Mungkin kita sering lihat dan pegang uang yang biasa diterima sebagai pembayaran dalam setiap transaksi, entah itu belanja di toko atau membayar sewa. Uang yang diterima tersebut bisa berupa uang kertas atau uang logam. Apakah kamu tahu perbedaan uang logam dan uang kertas?
Uang kertas dan uang logam adalah dua jenis mata uang yang kita kenal sejak kecil. Walaupun bentuk dan tampilan keduanya berbeda, keduanya memiliki nilai yang sama dalam upaya pencapaian transaksi keuangan. Namun, dalam kenyataannya, perbedaan uang logam dan uang kertas memegang peranan yang berbeda dalam sejumlah situasi.
Pada dasarnya, uang kertas lebih umum dipakai dalam transaksi keuangan besar, sementara uang logam lebih sering digunakan untuk transaksi kecil, seperti membeli permen atau membeli tiket angkutan umum. Selain itu, uang kertas dan uang logam memiliki banyak perbedaan lainnya, seperti bentuk, berat, sifat, dan pemeliharaannya. Yuk, mari kita bahas bersama-sama tentang perbedaan lengkap antara uang kertas dan uang logam!
Pengertian Uang Logam
Uang logam adalah bentuk uang fisik yang terbuat dari logam dan memiliki nilai tukar. Uang logam biasanya digunakan untuk membayar barang atau jasa dalam jumlah kecil atau transaksi harian. Uang logam diproduksi oleh pemerintah, dan memiliki nilai yang sama dengan nilai nominalnya.
- Uang logam terbuat dari logam, seperti emas, perak, nikel, tembaga, dan baja.
- Uang logam diproduksi oleh pemerintah melalui proses pencetakan menggunakan mesin.
- Uang logam memiliki nilai nominal yang tertera pada sisi depan uang.
Di Indonesia, uang logam telah digunakan sejak zaman Kerajaan Majapahit. Uang logam pertama di Indonesia berupa bentuk koin emas dan perak yang ditempa menggunakan teknik tradisional. Kini, Indonesia menggunakan uang logam yang terbuat dari nikel dan berbentuk bulat dengan berbagai ukuran dan nilai nominal.
Berbeda dengan uang kertas, uang logam memiliki kelebihan yang lebih tahan lama dan tidak mudah rusak. Uang logam juga lebih praktis untuk digunakan dalam transaksi kecil seperti beli minuman atau makanan ringan di warung. Namun, kekurangan uang logam adalah beratnya yang kadang-kadang mengganggu saat dibawa dalam jumlah banyak.
Ukuran | Nilai Nominal | Bahan |
---|---|---|
20 mm | Rp 100 | Nikel dan Baja |
23 mm | Rp 200 | Nikel dan Baja |
25 mm | Rp 500 | Nikel dan Baja |
Tabel di atas menampilkan ukuran, nilai nominal, dan bahan pembuatan uang logam di Indonesia saat ini. Uang logam di Indonesia biasanya memiliki warna yang berbeda pada bagian tepinya agar memudahkan identifikasi nilai nominalnya.
Pengertian Uang Kertas
Uang kertas adalah salah satu jenis mata uang yang beredar di masyarakat. Seperti namanya, uang kertas terbuat dari kertas dan biasanya dicetak dengan nilai nominal yang berbeda-beda. Di Indonesia, uang kertas yang beredar dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
Karakteristik Uang Kertas
- Uang kertas lebih mudah dicetak – Dibandingkan dengan uang logam, uang kertas lebih mudah dicetak dalam jumlah yang besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang tersebut.
- Uang kertas lebih praktis dibawa – Karena terbuat dari kertas, uang kertas lebih ringan dan mudah dibawa dalam jumlah banyak. Hal ini membuat uang kertas menjadi pilihan utama untuk digunakan dalam transaksi yang banyak dan besar.
- Uang kertas memiliki masa pakai terbatas – Karena terbuat dari kertas, uang kertas memiliki masa pakai yang terbatas sehingga seringkali harus diganti dengan yang baru dalam jangka waktu tertentu.
