Perbedaan Voltaren dan Voltadex: Mana yang Lebih Cocok untuk Mengatasi Nyeri?

VOLTAREN dan VOLTADEX, mungkin keduanya cukup familiar di telinga kita. Dua obat ini adalah obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk meredakan nyeri. Namun, pernahkah kita bertanya-tanya apa perbedaan di antara keduanya? Sudah pasti, obat yang didistribusikan oleh produsen farmasi yang berbeda pasti memiliki formula atau bahan dasar yang berbeda. Lalu, seperti apa perbedaan VOLTAREN dan VOLTADEX? Mari kita bahas bersama-sama.

VOLTAREN dan VOLTADEX sebenarnya memiliki bahan dasar yang sama, yaitu diklofenak. Namun, keduanya memiliki selisih dalam bobot kandungan diklofenak. VOLTAREN merupakan obat yang ditujukan untuk menangani rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan kondisi nyeri otot dan sendi yang lain, dengan kandungan aktif diklofenak natrium 50 mg. Sementara itu, VOLTADEX hanya menyediakan diklofenak pottasium dengan dosis lebih rendah di setiap tabletnya, yaitu 25 mg diklofenak pottasium.

Selain perbedaan kandungan diklofenak, keunikan VOLTAREN dan VOLTADEX pada efek sampingnya juga berbeda. Obat VOLTAREN diketahui dapat mempengaruhi jantung. Oleh karena itu, pasien yang telah memiliki penyakit jantung sebaiknya memeriksakan diri secara teratur sambil mengambil obat dengan risiko lebih rendah. Beda dengan VOLTADEX, obat ini memiliki risiko yang lebih rendah untuk mempengaruhi jantung, meskipun perut dapat mengalami gangguan atau yang biasa disebut dengan efek samping dyspepsia.

Pengertian Voltaren dan Voltadex

Voltaren dan Voltadex merupakan dua obat yang sering digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan pada tubuh. Kedua obat ini mengandung bahan aktif yang sama, yaitu Diclofenac Natrium, yang bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin yang menyebabkan inflamasi pada tubuh. Namun, terdapat perbedaan dari segi penggunaan, dosis, dan bentuk produknya.

Komposisi Voltaren dan Voltadex

Seperti yang kita ketahui, Voltaren dan Voltadex adalah obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) yang digunakan untuk meredakan gejala peradangan pada tubuh seperti nyeri, pembengkakan, dan demam pada pasien dewasa. Meskipun keduanya serupa dalam penggunaannya, ada perbedaan dalam komposisi masing-masing obat.

  • Voltaren mengandung bahan aktif diklofenak natrium
  • Voltadex mengandung bahan aktif diklofenak kalium
  • Perbedaan ini terletak pada garam alkali yang digunakan dalam formulasi obat

Komposisi Voltaren adalah mengandung diklofenak natrium, larutan injeksi Voltaren 75 mg (1 ml) mengandung 75 mg diklofenak natrium, sedangkan tablet, suppositoria, dan sediaan topikal Voltaren mengandung 50 mg diklofenak natrium. Sedangkan Voltadex mengandung diklofenak kalium, atau potassium diklofenak-nya, yang bisa ditemukan di tablet, dan bentuk sediaan lain seperti salap atau salep, dan injeksi.

Dalam hal pengobatan peradangan, kedua obat saling mengisi dan dapat digunakan dengan efektif, namun perbedaan komposisi menjadi lebih penting saat digunakan pada pasien dengan kondisi kesehatan tertentu seperti pasien dengan masalah pada ginjal atau hati. Konsentrasi salt obat yang berbeda pada kedua obat ini dapat memberikan perbedaan efek terhadap pasien.

Perbedaan Dan Kesamaan Kandungan Komposisi Antara Voltaren dan Voltadex

Ada perbedaan dan kesamaan antara kandungan dalam Voltaren dan Voltadex. Kedua obat ini mengandung obat yang sama, yaitu diklofenak. Namun, ada perbedaan dalam jenis ionsalt yang digunakan dalam kedua obat, yaitu natrium dan kalium.

Voltaren Voltadex
Bahan Aktif Diklofenak Natrium Diklofenak Potassium
Kemasan Tablet, suppositoria, larutan injeksi, gel topikal, salep topikal Tablet, gel topikal, salep topikal, injeksi
Perbedaan Penting Komposisi natrium dapat memberikan efek samping tertentu pada pasien dengan ginjal atau masalah hati Komposisi kalium dapat memberikan efek samping tertentu pada pasien dengan kondisi tertentu yang memengaruhi elektrolit dalam darah

Table diatas menunjukkan perbedaan komposisi dan bentuk kemasan antara Voltaren dan Voltadex. Keduanya digunakan sebagai analgesik dan antiinflamasi, namun perbedaan kandungan aktif dan presentasi obat dapat menjadi penting dalam pengobatan pasien tergantung pada kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Indikasi penggunaan Voltaren dan Voltadex

Voltaren dan Voltadex adalah dua obat yang sering digunakan untuk mengatasi masalah nyeri, peradangan, dan pembengkakan. Kedua obat ini memiliki indikasi penggunaan yang serupa, namun ada beberapa perbedaan yang perlu diketahui.

