Perbedaan Antara UHT dan Pasteurisasi: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Tentu kamu yang suka minum susu atau membuat produk-produk olahan susu pasti sering mendengar istilah UHT dan pasteurisasi. Nah, kedua proses tersebut memang digunakan untuk memproses produk susu agar lebih tahan lama dan aman untuk dikonsumsi. Namun, apa sebenarnya perbedaan di antara proses UHT dan pasteurisasi? Kita akan bahas lebih detail di artikel ini.

Secara sederhana, pasteurisasi adalah proses pemanasan produk susu pada suhu tertentu selama periode waktu tertentu untuk membunuh bakteri dan enzim yang menyebabkan kerusakan. Sedangkan UHT atau Ultra High Temperature adalah proses pemanasan susu pada suhu yang lebih tinggi dan lebih lama dari pasteurisasi untuk membunuh lebih banyak bakteri dan membuat produk lebih tahan lama.

Kelebihan dan kekurangan masing-masing proses pasteurisasi dan UHT juga akan diungkap di artikel ini. Jadi, jika kamu ingin memilih produk susu yang lebih sesuai dengan kebutuhanmu, yuk simak penjelasannya di artikel ini. Tunggu apa lagi? Ayo baca dan segera ketahui perbedaan di antara kedua proses ini.

Pengertian pasteurisasi

Pasteurisasi adalah proses pemanasan suhu tinggi untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan pada produk makanan. Proses ini ditemukan oleh Louis Pasteur pada tahun 1863 untuk melindungi anggur dari pembusukan sebelum fermentasi menjadi minuman beralkohol.

Pada saat ini, pasteurisasi digunakan secara luas untuk menjaga keamanan dan kualitas makanan sehari-hari seperti susu, jus, sup kaleng, dan saus tomat. Proses pasteurisasi memperpanjang umur simpan produk makanan yang dikemas dan membuatnya aman untuk dikonsumsi.

Jenis-jenis pasteurisasi

  • Pasteurisasi klasik atau batch pasteurization, yaitu metode pasteurisasi yang melibatkan pemanasan terhadap produk dalam jumlah besar secara batch. Pemanasan dilakukan pada suhu 63-66°C selama 30 menit atau 72°C selama 15 detik.
  • Pasteurisasi suhu tinggi atau high-temperature short-time pasteurization (HTST), yaitu metode pasteurisasi yang melibatkan pemanasan terhadap produk dalam jumlah kecil secara kontinu. Pemanasan dilakukan pada suhu 71-74°C selama 15-25 detik.
  • Pasteurisasi ultra tinggi (UHT), yaitu metode pasteurisasi yang melibatkan pemanasan terhadap produk dalam jumlah besar pada suhu yang sangat tinggi (135-150°C) selama 1-2 detik.

Keuntungan pasteurisasi

Proses pasteurisasi membunuh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur pada produk makanan, yang dapat menyebabkan pembusukan atau menyebarkan penyakit pada manusia. Selain itu, keuntungan pasteurisasi adalah dapat memperpanjang umur simpan produk makanan yang dikemas dan menjaga kualitasnya. Sama seperti dengan UHT, proses pasteurisasi juga memberikan kemudahan dalam pengemasan dan pengiriman produk makanan ke pasar.

Perbedaan pasteurisasi dan UHT

Perbedaan utama antara pasteurisasi dan UHT adalah suhu dan durasi pemanasan yang digunakan. Pasteurisasi menggunakan suhu yang lebih rendah dan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan UHT. Sehingga produk yang telah dipasteurisasi umumnya lebih bermanfaat untuk kesehatan dibandingkan dengan produk yang telah diuht, karena nutrisi dalam produk masih utuh setelah proses pasteurisasi.

Tipe Pasteurisasi Suhu Waktu
Pasteurisasi klasik 63-66°C 30 menit atau 72°C selama 15 detik
HTST pasteurization 71-74°C 15-25 detik
UHT pasteurization 135-150°C 1-2 detik

Meskipun begitu, produk UHT memiliki keuntungan utama dari segi kemudahan penyimpanan dan pengangkutan karena produk ini dapat bertahan hingga 6 bulan tanpa refrigerasi, sementara produk yang dipasteurisasi biasanya hanya bertahan selama 2-3 minggu.

