Perbedaan VST2 dan VST3: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Jika kamu suka membuat musik di laptop atau komputer, maka pasti kamu familiar dengan istilah VST. VST atau Virtual Studio Technology adalah teknologi yang memungkinkan kita untuk menggunakan plugin atau instrumen musik virtual langsung di dalam software audio. Namun, di dalam dunia VST, terdapat dua jenis VST yang paling populer digunakan, yaitu VST2 dan VST3. Walaupun terkesan sama, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Awalnya, VST2 adalah jenis VST yang paling sering dipakai oleh para producer musik. Setiap software audio sebelum tahun 2010-an hampir pasti hanya mendukung VST2, sehingga instrumen dan efek musik yang dibuat pun lebih banyak tersedia dalam format VST2. Namun, kemudian hadir VST3 yang di klaim memiliki kinerja dan kemampuan lebih baik dibanding VST2. Terlepas dari itu, ada beberapa perbedaan teknis yang cukup mendasar antara keduanya yang perlu kamu ketahui sebagai seorang musician atau produser musik.

Mungkin kamu sering merasa bingung dalam memilih jenis VST mana yang paling cocok untuk digunakan, terutama jika kamu masih pemula dalam membuat musik. Oleh karena itu, dalam artikel ini, aku akan membahas secara mendetail perbedaan-predebaan antara VST2 dan VST3 sehingga kamu bisa memilih jenis VST yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah menciptakan dan menghasilkan musik dengan kualitas yang lebih baik. So, stay tuned!

Pengertian VST2 dan VST3

VST, singkatan dari Virtual Studio Technology, adalah standar industri untuk plugin synthesizer dan efek audio. VST2 dan VST3 adalah dua jenis plugin VST yang paling umum digunakan.

VST2 pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 dan telah menjadi standar industri selama hampir dua dekade. VST2 dirilis oleh Steinberg Media Technologies dan masih digunakan oleh banyak perusahaan musik dan pengembang plugin hingga saat ini.

satu masalah utama dari VST2 adalah tidak mendukung beberapa fitur audio dan MIDI baru. Hal ini menyebabkan keterbatasan pada pengembangan plugin dan meningkatkan kompleksitas mesin DAW.

  • VST2 memiliki batasan dalam hal keluaran surround, hanya mendukung hingga stereo.
  • VST2 hanya mendukung satu prosesor untuk satu instance dari plugin.
  • VST2 memiliki pengaturan preset yang kurang fleksibel.

Untuk memperbaiki masalah VST2, Steinberg merilis VST3 pada tahun 2008. VST3 memperkenalkan berbagai fitur baru, termasuk dukungan multichannel, pengolahan audio tanpa delay, dan dukungan untuk alat kontrol yang lebih baik.

VST3 dirancang untuk mengurangi penggunaan CPU, meningkatkan latency, dan meningkatkan fleksibilitas dalam mengintegrasikan plugin ke DAW. Namun, VST3 tidak sepenuhnya kompatibel dengan VST2, yang mengakibatkan beberapa masalah untuk peralihan ke VST3.

VST2 VST3
Tidak mendukung beberapa fitur audio dan MIDI baru Mendukung fitur audio dan MIDI baru
Tidak mendukung multichannel output Mendukung multichannel output
Mempunyai pengaturan preset yang kurang fleksibel Mempunyai pengaturan preset yang lebih fleksibel
Tidak sefleksibel VST3 dalam mengintegrasikan plugin ke DAW Lebih fleksibel dalam mengintegrasikan plugin ke DAW

Secara umum, VST3 adalah pengembangan yang lebih baik daripada VST2, tetapi keputusan untuk beralih dari VST2 ke VST3 tergantung pada kebutuhan spesifik dari pengguna dan apakah plugin yang digunakan mendukung VST3 atau hanya VST2.

Beda Fitur di VST2 dan VST3

Virtual Studio Technology (VST) adalah format plug-in untuk memperluas kinerja software audio. Plugin ini cukup populer digunakan oleh para musisi dan produser musik untuk meningkatkan kualitas suara mereka. Dalam dunia VST, VST2 dan VST3 adalah dua format yang paling sering digunakan.

