Saat kita berbicara tentang investasi, ada banyak istilah yang harus dipahami agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Dalam dunia investasi, dua istilah yang sering diperbincangkan adalah yield dan return. Meskipun terlihat mirip, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Jika kamu masih bingung mengenai perbedaan kedua istilah tersebut, maka mari kita bahas satu per satu.
Yield merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh investor dari hasil investasinya. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, atau imbal hasil dari instrumen investasi tertentu. Sementara itu, return merujuk pada total keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari investasi dalam jangka waktu tertentu. Meskipun sering digunakan secara bergantian, namun perbedaan yield dan return dapat sangat signifikan tergantung pada jenis investasi yang kamu pilih.
Kenali perbedaan yield dan return dapat membantumu untuk memilih jenis investasi yang tepat untuk mencapai tujuan finansialmu. Penting untuk memahami bagaimana kedua istilah ini berinteraksi dengan jenis investasi tertentu sehingga kamu dapat merencanakan investasi dengan cermat dan tepat sasaran. Selain itu, pemahaman yang baik tentang yield dan return dapat membantumu untuk mengukur performa investasi dan mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola portofolio investasimu.
Pengertian Yield dan Return
Yield dan return adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia investasi. Meskipun keduanya terkait dengan keuntungan investasi, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Yield adalah imbal hasil yang dihasilkan oleh sebuah investasi, sedangkan return adalah keuntungan yang dihasilkan dari investasi dalam jangka waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yield dan return
Yield dan return adalah dua istilah penting dalam dunia investasi. Yield merupakan hasil atau pengembalian investasi pada suatu periode tertentu, sedangkan return adalah keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari investasi tersebut dalam jangka waktu tertentu. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yield dan return, antara lain:
- Risiko investasi: Semakin tinggi risiko suatu investasi, maka semakin besar pula potensi yield atau return yang bisa diperoleh. Namun, risiko yang lebih tinggi juga berarti ada kemungkinan kerugian yang lebih besar jika investasi tidak berhasil.
- Kondisi pasar: Kinerja pasar saham atau obligasi dalam suatu periode tertentu bisa mempengaruhi yield dan return dari investasi tersebut. Misalnya, jika pasar saham sedang baik-baik saja, maka investasi saham bisa memberikan yield atau return yang lebih tinggi.
- Inflasi: Tingkat inflasi di suatu negara atau daerah bisa mempengaruhi yield dan return dari investasi. Misalnya, jika tingkat inflasi tinggi, maka yield atau return yang diperoleh dari investasi bisa tergerus oleh inflasi.
Untuk lebih memahami hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan yield dan return, berikut adalah tabel yang menjelaskan perbedaan antara yield dan return pada suatu investasi:
Yield | Return | |
---|---|---|
Definisi | Pengembalian investasi pada suatu periode tertentu, biasanya dihitung berdasarkan perbandingan antara penghasilan yang diperoleh dengan nilai investasi awal | Keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari investasi pada suatu periode tertentu, termasuk penghasilan dan perubahan nilai investasi |
Faktor yang mempengaruhi | Risiko investasi, kondisi pasar, inflasi, dan jenis investasi | Sama seperti yield, ditambah dengan perubahan nilai investasi |
Dalam memilih investasi, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor di atas agar bisa mendapatkan yield atau return yang optimal dan sesuai dengan tujuan investasi.
Perbedaan antara yield dan return dalam investasi
Investasi adalah kegiatan menanamkan uang dengan harapan memperoleh keuntungan di masa depan. Dalam investasi, kita akan sering mendengar istilah yield dan return. Dua istilah ini seringkali digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki perbedaan yang penting diketahui para investor. Berikut ini adalah perbedaan antara yield dan return dalam investasi:
- Arti
- Sumber penghasilan
- Periode
Yield dan return adalah ukuran kinerja investasi, namun keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Yield adalah tingkat pengembalian investasi dalam bentuk dividen atau bunga, sedangkan return mengacu pada total keuntungan atau kerugian yang didapat dari investasi.