Sejarah Uang Kertas di Indonesia
Penggunaan uang kertas di Indonesia dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Saat itu, uang kertas pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1816 dan digunakan sebagai alat tukar yang resmi. Uang kertas pertama yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Belanda di Indonesia adalah uang kertas yang bernilai 1000 Rupiah.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Bank Indonesia didirikan dan mulai mencetak uang kertas rupiah sebagai mata uang negara Indonesia. Sejak saat itu, uang kertas menjadi salah satu alat pembayaran yang paling umum digunakan di Indonesia.
Kelompok Uang Kertas Berdasarkan Nilai Nominal
Uang kertas di Indonesia dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan nilai nominalnya. Berikut adalah kelompok uang kertas yang umum digunakan di Indonesia:
Kelompok | Nilai Nominal |
---|---|
Uang Kertas kecil | 1.000; 2.000; 5.000 rupiah |
Uang Kertas sedang | 10.000; 20.000; 50.000 rupiah |
Uang Kertas besar | 100.000 rupiah |
Kelompok uang kertas kecil biasanya digunakan untuk membayar uang transportasi atau untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan, kelompok uang kertas sedang biasanya digunakan untuk membeli barang yang lebih mahal seperti pakaian atau gadget. Uang kertas dengan nilai nominal 100 ribu rupiah biasanya digunakan untuk transaksi yang berjumlah besar seperti pembayaran uang muka rumah atau mobil.
Sejarah Uang Logam dan Uang Kertas
Sejak zaman dahulu, manusia telah mengenal sistem barter atau pertukaran barang. Namun, sistem ini tentunya memiliki kelemahan karena nilai dari barang yang ditukarkan sangat sulit untuk ditentukan. Kemudian, muncullah uang sebagai sistem yang lebih diterima dan mudah digunakan untuk melakukan transaksi.
Salah satu bentuk uang yang paling awal adalah uang logam. Secara umum, uang logam merupakan uang yang terbuat dari logam yang dicetak dengan gambar atau tulisan untuk menunjukkan nilainya. Sejarah uang logam ini dipercaya bermula sejak 700 SM di kota Lydia, wilayah yang kini masuk dalam wilayah Turki. Kemudian, uang logam menyebar ke seluruh dunia dengan bentuk dan nilai yang berbeda-beda.
- Di daerah-daerah Timur, seperti China, uang logam terbuat dari perunggu dan tembaga dengan gambar naga atau kura-kura.
- Sementara di daerah lain, seperti Romawi, uang logam dibuat dengan bahan emas dan perak dengan potret kaisar atau dewa.
- Pada masa Islam, uang dirham dan dinar menjadi populer sebagai salah satu uang logam yang digunakan untuk bertransaksi.
Sementara itu, uang kertas pertama kali muncul di Tiongkok pada abad ke-7 Masehi. Pada awalnya, uang kertas hanya digunakan sebagai bukti pembayaran yang dapat ditukarkan dengan emas atau perak. Namun, seiring perkembangan waktu, uang kertas dijadikan sebagai alat pembayaran resmi yang memiliki nilai tertentu. Di Indonesia sendiri, sejarah uang kertas diawali dengan dikeluarkannya oleh Pemerintah Hindia Belanda pada masa penjajahan.
Peristiwa | Uang Logam | Uang Kertas |
---|---|---|
700 SM | Uang logam pertama kali diciptakan di kota Lydia, wilayah Turki | – |
Abad ke-7 Masehi | – | Uang kertas pertama kali muncul di Tiongkok |
Abad ke-19 | Uang logam mulai dibuat dalam berbagai nilai finansial dan bahan, seperti perak dan tembaga | Uang kertas mulai dikeluarkan secara resmi oleh Pemerintah Hindia Belanda di Indonesia |
Hingga saat ini, baik uang logam maupun uang kertas masih tetap digunakan sebagai alat tukar dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, ada juga ragam baru lainnya seperti uang digital yang semakin populer saat ini.