  • Multi-Processor Support: VST2 hanya mendukung satu core untuk tiap plugin, sementara VST3 dapat men-support multi-processor untuk mengoptimalkan penggunaan performa CPU.
  • Sample Accurate Automation: VST3 menghasilkan automasi antara input dan output dengan lebih akurat, karena mampu mengcapture dan menyimpan seluruh konten yang tampil pada layar saat proses. VST2 hanya mengupdate parameter saat knob-diputar.
  • Side Chain: VST3 mendukung side chain secara internal. Dalam VST2, side chaining harus dilakukan melalui program host, menyebabkan latency terkadang yang cukup signifikan.

Dari segi fitur, jelas VST3 memiliki keunggulan dibandingkan VST2. Meskipun demikian, semua tergantung kebutuhan dan preferensi pengguna. Jika Anda lebih membutuhkan plugin yang sederhana namun lebih stabil, VST2 masih merupakan pilihan yang layak. Sedangkan jika Anda membutuhkan fungsi yang lebih kompleks dan lebih akurat, VST3 adalah pilihan yang lebih tepat.

Bagaimana pun juga, hal terbaik tentang VST2 dan VST3 adalah keduanya dapat berkompabilitas dengan DAW (Digital Audio Workstation) populer seperti Cubase, Ableton Live, dan FL Studio. Ini memudahkan banyak pengguna VST untuk memilih format yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa harus khawatir tentang kompatibilitas dengan DAW mereka.

VST2 VST3
Hanya mendukung satu core Mendukung multi-processor
Automasi tidak akurat Capture dan menyimpan opsi parameter yang tampil pada layar untuk menghasilkan automasi yang lebih akurat
Side chaining memerlukan program host Support side chaining secara internal

Dalam kesimpulan, VST2 dan VST3 memiliki perbedaan dalam hal fitur. Dalam hal kesesuaian kebutuhan dan preferensi, pengguna dapat memilih plugin yang paling sesuai untuk digunakan. Keduanya juga dapat digunakan dengan berbagai DAW, mudah digunakan, dan dapat meningkatkan kinerja suara yang dihasilkan.

Kelebihan VST2 dan VST3

Saat ini, VST (Virtual Studio Technology) sangat populer di kalangan penggemar musik digital. Dari semua jenis VST, VST2 dan VST3 adalah yang paling umum digunakan. Berikut adalah perbedaan kelebihan VST2 dan VST3:

  • VST3 menawarkan performa yang lebih baik daripada VST2 karena memiliki pengolahan audio yang lebih akurat.
  • VST3 memiliki fitur baru yang tidak tersedia di VST2, seperti sidechain routing, sample-accurate automation, dan scalable user interface.
  • Keamanan VST3 lebih baik daripada VST2 karena menggunakan teknologi enkripsi untuk melindungi data audio.

VST2 dan VST3 juga memiliki perbedaan dalam hal kompatibilitas dengan sistem operasi dan perangkat lunak musik.

Untuk keperluan produksi musik profesional, VST3 adalah pilihan yang lebih baik karena performanya yang lebih baik dan fitur baru yang disediakan. Namun, jika Anda menggunakan perangkat lunak musik yang lebih tua atau sistem operasi yang tidak mendukung VST3, maka Anda harus menggunakan VST2.

Berikut adalah perbedaan kompatibilitas antara VST2 dan VST3:

VST2 VST3
Compatible dengan hampir semua DAW (Digital Audio Workstation) Hanya compatible dengan DAW yang mendukung VST3
Tidak mendukung sample-accurate automation Mendukung sample-accurate automation
Tidak mendukung sidechain routing Mendukung sidechain routing

Kesimpulannya, jika Anda mencari performa dan fitur yang lebih baik, VST3 adalah pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda menggunakan perangkat lunak musik yang lebih tua atau sistem operasi yang tidak mendukung VST3, maka VST2 harus dipilih.

Kompabilitas VST2 dan VST3 dengan DAW

VST (Virtual Studio Technology) adalah teknologi plugin yang digunakan untuk menghasilkan suara yang kompleks dan dapat disesuaikan dalam produksi musik digital. VST2 dan VST3 adalah dua versi dari teknologi VST yang digunakan secara luas oleh produsen perangkat lunak musik. Meskipun VST2 lebih lama daripada VST3, keduanya masih digunakan dalam produksi musik digital.

