Perbedaan Were dan Was: Apa yang Harus Kamu Ketahui

Perbedaan were dan was memang kadang membuat banyak orang bingung. Keduanya sama-sama kata bantu dalam bahasa Inggris, tetapi pada penggunaannya memang terdapat perbedaan. Were digunakan untuk subjek jamak, seperti “we were” atau “they were”, sementara was untuk subjek tunggal, seperti “he was” atau “she was”.

Namun, bukan hanya perbedaan penggunaan subjek saja yang membedakan were dan was. Ada juga perbedaan dalam waktu. Was digunakan untuk menyatakan kejadian di masa lampau, sedangkan were lebih sering dipakai untuk menyatakan kondisi atau kebiasaan di masa lalu. Sebagai contoh, “I was happy” untuk menyatakan kebahagiaan yang sudah berlalu, dan “We were always late for school” untuk menyatakan kebiasaan pada masa lalu.

Maka, memahami perbedaan were dan was adalah penting terutama bagi yang belajar bahasa Inggris. Meskipun terdengar sepele, tetapi akan sangat bermanfaat dalam mengolah kalimat dan menyampaikan pesan dengan lebih tepat dan jelas. Oleh karena itu, yuk simak lebih lanjut artikel ini untuk mempelajari lebih dalam tentang perbedaan were dan was!

Pengertian “were” dan “was”

Ketika berbicara bahasa Inggris, kata kerja “to be” memiliki bentuk yang berbeda tergantung pada tense (waktu) yang digunakan. Dua bentuk yang paling umum digunakan adalah “was” dan “were”.

“Was” digunakan untuk subjek tunggal (he, she, it) atau bentuk singular, sedangkan “were” digunakan untuk subjek jamak (they, we, you) atau bentuk plural.

  • Kata kerja “was” digunakan pada kalimat dengan subjek tunggal.
  • Kata kerja “were” digunakan pada kalimat dengan subjek jamak.

Berikut contoh penggunaan “was” dan “were” dalam kalimat:

Kata Kerja Kalimat dengan Subjek Tunggal Kalimat dengan Subjek Jamak
Was I was at the store yesterday. She was happy with the results.
Were We were at the beach all day. They were late to the meeting.

Semoga penjelasan singkat di atas membantu pemahaman Anda mengenai perbedaan penggunaan “was” dan “were” dalam kalimat bahasa Inggris.

Cara Penggunaan “Were” dan “Was”

Perbedaan penggunaan “were” dan “was” sebenarnya sangat sederhana dalam bahasa Inggris. Keduanya merupakan bentuk kata kerja “to be” (am, is, are, was, were) yang digunakan dalam bentuk lampau. Namun, penggunaannya bertumpu pada subjek kalimat tersebut. Jika subject kalimat itu merupakan orang atau benda tunggal, maka menggunakan “was”, sedangkan jika subject kalimatnya jamak atau lebih dari satu, maka menggunakan “were”.

  • Contoh penggunaan “was”:
    • I was happy yesterday.
    • She was tired after working all day.
    • The cat was sleeping on the couch.
  • Contoh penggunaan “were”:
    • They were watching a movie last night.
    • We were all excited for the party.
    • The books were on the shelf.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan “was” dan “were” juga tergantung pada tense atau waktu kalimat tersebut. Jika kalimat tersebut menggunakan bentuk past continuous, maka penggunaannya akan berbeda. Untuk membantu lebih memahami, berikut adalah tabel penggunaan “was” dan “were” berdasarkan subjek dan tense:

Subjek Tense Kata Kerja
I, He, She, It Past Simple was
We, You, They Past Simple were
All subjects Past Continuous was/were + verb -ing

Jadi, jika ingin merangkai kalimat dalam bentuk lampau dan bingung dalam memilih antara “was” atau “were”, perhatikan subjek dalam kalimat tersebut. Jika subject tunggal, maka gunakan “was”, sedangkan jika subject jamak, gunakan “were”. Selain itu, pastikan juga memperhatikan tense atau waktu kalimat.

Perbedaan makna “were” dan “was”

Jika Anda sedang belajar bahasa Inggris, pasti sering mendengar kata “were” dan “was”. Kedua kata tersebut adalah bentuk lampau (past tense) dari kata kerja “be”. Namun, perbedaan makna antara “were” dan “was” seringkali membuat banyak orang bingung dalam menggunakannya. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan makna antara “were” dan “was”.

  • “Were” digunakan untuk subjek jamak (plural). Contohnya: They were playing football yesterday (Mereka bermain sepak bola kemarin).
  • “Was” digunakan untuk subjek tunggal (singular). Contohnya: He was watching TV last night (Dia sedang menonton televisi tadi malam).
  • “Were” juga dapat digunakan sebagai bentuk pengandaian (subjunctive mood) dalam kalimat pengandaian (conditional sentences) dengan if. Contohnya: If I were you, I would study harder (Jika aku menjadi kamu, aku akan belajar lebih giat).

Perbedaan makna antara “were” dan “was” tidak hanya terletak pada subjek jamak dan tunggal saja, melainkan juga pada penggunaannya dalam kalimat pengandaian (conditional sentences). Selain itu, perbedaan ini juga dapat dilihat dalam bentuk-bentuk lain dari kata kerja “be”, seperti “been”. Sebagai pemula dalam belajar bahasa Inggris, penting untuk memahami perbedaan penggunaan “were” dan “was” agar tidak salah dalam menyusun kalimat.

Namun, tidak semua orang merasa mudah untuk mengingat perbedaan makna antara “were” dan “was”. Untuk mempermudah pembelajaran, berikut adalah tabel singkat mengenai perbedaan penggunaan “were” dan “was”.