Kelebihan Uang Logam
Perbedaan antara uang logam dan uang kertas sering menjadi topik pembicaraan yang menarik. Meskipun keduanya memiliki nilai yang sama, namun uang logam memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh uang kertas. Berikut adalah kelebihan uang logam yang perlu Anda ketahui:
- Lebih kuat dan tahan lama
- Mudah didaur ulang
- Tidak mudah rusak
Kelebihan pertama dari uang logam adalah lebih kuat dan tahan lama dibandingkan uang kertas. Karena terbuat dari bahan yang lebih kuat seperti logam, uang logam dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah rusak. Selain itu, ketika dibawa dalam jumlah yang banyak, uang logam tidak mudah rusak seperti uang kertas yang mudah sobek dan rusak.
Selain itu, kelebihan kedua dari uang logam adalah mudah didaur ulang. Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin banyak perusahaan yang melakukan daur ulang uang logam untuk mengurangi limbah dan memperkecil dampak terhadap lingkungan. Hal ini tentu saja sangat baik untuk lingkungan dan dapat membantu mengurangi limbah di perusahaan yang memproduksi uang logam.
Terakhir, kelebihan ketiga dari uang logam adalah tidak mudah rusak. Hal ini karena bahan pembuat uang logam memang dirancang untuk tahan lama dan tidak mudah rusak. Berbeda dengan uang kertas yang sangat rentan terhadap kerusakan akibat air, keringat, atau tarikan yang kuat.
Kelebihan Uang Logam | Kelebihan Uang Kertas |
---|---|
Lebih tahan lama | Lebih ringan dan mudah dibawa |
Mudah didaur ulang | Lebih mudah dalam transaksi sehari-hari |
Tidak mudah rusak | Lebih praktis dalam pembayaran |
Meskipun uang logam memiliki kelebihan yang cukup banyak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa uang kertas tetap memiliki kelebihan masing-masing. Oleh karena itu, baik uang logam maupun uang kertas tetap diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan transaksi.
Kelebihan Uang Kertas
Uang kertas memiliki kelebihan yang membuatnya tetap menjadi pilihan utama dalam transaksi keuangan. Berikut adalah beberapa kelebihan uang kertas:
- Ringkas dan mudah dibawa: Uang kertas ukuran kecil dan tipis, sehingga mudah dibawa dalam jumlah yang banyak.
- Memiliki standar internasional: Mayoritas negara di dunia menerima uang kertas sebagai alat pembayaran di pasar internasional. Sehingga uang kertas lebih mudah diterima secara global.
- Lebih mudah untuk memeriksa keaslian: Uang kertas memiliki tinta khusus, air mark, dan fitur keamanan lainnya yang memudahkan kita memeriksa keaslian uang tersebut.
- Lebih tahan lama: Uang kertas tidak mudah rusak dan lebih tahan lama dibandingkan uang logam. Uang kertas juga lebih mudah dijaga kebersihannya.
- Lebih ramah lingkungan: Uang kertas bisa didaur ulang dan dihancurkan tanpa menimbulkan polusi atau kerusakan yang berlebihan pada lingkungan.
Kelebihan Uang Kertas
Kelebihan uang kertas memang sangat menunjang transaksi keuangan yang cepat, mudah, dan aman. Selain itu, uang kertas juga memiliki nilai estetika tertentu yang divali oleh kolektor. Oleh karena itu, sebagai konsumen pintar dan bijak, kita sebaiknya mengetahui dan memahami perbedaan antara uang kertas dan logam serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing tipe uang tersebut.
Uang Kertas Lebih Tahan Lama dan Lebih Mudah dijaga kebersihannya
Uang kertas memang lebih mudah dirawat dan lebih tahan lama dibandingkan uang logam. Ini disebabkan karena uang kertas tidak mudah bengkok atau pecah. Hal ini sangat penting supaya uang kita dapat memiliki nilai yang tetap.
Selain itu, kita dapat dengan mudah menjaga kebersihan uang kertas dengan merawatnya secara rutin. Ini sangat penting untuk menghindari penyebaran bakteri atau virus yang bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit.