  • VST2 memiliki kompabilitas yang lebih luas dengan Digital Audio Workstation (DAW) daripada VST3. Sebagian besar DAW masih mendukung VST2, sementara beberapa DAW mungkin tidak mendukung VST3.
  • VST3 memiliki beberapa keuntungan dibandingkan VST2, seperti dukungan untuk skala tampilan HiDPI, routing multikanal yang lebih fleksibel, dan kontrol jitter yang lebih baik. Namun, DAW yang tidak mendukung VST3 tidak dapat mengakses keuntungan ini.
  • Produsen perangkat lunak musik mungkin memilih untuk merilis plugin mereka dalam format VST2 dan VST3 untuk memastikan kompabilitas dengan berbagai DAW yang tersedia.

Jumlah DAW yang mendukung VST2 dan VST3 terus berkembang dan berkembang seiring waktu. Meskipun VST3 menawarkan beberapa keuntungan, pengguna DAW harus memeriksa kompabilitas dengan versi VST yang tersedia saat menggunakan plugin musik.

Contoh DAW dan level dukungan VST2 dan VST3:

DAW VST2 VST3
Ableton Live Dukungan Penuh Dukungan Penuh (versi 10.1 ke atas)
FL Studio Dukungan Penuh Tidak didukung
Pro Tools Dukungan Penuh Dukungan Penuh (versi 2018.7 ke atas)
Logic Pro X Dukungan Penuh Dukungan Penuh

Pastikan untuk memperhatikan dukungan VST2 dan VST3 saat memilih plugin musik dan penggunaan DAW.

Alasan Pindah dari VST2 ke VST3

VST atau Virtual Studio Technology adalah teknologi yang memungkinkan penggunanya untuk memperluas dan memperkaya pengalaman kreatif mereka dalam membuat musik. VST sendiri telah berkembang dari generasi ke generasi, dari VST2 ke VST3. VST3 menawarkan lebih banyak fitur dan kemampuan dibandingkan VST2, sehingga ada beberapa alasan mengapa pengguna musik harus beralih ke VST3.

  • Lebih efisien dan stabil. Salah satu keuntungan dari VST3 adalah lebih efisien dan stabil. VST3 memiliki kemampuan untuk melihat dan mengatur sumber daya yang digunakan, sehingga dapat menjaga stabilitas dan efisiensi kerja.
  • Latency yang lebih rendah. VST3 memiliki latency yang lebih rendah daripada VST2. Hal ini karena pengiriman audio yang lebih direk ke plugin VST3.
  • Fitur-fitur baru. VST3 menawarkan beberapa fitur baru, termasuk penggunaan multiple output mixing, dukungan untuk kontrol MIDI melalui sidechain, hingga teknologi audio processing yang ditingkatkan.

Bagi para pengguna musik yang sering menggunakan VST dalam proses pembuatan musik tentunya akan sangat terbantu dengan fitur-fitur yang ditawarkan oleh VST3.

Masih ragu untuk beralih menggunakan VST3? Berikut ini adalah perbandingan antara VST2 dan VST3 dari sisi performa dan fitur:

VST2 VST3
Latency Lebih tinggi Lebih rendah
Kinerja efisiensi Memakan sumber daya besar Lebih efisien
Fitur baru Tidak ada Dukungan untuk multiple output mixing, sidechain, dan audio processing yang ditingkatkan

Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa VST3 lebih unggul dari segi kinerja dan fitur baru yang ditawarkan. Sebagai pengguna musik yang ingin mencoba pengalaman baru dalam proses pembuatan musik, beralih ke VST3 tentu akan memudahkan dan meningkatkan kualitas dalam pembuatan musik.

Perbedaan VST2 dan VST3

Teknologi Virtual Studio Technology (VST) diperkenalkan pada tahun 1996 oleh Steinberg Media Technologies, dan sejak saat itu, teknologi tersebut telah beradaptasi dengan cepat dengan kemajuan teknologi modern. Salah satu perubahan besar yang terjadi dalam teknologi VST adalah pengenalan versi VST3, yang menawarkan lebih banyak fitur dan kemampuan daripada pendahulunya, VST2. Berikut adalah perbedaan antara VST2 dan VST3.

