Mengetahui perbedaan antara svt dan sinus takikardi sangat penting untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat. Kedua kondisi ini merupakan jenis takikardia supraventrikular, yang terjadi ketika denyut jantung berlebihan di atas seratus denyut per menit. Meski terlihat mirip, ada beberapa perbedaan penting antara svt dan sinus takikardi yang perlu diketahui.
Svt, atau supraventricular tachycardia, terjadi ketika denyut jantung berlebihan berasal dari suatu daerah di atas ventrikel, seperti atrium atau nodus sinoatrial (SA node). Sementara itu, sinus takikardi terjadi ketika denyut jantung berlebihan berasal dari SA node. Hal ini menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari normal, yang dapat memicu gejala seperti sesak napas, jantung berdebar, dan pusing.
Meski gejalanya serupa, pengobatan untuk svt dan sinus takikardi berbeda-beda. Karenanya, mengetahui cara membedakan kedua kondisi tersebut sangat penting untuk pengobatan yang tepat. Selain itu, penanganan yang salah juga dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung dan menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu, menjadi tahu perbedaan svt dan sinus takikardi penting dilakukan agar kita dapat mengambil tindakan yang tepat ketika dibutuhkan.
Pengertian SVT dan Sinus Takikardi
SVT atau Supraventrikular Takikardi adalah kondisi ketika denyut jantung seseorang berlebihan, mencapai lebih dari 100 denyut per menit dan terjadi di atas koklea ventrikel. Sebaliknya, Sinus Takikardi adalah ketika denyut jantung lebih cepat dari normal karena adanya peningkatan aktifitas sistem saraf simpatik.
- Pada SVT, terdapat gangguan di dalam jantung, sedangkan pada Sinus Takikardi, memperlihatkan aktifitas normal.
- SVT dapat terjadi kapan saja, sedangkan Sinus Takikardi lebih sering terjadi saat berolahraga atau dalam situasi yang membuat senang atau marah.
- SVT lebih berisiko untuk mereka yang memiliki riwayat kelainan jantung, sedangkan Sinus Takikardi lebih umum terjadi pada anak-anak, pemuda, atau orang dengan kondisi kesehatan yang baik.
Perbedaan antara SVT dan Sinus Takikardi sangat penting untuk diketahui karena kondisi ini menentukan jenis pengobatan yang akan digunakan.
Penyebab SVT dan Sinus Takikardi
Takikardi merujuk pada denyut jantung yang cepat atau lebih dari 100 denyut per menit. SVT dan sinus takikardi adalah jenis takikardi yang sering dijelaskan sebagai gangguan irama jantung pada suatu keadaan yang tidak patologis. Meskipun mereka memiliki kemiripan dalam manifestasi klinis, penyebab SVT dan sinus takikardi berbeda. Berikut adalah sedikit penjelasan mengenai perbedaan antara SVT dan sinus takikardi termasuk penyebabnya.
- Sinus Takikardi
- SVT
Sinus takikardi dapat terjadi pada individu yang memiliki sistem saraf otonom yang lebih sensitif, atau orang yang merasakan stres sehari-hari. Ketika seseorang merasa stres atau cemas, sistem saraf otonom akan mengeluarkan hormon epinefrin dan norepinefrin untuk mempersiapkan tubuh beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Hormon-hormon ini dapat menyebabkan serangkaian perubahan pada sistem kardiovaskular, termasuk lonjakan denyut jantung. Beberapa kondisi medis, seperti hipertiroidisme dan penyakit paru obstruktif kronis, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sinus takikardi.
SVT terjadi ketika impuls listrik dalam jantung terganggu, yang mendorong jantung untuk berdenyut lebih cepat dari yang seharusnya. Penyebab SVT sangat bervariasi, karena gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja, meskipun merupakan kondisi yang paling umum pada orang yang berusia di bawah 40 tahun. Beberapa faktor yang dapat memicu SVT antara lain kelelahan, minum alkohol atau kafein berlebihan, stres, dan aktivitas fisik yang berlebihan. Ada juga kondisi medis tertentu yang dikaitkan dengan SVT, seperti sindrom Wolff-Parkinson-White, hipertiroidisme, dan gagal jantung.
Meskipun SVT dan sinus takikardi memiliki gejala yang mirip, pengobatan keduanya cukup berbeda. Sebelum melakukan pengobatan, penting untuk mengidentifikasi penyebab dan jenis takikardi yang dialami seseorang untuk memastikan pengobatan yang tepat dan efektif.
