Perbedaan Tangga Nada Diatonis dan Pentatonis dalam Musik

Apakah kamu suka bermain musik? Jika iya, tentu kamu sudah familiar dengan tangga nada, bukan? Salah satu tangga nada yang paling umum digunakan adalah tangga nada diatonis dan pentatonis. Keduanya tentu memiliki perbedaan yang mendasar dan patut untuk dijelaskan lebih lanjut.

Tangga nada diatonis terdiri dari tujuh nada yang dibentuk oleh interval yang berbeda-beda. Inti dari tangga nada diatonis adalah pola interval yang sesuai dengan kebutuhan nada minor atau mayor. Sementara itu, tangga nada pentatonis terdiri dari lima nada yang diambil dari tangga nada diatonis dengan menghapus dua nada yang memiliki tension tinggi.

Bagi para pemain musik, pentatonis sering digunakan sebagai salah satu trik efektif untuk membuat melodi yang mudah diingat. Beberapa orang juga menganggap pentatonis lebih mudah digunakan karena hanya menggunakan lima nada saja. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa belajar tangga nada diatonis akan menjadi sangat berguna bagi kamu yang ingin memperdalam skill bermain musik.

Definisi Skala Nada Diatonis

Skala nada diatonis dapat disebut sebagai skala nada yang paling umum digunakan di seluruh dunia, terutama dalam musik Barat. Terdiri dari 7 nada yang diulang setiap oktaf, yaitu do, re, mi, fa, sol, la, si. Skala ini memiliki interval nada yang berbeda-beda antara setiap nada, yaitu:

  • Interval nada antara do dan re adalah whole tone (sepenuh nada)
  • Interval nada antara re dan mi adalah whole tone (sepenuh nada)
  • Interval nada antara mi dan fa adalah half tone (setengah nada)
  • Interval nada antara fa dan sol adalah whole tone (sepenuh nada)
  • Interval nada antara sol dan la adalah whole tone (sepenuh nada)
  • Interval nada antara la dan si adalah whole tone (sepenuh nada)
  • Interval nada antara si dan do adalah half tone (setengah nada)

Skala nada diatonis juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti mayor, minor, dan modus pada skala Gregorian yang digunakan di musik klasik. Skala nada diatonis mayor terdiri dari suara do, re, mi, fa, sol, la, si dengan interval nada yang sama seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Sementara itu, skala nada diatonis minor memiliki interval yang sedikit berbeda, yaitu:

  • Interval nada antara do dan re adalah whole tone (sepenuh nada)
  • Interval nada antara re dan mi adalah half tone (setengah nada)
  • Interval nada antara mi dan fa adalah whole tone (sepenuh nada)
  • Interval nada antara fa dan sol adalah whole tone (sepenuh nada)
  • Interval nada antara sol dan la adalah half tone (setengah nada)
  • Interval nada antara la dan si adalah whole tone (sepenuh nada)
  • Interval nada antara si dan do adalah whole tone (sepenuh nada)

Selain itu, terdapat modus pada skala Gregorian yang berbeda dengan skala mayor atau minor yang biasa digunakan pada musik Barat. Modus adalah variasi nada pada skala nada diatonis yang biasanya digunakan pada musik klasik dan religius di Barat. Contohnya, modus doris pada skala nada diatonis memiliki nada-nada yang berbeda dengan skala mayor atau minor.

Definisi Skala Nada Pentatonis

Jika dalam tangga nada diatonis, kita mengenal 7 not yang membentuk sebuah skala, maka skala nada pentatonis hanya terdiri dari 5 not atau pitch. Kata “penta” dalam pentatonis sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti lima.

  • Skala Nada Minor Pentatonis
  • Skala Nada Minor Pentatonis terdiri dari not-not C, Eb, F, G, dan Bb pada piano.

  • Skala Nada Major Pentatonis
  • Skala Nada Major Pentatonis terdiri dari not-not C, D, E, G, dan A pada piano.