Proses pasteurisasi

Pasteurisasi adalah proses pemanasan bahan makanan dalam suhu tertentu untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Nilai pasteurisasi umumnya selama 72 derajat Celsius selama 15-30 menit. Dalam hal susu, proses pasteurisasi dijalankan untuk menghilangkan bakteri patogen seperti Streptococcus, Salmonella, Listeria, Campylobacter, dan Escherichia coli (E. coli).

  • Pasteurisasi pertama kali dikembangkan oleh ilmuwan Prancis bernama Louis Pasteur pada tahun 1864.
  • Proses pasteurisasi bermanfaat untuk mencegah dan mengurangi risiko terkena penyakit akibat konsumsi makanan dan minuman mentah.
  • Pasteurisasi tidak sepenuhnya membunuh seluruh mikroorganisme yang hadir dalam bahan pangan tersebut, tetapi bisa memperpanjang umur simpan makanan.

Selain itu, pasteurisasi juga ada dua jenis, yakni:

  • Pasteurisasi Selama 72 Derajat Celsius Selama 15 Detik (Holding Method): Proses ini melibatkan pemanasan susu pada suhu 72 derajat Celsius selama 15 detik, kemudian cepat dingin menjadi suhu 4 derajat Celsius.
  • Pasteurisasi Selama 63 Derajat Celsius Selama 30 Menit (Low Temperature Long Time – LTLT): Proses ini melibatkan pemanasan susu pada suhu 63 derajat Celsius selama 30 menit. Suatu cairan diproses selama waktu yang lebih lama pada suhu yang lebih rendah untuk membunuh mikroorganisme.

Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa pasteurisasi tidak menghilangkan semua mikroorganisme, seperti bakteri asam laktat pada yoghurt dan keju. Itulah sebabnya pasteurisasi selalu dilengkapi dengan langkah-langkah higienitas dan perlindungan lain yang meminimalkan risiko penyakit akibat konsumsi makanan.

Jenis Pasteurisasi Suhu Waktu yang Diperlukan
Pasteurisasi Selama 72 Derajat Celsius Selama 15 Detik 72 derajat Celsius 15 detik
Pasteurisasi Selama 63 Derajat Celsius Selama 30 Menit 63 derajat Celsius 30 menit

Penampakan susu yang telah dipasteurisasi mungkin sedikit berbeda dari yang tidak dipasteurisasi. Susu pasteurisasi biasanya lebih tahan lama daripada susu segar, terkadang selama dua hingga tiga minggu.

Pengaruh pasteurisasi pada makanan

Pasturisasi dan UHT (Ultra High Temperature) adalah dua proses teknologi yang biasa digunakan untuk memperpanjang umur simpan produk makanan tanpa mengurangi kualitas dan kesegarannya. Namun pada kenyataannya, kedua proses ini memiliki pengaruh yang berbeda pada makanan dan pembuatannya.

  • Terjadinya perubahan struktur protein
  • Perubahan warna, rasa, dan aroma
  • Perubahan nutrisi

Dalam pasteurisasi, suhu tinggi digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme dalam makanan. Walaupun makanan menjadi lebih aman dikonsumsi, suhu tinggi juga dapat menyebabkan perubahan pada struktur protein pada makanan. Sementara itu, suhu sangat tinggi digunakan pada proses UHT sehingga pembentukan senyawa yang berbahaya dapat dihindari. Namun, efek panas tersebut menyebabkan perubahan pada rasa, aroma, dan warna pada makanan.

Proses pasteurisasi juga memiliki efek terhadap nutrisi makanan. Sekitar 15-20% nutrisi dapat hilang selama proses ini. Era modern pasteurisasi menawarkan banyak variasi, termasuk proses minimal yang mencoba mempertahankan lebih banyak nutrisi selama pemanasan pendek. Nutrisi pada produk olahan juga memungkinkan peningkatan tahan simpan dan kemudahan pengiriman dan penyimpanan.

