Perbedaan TZM SS dan Non SS: Apa yang Harus Kamu Ketahui?

Apakah Anda seorang pecinta otomotif? Jika Anda selalu tertarik dengan kendaraan sport yang tangguh, pasti sudah tidak asing lagi dengan Yamaha TZM, salah satu jenis motor sport yang legendaris di Indonesia. Di pasaran motor bekas, Anda mungkin pernah melihat motor model ini dijual dengan harga yang bervariasi. Namun, Tahukah Anda bahwa sebenarnya ada perbedaan antara TZM SS dan non SS? Yuk, mari kita telusuri bersama!

TZM SS dan non SS adalah dua model Yamaha TZM yang memang terlihat sama, namun memiliki beberapa perbedaan. Pertama, pada sisi mesin, TZM SS memiliki perbedaan pada kepala silinder dan piston, yang membuatnya lebih bertenaga dan responsif dibandingkan dengan non SS. Selain itu, suspensi belakang pada TZM SS lebih kuat dan mampu menahan beban lebih berat, sehingga lebih cocok untuk digunakan oleh para rider yang gemar melakukan aksi freestyle atau balapan.

Kedua, pada sisi desain, TZM SS memiliki tampilan yang lebih sporty dan modern dengan warna biru yang menjadi ciri khasnya. Sedangkan, TZM non SS memiliki tampilan yang lebih simpel dan polos dengan dominasi warna merah atau hitam. Meski demikian, keduanya tetap memiliki daya tarik tersendiri untuk para penggemar motor sport. Bagi Anda yang tertarik membeli motor T3M, sebaiknya memahami perbedaan antara SS dan non SS untuk menentukan motor sport yang paling tepat sesuai kebutuhan dan gaya berkendara Anda.

Perbedaan material pada TZM SS dan Non-SS

TZM SS dan Non-SS dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan suku cadang mesin berat karena keunggulannya dalam meningkatkan ketahanan suku cadang tersebut. Namun, ada perbedaan material pada keduanya yang perlu diketahui. Berikut adalah penjelasannya:

  • TZM SS diproduksi dengan campuran tiga unsur yaitu titanium (Ti), zirkonium (Zr), dan molibdenum (Mo) serta unsur reinforcing lainnya sepertinya copper (Cu). TZM merupakan singkatan dari Ti-Zr-Mo. Sementara itu, Non-SS dibuat tanpa unsur reinforcing seperti copper.
  • TZM SS memiliki tingkat kekerasan dan kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Non-SS karena adanya unsur reinforcing yang meningkatkan sifat-sifat mekaniknya.
  • Non-SS lebih mudah dibentuk dibandingkan dengan TZM SS karena lebih lunak, namun TZM SS memiliki ketahanan terhadap korosi dan oksidasi yang lebih baik.

Untuk mengetahui perbedaan material pada TZM SS dan Non-SS, berikut adalah tabel perbandingannya:

TZM SS Non-SS
Material Terdiri dari Ti, Zr, Mo, dan unsur reinforcing lainnya Tanpa unsur reinforcing
Kekerasan dan Kekuatan Lebih tinggi Lebih rendah
Bentuk Lebih sulit untuk dibentuk Lebih mudah dibentuk
Korosi dan Oksidasi Lebih baik Lebih buruk

Dalam memilih material yang cocok untuk aplikasi tertentu, perbedaan material pada TZM SS dan Non-SS harus dipertimbangkan dengan baik. Setiap material memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri yang perlu diperhatikan dalam proses seleksi material.

Kelebihan dan Kekurangan TZM SS dan Non-SS

TZM atau biasa dikenal sebagai Molybdenum-Tungsten Alloy adalah material yang sangat kuat, tahan aus, dan tahan korosi. TZM SS (Super Strength) dan Non-SS (Non-Super Strength) adalah dua jenis TZM yang paling banyak digunakan dalam berbagai industri. Namun, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Berikut adalah informasi lebih lanjut tentang perbedaan kelebihan dan kekurangan TZM SS dan Non-SS.

