Perbedaan UEFI dan BIOS: Apa yang Harus Anda Ketahui

Perbedaan UEFI dan BIOS sebenarnya sudah cukup lama menjadi perdebatan di kalangan para pengguna komputer. Keduanya memang bertindak sebagai penghubung antara sistem operasi dan hardware, namun terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. Meski sama-sama berfungsi sebagai loader sistem operasi, tetapi UEFI memiliki fitur lebih banyak daripada BIOS.

Salah satu perbedaan utama antara UEFI dan BIOS adalah metode booting yang digunakan. BIOS masih menggunakan metode legacy, yang cukup sederhana dan hanya mendukung kapasitas maksimal penyimpanan sebesar 2,2 TB saja. Sementara itu, UEFI memperkenalkan metode booting berbasis GUID Partition Table (GPT), yang dapat mendukung penyimpanan hingga 9,4 zettabytes, yang tentunya jauh lebih besar daripada BIOS.

Selain itu, UEFI juga memiliki keamanan yang lebih canggih. UEFI memiliki Secure Boot, yang melindungi sistem operasi dan firmware dari bootkit dan malware lainnya. Ini membantu melindungi sistem dari serangan yang menggunakan modul sistem operasi yang dirubah atau disusupi oleh pihak ketiga. Dengan semua fitur yang dimilikinya, tak heran jika UEFI mulai menggantikan peran BIOS di kalangan para pengguna komputer saat ini.

Pengertian UEFI

UEFI singkatan dari Unified Extensible Firmware Interface. Disebut juga dengan nama standard spesifikasi industri untuk interface firmware yang tersusun di dalam komputer. UEFI dibuat sebagai pengganti dari BIOS (Basic Input/Output System) yang pernah digunakan sebelumnya. Pada awalnya, BIOS dibuat hanya untuk memperbolehkan komputer memulai sistem operasi. Namun, BIOS memiliki keterbatasan dalam hal fungsi dan kecepatan dalam pengiriman data.

Yang membedakan UEFI dengan BIOS adalah pada proses bootingnya. Pada BIOS, sistem operasi hanya dapat di-booting dalam mode BIOS Legacy, yang membatasi booting dari drive GPT dan hanya dapat mem-booting dari drive MBR. Sedangkan UEFI mampu melakukan booting dalam mode UEFI, yang membolehkan sistem operasi praktis dipasang pada drive GPT, dan juga dapat mem-boot dari drive MBR dan GPT. Ini diperlukan karena dengan menggunakan UEFI maka kita bisa memperoleh keuntungan lebih dalam hal keamanan serta meningkatnya performa booting.

Pengertian BIOS

BIOS atau Basic Input/Output System merupakan singkatan dari sistem input/output dasar. BIOS pada komputer adalah program khusus yang bertugas mengatur dan mengontrol berbagai macam perangkat keras pada sebuah komputer. BIOS dapat diakses ketika kita menyalakan komputer dan sebelum sistem operasi dimuat.

  • BIOS berfungsi untuk melakukan pengecekan dan pengaturan terhadap berbagai perangkat keras pada komputer seperti hard drive, RAM, keyboard, dan mouse.
  • Setelah proses pengecekan selesai, BIOS akan melakukan loading sistem operasi dan memberikan pengawasan terhadap seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komputer.
  • BIOS juga memungkinkan pengguna untuk melakukan konfigurasi perangkat keras dan software pada komputer dengan memberikan akses ke berbagai pengaturan dan opsi.

Perbedaan antara UEFI dan BIOS

UEFI atau Unified Extensible Firmware Interface adalah sistem pengganti BIOS yang lebih modern. Meski demikian, kedua sistem ini memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan utama antara UEFI dengan BIOS adalah pada cara kerjanya. BIOS masih menggunakan sistem booting berbasis DOS, sedangkan UEFI menggunakan sistem booting berbasis modern yang disebut EFI atau Extensible Firmware Interface. Selain itu, UEFI juga memiliki beberapa kelebihan seperti:

  • Boot time yang lebih cepat
  • Support partisi yang lebih besar dari 2 TB
  • Interoperability yang lebih baik dengan sistem operasi modern
  • Interface yang lebih modern dan mudah digunakan

Cara Masuk ke BIOS

Untuk masuk ke BIOS, kita perlu menekan tombol tertentu ketika komputer sedang melakukan proses booting. Tombol yang perlu ditekan dapat berbeda-beda tergantung pada merek dan jenis komputer yang digunakan.