Referensi:
1. | Akanksha Sharma. | Heart Rate, Sinus Tachycardia, And SVT: Understanding The Differences |
2. | Pai M, Lazkani M, Ali T. | Sinus Tachycardia. |
3. | Pu J, Ding L. | Supraventricular tachycardia. |
Faktor Risiko Terjadinya SVT dan Sinus Takikardi
SVT dan sinus takikardi adalah jenis aritmia atau irama jantung yang tidak normal. Meskipun mereka berbeda dalam banyak cara, keduanya memiliki faktor risiko yang serupa. Berikut adalah faktor risiko yang paling sering terkait dengan SVT dan sinus takikardi:
- Usia. Risiko SVT dan sinus takikardi meningkat seiring bertambahnya usia. Ini disebabkan oleh degenerasi otot jantung dan peningkatan kelembaban saraf.
- Penyakit jantung struktural. Penderita penyakit jantung struktural, seperti kelainan katup atau penyempitan arteri koroner, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena SVT atau sinus takikardi. Ada hubungan yang jelas antara penyakit jantung dan kerusakan konduksi atau denyut jantung yang tidak normal.
- Jantung bawaan. Beberapa orang dilahirkan dengan kelainan jantung yang membuat mereka rentan terhadap masalah irama jantung yang tidak normal.
Gejala SVT dan Sinus Takikardi
Meskipun SVT dan sinus takikardi memiliki faktor risiko yang sama, gejalanya berbeda-beda. Terkadang, keduanya dapat terjadi tanpa gejala sama sekali. Namun, pada orang yang memiliki gejala, gejala SVT dan sinus takikardi dapat termasuk detak jantung yang cepat atau tidak teratur, sakit dada, pusing, dan sesak napas.
Cara Mencegah SVT dan Sinus Takikardi
Langkah-langkah sederhana dapat membantu mencegah SVT dan sinus takikardi. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegahnya:
- Mengurangi stres. Stres dapat meningkatkan detak jantung dan memicu SVT atau sinus takikardi. Carilah cara untuk mengurangi stres, seperti meditasi atau yoga.
- Menghindari trigger. Beberapa hal dapat memicu irama jantung yang tidak normal. Contohnya, terlalu banyak kafein atau alkohol dapat mempercepat detak jantung dan memicu SVT atau sinus takikardi. Hindari hal-hal seperti itu sesuai dengan toleransi pribadi.
- Menjaga kesehatan jantung. Langkah-langkah untuk menjaga kesehatan jantung, seperti olahraga teratur dan makan makanan sehat, dapat membantu mencegah SVT dan sinus takikardi.
Treatment untuk SVT dan Sinus Takikardi
Jika Anda didiagnosis dengan SVT atau sinus takikardi, ada beberapa treatment yang tersedia, tergantung pada kondisi medis Anda. Obat-obatan dapat membantu mengontrol irama jantung yang tidak normal, tetapi jika obat-obatan tidak efektif maka mungkin perlu dilakukan prosedur ablatif atau implantasi alat pacu jantung.
Jenis perawatan | Deskripsi |
---|---|
Obat-obatan | Obat-obatan dapat membantu mengatur irama jantung yang tidak normal dan memperlambat detak jantung. |
Prosedur ablatif | Percutaneous Transluminal Radiofrequency Catheter Ablation (PCTRF) adalah prosedur yang dapat digunakan untuk mengobati SVT atau sinus takikardi dengan mematikan sumber irama jantung yang tidak normal. |
Implantasi alat pacu jantung | Implantasi alat pacu jantung dapat membantu mengatur detak jantung yang tidak normal dan mencegah SVT atau sinus takikardi. |
Gejala SVT dan Sinus Takikardi
Pada dasarnya, SVT dan sinus takikardi dapat memicu gejala yang serupa. Namun, ada beberapa perbedaan penting yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa gejala yang mungkin dialami oleh penderita SVT dan sinus takikardi:
- Detak jantung yang cepat – Penderita SVT maupun sinus takikardi sama-sama mengalami detak jantung yang cepat, yaitu lebih dari 100 kali per menit. Namun, pada sinus takikardi, detak jantung yang cepat terjadi secara alami, sedangkan pada SVT, detak jantung yang cepat terjadi karena gangguan irama jantung.
- Pusing – Gejala pusing biasanya sangat terasa pada SVT, terutama ketika detak jantung yang cepat berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
- Sesak napas – Ini adalah gejala yang sangat umum terjadi pada penderita SVT karena detak jantung yang cepat membuat aliran darah tidak terdistribusi dengan baik ke seluruh tubuh. Sementara, pada sinus takikardi, gejala ini biasanya tidak terlalu terasa.