  • TZM SS
  • TZM SS memiliki kandungan tungsten yang lebih tinggi dibandingkan dengan TZM Non-SS. Hal ini membuatnya memiliki kekuatan yang lebih tinggi, tahan terhadap deformasi permanen, dan tahan terhadap suhu tinggi. TZM SS sangat ideal untuk digunakan dalam aplikasi yang memerlukan kekuatan dan ketahanan yang luar biasa seperti pada mesin jet, roket, dan turbin. Namun, karena kandungan tungsten yang lebih tinggi, ia memiliki biaya produksi yang lebih tinggi dan sulit untuk dikerjakan.

  • TZM Non-SS
  • TZM Non-SS memiliki kandungan tungsten yang lebih rendah dibandingkan dengan TZM SS. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk dikerjakan, lebih mudah di mesin, dan lebih ekonomis untuk diproduksi. TZM Non-SS sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan kerapatan energi yang tinggi seperti pada filamen lampu, elektroda untuk pemotongan plasma, dan pemanas elektrodialisis pada sistem pengolahan limbah. Namun, TZM Non-SS memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan TZM SS dan kurang tahan pada suhu tinggi.

Pemilihan TZM berdasarkan kebutuhan

Pemilihan jenis TZM yang tepat memainkan peran penting dalam kesuksesan dan keberhasilan aplikasi suatu produk. Sebagai contoh, TZM SS sangat ideal untuk aplikasi yang memerlukan kekuatan dan ketahanan yang luar biasa pada suhu tinggi seperti pada roket dan mesin jet, sedangkan TZM Non-SS sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan kerapatan energi yang tinggi seperti pada pemanas elektrodialisis pada sistem pengolahan limbah.

Jenis TZM Kelebihan Kekurangan
TZM SS – Kekuatan yang luar biasa
– Tahan terhadap suhu tinggi
– Biaya produksi yang lebih tinggi
– Sulit untuk dikerjakan
TZM Non-SS – Mudah untuk dikerjakan
– Lebih mudah di mesin
– Lebih ekonomis untuk diproduksi
– Kekuatan yang lebih rendah dibandingkan dengan TZM SS
– Kurang tahan pada suhu tinggi

Karena kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis TZM berbeda, pemilihan jenis TZM yang tepat harus dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan aplikasi yang spesifik. Pastikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti suhu operasi, biaya produksi, dan kekuatan serta ketahanan yang dibutuhkan sebelum memilih jenis TZM yang akan digunakan. Dengan pemilihan yang tepat, produk Anda akan mencapai keberhasilan yang diinginkan.

Proses pembuatan TZM SS dan Non-SS

Tungsten Zirconium Molybdenum (TZM) adalah jenis campuran logam yang sangat tahan terhadap korosi dan panas. Ada dua jenis TZM: SS dan Non-SS. Berikut ini adalah proses pembuatan kedua jenis TZM tersebut:

  • TZM SS
  • Proses pembuatan TZM SS melibatkan campuran 0,08-0,5% zirkonium dengan tungsten dan molybdenum. Ukuran partikel yang digunakan harus diatur dan dipastikan agar homogen dalam campuran.

    Setelah dipastikan homogen, campuran tersebut diproses dalam tungku dengan suhu yang mencapai 2375 derajat Celsius. Lalu, campuran dipadatkan dan ditekan dalam bentuk palu sehingga menghasilkan blok padatan TZM SS yang siap digunakan.

  • TZM Non-SS
  • Proses pembuatan TZM Non-SS hampir sama dengan TZM SS, namun perbedaannya terletak pada penggunaan unsur pengikat yang berbeda. TZM Non-SS menggunakan titanium sebagai unsur pengikat, sedangkan TZM SS menggunakan zirkonium.

    TZM Non-SS juga diproses dalam tungku dengan suhu tinggi dan dipadatkan dalam bentuk palu. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan titanium sebagai unsur pengikat dapat menghasilkan produk yang lebih rapuh dan lebih sulit untuk dikerjakan.