  • VST3 memiliki penanganan CPU yang lebih baik
  • VST3 memungkinkan untuk lebih banyak kontrol dari bahasa luar
  • VST3 mendukung multi-channel routing di dalam satu plugin

Dalam hal penanganan CPU, VST3 berbeda dengan VST2 karena memungkinkan plug-in untuk menentukan bilangan optimal dari blok-data dalam setiap siklus pemrosesan. VST3 juga memperkenalkan kontrol dari bahasa luar, yang memungkinkan plug-in untuk mengendalikan antarmuka layar secara external, bahkan melalui jaringan. Ini memungkinkan integrasi yang lebih mudah dengan sistem lain dan plug-in yang lebih pintar melalui sinyal eksternal.

Satu lagi perbedaan antara VST2 dan VST3 adalah bagaimana mereka menangani multi-channel routing. Dalam VST2, setiap saluran yang diproses dalam plug-in memerlukan instance plug-in yang terpisah. Dalam VST3, Anda dapat memproses beberapa saluran dalam satu instance, karena memungkinkan multi-channel routing. Fitur ini sangat membantu dalam pengolahan audio multi-saluran dan dalam proses mixing dan mastering.

VST2 VST3
Memerlukan instance plug-in yang terpisah untuk setiap saluran Multi-channel routing memungkinkan proses beberapa saluran dalam satu instance
Tidak dapat mengontrol antarmuka layar dari bahasa luar Plug-in dapat mengendalikan antarmuka layar secara external, bahkan melalui jaringan
Penanganan CPU tidak optmial Plug-in dapat menentukan bilangan optimal dari blok-data dalam setiap siklus pemrosesan

Jadi, jika Anda mencari fungsi kontrol yang lebih baik dan penanganan CPU yang lebih baik, atau membutuhkan multi-channel routing untuk pengolahan audio multi-saluran, VST3 adalah pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda menggunakan perangkat lunak yang tidak mendukung VST3 atau memerlukan kompatibilitas yang lebih luas, Anda mungkin masih perlu menggunakan VST2. Namun, seiring waktu VST2 akan menghilang dan beralih ke VST3 secara keseluruhan.

Terbaik: Perbedaan Antara VST2 dan VST3

Perangkat lunak VST (Virtual Studio Technology) telah menjadi standar dalam industri musik modern. VST adalah format plug-in yang digunakan oleh berbagai jenis DAW (Digital Audio Workstation). Dalam hal ini, ada dua format VST utama yang tersedia: VST2 dan VST3. Kedua format ini memiliki perbedaan mendasar yang perlu diketahui oleh para produser musik. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan VST2 dan VST3:

  • VST3 adalah versi terbaru dari VST2. Sehingga, VST3 menawarkan beberapa fitur baru yang belum tersedia pada VST2.
  • Salah satu fitur baru yang penting dari VST3 adalah kemampuan untuk membuka beberapa versi dari satu plug-in di berbagai track dan bahkan di berbagai proyek.
  • VST2 hanya mendukung satu intance dari satu plug-in dalam satu track.
  • VST3 juga mendukung penggunaan CPU yang lebih efisien.
  • Jika ingin menggunakan VST3, pastikan bahwa perangkat lunak DAW yang digunakan mendukung VST3.
  • Namun, jika DAW yang digunakan hanya mendukung VST2, maka sebaiknya tidak menggunakan VST3 pada proyek.
  • Dalam kasus plug-in yang sudah dirilis, kebanyakan produsen plug-in masih menyediakan versi plug-in untuk VST2, namun pada saat yang sama, banyak produsen mulai merilis versi plug-in untuk VST3.

Jadi, kesimpulannya, VST3 menawarkan beberapa fitur baru yang belum tersedia pada VST2, tetapi penggunaan VST3 tergantung pada kompatibilitas perangkat lunak DAW yang digunakan. Namun, kebanyakan produsen plug-in masih menyediakan versi plug-in untuk VST2, sehingga tidak ada yang perlu khawatir dalam pemilihan format yang tepat untuk penggunaan plug-in tersebut.

Pengertian VST2 dan VST3

VST (Virtual Studio Technology) adalah teknologi yang memungkinkan plugin atau instrumen musik untuk digunakan di dalam DAW (Digital Audio Workstation). VST2 dan VST3 adalah dua jenis dari teknologi ini yang umum digunakan oleh produsen plugin dan pembuat DAW. VST2 adalah teknologi yang sudah lama digunakan, dan digantikan oleh VST3 yang lebih modern dan terintegrasi dengan teknologi terkini.