“Were” “Was”
Subjek jamak (plural)
Subjek tunggal (singular)
Kalimat pengandaian (subjunctive mood)

Memahami perbedaan penggunaan “were” dan “was” tidak hanya akan membantu Anda dalam berkomunikasi dalam bahasa Inggris, melainkan juga akan membuat Anda semakin percaya diri. Dengan memahami penggunaan kedua kata tersebut, Anda dapat menyusun kalimat dengan lebih mudah dan tepat.

Contoh penggunaan “were” dan “was”

Bagi yang baru belajar bahasa Inggris, pemakaian kata kerja “were” dan “was” mungkin masih membingungkan. Kedua kata tersebut merupakan bentuk dari kata kerja “be” yang berarti “adalah”. Lalu apa perbedaan antara keduanya?

  • “Were” digunakan untuk subjek jamak, seperti “they were” yang artinya “mereka adalah”.
  • “Was” digunakan untuk subjek tunggal, seperti “he was” yang artinya “ia adalah”.

Namun, ada beberapa situasi yang membutuhkan pemakaian kata kerja “were” atau “was” yang berbeda. Berikut beberapa contohnya:

1. Pernyataan yang bertentangan dengan kenyataan

Contoh: If I were a rich man (Jika aku adalah seorang kaya)

Penjelasan: Meskipun sebenarnya kita tidak kaya, kita menyatakan pernyataan hipotesis atau kemungkinan dengan menggunakan “were” sebagai bentuk pengandaian subjunctive.

2. Pernyataan yang mengharapkan dukungan

Contoh: I wish it was the weekend already (Saya harap sudah akhir pekan sekarang)

Penjelasan: Kita menggunakan “was” bukan “were” karena ini bukan pengandaian hipotesis. Kita hanya mengungkapkan harapan atau keinginan kita agar sudah akhir pekan.

3. Kata sambung “if” dalam pengandaian kondisional

Contoh: If it was raining, I would stay at home (Jika hujan, saya akan tinggal di rumah)

Penjelasan: “Was” digunakan dalam kondisional pengandaian untuk membentuk waktu lampau atau situasi yang tidak mungkin aktual terjadi.

4. Pernyataan untuk menjelaskan masa lalu

SUBJEK TENSE CONTINUITY CONTOH KALIMAT
Jamak Were Ya They were studying English at the library yesterday (Mereka sedang belajar bahasa Inggris di perpustakaan kemarin)
Tunggal Was Ya She was eating lunch when the phone rang (Dia sedang makan siang ketika telepon berdering)
Jamak Were Tidak They were at the cinema last night (Mereka berada di bioskop tadi malam)
Tunggal Was Tidak He was happy to see his old friend again (Dia senang bertemu dengan teman lamanya lagi)

Penjelasan: Penggunaan “were” atau “was” dalam kalimat masa lalu tergantung pada jumlah subjek dan apakah aksi yang dilakukan sedang berlangsung atau tidak.

Jadi, akan lebih mudah memahami perbedaan penggunaan “were” atau “was” saat kita memperhatikan konteks kalimatnya. Selain itu, latihan terus menerus dalam berbicara dan menulis akan membantu kita semakin memahami dan mahir menggunakannya.

Tips Mudah Memahami Penggunaan “Were” dan “Was”

Bagi penutur bahasa Inggris, penggunaan “were” dan “was” merupakan pemakaian kata kerja yang umum dalam kalimat. Namun, pemilihan kata yang salah dapat mempengaruhi arti dan makna kalimat tersebut. Oleh karena itu, berikut beberapa tips mudah memahami penggunaan “were” dan “was”.

  • Memahami Subjek Kalimat
  • Sebelum memilih kata kerja untuk kalimat, Anda harus memahami subjek kalimat terlebih dahulu. Jika subjek kalimat adalah tunggal, maka gunakan “was”. Jika subjek kalimat adalah jamak, maka gunakan “were”. Contohnya: “She was at the library,” “They were at the park”.

  • Memahami Waktu
  • Penggunaan “was” digunakan untuk waktu tunggal di masa lampau, sedangkan “were” digunakan untuk waktu jamak di masa lampau. Contohnya: “He was at the supermarket yesterday,” “They were at the beach last weekend.”

  • Memahami Kondisi Hipotesis
  • Kata “were” juga dapat digunakan dalam kondisi hipotesis dengan pola If + S + were. Contohnya: “If she were a doctor, she could treat the patient.”

  • Perhatikan Frasa Verbal yang Mengandung Kata Kerja “To Be”
  • Fraser verbal yang mengandung kata kerja “to be” seperti “am”, “is”, dan “are” dapat mempengaruhi pemilihan kata kerja “were” dan “was”. Contohnya: “They were going to the cinema, but they ended up staying at home.”

  • Praktekkan dengan Latihan Soal
  • Satu-satunya cara untuk meningkatkan kemampuan Anda dalam menggunakan “were” dan “was” adalah dengan praktek. Cobalah mengerjakan latihan soal dan aplikasikan tips di atas ketika Anda menjawab setiap soal.

Contoh Soal

No. Soal Jawaban
1 _______ you at the party yesterday? Were
2 She _______ a talented singer when she was young. Was
3 If I _______ you, I would go to the concert. Were
4 My sister and I _______ playing in the park when it started to rain. were
5 He _______ a great friend to me during difficult times. was

Jangan lupa untuk selalu memeriksa kembali jawaban Anda dengan aturan grammar yang benar. Selamat belajar!

Sampai Jumpa di Artikel Kami Selanjutnya!

Itulah perbedaan antara “were” dan “was” yang sering membingungkan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca semua. Jangan lupa untuk mengunjungi kami lagi ya, karena masih banyak artikel menarik dan bermanfaat lainnya yang akan kami sajikan di sini. Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa lagi!