Perbandingan Proses Pembuatan TZM SS dan Non-SS

Meskipun proses pembuatan TZM SS dan Non-SS hampir sama, terdapat beberapa perbedaan yang signifikan antara keduanya:

TZM SS TZM Non-SS
Unsur pengikat Zirkonium Titanium
Kelebihan Dapat menahan tekanan yang lebih tinggi dan memiliki kekuatan yang lebih tinggi Lebih mudah untuk diikat dan memiliki kekuatan yang cukup
Kekurangan Sulit untuk dikerjakan dan bisa menghasilkan produk yang keropos Tidak sekuat TZM SS dan lebih keropos

Keputusan untuk menggunakan jenis TZM SS atau Non-SS harus dipertimbangkan dengan matang, terutama ketika aplikasi yang diinginkan melibatkan kekuatan dan ketahanan yang tinggi.

Penggunaan TZM SS dan Non-SS

Dalam dunia industri, material abrasive sangatlah penting untuk digunakan sebagai bahan produksi. Ada beberapa jenis material abrasive yang banyak digunakan, salah satunya adalah TZM. TZM adalah singkatan dari Titanium – Zirconium – Molybdenum.

  • TZM SS
  • TZM Non-SS

Ada dua jenis TZM yang sering dipakai, yaitu TZM SS dan TZM Non-SS. Keduanya mempunyai perbedaan serta keunggulan masing-masing dalam penggunaannya.

TZM SS (Stainless Steel)

TZM SS adalah jenis TZM yang memiliki stainless steel sebagai bahan tambahannya. Hal ini membuat TZM SS lebih tahan terhadap korosi dan kotoran, sehingga digunakan dalam lingkungan yang membutuhkan kelas kebersihan yang tinggi. Selain itu, TZM SS juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan TZM Non-SS, sehingga banyak digunakan untuk mesin-mesin yang membutuhkan ketahanan yang tinggi.

TZM Non-SS (Non Stainless Steel)

TZM Non-SS adalah jenis TZM yang tidak memiliki stainless steel sebagai bahan tambahannya. Hal ini membuat TZM Non-SS lebih murah dibanding TZM SS. Meskipun kurang tahan terhadap korosi dan kotoran, TZM Non-SS tetap memiliki kekuatan yang tinggi dan digunakan di banyak industri sebagai bahan produksi. Pada umumnya, TZM Non-SS lebih sering digunakan di industri mesin untuk keperluan yang tidak membutuhkan kebersihan yang tinggi.

Sebelum memilih jenis TZM yang tepat untuk digunakan, kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan di tempat produksi. Dalam hal ini, kita harus mempertimbangkan faktor seperti biaya, kekuatan, daya tahan, dan faktor lingkungan.

Jenis TZM Keuntungan Kekurangan
TZM SS Tahan terhadap korosi dan kotoran, daya tahan yang lebih tinggi Lebih mahal
TZM Non-SS Lebih murah, memiliki kekuatan yang tinggi Kurang tahan terhadap korosi dan kotoran

Dalam penggunaan material abrasive seperti TZM, pemilihan jenis yang tepat sangatlah penting untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal. Dengan menyesuaikan antara jenis TZM dengan kebutuhan produksi, maka kita dapat mengoptimalkan penggunaan material dan mendapatkan biaya produksi yang efisien.

Harga Perbedaan TZM SS dan Non-SS

Metode perekaman suara memiliki dua jenis TZM, yaitu TZM SS (Super Sound) dan Non-SS (Non Super Sound) yang dibekali dengan spesifikasi yang berbeda-beda. Hal ini mempengaruhi perbedaan harga antara kedua jenis tersebut.

  • Harga TZM Non-SS lebih terjangkau dengan kisaran harga mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 700 ribu, tergantung merek dan kualitas suara yang dihasilkan.
  • Sedangkan untuk harga TZM SS lebih mahal dengan kisaran harga mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta, dikarenakan kualitas rekaman suaranya yang lebih jernih dan lebih sensitif dalam menangkap suara rendah.
  • Jadi, jika Anda membutuhkan hasil rekaman suara yang sangat jernih dan berkualitas, maka Anda dapat mempertimbangkan untuk mengeluarkan dana lebih untuk membeli TZM SS dengan harga yang lebih tinggi.

