Perbedaan statistika deskriptif dan statistika inferensial memang terkadang membingungkan bagi para mahasiswa atau siswa yang baru belajar statistika. Terlebih lagi, kedua jenis statistika ini dipakai dengan tujuan yang berbeda. Namun, penting bagi kita untuk dapat memahami perbedaan antara keduanya agar dapat memahami konsep-konsep dasar dari analisis data.
Statistika deskriptif berfokus pada pengumpulan, penyajian, dan analisis data dari sampel tertentu. Statistik ini bersifat deskriptif, karena memberikan gambaran mengenai karakteristik data yang diamati. Sedangkan, Statistika inferensial berfokus pada pengambilan kesimpulan tentang populasi berdasarkan informasi yang diperoleh dari sampel. Statistik ini bersifat inferensial, karena kesimpulan ditarik dari sampel yang lebih kecil untuk mewakili populasi yang lebih besar.
Jika dilakukan dengan benar, keduanya dapat memberikan informasi yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Penggunaan statistika deskriptif maupun statistika inferensial harus disesuaikan dengan tujuan dan pertanyaan penelitian yang dilaksanakan. Penting untuk dipahami bahwa memilih jenis statistika yang tepat dapat mempengaruhi hasil kesimpulan yang diperoleh. Oleh karena itu, pemahaman akan perbedaan statistika deskriptif dan statistika inferensial perlu dimiliki oleh semua yang ingin terjun ke dalam dunia analisis data.
Pengertian Statistika Deskriptif
Statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data suatu populasi atau sampel. Statistika digunakan untuk menggambarkan informasi secara numerik dari data yang telah dikumpulkan. Ada dua jenis statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Pada artikel ini, kita akan fokus membahas perbedaan antara keduanya. Mari kita mulai dengan pengertian statistika deskriptif.
Statistika deskriptif adalah cabang statistika yang digunakan untuk menggambarkan data secara numerik atau grafis yang memberikan informasi tentang ukuran tendensi sentral, ukuran penyebaran, dan distribusi data. Secara lebih spesifik, statistika deskriptif mencakup penghitungan mean, median, modus, standar deviasi, varian, kuartil, dll.
Tujuan statistika deskriptif adalah untuk memberikan gambaran singkat dari data yang ada, seperti menunjukkan apakah suatu data simetris atau skewness, apakah terdapat outlier atau anomali, serta apakah data berdistribusi normal atau tidak.
Pengertian Statistika Inferensial
Statistika inferensial adalah metode statistika yang mengambil data dari hanya sebagian kecil populasi dan memperluas hasilnya ke seluruh populasi. Teknik ini digunakan ketika data yang dikumpulkan dari seluruh populasi tidak mungkin, atau terlalu mahal, atau tidak praktis untuk dilakukan. Statistika inferensial digunakan untuk menarik kesimpulan dan membuat prediksi tentang populasi berdasarkan sampel-data ini harus diambil acuan karena merupakan bagian kecil dari keseluruhan data populasi.
Tujuan Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah cabang statistika yang berfokus pada pengumpulan, pengorganisasian, dan interpretasi data. Ada beberapa tujuan utama dari statistika deskriptif:
- Meringkas dan memberikan ringkasan informasi tentang data
- Membuat data mudah dipahami dan dapat dinilai oleh orang yang tidak memiliki latar belakang statistik
- Menemukan pola atau hubungan dalam data
- Mendukung pengambilan keputusan
Untuk mencapai tujuan di atas, statistika deskriptif menggunakan berbagai metode dan teknik. Salah satu metode yang sering digunakan adalah tabel frekuensi. Tabel frekuensi bisa memberikan gagasan tentang distribusi data secara umum. Berikut adalah contoh sederhana tabel frekuensi:
Nilai | Jumlah Mahasiswa |
50-60 | 8 |
61-70 | 12 |
71-80 | 15 |
>80 | 5 |
Dari tabel di atas, dapat dilihat jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai antara 50 hingga 60 adalah 8 orang. Sedangkan jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai di atas 80 adalah 5 orang. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan gambaran umum tentang distribusi nilai mahasiswa di kelas tersebut.