  • Perbandingan dengan Skala Nada Diatonis
  • Skala Nada Diatonis dan Pentatonis memiliki perbedaan dalam jumlah not yang digunakan. Selain itu, penggunaan skala nada pentatonis cenderung lebih umum digunakan dalam berbagai genre musik seperti musik etnik dan lagu anak-anak. Sedangkan dalam musik barat, skala nada diatonis lebih sering digunakan.

Meskipun skala nada pentatonis terdiri dari hanya 5 not, namun banyak musisi yang menganggap skala nada ini lebih mudah untuk diterapkan dibandingkan dengan skala nada diatonis. Dalam musik, skala nada pentatonis juga kerap digunakan untuk improvisasi dan solo berkat karakternya yang cukup sederhana dan mudah diingat.

Skala Nada Pentatonis Not-not dalam Nada
Minor Pentatonis C, Eb, F, G, Bb
Major Pentatonis C, D, E, G, A

Secara garis besar, skala nada pentatonis dapat dijelaskan sebagai scale atau tangga nada pentatonik yang terdiri dari 5 not. Penggunaan skala nada pentatonis tergolong lebih mudah untuk dipelajari dan diaplikasikan dalam improvisasi atau solo, walaupun pada faktanya skala nada pentatonis memiliki perbedaan jumlah not dengan skala nada diatonis.

Karakteristik Skala Nada Diatonis

Skala nada diatonis adalah salah satu jenis skala nada yang paling umum digunakan di dunia musik. Skala ini terdiri dari 7 nada atau interval, yaitu: do, re, mi, fa, sol, la, dan si. Setiap nada memiliki jarak yang sama atau interval yang disebut dengan interval mayor atau minor. Karakteristik skala nada diatonis dapat dijelaskan sebagai berikut:

  • Terdiri dari 7 nada atau interval yang diatur secara lasung atau urut.
  • Setiap nada memiliki interval mayor atau minor yang sama.
  • Interval antara mi-fa dan si-do adalah interval minor, sementara interval lainnya adalah interval mayor.

Perbedaan antara skala nada diatonis dan skala nada pentatonis juga sangat jelas. Skala nada pentatonis hanya terdiri dari 5 nada atau interval. Dalam skala nada pentatonis, interval yang terjadi juga tidak selalu sama. Ada interval yang dianggap lebih penting atau kuat daripada interval lainnya.

Skala nada diatonis sering digunakan dalam musik barat atau musik pop, sedangkan skala nada pentatonis lebih sering digunakan dalam musik tradisional asia dan afrika.

Nada Interval mayor Interval minor
Do
Re 1
Mi 1 m
Fa 1
Sol 1
La 1
Si 1 m

Dalam tabel di atas, dapat dilihat interval mayor dan minor pada masing-masing nada yang terdapat pada skala nada diatonis.

Karakteristik Skala Nada Pentatonis

Skala nada pentatonis adalah salah satu bentuk skala nada yang terdiri dari lima not dalam satu oktaf. Terdapat banyak jenis skala pentatonis, namun yang paling umum digunakan adalah skala pentatonis mayor dan minor. Berbeda dengan skala diatonis yang memiliki tujuh not dalam satu oktaf, skala nada pentatonis hanya memiliki lima not saja.

  • Lebih simpel dan menarik: Skala nada pentatonis lebih simpel dan terdengar lebih menarik dibandingkan dengan skala diatonis. Hal ini disebabkan karena hanya terdiri dari lima not saja sehingga lebih mudah diingat dan dipelajari.
  • Cocok untuk improvisasi: Skala nada pentatonis sangat cocok untuk improvisasi karena tidak memiliki not yang bersebrangan sehingga pergeseran nada dapat dilakukan secara leluasa.
  • Berbeda dari skala mayor dan minor: Skala nada pentatonis memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dari skala mayor dan minor. Skala mayor dan minor memiliki nuansa emosional yang lebih dalam, sementara skala nada pentatonis cenderung lebih ceria dan optimis.