Untuk mendapatkan harga yang lebih miring, Anda dapat membeli TZM Non-SS dengan hasil rekaman suara yang cukup memadai dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan TZM SS. Namun, sebaiknya jangan melupakan kualitas suara yang dihasilkan, apalagi jika Anda bekerja di bidang yang membutuhkan hasil rekaman suara yang berkualitas. Selalu pertimbangkan kemampuan dan kebutuhan Anda saat memilih produk yang akan digunakan.

Jenis TZM Harga
TZM Non-SS Mulai dari Rp 300 ribu – Rp 700 ribu
TZM SS Mulai dari Rp 1 juta – Rp 3 juta

Dalam memilih jenis dan harga TZM yang sesuai dengan kebutuhan, pastikan Anda memperhatikan spesifikasi yang dibutuhkan dan jangan hanya terpaku pada harga yang ditawarkan. Lakukan riset dan konsultasikan dengan orang yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan kualitas suara yang optimal.

Perbedaan TZM SS dan Non-SS

TZM (Titanium-Zirkonium-Molibdenum) adalah bahan paduan yang digunakan dalam industri aeronautika, penerbangan, dan industri kimia karena kemampuan tahan terhadap korosi dan kekakuan yang tinggi. Selain itu, kandungan molibdenum pada TZM memberikan ketahanan pada temperatur tinggi dan keuletan.

Saat ini, ada dua jenis TZM yang umum digunakan, yaitu TZM SS dan non-SS. Berikut merupakan perbedaan antara kedua jenis tersebut:

  • TZM SS (Stainless Steel) memiliki kandungan karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan TZM non-SS. Hal ini membuatnya lebih tahan terhadap korosi dan karat, sehingga cocok digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan kebersihan dan ketahanan terhadap korosi, seperti di industri makanan dan minuman.
  • Sebaliknya, TZM non-SS memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi, sehingga lebih kuat dan tahan lama, namun kurang tahan terhadap korosi dibandingkan dengan TZM SS. Jenis ini cocok digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan ketahanan mekanik yang tinggi, seperti di industri otomotif atau penerbangan.

Ketika memilih antara TZM SS dan non-SS, sebaiknya pertimbangkan faktor-faktor seperti lingkungan aplikasi, sifat material yang dibutuhkan, dan budget yang tersedia. Namun, baik TZM SS maupun non-SS tetap memiliki keunggulan sebagai bahan paduan yang kuat, tahan terhadap korosi, dan cocok digunakan dalam aplikasi yang memerlukan ketahanan mekanik yang tinggi.

Jenis TZM Kandungan Karbon Keunggulan
TZM SS Rendah Tahan korosi dan karat
TZM non-SS Tinggi Kuat dan tahan lama

Kekuatan tarik pada TZM SS dan Non-SS

Pada dasarnya, kekuatan tarik adalah kemampuan bahan untuk menahan tegangan yang bekerja pada bahan tersebut. Berbagai jenis bahan memiliki kekuatan tarik yang berbeda dan dapat diukur melalui uji tarik.

  • TZM SS (Stainless Steel) memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan TZM Non-SS (Non-Stainless Steel). Hal ini disebabkan oleh kandungan krom yang terdapat pada TZM SS, sehingga membuatnya memiliki ketahanan korosi yang lebih baik dan mampu menahan tegangan yang lebih besar.
  • Pada umumnya, kekuatan tarik TZM SS berkisar antara 900 hingga 1000 MPa, sedangkan TZM Non-SS hanya berkisar antara 800 hingga 900 MPa.
  • Namun, perlu diperhatikan bahwa kekuatan tarik suatu material tidak hanya dipengaruhi oleh bahan dasarnya saja, tetapi juga oleh proses pembuatannya. Jadi, meskipun TZM SS secara teoritis memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi, tetapi jika diproses secara tidak baik, maka kekuatan tariknya juga akan menurun.

Maka dari itu, dalam memilih material TZM untuk keperluan teknik tertentu, harus mempertimbangkan baik kekuatan tariknya dan proses pembuatannya.