Tujuan Statistika Inferensial
Statistika Inferensial merupakan salah satu cabang statistika yang digunakan untuk membuat kesimpulan atau inferensi dari data sampel ke populasi secara umum. Tujuan utama dari Statistika Inferensial adalah:
- Membuat kesimpulan atau inferensi dari data sampel ke populasi
- Menguji hipotesis atau asumsi yang telah dibuat tentang populasi
- Mengukur tingkat kepercayaan atas kesimpulan atau inferensi yang dibuat
Salah satu teknik yang digunakan dalam Statistika Inferensial adalah Confidence Interval (Interval Kepercayaan). Confidence Interval adalah rentang nilai yang digunakan untuk menyatakan kepercayaan bahwa parameter populasi berada dalam rentang tersebut. Semakin lebar Confidence Interval, semakin rendah tingkat kepercayaannya dan semakin sempit Confidence Interval, semakin tinggi tingkat kepercayaannya.
Tingkat Kepercayaan | Interval Kepercayaan |
---|---|
90% | Mean +/- 1.645 (Standard Deviation / √Sample Size) |
95% | Mean +/- 1.96 (Standard Deviation / √Sample Size) |
99% | Mean +/- 2.576 (Standard Deviation / √Sample Size) |
Contoh penerapan Confidence Interval dalam Statistika Inferensial adalah ketika ingin mengetahui rata-rata pendapatan karyawan di sebuah perusahaan. Data yang digunakan adalah sampel dari 100 karyawan di perusahaan tersebut. Dengan menggunakan Confidence Interval dengan tingkat kepercayaan 95%, didapatkan hasil Mean +/- 1.96 (Standard Deviation / √Sample Size). Jika hasilnya adalah 5 juta +/- 1 juta, maka diperkirakan bahwa pendapatan rata-rata karyawan di perusahaan tersebut berada di rentang 4 juta sampai 6 juta dengan tingkat kepercayaan 95%.
Perbedaan Cara Analisis Statistika Deskriptif dan Inferensial
Statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data. Pada pengolahan data, terdapat dua jenis analisis yaitu statistika deskriptif dan inferensial. Keduanya memiliki perbedaan cara analisis yang harus dipahami agar dapat memberikan hasil yang akurat.
- Statistika Deskriptif
- Statistika Inferensial
Statistika deskriptif merupakan analisis yang menjelaskan data yang telah dikumpulkan. Tujuannya adalah untuk memahami karakteristik dari data yang ada seperti rata-rata, standar deviasi, modus, median, dan persentil. Analisis ini hanya digunakan pada sampel atau populasi yang kecil dan tidak mewakili keseluruhan populasi. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel atau grafik.
Statistika inferensial adalah analisis yang digunakan pada sampel atau populasi besar. Tujuannya adalah untuk membuat kesimpulan atau inferensi tentang populasi yang besar berdasarkan hasil analisis pada sampel yang telah diambil. Analisis ini menggunakan uji hipotesis dan estimasi parameter dari populasi. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel atau grafik.
Perbedaan cara analisis statistika deskriptif dan inferensial dapat dilihat pada tabel berikut:
Statistika Deskriptif | Statistika Inferensial |
---|---|
Digunakan pada sampel atau populasi kecil | Digunakan pada sampel atau populasi besar |
Menjelaskan karakteristik data pada sampel | Membuat inferensi tentang populasi berdasarkan sampel |
Tidak dapat digeneralisasi ke populasi besar | Dapat digeneralisasi ke populasi besar |
Tidak menggunakan uji hipotesis | Memakai uji hipotesis |
Tidak menghasilkan kesimpulan tentang populasi | Menghasilkan kesimpulan tentang populasi |
Dalam pengolahan data, baik statistika deskriptif maupun inferensial memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, perlu dipilih jenis analisis yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian dan karakteristik data yang ada.
Sampai Jumpa Lagi!
Itulah perbedaan antara statistika deskriptif dan statistika inferensial. Dengan memahami perbedaan keduanya, kamu bisa mengaplikasikan kedua jenis statistika ini dengan bijak dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaanmu. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan sampai jumpa lagi di artikel-artikel selanjutnya!