Yield berasal dari sumber-sumber tertentu seperti dividen (dalam kasus saham) atau bunga (dalam kasus obligasi). Sedangkan return mencakup semua sumber penghasilan, termasuk capital gain (keuntungan dari kenaikan harga aset).
Yield dapat diukur pada periode tertentu, biasanya setiap tahun, sementara return bisa diukur dalam jangka waktu yang lebih panjang. Sebagai contoh, yield sebuah saham bisa 4%, sedangkan return selama 5 tahun mungkin 20% atau bahkan lebih.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yield dan return pada dasarnya tidak dapat dibandingkan secara langsung karena keduanya memiliki pengertian dan sumber penghasilan yang berbeda.
Untuk menghitung yield dan return dari sebuah investasi, biasanya menggunakan rumus tertentu. Berikut adalah rumus untuk menghitung yield dan return:
Ukuran investasi | Rumus |
---|---|
Yield | Dividen atau bunga yang dihasilkan dibagi dengan harga awal investasi, kemudian dikalikan dengan 100% |
Return | Jumlah total pengembalian investasi dibagi dengan harga awal investasi, kemudian dikalikan dengan 100% |
Jadi, sebagai seorang investor Anda harus bisa memahami perbedaan antara yield dan return agar dapat membuat keputusan investasi dengan lebih bijak. Sebaiknya juga melakukan riset dan analisis lebih dalam sebelum melakukan investasi untuk mengurangi risiko yang akan diterima.
Strategi Investasi Berdasarkan Yield atau Return
Perbedaan yield dan return di pasar modal selalu menjadi perdebatan yang menarik untuk dianalisis. Kedua istilah ini terkadang membingungkan, terutama bagi para investor pemula. Namun, bagi mereka yang paham, keduanya jelas memiliki perbedaan yang signifikan.
Yield mengacu pada hasil investasi yang didapatkan pada aset tertentu, seperti saham atau obligasi. Sementara itu, return mengacu pada pembayaran keseluruhan yang diterima dari investasi tersebut. Kedua istilah ini memainkan peran yang penting dalam pengambilan keputusan investasi dan sangat mempengaruhi strategi yang akan diambil.
Strategi Investasi Berdasarkan Yield
- Investor dapat memilih untuk berinvestasi pada saham atau obligasi yang memberikan yield yang lebih tinggi dari rata-rata pasar. Strategi ini dikenal sebagai “investasi pendapatan.”
- Investor juga dapat memilih untuk mengkombinasikan beberapa aset dengan yield yang lebih tinggi untuk menciptakan portofolio yang berbeda-beda namun tetap menguntungkan.
- Strategi investasi pendapatan dapat bermanfaat bagi investor yang mencari aliran pendapatan reguler, atau yang berencana untuk mengurangi risiko investasi mereka dengan fokus pada pengembalian investasi jangka pendek.
Strategi Investasi Berdasarkan Return
Strategi yang berfokus pada return mengarah pada investasi dalam aset yang cepat menghasilkan keuntungan besar, dengan risiko yang lebih tinggi. Strategi ini cocok bagi investor yang mencari pendapatan yang cepat, atau yang siap menanggung risiko yang lebih besar dalam jangka pendek.
Ada dua jenis investasi berdasarkan return: investasi pertumbuhan dan investasi nilai.
Investasi Pertumbuhan | Investasi Nilai |
---|---|
Investasi dalam saham perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cepat, dan biasanya tidak membayar dividen atau membayar dividen rendah. | Investasi dalam saham atau obligasi perusahaan yang cenderung stabil dan menghasilkan dividen atau bunga yang tinggi. |
Tujuan jangka panjang, dengan fokus pada pengembalian investasi jangka panjang. | Tujuan jangka pendek, dengan fokus pada pengembalian investasi segera. |
Keputusan untuk menggunakan strategi yield atau return didasarkan pada tujuan investasi dan profil risiko individu. Kedua strategi ini memerlukan pengelolaan portofolio yang berbeda dan dapat diadaptasikan sesuai dengan keadaan pasar, inflasi, dan perubahan kondisi ekonomi global.