Berikut adalah tabel perbandingan kekuatan tarik TZM SS dan Non-SS:

Material Kekuatan Tarik (MPa)
TZM SS 900-1000
TZM Non-SS 800-900

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa TZM SS memiliki kekuatan tarik yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan TZM Non-SS. Namun, perlu diingat kembali bahwa kekuatan tarik suatu material tidak hanya dipengaruhi oleh bahan dasarnya saja, tetapi juga oleh proses produksinya.

Karakteristik mikrostruktur pada TZM SS dan Non-SS

TZM adalah salah satu jenis paduan yang digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan ketahanan dan kekuatan tinggi pada suhu tinggi. TZM SS (Stir System) dan TZM Non-SS (Non-Stir System) memiliki karakteristik mikrostruktur yang berbeda.

  • Pada TZM SS, struktur butir dan ketinggian kristalnya lebih baik dibanding TZM Non-SS. Hal ini disebabkan oleh proses stir casting yang melibatkan pengadukan cairan logam saat proses pengecoran. Proses ini mencegah terbentuknya gelembung udara dan meningkatkan distribusi partikel di dalam logam cair sehingga hasilnya memiliki struktur mikro dan kekuatan yang lebih baik.
  • Sebaliknya, pada TZM Non-SS, struktur butir lebih kasar dan regang pada permukaan patahan lebih banyak dalam kondisi tertentu. Hal ini dikarenakan proses pembentukan materialnya melalui proses pelelehan dan pengecoran konvensional yang dikenal dengan casting process.

Perbedaan karakteristik mikrostruktur pada TZM SS dan Non-SS ditunjukkan dalam tabel berikut:

TZM SS TZM Non-SS
Struktur butir Halus dan merata Kasar dan tidak merata
Perilaku cenderung regang Lebih baik Lebih buruk

Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa TZM SS mempunyai karakteristik mikrostruktur yang lebih unggul dan kuat dibandingkan dengan TZM Non-SS. Namun, proses stir casting yang digunakan pada TZM SS membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan lebih mahal dibandingkan dengan proses casting konvensional pada TZM Non-SS.

Ketahanan terhadap oksidasi pada TZM SS dan Non-SS

Tungsten (W) dikenal sebagai logam yang tahan terhadap korosi dan oksidasi. Namun, ketika digunakan sebagai material dalam suhu tinggi, W mudah teroksidasi karena interaksi antara atom W dengan oksigen (O) pada udara. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas material dan bahkan kegagalan struktural. Karena itu, dibutuhkan alloy W yang dapat memberikan ketahanan terhadap oksidasi dan korosi dalam penggunaan suhu tinggi.

  • TZM SS (Stainless Steel) adalah alloy W yang terdiri dari Titanium (Ti), Zirconium (Zr), dan Carbon (C) yang diperkuat dengan unsur molybdenum (Mo). Alloy ini memberikan ketahanan yang lebih baik terhadap oksidasi dan korosi dibandingkan dengan pure W.
  • TZM Non-SS (Non-Stainless Steel) adalah alloy W yang terdiri dari Titanium (Ti), Zirconium (Zr), dan Carbon (C) yang diperkuat dengan unsur molybdenum (Mo) namun tanpa adanya unsur Stainless Steel. Ketahanan terhadap oksidasi dan korosi dari TZM Non-SS hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan TZM SS.

Untuk menguji ketahanan terhadap oksidasi pada TZM SS dan Non-SS, dapat dilakukan uji pembakaran di udara. Dalam uji pembakaran ini, material yang diuji dipanaskan dalam suhu tinggi dengan diapit oleh dua kawat listrik. Uji ini dilakukan selama beberapa lama dan diperhatikan perbedaan berat material sebelum dan sesudah uji.

Material Penurunan Berat Setelah Pembakaran (mg/cm2)
TZM SS 0.45
TZM Non-SS 0.58

Berdasarkan tabel di atas, TZM SS memberikan penurunan berat yang lebih rendah dibandingkan dengan TZM Non-SS setelah uji pembakaran. Hal ini menunjukkan bahwa TZM SS memiliki ketahanan terhadap oksidasi yang lebih baik dibandingkan dengan TZM Non-SS. Meskipun demikian, keduanya masih dapat digunakan sebagai material untuk aplikasi suhu tinggi karena memiliki ketahanan yang baik terhadap oksidasi dan korosi.