  • VST2 lebih sederhana dan keterbatasan
  • VST3 memiliki kemampuan yang lebih kompleks dan mode penggunaan
  • VST2 memiliki support yang lebih layak

Perbedaan utama antara VST2 dan VST3 adalah cara plugin berinteraksi dengan DAW, dan kemampuan VST3 untuk melakukan proses yang lebih kompleks seperti routing dan rendering. VST3 juga memiliki tampilan antarmuka yang lebih modern dan terintegrasi dengan DAW dengan lebih baik. Meski demikian, tidak semua plugin dan DAW mendukung VST3, sehingga VST2 masih umum digunakan secara luas.

Berikut adalah perbedaan antara VST2 dan VST3 yang lebih rinci dalam tabel berikut:

Perbedaan VST2 VST3
Mode Pessuhan Mono dan Stereo Mode Multichannel
Routing Tidak terdukung Memungkinkan routing antar plugin
Rendering Render offline dengan DAW Merender secara real-time dengan plugin
Antarmuka Tampilan kuno dan terpisah dari DAW Tampilan modern dan terintegrasi dengan DAW

Dari perbedaan-perbedaan tersebut, VST3 jelas memiliki kemampuan yang lebih kompleks dan modern, namun dukungan dari plugin dan DAW masih menjadi masalah. Kuncinya adalah memilih plugin dan DAW yang kompatibel dengan kedua teknologi ini, sesuai dengan kebutuhan produksi musik yang diinginkan.

Beda Fitur di VST2 dan VST3

Ada beberapa perbedaan fitur di antara VST2 dan VST3 yang patut diperhatikan. Berikut adalah beberapa perbedaan fitur yang bisa dijumpai di antara kedua jenis VST tersebut:

  • Penanganan Prosesor: Salah satu perbedaan utama antara VST2 dan VST3 terletak pada penanganan prosesor. VST3 memberikan dukungan untuk penanganan prosesor multi inti dan bisa mengoptimalkan performa penggunaan CPU.
  • Latency: VST3 menawarkan latency yang lebih rendah. Hal ini akan memberikan hasil yang lebih baik ketika melakukan monitoring pada track musik yang sedang direkam.
  • Manajemen I/O: VST3 memiliki manajemen input/output yang lebih baik dan fleksibel dibandingkan dengan VST2. Hal ini sangat membantu ketika mengelola sinyal audio yang berasal dari sumber yang berbeda-beda.
  • Automasi Parameter: VST3 memperkenalkan fitur automasi parameter baru yang lebih fleksibel dan memungkinkan anda untuk mengeksekusi banyak instruksi pengaturan parameter secara bersamaan.
  • Prosesor Efek: VST3 memperkenalkan jenis plug-in baru yang disebut “Prosesor Efek”. Prosesor Efek memiliki fitur terintegrasi untuk aplikasi (DAW) pengolah suara dan memungkinkan pengguna memproses audio dalam bentuk nyata.
  • Plug-In Sandboxing: VST3 memiliki fitur baru yang disebut “plug-in sandboxing”. Sandboxing memungkinkan VST3 untuk mengisolasi plug-in dari aplikasi pengolah suara utama, sehingga apabila plug-in mengalami error atau gagal, aplikasi pengolah suara tidak akan terganggu atau terkena efek samping.
  • Routing Yang Lebih Baik: VST3 memiliki routing yang lebih optimal dan bisa memudahkan penggunaan input/output plug-in.
  • Time-Stretching Dan Pitch-Shifting: VST3 memiliki dukungan yang lebih baik untuk efek time-stretching dan pitch-shifting. Hal ini akan memungkinkan anda untuk memperhalus perubahan nada dan timing ketika melakukan editing suara.
  • Perbaikan Arah Panorama: VST3 memperbaiki efek panorama yang terdapat pada VST2. Kini, panorama akan terdengar lebih rinci dan akurat sesuai dengan posisi pada stereo field.