Tipe Produk Waktu Tahan Simpan Proses
Susu segar 1-2 minggu Pasteurisasi
Susu cair hingga krim 1-2 bulan Pasteurisasi
Susu kental manis 6-12 bulan Pasteurisasi atau UHT
Buah dan sayuran Beberapa minggu Pasteurisasi atau Pemrosesan panas lainnya

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh pasteurisasi dan UHT bergantung pada jenis makanan dan proses pembuatannya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan harus dipilih dengan hati-hati untuk mempertimbangkan efeknya pada produk makanan.

Persamaan Pasteurisasi dan UHT

Secara umum, pasteurisasi dan UHT memiliki persamaan dalam tujuan utamanya, yaitu untuk memanaskan produk susu guna membunuh bakteri patogen dan memperpanjang umur simpan. Berikut beberapa persamaan pasteurisasi dan UHT:

  • Kedua teknik mengandalkan pemanasan atau perlakuan termal pada suhu tinggi untuk membunuh bakteri
  • Baik pasteurisasi maupun UHT, keduanya digunakan dalam industri susu dan makanan yang memerlukan beberapa bentuk perlindungan sanitasi, sehingga produk akhir dapat lebih tahan lama
  • Kedua teknik ini mempertahankan nutrisi yang terkandung dalam produk susu, sehingga rasa dan aroma produk tidak berubah terlalu banyak

Namun, meskipun memiliki persamaan, pasteurisasi dan UHT memiliki perbedaan dalam metode dan kecepatan pemanasan serta pengaruhnya pada rasa dan tekstur produk susu.

Pengaruh UHT pada kualitas makanan

UHT atau Ultra High Temperature adalah suatu metode pemanasan yang digunakan untuk mempertahankan umur simpan makanan lebih lama. Proses UHT dilakukan dengan memanaskan produk pada suhu tinggi hingga 135 derajat Celsius selama beberapa detik kemudian didinginkan.

Perbedaan UHT dan pasteurisasi terletak pada suhu pemanasan dan lama waktu pemanasan. Dalam proses pasteurisasi, produk dipanaskan pada suhu 72 derajat Celsius selama 15 hingga 30 detik.

Pengaruh UHT pada kualitas makanan

  • Memperpanjang umur simpan produk makanan
  • Membunuh bakteri dan kuman yang berbahaya pada produk
  • Mengurangi kerusakan nutrisi pada produk

Pengaruh UHT pada kualitas makanan

Meskipun UHT mempertahankan umur simpan makanan lebih lama, proses ini juga memiliki beberapa dampak negatif pada kualitas makanan. Beberapa dampak negatif tersebut di antaranya adalah:

  • Pemrosesan UHT membutuhkan suhu yang tinggi, dengan begitu kandungan nutrisi pada makanan bisa berkurang secara signifikan
  • Makanan yang mengalami pemrosesan UHT tidak memiliki cita rasa alami karena proses ini membunuh enzim yang bertanggung jawab untuk menciptakan aroma dan rasa yang alami
  • Pemrosesan UHT menghilangkan bakteri dan mikroba baik, yang sebenarnya membantu dalam mempertahankan kesehatan saluran pencernaan kita

Pengaruh UHT pada kualitas makanan

Berikut adalah beberapa contoh produk makanan yang mengalami pemrosesan UHT beserta pengaruhnya pada kualitas makanan:

Produk Makanan Pengaruh UHT pada Kualitas Makanan
Susu UHT Kandungan nutrisi susu berkurang, susu memiliki rasa dan aroma yang berbeda dibanding susu segar
Jus buah UHT Kandungan antioksidan dan vitamin C berkurang, jus buah memiliki rasa yang kurang segar
Saus pasta UHT Rasa dan aroma saus pasta berubah, tekstur saus pasta terkadang berubah menjadi lebih kental

Meskipun terdapat dampak negatif dari pemrosesan UHT, proses ini tetap menjadi metode yang umum digunakan dalam industri makanan untuk mempertahankan kualitas makanan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Terima Kasih Telah Membaca! Sampai Jumpa Lagi di Lain Waktu!

Nah, itulah perbedaan UHT dan pasteurisasi yang harus kalian ketahui. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kalian tentang proses pengolahan susu. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan tanggal kadaluarsa produk susu yang kalian beli dan menyimpannya dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa lagi di lain waktu dengan artikel menarik lainnya!