  • Voltaren
  • Voltaren mengandung zat aktif diclofenac sodium, yang termasuk ke dalam golongan NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug) atau obat antiinflamasi nonsteroid. Berikut adalah indikasi penggunaan Voltaren:

    • Meringankan nyeri pada rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan ankylosing spondylitis
    • Mengurangi peradangan
    • Mengatasi nyeri akibat cedera atau operasi
    • Mengurangi demam
  • Voltadex
  • Voltadex memiliki kandungan zat aktif dexketoprofen trometamol, yang juga termasuk ke dalam golongan NSAID. Namun, dosis dexketoprofen yang terkandung dalam Voltadex lebih rendah dibandingkan dengan obat dexketoprofen yang murni. Berikut adalah indikasi penggunaan Voltadex:

    • Mengurangi nyeri yang terkait dengan inflamasi pada penyakit osteoartikular dan rheumatoid arthritis
    • Meringankan nyeri setelah operasi
    • Mengurangi nyeri pada pascabedah
    • Mengurangi demam ringan hingga sedang

Dalam penggunaannya, kedua obat ini harus diberikan sesuai dengan petunjuk dokter atau penggunaan yang aman dan tepat sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Selain itu, penggunaan obat ini tidak dianjurkan bagi sebagian orang dengan kondisi tertentu seperti gangguan kesehatan pada ginjal, hati, lambung, dan lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memulai penggunaannya.

Efek samping Voltaren dan Voltadex

Perbedaan antara Voltaren dan Voltadex terletak pada kandungan zat aktif di dalamnya. Voltaren mengandung natrium diklofenak sedangkan Voltadex mengandung diklofenak epolamin. Walaupun sama-sama diklofenak, namun kandungan yang berbeda tersebut dapat mempengaruhi efek samping yang ditimbulkan kedua obat ini.

  • Perut kembung dan sakit perut
    Diklofenak dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan usus sehingga dapat menimbulkan perut kembung dan sakit perut jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Meski demikian, Voltadex dikatakan lebih rendah resiko efek samping tersebut dibandingkan Voltaren.
  • Mual dan muntah
    Efek samping yang satu ini juga dapat terjadi akibat iritasi pada lambung dan usus yang disebabkan oleh penggunaan diklofenak. Jika terjadi mual atau muntah yang cukup sering, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter agar diketahui apakah dosis penggunaannya perlu diubah atau tidak.
  • Kenaikan tekanan darah dan masalah jantung
    Penggunaan diklofenak dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko terjadinya masalah kardiovaskular seperti kenaikan tekanan darah dan gangguan jantung. Oleh karena itu, obat ini tidak boleh digunakan oleh seseorang yang memiliki penyakit jantung atau memiliki riwayat penyakit kardiovaskular.

Selain efek samping di atas, penggunaan obat Voltaren dan Voltadex juga dapat menyebabkan efek samping lain seperti munculnya ruam kulit, sakit kepala, dan pusing. Apabila efek samping tersebut terjadi atau semakin mengganggu, maka segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Efek samping Voltaren Voltadex
Perut kembung dan sakit perut Tinggi Rendah
Mual dan muntah Tinggi Rendah
Kenaikan tekanan darah dan masalah jantung Tinggi Rendah

Penting untuk selalu memperhatikan dosis dan aturan pakai obat yang digunakan serta mengikuti anjuran dari dokter untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Perbandingan harga Voltaren dan Voltadex

Voltaren dan Voltadex merupakan dua obat yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri sendi dan otot. Kedua obat ini mengandung diclofenac sebagai bahan aktifnya. Meski sama-sama mengandung bahan aktif yang sama, namun ketersediaan dan harga keduanya bisa berbeda. Berikut perbandingan harga antara Voltaren dan Voltadex:

  • Harga Voltaren: Untuk sebuah kemasan Voltaren 50 mg dengan isi 30 tablet, harganya sekitar Rp50.000,-.
  • Harga Voltadex: Sedangkan untuk kemasan Voltadex 25 mg dengan isi 10 tablet, harganya sekitar Rp15.000,-.
  • Ketersediaan: Voltaren lebih mudah ditemukan di apotek atau toko obat dibandingkan dengan Voltadex yang seringkali harus dipesan terlebih dahulu.

Jadi, dari sisi harga, Voltadex memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan Voltaren. Namun, harus diperhatikan pula ketersediaan dari kedua obat tersebut sehingga dapat memudahkan dalam mengakses obat yang dibutuhkan.

Nama obat Jumlah kemasan Harga
Voltaren 30 tablet Rp50.000,-
Voltadex 10 tablet Rp15.000,-

Sebelum menggunakan obat-obatan seperti Voltaren atau Voltadex, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker mengenai dosis, efek samping, dan interaksi dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi.

Kesimpulan

Itulah perbedaan voltaren dan voltadex yang bisa kamu ketahui sebelum menggunakan obat tersebut. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat apapun. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat ya. Jangan lupa untuk mengunjungi website kami kembali di lain waktu untuk mendapatkan informasi terbaru lainnya. Sampai jumpa!