Perbedaan UEFI dan Legacy: Apa yang Perlu Diketahui?

Jika kamu sering memperhatikan istilah-istilah teknologi terbaru, mungkin kamu pernah mendengar tentang perbedaan antara UEFI dan Legacy. Keduanya merupakan jenis firmware atau perangkat lunak yang digunakan untuk menghubungkan sistem operasi dengan bagian hardware dari sebuah komputer. Namun, apa sebenarnya beda utama antara UEFI dan Legacy?

Legacy sendiri merupakan firmware yang sudah lama digunakan dalam industri komputer. Berbeda dengan UEFI yang memiliki tampilan grafis dengan menu yang mudah dipahami, Legacy lebih cenderung menggunakan menu yang hanya dapat diakses oleh orang-orang yang sudah mahir dalam sistem operasi. Di sisi lain, UEFI justru lebih mudah dipelajari bahkan oleh orang yang belum pernah merakit komputer sekalipun.

Tak hanya itu, kamu juga bisa melihat perbedaan antara UEFI dan Legacy melalui segi keamanannya. UEFI memiliki fitur keamanan yang lebih baik dibandingkan Legacy, sehingga kamu bisa lebih tenang saat menggunakan hardware yang sudah terhubung dengan UEFI. Sedangkan untuk Legacy, seringkali masih ditemukan kasus-kasus penggunaan firmware ini yang berujung pada keamanan yang rentan terhadap serangan virus atau program jahat.

Pengertian UEFI dan Legacy Mode

UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) dan Legacy Mode adalah dua jenis firmware yang digunakan oleh motherboard untuk mengakses sejumlah perangkat keras dan software yang terdapat di dalamnya. Firmware adalah perangkat lunak yang disimpan pada chip yang mengontrol fungsi-fungsi dasar, seperti mengontrol pengaturan daya, booting sistem, dan check hardware.

UEFI adalah pengganti BIOS (Basic Input/Output System) di mana sistem operasi saat ini menggunakan sistem firmware UEFI untuk mem-boot perangkat keras sistem. UEFI telah menjadi standar sejak tahun 2005 dan mendukung booting dari hard disk yang lebih besar dan drive data yang lebih baru. UEFI memperbaiki banyak masalah yang ada pada BIOS, seperti kecepatan boot yang lebih cepat, kontroler boot yang lebih baik, serta kemampuan boot dari media penyimpanan data yang lebih besar.

  • Kelebihan UEFI:
  • Kecepatan boot yang lebih cepat
  • Kapasitas booting yang lebih besar
  • Memori tetap di luar sesi boot yang mempercepat proses booting
  • Lebih aman, karena boot terproteksi dengan Secure Boot, boot tersandikan dan kepemilikan platform. Tidak bisa diinstal software lain tanpa izin pabrik.
  • Lebih mudah dikonfigurasi dengan output yang ditingkatkan

Sementara, Legacy Mode adalah mode yang memungkinkan sistem menggunakan sistem firmware lama pada komputer atau perangkat keras. Mode ini memungkinkan booting pada sistem operasi lawas yang telah menggunakan BIOS sebagai sistem firmware. Mode ini berguna jika Anda ingin menjalankan sistem lawas tanpa harus memperbarui sistem firmware. Namun, mode ini lebih lambat dan memiliki kapasitas booting yang lebih kecil.

Kebanyakan motherboard yang saat ini tersedia memiliki dukungan dengan UEFI dan Legacy Mode. Namun, UEFI menjadi standar karena kecepatan dan kapasitas booting yang lebih besar.

UEFI Legacy Mode
Diperkenalkan pada tahun 2005 Merupakan jenis firmware yang lebih lama dari UEFI
Boot lebih cepat Boot lebih lambat
Tidak terbatas kapasitas booting Kapasitas booting terbatas
Mudah dikonfigurasi dengan output yang ditingkatkan Konfigurasi yang lebih sulit dengan output yang kurang jelas
Lebih aman dengan Secure Boot Kurang aman karena lebih mudah dipasangi malware

Jadi, meskipun Legacy Mode masih digunakan, UEFI merupakan teknologi yang lebih inovatif dan ramah pengguna. UEFI dapat diandalkan untuk mem-boot sistem dengan kecepatan boot yang lebih cepat dan kapasitas booting yang lebih besar.

Kelebihan dan Kekurangan UEFI

Unified Extensible Firmware Interface atau UEFI adalah jenis firmware yang digunakan untuk menggantikan sistem firmware legasi BIOS (Basic Input/Output System) pada komputer. Perbedaan utama antara UEFI dan sistem firmware lama adalah UEFI dibangun dengan arsitektur modular sehingga menciptakan pengalaman booting yang lebih lancar dan reliabel.