Perbandingan Uang Kertas dan Logam
Perbandingan | Uang Kertas | Uang Logam |
---|---|---|
Bahan Pembuatan | Kertas | Logam atau paduan logam |
Berat | Ringan | Berat |
Kebersihan | Mudah dijaga | Sulit dijaga |
Keamanan | Lebih mudah diperiksa keasliannya | Sulit diperiksa keasliannya |
Umur Hidup | 2-3 tahun | 10-15 tahun |
Dari tabel perbandingan di atas, terlihat bahwa uang kertas memang memiliki banyak kelebihan dibandingkan uang logam. Namun, terlepas dari jenis uang yang digunakan, hal yang paling penting dalam bertransaksi adalah kepercayaan dan integritas antara konsumen dan penjual
Perbedaan Uang Logam dan Uang Kertas
Di Indonesia, mata uang yang berlaku saat ini terdiri dari uang logam dan uang kertas. Keduanya memiliki nilai yang sama, namun ada perbedaan penting di antara keduanya dalam hal bentuk, bahan, dan nilai nominal.
- Bentuk – Uang logam dibuat dari logam dan memiliki bentuk yang kecil dan padat. Sedangkan uang kertas terbuat dari kertas dan berbentuk lebih besar dan tipis.”
- Bahan – Uang logam terbuat dari logam, seperti tembaga, aluminium, atau nikel. Sedangkan uang kertas terbuat dari kertas, dan kadang-kadang dilengkapi dengan tinta anti pemalsuan.
- Nilai Nominal – Uang logam biasanya digunakan untuk nilai nominal yang relatif kecil, seperti Rp 100, Rp 200, atau Rp 500. Sedangkan uang kertas digunakan untuk nilai nominal yang lebih besar, seperti Rp 1.000, Rp 5.000, atau Rp 10.000.
Keuntungan menggunakan uang logam adalah karena bentuknya yang ramping dan tersedia dalam pecahan kecil, sehingga lebih mudah untuk membawa dan menghitung. Selain itu, uang logam juga lebih tahan lama dan lebih sulit dicontek jika dibandingkan dengan uang kertas.
Di sisi lain, uang kertas sering digunakan untuk nilai nominal yang lebih besar karena memiliki bentuk yang lebih besar dan mudah untuk dipegang. Akan tetapi, uang kertas lebih mudah rusak dan robek, dan jika terkena air dapat menyebabkan kerusakan fatal. Oleh karena itu, uang kertas perlu lebih hati-hati penanganannya.
Bahan | Bentuk | Nilai Nominal |
---|---|---|
Logam (tembaga, aluminium, atau nikel) | Padat kecil | Pecahan kecil (Rp 100-Rp 500) |
Kertas | Besar dan Tipis | Nilai nominal besar (Rp 1.000-Rp 10.000) |
Jadi, itu dia perbedaan antara uang logam dan uang kertas. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu dalam menggunakan uang tunai.
Persamaan Antara Uang Kertas dan Uang Logam
Di Indonesia, uang dikenal dalam dua bentuk yaitu uang kertas dan uang logam. Meskipun berbeda dalam fisik, tetapi sebenarnya uang kertas dan uang logam memiliki beberapa persamaan, seperti:
- Keduanya memiliki nilai yang sama. Artinya, 1.000 rupiah pada uang kertas setara dengan 1.000 rupiah pada uang logam.
- Baik uang kertas maupun uang logam dapat digunakan sebagai alat transaksi untuk membeli barang atau jasa.
- Uang kertas dan uang logam yang beredar di Indonesia umumnya diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Jadi, meskipun berbeda dalam wujud fisik, uang kertas dan uang logam memiliki persamaan dalam nilai dan fungsinya sebagai alat tukar yang diterbitkan oleh pihak otoritas moneter.
Fungsi Uang Kertas
Uang kertas dan uang logam adalah dua jenis uang yang paling sering digunakan dalam transaksi sehari-hari. Setiap jenis uang memiliki fungsi dan perbedaan yang unik. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa fungsi uang kertas.
- Alat pembayaran
- Pengukur nilai
- Simpanan nilai
- Alat tukar
- Mempermudah transaksi
- Memberikan fleksibilitas dalam transaksi
- Alat pembayaran yang sah secara hukum
- Alat tukar internasional
Fungsi utama uang kertas adalah sebagai alat pembayaran. Anda dapat menggunakan uang kertas untuk membeli barang atau jasa. Sebagai contoh, jika Anda ingin membeli sebotol air mineral, Anda dapat membayar dengan uang kertas.