Jika anda adalah seorang musisi atau produser musik yang sering menggunakan aplikasi pengolah suara, ada baiknya anda memilih plug-in yang sesuai dengan kebutuhan anda. Maka dari itu, pemilihan jenis plug-in VST2 atau VST3 juga perlu disesuaikan dengan jenis rekaman dan aplikasi pengolah suara yang digunakan. Namun demikian, dengan berbagai fitur dan keuntungan yang dimiliki VST3, banyak penggemar aplikasi pengolah suara yang lebih memilih menggunakan VST3 sebagai pilihan utama mereka.

Kelebihan VST2 dan VST3

Ketika berbicara tentang plugin instrumen atau efek audio, VST adalah salah satu format plugin yang paling sering digunakan. VST (Virtual Studio Technology) adalah standar industri yang dikembangkan oleh Steinberg, dan tersedia dalam dua versi, yaitu VST2 dan VST3. Kedua format ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan dalam artikel ini, kita akan membahas Kelebihan VST2 dan VST3.

  • Persyaratan Sistem yang Rendah: VST2 lebih ringan dan membutuhkan CPU yang lebih sedikit daripada VST3. Ini berarti kamu dapat menjalankan lebih banyak plugin VST2 pada sistem yang sama.
  • Dukungan Platform yang Lebih Luas: VST2 populer di industri musik, dan banyak aplikasi digital audio workstation (DAW) mendukung VST2 untuk semua sistem operasi, termasuk Windows, macOS, dan Linux.
  • Backward Compatibility: VST2 lebih kompatibel secara mundur daripada VST3, artinya kamu dapat menggunakan plugin VST2 pada perangkat lunak DAW yang lebih lama.
  • Stabilitas dan Performa yang Lebih Tinggi: VST3 dirancang untuk meningkatkan performa dan stabilitas dengan menggunakan teknologi baru seperti ASIO atau Audio Stream Input/Output. VST3 juga mendukung Multithreading, yang memungkinkan proses plugin audio berjalan di banyak CPU selama proses audio sedang dieksekusi.
  • Fitur Baru dan Teknologi: VST3 muncul dengan fitur-fitur baru seperti MIDI Polyphonic Expression (MPE) dan Parameter Automation. Dalam MPE, alih-alih menggunakan MIDI pada setiap catatan, setiap gerakan dalam perubahan catatan dapat direkam secara terpisah. Ini memungkinkan musisi untuk mengontrol parameter di setiap catatan secara independen.

Sekarang kita akan melihat perbandingan antara VST2 dan VST3 dalam tabel berikut:

VST2 VST3
Lingkungan sistem yang ringan Perfoma dan stabilitas yang lebih tinggi
Dukungan platform yang lebih luas Menampilkan fitur terbaru
Backward compatibility Tidak compatible mundur ke VST2

Kesimpulannya, baik VST2 atau VST3 memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. VST2 adalah pilihan yang baik untuk sistem atau aplikasi DAW yang lebih tua, sedangkan VST3 memberikan performa dan stabilitas yang lebih tinggi dan fitur baru. Namun, jika kamu sudah menginstal VST3, sebaiknya jangan meng-uninstall dan kembali ke VST2, karena kamu mungkin kehilangan beberapa fitur dan performa yang digunakan.

Kompabilitas VST2 dan VST3 dengan DAW

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, VST2 dan VST3 adalah teknologi plugin yang digunakan untuk memperluas kemampuan DAW dalam menghasilkan suara. Namun, karena kedua teknologi ini memiliki perbedaan, maka perlu dilakukan penyesuaian pada DAW yang digunakan agar plugin VST2 dan VST3 dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah penjelasan mengenai kompatibilitas VST2 dan VST3 dengan DAW:

  • DAW yang mendukung VST2 biasanya juga akan mendukung VST3. Namun, tidak semua plugin VST2 akan bekerja pada DAW yang mendukung VST3. Hal ini disebabkan karena beberapa plugin VST2 mungkin tidak mendukung format VST3.
  • Beberapa DAW terbaru mungkin tidak mendukung VST2 dan hanya mendukung VST3. Hal ini terjadi karena VST2 sudah dianggap ketinggalan zaman dan pengembang plugin lebih memilih untuk menggunakan format VST3.
  • Jika Anda menggunakan DAW yang mendukung kedua format plugin, sebaiknya Anda menggunakan plugin VST3. Hal ini disebabkan karena plugin VST3 memiliki keunggulan dalam hal kompatibilitas dan kualitas suara yang dihasilkan.

Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai kompatibilitas VST2 dan VST3 dengan DAW, berikut adalah tabel singkat mengenai DAW yang mendukung kedua format plugin:

DAW VST2 VST3
Ableton Live
Pro Tools
Cubase
FL Studio

Jadi, sebelum membeli atau mengunduh plugin VST, pastikan untuk memeriksa kompatibilitasnya dengan DAW yang digunakan. Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa plugin tersebut akan berjalan dengan lancar dan menghasilkan suara yang berkualitas.

Alasan Pindah dari VST2 ke VST3

Berbagai perkembangan dalam teknologi memunculkan berbagai bentuk inovasi dan perbaikan pada VST2. Namun, VST2 memiliki beberapa kelemahan sehingga Steinberg selaku developer VST merilis versi terbaru yaitu VST3. Berikut adalah beberapa alasan mengapa para produser musik dan developer plugin VST mulai beralih ke VST3:

  • Lebih stabil dan efisien: VST3 telah dirancang ulang secara menyeluruh sehingga lebih stabil dan efisien ketika digunakan. Hal ini dapat mengurangi crash yang seringkali terjadi pada VST2 sehingga proses produksi musik akan lebih lancar dan waktu produksi menjadi lebih efisien.
  • Penanganan Multi Output: VST3 memiliki kemampuan untuk menangani output multi-channel. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memproses tiap channel secara terpisah dalam satu plugin VST.
  • Delay compensation yang lebih baik: VST3 membawa perkembangan yang signifikan dalam delay compensation. Ketika memproses suara dalam DAW atau dalam plugin VST, VST3 mampu menyesuaikan delay setiap i/o channel yang digunakan. Hal ini sangat penting dalam mempertahankan fase antara track-track suara dalam proses mixing maupun mastering.
  • Kemampuan MIDI: Dalam VST3, MIDI didukung secara langsung dalam plugin sehingga pengguna tidak perlu menggunakan plugin terpisah untuk mengolah MIDI. Hal ini tentu saja sangat memudahkan para produser musik dalam menambahkan dan mengeksplorasi ragam sound, genre, atau gaya musik yang diinginkan.
  • Penanganan DSP-prosesor: Dalam VST3, DSP-prosesor dapat dikembangkan sehingga memungkinkan efek yang lebih kompleks dan berkualitas tinggi digunakan pada produksi musik. Hal ini memungkinkan kamu untuk mengeksplorasi lebih banyak jenis efek dan juga membuat kamu lebih berkesempatan dalam mengekspresikan kreativitas musikmu secara optimal.

VST3 VS VST2 pada Aplikasi pada PC Yang Terus Berkembang

VST3 di buat sebagai jawaban bagi kebutuhan para produser musik modern yang terus berkembang sehingga terdapat beberapa masalah yang tidak bisa diatasi oleh VST2. Di antara perbedaan yang signifikan antara VST3 dan VST2 adalah menggunakan teknologi Multicore, maka VST3 bisa melakukan routing langsung ke output besar dari DAW tanpa memperhitungkan resource yang digunakan sebelumnya.

VST2 VST3
Hanya didukung satu I/O channel setiap plugin Dapat mengatur setiap I/O channel secara independen
Tidak mendukung sidechaining built-in Built-in sidechain routing
Tidak ada fitur offline processing Offline processing ditingkatkan hingga tiga kali lebih cepat daripada VST2

Ketika menggunakan plugin VTS, tentu kamu ingin mendapatkan hasil output terbaik untuk setiap teknologi yang kamu gunakan pada produksi musik. Dengan menggunakan VTS3, kamu akan mendapatkan kemampuan yang lebih besar dalam mengekspresikan kreativitasmu dalam berkarya.

Sampai Jumpa Lagi!

Bagaimana, sudah paham perbedaan antara VST2 dan VST3 sekarang? Semoga artikel ini memberikan manfaat dan membantu kamu dalam memahami dunia audio plugin. Jangan lupa kunjungi kembali situs ini ya untuk dapat membaca artikel-artikel menarik lainnya seputar musik dan teknologi! Terima kasih telah membaca, sampai jumpa lagi!