Berikut adalah beberapa tombol yang sering digunakan untuk masuk ke BIOS:

Merek Komputer Tombol untuk Masuk ke BIOS
Asus DEL atau F2
Acer DEL atau F2
Lenovo F1 atau F2
Dell F2 atau F12
HP F10

Setelah masuk ke BIOS, pengguna dapat melakukan berbagai konfigurasi dan pengaturan untuk perangkat keras dan software pada komputernya.

Fungsi UEFI

UEFI adalah singkatan dari Unified Extensible Firmware Interface. Ini adalah antarmuka antara perangkat keras komputer dan sistem operasi. UEFI menggantikan BIOS sebagai antarmuka standar komputer pada tahun 2010. UEFI dianggap lebih fleksibel daripada BIOS dan memberikan sejumlah fitur tambahan.

Beberapa fungsi penting dari UEFI adalah sebagai berikut:

  • Memuat sistem operasi: Setelah mengatur perangkat keras komputer, tugas UEFI selanjutnya adalah memuat sistem operasi. UEFI memungkinkan sistem operasi untuk memuat dengan lebih cepat dari BIOS.
  • Memungkinkan boot dari hard drive yang lebih besar: BIOS hanya dapat boot dari hard drive berukuran kurang dari 2,2 TB. Namun, UEFI dapat boot dari hard drive yang lebih besar dari itu.
  • Support mode backwards compatibility: UEFI dapat menjalankan perangkat lunak yang ditulis untuk BIOS sebelumnya, dengan menggunakan mode kepatuhan BIOS.

Tambahan Fitur UEFI yang Penting

Selain fungsi inti ini, UEFI juga menawarkan sejumlah fitur tambahan yang berguna bagi pengguna komputer:

  • Mouse dan GUI: UEFI mendukung mouse dan tampilan grafis yang lebih baik daripada BIOS. Ini memudahkan navigasi pada layar boot atau dalam pengaturan BIOS.
  • Secure Boot: UEFI memiliki fitur keamanan yang disebut Secure Boot. Ini memastikan bahwa hanya perangkat lunak yang ditandatangani oleh produsen perangkat keras yang dapat dipasang dan dijalankan pada komputer tersebut. Ini membantu mengamankan komputer dari perangkat lunak berbahaya.
  • Pre-boot networking: UEFI memungkinkan pre-boot networking, yang memungkinkan komputer terhubung ke internet sebelum sistem operasi dimuat. Ini memungkinkan update firmware dan perangkat lunak sebelum sistem operasi dimulai.

Tabel Perbedaan antara UEFI dan BIOS

Berikut adalah tabel perbedaan antara UEFI dan BIOS:

UEFI BIOS
Dapat boot dari hard drive yang lebih besar Hanya dapat boot dari hard drive < 2,2 TB
Dapat membuat partisi hard drive yang lebih besar Hanya dapat membuat partisi hard drive < 2,2 TB
Dukungan mode kepatuhan BIOS untuk menjalankan perangkat lunak kuno Tidak mendukung mode UEFI
Dapat mendukung mouse dan GUI Tidak mendukung mouse dan GUI
Memiliki fitur keamanan Secure Boot Tidak memiliki fitur keamanan Secure Boot
Memungkinkan pre-boot networking Tidak memungkinkan pre-boot networking

Fungsi BIOS

BIOS atau Basic Input Output System adalah sistem operasi sederhana yang terdapat pada motherboard komputer. BIOS bertugas untuk mengontrol dan mengatur fungsi dasar pada perangkat komputer seperti fungsi keyboard, mouse, dan hard disk. BIOS juga berfungsi untuk memeriksa dan mengecek kelayakan hardware pada komputer sebelum sistem operasi (OS) dimuat.

Pada saat komputer dinyalakan, BIOS akan melakukan POST (Power-On Self-Test) yang bertujuan untuk mengecek apakah semua komponen pada komputer berfungsi dengan baik atau tidak. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 5-10 detik.