Uang kertas juga mampu menjadi pengukur nilai. Nilai nominal uang yang tercetak pada uang kertas menunjukkan besarnya nilai dari uang tersebut. Misalnya, uang kertas Rp.10.000 menunjukkan bahwa nilai uang tersebut adalah Rp.10.000 dan dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa dengan nilai setara.
Uang kertas dapat digunakan sebagai simpanan nilai. Jika Anda menyimpan uang kertas di bank, Anda akan mendapatkan bunga dari jumlah uang yang disimpan. Dengan demikian, uang kertas berfungsi sebagai sarana untuk menyimpan nilai.
Uang kertas juga berfungsi sebagai alat tukar, yaitu barang atau jasa yang ditukar dengan uang kertas. Dalam sistem ekonomi modern, uang kertas dapat digunakan untuk memfasilitasi perdagangan antara individu atau perusahaan.
Uang kertas mempermudah transaksi dengan cara mengurangi kebutuhan untuk membawa barang-barang atau komoditas sebagai alat tukar. Anda dapat membayar untuk barang atau jasa yang Anda butuhkan dengan uang kertas tanpa harus membawa sejumlah beras atau ternak sebagai tukarannya.
Uang kertas memberikan fleksibilitas dalam transaksi. Sebagai contoh, uang kertas dapat dipecah menjadi pecahan kecil yang memudahkan dalam memberikan kembalian. Dalam sistem ekonomi modern, uang kertas juga dapat diuangkan di bank atau mesin ATM.
Uang kertas diakui secara hukum sebagai alat pembayaran yang sah. Dalam sistem hukum di Indonesia, penggunaan uang kertas dalam transaksi komersial diatur oleh Undang-Undang Uang dan Bank Indonesia.
Uang kertas juga digunakan sebagai alat tukar internasional. Saat Anda melakukan perjalanan ke luar negeri, Anda dapat menukarkan uang kertas lokal dengan mata uang asing yang digunakan di negara tersebut.
Fungsi Uang Logam
Uang logam dan uang kertas merupakan alat pembayaran yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Uang logam memiliki beberapa fungsi yang tidak dimiliki oleh uang kertas. Berikut ini adalah 9 fungsi uang logam:
- 1. Mempermudah dalam pembayaran kecil
- 2. Lebih awet dibandingkan uang kertas
- 3. Tidak mudah rusak saat terkena air
- 4. Tidak mudah robek atau rusak akibat terkena lipatan yang terlalu sering
- 5. Lebih mudah untuk mengatur pengeluarannya
- 6. Memiliki nilai yang lebih kecil sehingga memungkinkan untuk membayar dengan nominal yang tepat
- 7. Mempermudah dalam penghitungan transaksi
- 8. Berguna sebagai alat tukar pada beberapa negara yang menggunakan uang logam dengan kadar logam yang tinggi
- 9. Sebagai media untuk mengenalkan budaya dan sejarah suatu negara melalui gambar-gambar yang terdapat pada uang logam
Fungsi Uang Logam
Uang logam dapat digunakan dalam banyak kegiatan sehari-hari. Selain digunakan sebagai alat pembayaran, uang logam juga dapat digunakan sebagai alat investasi dan koleksi. Beberapa orang bahkan menyukai keunikan desain pada uang logam dan mengumpulkannya sebagai hobi.
Selain itu, uang logam juga memiliki nilai historis yang tinggi, terutama bagi negara-negara yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Karena itu, banyak uang logam kuno yang memiliki nilai seni dan historis yang tinggi dan dijual dengan harga yang mahal di pasar barang antik.
Fungsi Uang Logam
Uang logam juga sering digunakan sebagai kartu yang dapat ditukarkan dengan hadiah atau diskon pada beberapa toko atau restoran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pembeli dan memberikan apresiasi kepada pelanggan yang setia. Biasanya, uang logam tersebut hanya dapat digunakan di tempat yang sama dan memiliki masa berlaku tertentu.