Contoh penghitungan yield dan return pada saham atau obligasi
Yield dan return seringkali digunakan dalam dunia keuangan untuk menghitung keuntungan atas investasi saham atau obligasi. Namun, kedua istilah ini memiliki perbedaan yang perlu dipahami sebelum melakukan investasi.
Yield mengacu pada pendapatan atau penghasilan yang dihasilkan dari investasi dalam suatu obligasi atau saham. Yield dihitung berdasarkan rasio antara pembayaran bunga tetap yang diterima dari obligasi atau dividen yang diterima dari saham tersebut dengan harga pasar saat ini. Sebagai contoh, jika seseorang membeli saham dengan harga Rp.10.000 dan mendapatkan dividen Rp.500 dalam satu tahun, maka yield saham tersebut adalah 5%.
Sementara itu, return mengacu pada keuntungan total yang dihasilkan dari investasi dalam saham atau obligasi selama periode tertentu. Return dihitung berdasarkan rasio antara total keuntungan yang dihasilkan dari investasi tersebut dengan jumlah uang yang diinvestasikan. Sebagai contoh, jika seseorang membeli obligasi senilai Rp. 1.000.000 dan memperoleh pendapatan sebesar Rp. 50.000 dari bunga dan menjual obligasi tersebut dengan harga Rp. 1.100.000, maka return investasi tersebut adalah 10%.
- Untuk menghitung yield pada saham, dapat dilakukan dengan rumus: Yield = Dividen yang diharapkan / Harga pasar * 100%. Sebagai contoh, jika suatu saham diharapkan mendapatkan dividen sebesar Rp. 500 dan memiliki harga pasar Rp. 10.000, maka yield saham tersebut adalah 5%.
- Sedangkan untuk menghitung yield pada obligasi, dapat dilakukan dengan rumus: Yield = Total Pendapatan / Harga pasar * 100%. Sebagai contoh, jika obligasi memiliki pendapatan sebesar Rp. 50.000 dan harga pasar Rp. 1.000.000, maka yield obligasi tersebut adalah 5%.
- Untuk menghitung return pada saham, dapat dilakukan dengan rumus: Return = (Harga jual – Harga beli + Dividen) / Harga beli * 100%. Sebagai contoh, jika seseorang membeli saham pada harga Rp. 10.000, mendapatkan dividen sebesar Rp. 500, dan menjual saham tersebut dengan harga Rp. 12.000, maka return yang diperoleh adalah (12.000 – 10.000 + 500) / 10.000 * 100% = 25%.
Berikut adalah contoh perhitungan Yield dan Return pada saham atau obligasi.
Jenis Investasi | Harga beli | Dividen/Pendapatan | Harga jual/Nilai pasar | Yield | Return |
---|---|---|---|---|---|
Saham A | Rp. 10.000 | Rp. 500 | Rp. 12.000 | 5% | 25% |
Obligasi B | Rp. 1.000.000 | Rp. 50.000 | Rp. 1.100.000 | 5% | 10% |
Dalam melakukan investasi, penting untuk memahami perbedaan antara yield dan return serta cara menghitung keduanya. Dalam menentukan keputusan investasi, perlu dilakukan analisis terhadap faktor yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan yield dan return, seperti likuiditas, risiko, dan kondisi ekonomi secara umum.
Terima Kasih Sudah Membaca!
Nah, itulah perbedaan antara yield dan return. Semoga artikel ini dapat membantu memperjelas perbedaan antara kedua hal tersebut. Jangan lupa untuk mengunjungi halaman ini lagi untuk membaca artikel menarik lainnya seputar finansial dan investasi. Terima kasih telah membaca!