Perbedaan karakteristik skala pentatonis dibandingkan dengan skala diatonis juga dapat dilihat pada tabel berikut:

Skala Nada Diatonis Skala Nada Pentatonis
Jumlah not dalam satu oktaf 7 5
Terdengar lebih serius Ya Tidak
Nada yang terkait dengan emosi Ya Tidak

Dengan karakteristik yang unik dan lebih mudah dipelajari, skala nada pentatonis dapat digunakan dalam berbagai jenis musik seperti jazz, blues, dan rock. Selain itu, penggunaan skala nada pentatonis juga dapat meningkatkan kreativitas dalam bermusik.

Perbandingan antara Skala Nada Diatonis dan Pentatonis

Tangga nada adalah seri nada yang diatur secara berurutan yang digunakan dalam musik sebagai dasar melodi atau akord. Ada berbagai jenis tangga nada dalam sistem musik. Dua jenis tangga nada yang paling umum digunakan dalam musik di seluruh dunia adalah tangga nada diatonis dan pentatonis. Keduanya memiliki perbedaan dalam penggunaannya dan strukturalnya. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang perbedaan antara skala nada diatonis dan pentatonis.

Struktur

  • Tangga nada diatonis memiliki tujuh nada. Nada tersebut adalah C, D, E, F, G, A, dan B.
  • Tangga nada pentatonis memiliki lima nada. Ada dua jenis tangga nada pentatonis yang paling umum, yaitu tangga nada mayor pentatonis dan tangga nada minor pentatonis. Tangga nada mayor pentatonis memiliki nada G, A, B, D dan E, sedangkan tangga nada minor pentatonis memiliki nada C, D, E, G, dan A.
  • Perbedaan utama antara diatonis dan pentatonis terletak pada jumlah nadanya.

Frekuensi Penggunaan

Tangga nada diatonis lebih sering digunakan dalam musik Barat. Sebagai contoh, tangga nada diatonis biasa digunakan dalam nada-nada blues dan jazz. Sementara itu, tangga nada pentatonis lebih sering digunakan dalam musik tradisional Asia.

Waktu dan Nuansa

Tangga nada diatonis memiliki waktu dan nuansa yang berbeda-beda bergantung pada bagaimana nada-nada tersebut digunakan dalam melodi. Yang membedakan dari tangga nada pentatonis adalah tangga nada ini memiliki nada-nada yang terdengar unik. Sifat nada yang terkandung pada tangga nada pentatonis menghasilkan kesan suara yang khas, mistik, dan tenang.

Perbandingan Skala Nada Diatonis dan Pentatonis

Tangga Nada Nada Frekuensi (Hz)
Tangga Nada Diatonis C 261,63
D 293,66
E 329,63
F 349,23
G 392,00
A 440,00
B 493,88
Tangga Nada Pentatonis Mayor G 391,995
A 440,000
B 493,883
D 587,330
E 659,255
Tangga Nada Pentatonis Minor C 261,630
D 293,665
Eb 311,130
G 391,995
Ab 418,610

Dalam tabel di atas, frekuensi nada ditunjukkan dalam hertz (Hz). Tangga nada diatonis diwakili pada baris paling atas dengan nada yang disusun secara berurutan. Selanjutnya, tangga nada pentatonis mayor dan minor didaftarkan dengan nada yang berbeda-beda. Namun, kedua jenis tangga nada pentatonis tersebut memiliki nada G dan D. Nada G dan D adalah nada yang sama pada kedua jenis tangga nada pentatonis karena keduanya memiliki skala nada mayor dan minor.

Sampai Jumpa Lagi!

Itulah perbedaan tangga nada diatonis dan pentatonis yang bisa kamu pelajari. Jangan lupa, untuk bermanfaat, pelajari cara menggunakan kedua tangga nada tersebut agar membuat musik yang enak didengar. Terima kasih telah membaca artikel ini, kami berharap kamu dapat menemukan informasi yang berguna. Jangan sungkan untuk kembali mengunjungi website kami lagi nanti! Selamat berkarya!