Keterangan | Uang Logam | Uang Kertas |
---|---|---|
Nilai Tukar | Nilai tukar uang logam lebih rendah dari uang kertas | Nilai tukar uang kertas lebih tinggi dari uang logam |
Ukuran | Ukuran uang logam lebih kecil dari uang kertas | Ukuran uang kertas lebih besar dari uang logam |
Ketahanan | Uang logam lebih tahan lama dan sulit rusak | Uang kertas mudah rusak dan robek |
Kebersihan | Uang logam mudah dibersihkan dan tidak mudah kotor | Uang kertas mudah terkena noda dan sulit dibersihkan |
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa meskipun uang kertas lebih mudah dan praktis digunakan, namun uang logam memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh uang kertas.
Perbedaan Ukuran Uang Kertas dan Uang Logam
Uang kertas dan uang logam adalah bentuk uang yang berbeda yang digunakan untuk melakukan pembayaran dalam kegiatan ekonomi sehari-hari. Salah satu perbedaan yang terlihat dengan jelas antara keduanya adalah ukuran yang berbeda. Berikut adalah perbandingan ukuran uang kertas dan uang logam:
- Uang kertas umumnya lebih besar daripada uang logam. Ukuran tertinggi uang kertas adalah 72 mm x 162 mm, sedangkan ukuran tertinggi uang logam adalah 26 mm.
- Uang logam umumnya lebih kecil dan lebih padat daripada uang kertas, sehingga mudah dibawa dan disimpan di dompet atau kantong kecil.
- Karena ukurannya yang kecil, uang logam mudah dicetak dengan seni dan desain yang halus dan detil.
- Sementara itu, uang kertas seringkali dicetak dengan gambar dan desain yang lebih besar dan seperti seni sejarah yang halus.
Ukuran uang kertas dan uang logam adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kenyamanan dalam penggunaannya. Saat melakukan transaksi, perbedaan ukuran tersebut juga dapat mempengaruhi kecepatan dan kemudahan dalam melakukan transaksi.
Maka dari itu, penting bagi setiap orang untuk dapat memahami perbedaan antara ukuran uang kertas dan uang logam agar dapat memahami penggunaannya dengan lebih baik.
Kelemahan Uang Kertas
Uang kertas adalah bentuk uang yang sudah lama digunakan di dunia. Meskipun begitu, uang kertas mempunyai banyak kelemahan. Berikut adalah beberapa kelemahan uang kertas:
- Rawan rusak: Uang kertas sangat rentan terhadap kerusakan, seperti robek atau basah. Hal ini akan menyebabkan uang kertas tidak dapat digunakan lagi dan harus diuangkan ke bank untuk dipecahkan.
- Mudah dipalsukan: Uang kertas mudah dipalsukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dari segi tampilan, uang kertas asli dan palsu terlihat hampir sama.
- Tidak tahan lama: Uang kertas memiliki masa pakai yang lebih pendek dibandingkan uang logam. Biasanya, uang kertas yang sudah terlalu lama digunakan akan cepat robek atau rusak.
Meskipun kelemahan tersebut ada, uang kertas masih digunakan secara luas di seluruh dunia. Namun, seiring perkembangan teknologi, negara-negara mulai beralih ke uang elektronik sebagai cara untuk mengatasi masalah yang muncul dari uang kertas.
Di Indonesia, meskipun uang elektronik mulai diperkenalkan, uang kertas masih sangat umum digunakan di masyarakat. Di bawah ini adalah tabel yang memperlihatkan perbandingan antara uang logam dan uang kertas di Indonesia.
Jenis Uang | Keuntungan | Kelemahan |
---|---|---|
Uang Logam | Dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama | Sulit untuk dibawa-bawa karena berat |
Uang Kertas | Mudah dibawa-bawa | Rawan rusak dan mudah dipalsukan |
Walaupun demikian, jenis uang apa pun yang digunakan, pastikan kita selalu memeriksa dengan teliti untuk memastikan keasliannya sebelum digunakan.
Terima Kasih Sudah Membaca!
Sekarang kamu sudah tahu perbedaan antara uang logam dan uang kertas. Jangan lupa bahwa di sini kami menyajikan informasi yang bermanfaat untukmu agar kamu semakin bijak dalam mengelola uangmu. Kembali lagi di sini untuk membaca artikel-artikel menarik lainnya yang selalu kami sajikan. Sampai jumpa!