Berikut adalah beberapa fungsi BIOS pada komputer:

  • Melakukan POST saat komputer dinyalakan
  • Mamuat sistem operasi pada hard disk atau media penyimpanan lainnya
  • Mengatur tampilan pada layar
  • Menyediakan fasilitas untuk melakukan konfigurasi hardware pada komputer

Selain itu, BIOS juga dapat di-update untuk meningkatkan kinerjanya dan retrokompatibilitas dengan hardware generasi baru. Namun, proses update BIOS harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan risikonya, karena kesalahan saat update BIOS dapat berakibat fatal pada komputer.

Fungsi Penjelasan
POST (Power-On Self-Test) Mengecek kelayakan hardware pada komputer sebelum sistem operasi dimuat.
Memuat sistem operasi Memuat sistem operasi pada hard disk atau media penyimpanan lainnya.
Mengatur tampilan pada layar Memberikan pengaturan untuk tampilan pada layar seperti resolusi dan refresh rate.
Konfigurasi hardware Memungkinkan pengguna untuk mengatur konfigurasi hardware seperti waktu dan tanggal sistem, konfigurasi hard disk, dan fungsi tombol keyboard.

Perbedaan UEFI dan BIOS

Dua hal yang sering kita dengar ketika membahas tentang sistem dasar pada hardware komputer yaitu UEFI dan BIOS. Keduanya berfungsi sangat penting dalam booting yang kemudian memungkinkan sistem operasi berjalan. Meski memiliki fungsi yang hampir sama, keduanya memiliki perbedaan yang harus diketahui. Berikut penjelasannya:

1. Fitur dan Kemampuan

  • BIOS memiliki fitur yang terbatas, hanya mampu mengatur pengaturan hardware dan boot-up sequence.
  • UEFI memiliki fitur yang lebih lengkap, seperti kemampuan menginstall driver, boot manager, dan bisa diatur dengan lebih mudah.

Dalam hal ini, UEFI jelas memiliki keunggulan karena fitur dan kemampuannya yang lebih lengkap dibanding BIOS.

2. Kecepatan Booting

UEFI memiliki booting yang lebih cepat dibanding BIOS. Hal ini disebabkan karena UEFI bisa langsung membaca sistem file tanpa memerlukan langkah booting lama seperti halnya BIOS.

3. Sistem Partisi

BIOS hanya dapat mendukung MBR (Master Boot Record) sehingga sistem partisi hanya dapat dibagi dalam 4 bagian. Sementara itu, UEFI mendukung lebih dari 4 partisi dengan format GPT (GUID Partition Table).

4. Mode Protected dan Secure Boot

UEFI memiliki mode protected yang memungkinkan hanya file yang sah dan aman yang bisa dieksekusi. Hal ini sangat mengurangi risiko terinfeksi malware atau virus. Di sisi lain, Secure Boot pada UEFI juga memungkinkan Windows untuk boot dengan lebih cepat dan aman.

5. Tampilan dan User Interface (UI)

UEFI BIOS
Memiliki tampilan grafis yang dapat disesuaikan Tampilan berbasis teks
UI yang mudah digunakan dan lebih interaktif UI yang sederhana dan kurang interaktif

Dari segi tampilan dan User Interface, UEFI jelas memiliki keunggulan karena tampilannya yang lebih grafis dan lebih interaktif sehingga memudahkan pengguna dalam menyesuaikan dan mengatur setting pada sistem komputer.

Demikianlah beberapa perbedaan antara UEFI dan BIOS yang perlu diketahui sebelum memilih mana yang harus digunakan. Saat ini, UEFI sudah banyak digunakan pada komputer modern karena keunggulannya yang lebih lengkap dibanding BIOS.

Sampai Jumpa Lagi!

Itulah perbedaan antara UEFI dan BIOS pada komputer. Kini, kamu sudah mengetahui mana perbedaan dan fungsinya masing-masing. Semoga artikel ini berguna dan dapat membantu memperluas pengetahuanmu tentang teknologi terkini. Terima kasih untuk waktu yang kamu habiskan dalam membaca artikel ini, dan jangan lupa mampir lagi nanti untuk membaca artikel menarik lainnya!