Setiap jenis firmware memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan UEFI:

  • Kelebihan
    • Kecepatan booting yang lebih cepat
    • Kompatibilitas dengan sistem operasi 64-bit
    • Antarmuka grafis untuk konfigurasi sistem yang lebih mudah digunakan
    • Keamanan boot yang lebih baik
  • Kekurangan
    • Tidak dapat mendukung sistem operasi 32-bit
    • Tidak selalu kompatibel dengan perangkat keras lama
    • Sulit diakses oleh selain teknisi terlatih

Dalam memilih antara UEFI atau BIOS, keputusan Anda tergantung pada kemampuan komputer Anda dan kebutuhan Anda. Saat mempertimbangkan faktor-faktor keamanan, kompatibilitas dan kecepatan booting, UEFI adalah pilihan yang lebih baik. Namun jika Anda memiliki perangkat keras yang lebih lama dan membutuhkan compatibility-mode untuk menjalankannya, BIOS mungkin menjadi pilihan yang lebih ideal.

Untuk lebih memahami perbedaan antara UEFI dan BIOS, berikut adalah tabel perbandingan untuk kedua jenis firmware.

UEFI BIOS
64-bit support Tidak didukung
Bootup time yang lebih cepat Bootup time yang lambat
Interface yang lebih user-friendly Interface yang kompleks dan tidak bisa diakses oleh kalangan awam
Keamanan boot yang lebih baik Tidak ada fitur keamanan boot

Perbandingan Performa UEFI dan Legacy

UEFI dan Legacy BIOS memiliki perbedaan performa yang signifikan. Berikut adalah beberapa perbandingan antara keduanya:

  • Boot Time: UEFI jauh lebih cepat dalam proses booting daripada Legacy BIOS. Dalam sebuah tes, UEFI hanya memerlukan waktu sekitar 15 detik untuk boot ke sistem operasi, sementara Legacy BIOS memerlukan waktu 25 detik.
  • Hardware Support: UEFI mendukung perangkat keras yang lebih baru dan lebih canggih, seperti drive hard disk berukuran besar dan SSD. Di sisi lain, Legacy BIOS terbatas dalam dukungan hardware, dan tidak memiliki kemampuan untuk mendukung perangkat hardware baru.
  • Keamanan: UEFI memiliki fitur keamanan yang lebih baik daripada Legacy BIOS. Saat booting, UEFI dapat memeriksa bahwa firmware telah dienkripsi atau tidak. Ini membantu mencegah serangan malware yang dapat merusak sistem. Sedangkan Legacy BIOS tidak memiliki fitur keamanan seperti ini.

Terlebih lagi, UEFI memiliki kemampuan untuk mem-boot sistem operasi dari partisi GPT (GUID Partition Table), sementara Legacy BIOS hanya dapat menggunakan partisi MBR (Master Boot Record). Dengan partisi GPT, kita dapat membagi hard drive menjadi beberapa partisi yang lebih besar daripada partisi MBR, yang dibatasi pada 2TB.

Untuk melihat perbedaan performa UEFI dan Legacy BIOS, lihat tabel berikut ini:

Perbandingan Legacy BIOS UEFI
Boot time 25 detik 15 detik
Hardware support Terbatas Mendukung hardware baru dan canggih
Keamanan Tidak ada fitur keamanan khusus Memiliki fitur keamanan untuk memeriksa firmware yang dienkripsi atau tidak

Secara keseluruhan, UEFI adalah teknologi BIOS yang lebih modern dan memiliki kinerja yang lebih baik daripada Legacy BIOS. Namun, Legacy BIOS masih digunakan di beberapa komputer karena keterbatasannya dalam dukungan hardware baru. Namun, jika ingin meng-upgrade komputer dan memperbaiki kinerja sistem, UEFI adalah pilihan yang lebih baik dan terbaik.

Kompatibilitas Perangkat Keras pada UEFI dan Legacy

Pada era modern teknologi, kehadiran interface Unified Extensible Firmware Interface (UEFI) telah menggantikan interface Basic Input/Output System (BIOS) sebagai sistem firmware di dalam motherboard komputer. Dalam penggunaannya, terdapat beberapa perbedaan antara UEFI dan Legacy. Salah satu perbedaan terbesar adalah pada kompatibilitas perangkat keras.