Selain gejala-gejala di atas, terdapat juga perbedaan antara SVT dan sinus takikardi dalam hal masalah kesehatan yang mendasar. Penderita SVT biasanya memiliki kelainan pada jantung, sedangkan sinus takikardi seringkali disebabkan oleh faktor lingkungan seperti kelelahan, stres, atau efek samping obat-obatan.
Jangan biarkan keluhan detak jantung yang cepat mengganggu kesehataan Anda. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Lakukan pemeriksaan dan tindakan medis yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung Anda.
Gejala | SVT | Sinus Takikardi |
---|---|---|
Detak jantung yang cepat | Lebih dari 100 kali per menit akibat gangguan irama jantung | Lebih dari 100 kali per menit karena faktor lingkungan |
Pusing | Terutama terasa ketika detak jantung yang cepat berlangsung dalam waktu yang cukup lama | Biasanya tidak terlalu terasa |
Sesak napas | Biasanya terasa karena detak jantung yang cepat membuat aliran darah tidak terdistribusi dengan baik ke seluruh tubuh | Tidak terlalu terasa |
Sumber: The Tim Ferriss Show
Metode Diagnosis dan Pengobatan SVT dan Sinus Takikardi
SVT atau Supraventrikular Takikardi dan sinus takikardi (ST) merupakan kelainan irama jantung yang serupa namun memiliki perbedaan pada lokasi aktivasi awalnya. Untuk mengatasi kedua gangguan irama jantung tersebut, diperlukan metode diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Metode Diagnosis SVT dan ST
- Elektrokardiogram (EKG) – tes ini mengukur impuls listrik jantung untuk mengidentifikasi masalah irama jantung. Pasien bisa menjalani EKG saat sedang mengalami gangguan irama jantung atau selama aktifitas fisik.
- Monitor Holter – tes ini dilakukan untuk mengidentifikasi gangguan irama jantung yang tidak sering terjadi dan terus menerus. Prosedurnya melibatkan pemakaian alat khusus yang direkatkan di tubuh pasien selama 24 hingga 48 jam.
- Echocardiogram – tes ini menggunakan gelombang suara untuk memproduksi gambar jantung. Metode ini membantu mengidentifikasi penyebab gangguan irama jantung dan memeriksa apakah ada kerusakan struktural pada jantung.
Sama seperti pada kasus other abnormal heart rhythms, diagnosis SVT dan ST dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan medis. Beberapa metode diagnosis yang sering digunakan antara lain:
- Pengobatan SVT dan ST
- Pemijatan vagal atau Valsalva – metode ini menghilangkan masalah irama jantung dengan meyakinkan saraf vagus yang memberikan empat jenis kontrol otomatis untuk organ penting tubuh. Vagal atau Valsalva adalah teknik yang sederhana dan banyak dilakukan oleh orang tanpa pengawasan medis.
- Obat-obatan – pengobatan dengan obat-obatan seperti beta-blocker, calcium-channel blockers, dan anti-arrhythmic digunakan untuk mengontrol detak jantung dan mencegah terjadinya serangan mendadak.
- Prosedur ablasi kateter – pengobatan ini mematikan sel gangguan irama jantung melalui penerapan panas atau dingin dalam jangka waktu tertentu.
- Terapi pacu jantung – teknik ini sering digunakan pada pasien yang mengalami gangguan irama jantung yang parah. Terapi ini melibatkan penggunaan alat pacu jantung untuk mengontrol detak jantung pasien.
Selain diagnosis yang tepat, pengobatan SVT dan ST juga harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien.
Berikut adalah beberapa opsi pengobatan yang biasa digunakan:
Dalam rangka mencegah terjadinya SVT atau ST, penting bagi pasien untuk menghindari faktor risiko yang dapat memicu kelainan irama jantung seperti stres berlebihan, konsumsi alkohol yang berlebihan, atau mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter.
Metode Diagnosis SVT dan ST | Pengobatan SVT dan ST |
---|---|
Elektrokardiogram (EKG) | Pemijatan vagal atau Valsalva |
Monitor Holter | Obat-obatan |
Echocardiogram | Prosedur ablasi kateter |
Terapi pacu jantung |
Cara terbaik untuk mencegah masalah irama jantung adalah menjalani gaya hidup yang sehat dan mengikuti pendekatan medis yang tepat untuk kondisi kesehatan individu. Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter ahli jantung dan bila perlu, spesialis elektrofisiologi jantung.
Terima Kasih Telah Membaca
Nah, itulah perbedaan antara SVT dan sinus takikardi yang bisa kita ketahui. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kamu yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai gangguan irama jantung. Jangan lupa kunjungi kembali website kami di lain waktu untuk informasi menarik lainnya, ya! Sampai jumpa lagi 🙂