Daya hantar listrik pada TZM SS dan Non-SS

Daya hantar listrik pada TZM SS (Stainless Steel) dan Non-SS (Non-Stainless Steel) adalah salah satu perbedaan yang signifikan antara keduanya. Daya hantar listrik merupakan kemampuan sebuah material untuk menghantarkan arus listrik. Hal ini tentu saja sangat berkaitan erat dengan aplikasi material tersebut di dalam industri.

  • Pada umumnya, material TZM Non-SS memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibandingkan dengan TZM SS.
  • Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan karbon yang lebih tinggi pada Non-SS yang memungkinkan arus listrik untuk lebih mudah mengalir.
  • Pada TZM SS, kandungan karbonnya lebih rendah sehingga kemampuan material untuk menghantarkan arus listrik juga lebih rendah.

Namun, perbedaan daya hantar listrik antara kedua material ini tidak selalu menjadi faktor penentu dalam penggunaannya di dalam suatu aplikasi. Terkadang, sifat-sifat lain seperti kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap suhu tinggi lebih penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, pemilihan material harus dilakukan berdasarkan pertimbangan keseluruhan sifat dan karakteristiknya, bukan hanya daya hantar listrik semata.

Berikut adalah tabel perbandingan daya hantar listrik TZM SS dan Non-SS:

Material Daya Hantar Listrik
TZM SS 3.86 x 10^7 S/m
TZM Non-SS 6.17 x 10^7 S/m

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai daya hantar listrik pada TZM Non-SS memang lebih tinggi dibandingkan dengan TZM SS. Namun, perbedaan ini tidak terlalu signifikan sehingga keputusan untuk menggunakan salah satu material sangat bergantung pada kebutuhan aplikasi yang spesifik.

Pengaruh suhu terhadap performa TZM SS dan Non-SS

Material TZM atau Titanium Zirconium Molybdenum digunakan sebagai bahan dalam industri yang bekerja pada lingkungan dengan suhu yang tinggi. TZM SS atau Super-Saturated adalah lembaran TZM yang diletakkan pada suhu sangat tinggi sehingga memaksimalkan kekerasan dan kekuatannya, sedangkan TZM Non-SS menggunakan suhu yang lebih rendah dalam proses pembuatan.

  • Suhu tinggi meningkatkan kekuatan dan kekerasan TZM SS
  • TZM SS lebih tahan terhadap deformasi pada suhu tinggi dibandingkan dengan TZM Non-SS
  • Suhu tinggi menurunkan kelonggaran (ductility) TZM SS

Perbedaan kinerja TZM SS dan Non-SS dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Suhu (°C) Kekuatan TZM SS (MPa) Kekuatan TZM Non-SS (MPa) Kelonggaran TZM SS (%) Kelonggaran TZM Non-SS (%)
20 970 755 22 25
800 730 365 1.9 12
1200 400 240 1.8 15

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa TZM SS memiliki kekuatan yang lebih tinggi pada suhu 20°C dibandingkan dengan TZM Non-SS, namun kekuatan dan kelonggaran TZM Non-SS meningkat lebih baik pada suhu yang lebih tinggi. Selain itu, TZM SS memiliki kelonggaran yang rendah pada suhu tinggi dibandingkan dengan TZM Non-SS. Oleh karena itu, pemilihan bahan harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan suhu kerja agar memaksimalkan performa.

Terus Cari Tahu Tentang Teknologi!

Nah, itulah perbedaan antara TZM SS dan Non-SS. Tentunya, teknologi semakin hari semakin berkembang, sehingga informasi ini pun juga bisa saja berubah di waktu yang akan datang. Teruslah mencari tahu tentang teknologi terbaru agar kita bisa mengikuti perkembangan zaman. Kami ucapkan terima kasih kepada kamu yang telah membaca artikel ini. Jangan lupa untuk mengunjungi website kami lagi untuk mendapatkan informasi menarik lainnya!