  • UEFI
  • Pada sistem UEFI, motherboard dan komponen perangkat keras lainnya harus memenuhi persyaratan dalam standar UEFI agar bisa kompatibel. Hal ini dikarenakan UEFI menggunakan tampilan grafis yang lebih modern dan menuntut perangkat keras yang lebih canggih. Jadi, jika suatu perangkat keras tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UEFI, maka perangkat keras tersebut tidak akan berfungsi dengan baik atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.

  • Legacy
  • Sementara pada Legacy, beberapa perangkat keras tertentu yang sudah mulai langka, seperti floppy disk, dapat masih digunakan dengan mudah. Selain itu, driver untuk perangkat keras yang mengikuti standar legacy masih tersedia secara luas, sehingga kompatibilitas dengan perangkat keras lama masih mudah diatur. Namun, karena standar legacy dirancang untuk zaman komputer yang berbeda dengan standar saat ini, maka seiring berjalannya waktu, akan semakin sedikit dukungan untuk standar legacy.

Perbandingan Kompatibilitas perangkat keras pada UEFI dan Legacy

Sebagai perbandingan, berikut adalah tabel kompatibilitas beberapa perangkat keras pada UEFI dan Legacy.

UEFI Legacy
Hard Drive Minimal 500 MB Minimal 30 MB
RAM Tidak terbatas Terbatas tergantung pada motherboard
USB Dukungan fitur hot-swappable Dukungan fitur hot-swappable
Optical Drive Dapat membaca CD, DVD, dan Blu-ray Dapat membaca CD dan DVD

Meskipun secara keseluruhan UEFI membutuhkan perangkat keras yang lebih canggih, namun dengan munculnya teknologi modern seperti hard drive dengan kapasitas besar, RAM yang lebih murah, dan konektivitas internet yang cepat, hal ini sudah menjadi hal yang lumrah di dunia komputer saat ini. Oleh karena itu, penggunaan UEFI akan lebih memberikan manfaat bagi pengguna komputer yang ingin mengoptimalkan penggunaannya.

Cara Memilih Mode Booting yang Tepat (UEFI atau Legacy)

Ketika memilih mode booting untuk sistem operasi Anda, terdapat dua pilihan utama: UEFI atau Legacy. Namun, bagaimana cara memilih mode booting yang tepat untuk kebutuhan Anda?

  • Identifikasi dari spesifikasi sistem Anda. Sebelum memilih mode booting yang tepat, pastikan bahwa sistem Anda mendukung mode booting UEFI. Jika tidak, maka pilihan tersisa hanya mode booting Legacy.
  • Perhatikan keamanan. Keamanan sistem dapat lebih diperkuat dengan menggunakan mode booting UEFI, karena mode ini dapat memberikan pemeriksaan boot sebelum sistem operasi start.
  • Perhatikan fitur yang didukung. Pada mode booting UEFI, sistem dapat melakukan booting secara langsung dan cepat tanpa memerlukan program khusus seperti bootloader. Selain itu, fitur seperti secure boot dan boot priority juga dapat ditemukan pada mode booting UEFI, yang tidak dapat ditemukan pada mode booting Legacy.

Memilih mode booting yang tepat memang sangat penting untuk kinerja sistem operasi dan keamanan data. Beberapa faktor harus dipertimbangkan sebelum memilih antara UEFI atau Legacy.

Mungkin beberapa sistem operasi tidak dapat mendukung mode booting UEFI. Itu artinya, mode booting Legacy menjadi satu-satunya opsi. Dalam memilih mode booting, pastikan bahwa memenuhi persyaratan sistem Anda agar dapat menentukan mode booting yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda.

UEFI Legacy
Proses booting lebih cepat Proses booting lebih lambat
Dapat mendukung partisi teknologi GUID (GPT) Dapat mendukung partisi teknologi master boot record (MBR)
Menyediakan fitur keamanan seperti secure boot Tidak menyediakan fitur secure boot

Dalam karir saya sebagai penulis dan blogger teknologi, memilih mode booting yang tepat menjadi faktor yang sangat penting karena dapat mempengaruhi kinerja beberapa sistem operasi dan keamanan data. Memahami perbedaan antara UEFI dan Legacy menjadi sangat penting untuk menentukan mode booting yang tepat sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda.

Terima Kasih Sudah Membaca!

Sekarang kamu tahu perbedaan antara UEFI dan Legacy pada BIOS. Dari segi performa, UEFI lebih unggul. Namun, secara kompatibilitas, Legacy masih menjadi unggulan. Kamu bisa memilih mana yang lebih cocok untuk komputermu tergantung kebutuhanmu. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih sudah membaca dan jangan lupa untuk kunjungi kami di kemudian hari!