. Ini bisa menjadi pendorong signifikan bagi Rivian dalam persaingan teknologi self-driving. Model R2 dan R3 berpotensi dilengkapi dengan sistem Apple, yang akan meningkatkan kemampuan self-driving mereka dan membuat Rivian lebih kompetitif.
Kerja sama ini juga bisa memberikan keuntungan finansial bagi Rivian. Selain mendapatkan dukungan teknis yang berharga, mereka mungkin akan menerima suntikan dana segar untuk mendukung ekspansi produksi R2 dan R3.
Ambisi Rivian terlihat jelas dari keberhasilan mereka mengamankan paket insentif senilai €771 juta dari negara bagian Illinois untuk meningkatkan produksi R2 di fasilitas Normal mereka. Setelah ekspansi di Illinois, Rivian berencana melanjutkan pembangunan pabrik EV mereka di Georgia untuk meningkatkan produksi R2 dan R3 di sana juga.
Apple Masih Mencari Opsi Terbaik
Meskipun rumor kemitraan ini beredar kencang, detail mengenai bentuk kerja sama tersebut masih belum jelas. Keputusan akhir ada di tangan Rivian, apakah mereka tertarik dengan tawaran ini. Namun, jelas terlihat bahwa Apple sedang aktif mempertimbangkan opsi mereka di ranah otomotif.
Potensi manfaat dari kemitraan ini saling menguntungkan. Apple menawarkan keahlian teknologi mereka, sementara Rivian bisa mendapatkan dukungan teknis yang berharga dan potensi kucuran dana segar untuk ekspansi produksi.
Masa Depan Mobil Listrik Apple di Tangan Rivian?
Perjalanan Apple selama satu dekade di dunia EV, meskipun secara resmi dibatalkan, mungkin akan membuahkan hasil. Laporan terbaru menunjukkan minat Apple yang kembali muncul di industri otomotif. Kemitraan ini bisa menjadi cara bagi Apple untuk memanfaatkan pengetahuan mereka di bidang EV tanpa perlu repot membangun mobil dari nol.
Meski begitu, semua keputusan ada di tangan Rivian. Apakah mereka melihat nilai strategis dalam bermitra dengan Apple? Jika ya, kita mungkin akan melihat mobil listrik dengan teknologi Apple beredar di jalanan dalam waktu dekat. Namun, jika Rivian menolak tawaran tersebut, masa depan mobil listrik Apple mungkin akan terus menjadi misteri.