Insider perusahaan mengungkapkan bahwa “AI personas” dari Meta dapat diluncurkan dalam waktu dekat, mungkin bulan depan. Fitur chatbot AI ini akan terintegrasi dalam platform Meta, termasuk Facebook dan Instagram.
Fitur ini akan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan berbagai kepribadian AI untuk mencari dan mendapatkan rekomendasi, misalnya seseorang dengan kepribadian “penyelancar” untuk tips perjalanan, atau kepribadian seperti Abraham Lincoln.
Menurut Financial Times, Meta berencana meluncurkan fitur ini guna meningkatkan keterlibatan pengguna dalam persaingan dengan OpenAI, Google, dan Microsoft dalam dominasi generative AI.
Prestasi Terbaru Meta dalam Persaingan dengan Kompetitor
Selama beberapa waktu terakhir, Meta telah mencatat beberapa prestasi penting. Peluncuran aplikasi Threads yang merupakan pesaing Twitter berhasil mendapatkan lebih dari 100 juta pendaftaran dalam waktu seminggu setelah diluncurkan.
Namun, pengguna aktif aplikasi ini secara cepat mengalami penurunan. Selain itu, Meta juga baru-baru ini meluncurkan versi terbaru dari model bahasa besarnya, Llama 2. Model ini merupakan alternatif open-source untuk LLMs dari OpenAI’s GPT-4 dan PaLM 2 milik Google yang bersifat closed-source.
Fitur “AI personas” yang didukung oleh model generative AI milik Meta diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan pengguna dalam platformnya, sekaligus menunjukkan keunggulan Meta dalam persaingan dengan OpenAI, Google, dan Microsoft dalam dominasi generative AI.
Meningkatkan Keterlibatan Pengguna dan Penargetan Iklan
CEO Meta, Mark Zuckerberg, pertama kali memberikan petunjuk mengenai pengembangan “AI personas” pada bulan Februari melalui postingan di Facebook. Menurut Zuckerberg, sekelompok tim dari berbagai divisi Meta sedang bekerja untuk menciptakan pengalaman berbasis teks dalam Messenger dan WhatsApp, serta pengalaman berbasis gambar dalam Instagram.
“AI personas” ini dirancang untuk “membantu orang dalam berbagai cara.” Mengingat TikTok menjadi platform yang sangat populer di kalangan generasi muda, “membantu orang” dalam konteks ini juga bisa diartikan sebagai upaya Meta untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dan mempertahankan mereka dalam lingkungan media sosial.
Penggunaan chatbot AI dapat menciptakan pengalaman seperti ChatGPT di Facebook, Instagram, dan WhatsApp dengan memberikan konten kepada pengguna dari Instagram Reels dan jenis postingan media sosial lainnya.
Selain itu, berdasarkan laporan Financial Times, berinteraksi dengan AI personas juga akan memberikan Meta lebih banyak data pribadi dari pengguna, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperkuat upaya penargetan iklan Meta. Hingga saat ini, Meta belum membagikan detail lebih lanjut tentang fitur AI ini dan jadwal peluncurannya kepada Mashable.
Sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industri teknologi, langkah Meta untuk meluncurkan “AI personas” dapat menjadi tonggak penting dalam pengembangan dan penerapan AI di platform media sosial.
Selain itu, persaingan antara Meta, OpenAI, Google, dan Microsoft dalam dominasi generative AI semakin sengit. Kita akan melihat bagaimana Meta akan menghadapinya serta dampak yang akan ditimbulkan dalam upaya meningkatkan keterlibatan pengguna dan penargetan iklan di Facebook dan Instagram.