Apakah Kamu sering menggunakan skala likert atau skala ordinal dalam penelitianmu? Kadang-kadang ada kebingungan antara kedua jenis skala ini, di mana kita kadang-kadang bingung ketika harus memilih salah satu dari kedua jenis skala ini. Ada perbedaan yang cukup besar antara skala likert dan skala ordinal, yang harus kita pahami agar penggunaan skala tersebut dapat tepat dan efektif.
Skala Likert adalah jenis skala pengukuran yang umum digunakan dalam kajian ilmiah untuk melihat persepsi atau sikap seseorang terhadap suatu konsep atau fenomena. Skala ini sering digunakan untuk mengukur ranging dari sangat peluang untuk sangat tidak mungkin. Dalam penggunaannya, skala likert diberi jawaban yang terbatas dan disampaikan dalam bentuk pernyataan dan angka yang dapat dipilih oleh responden. Oleh karena itu, respon yang diberikan pada skala ini bersifat kuantitatif dan mudah diinterpretasikan.
Sementara itu, Skala ordinal adalah jenis skala pengukuran yang juga banyak digunakan dalam kajian ilmiah. Dalam penggunaannya, skala ini mengelompokkan kata-kata atau nomor berdasarkan kepentingan. Skala ordinal lebih difokuskan pada rangking atau perlakuan, dan dapat memetakan perbedaan antara angka atau kata dalam urutan tinggi dan rendah. Karena itulah Skala ordinal lebih mudah menyajikan opsi pilihan yang tidak terbatas pada kedua ekstrem skalanya. Oleh karena itu, faktor eksternal yang mempengaruhi hasil perlu diperhatikan, seperti lebar skala, jumlah pilihan dan referensi internal.
Pengertian Skala Likert
Sebelum membahas tentang perbedaan skala likert dan ordinal, terlebih dahulu kita perlu memahami pengertian skala likert. Skala likert merupakan salah satu jenis skala pengukuran yang digunakan dalam riset sosial dan pendidikan untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaktertarikan respondent terhadap pernyataan tertentu. Skala ini dinamakan sesuai dengan nama psikolog Rensis Likert, yang pertama kali mengembangkan dan mengujinya pada tahun 1932.
Dalam penggunaannya, skala likert terdiri dari pernyataan yang umumnya berupa pernyataan positif atau negatif, serta derajat kekuatan atau intensitas dari pernyataan tersebut. Responden kemudian diminta untuk menentukan tingkat persetujuan atau ketidaktertarikan mereka terhadap setiap pernyataan tersebut dengan memilih salah satu dari skala yang disediakan.
Berikut adalah contoh skala likert dengan lima pilihan jawaban:
Nomor | Pernyataan | Pilihan Jawaban |
---|---|---|
1 | Saya merasa senang belajar di sekolah ini | Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju |
2 | Saya merasa terbebani oleh tugas-tugas sekolah | Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju |
Dalam contoh di atas, responden diminta untuk menentukan tingkat persetujuan atau ketidaktertarikan mereka terhadap pernyataan yang diajukan dengan memilih salah satu dari lima pilihan jawaban yang tersedia, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju.
Pengertian Skala Ordinal
Skala ordinal adalah jenis skala pengukuran yang digunakan untuk mengelompokkan objek atau sifat dalam urutan yang terorganisir. Skala ordinal digunakan untuk mengukur variabel yang memiliki nilai dalam bentuk kategori atau klasifikasi. Pada skala ordinal, nilai atau tingkat kekuatan suatu variabel hanya dapat dinyatakan dengan urutan atau peringkat saja, tanpa perhitungan jumlah atau rasio antar nilai.
- Skala ordinal memiliki sifat tertentu yang membedakannya dari jenis skala pengukuran lainnya, seperti skala nominal dan skala interval. Pada skala nominal, variabel hanya dapat digolongkan dalam kategori tanpa perintah tertentu, sedangkan pada skala interval, variabel memiliki titik nol tetap yang dapat digunakan untuk menentukan perbedaan kuantitatif antar nilai.
- Contoh penerapan skala ordinal adalah pada penilaian kecantikan, kualitas produk, tingkat keberhasilan, atau tingkat kesulitan suatu tugas. Dalam hal ini, variabel yang diukur hanya dapat dikelompokkan atau diurutkan berdasarkan peringkat atau urutan tertentu, tanpa nilai pasti yang dapat dihitung.
- Skala ordinal dapat digunakan dalam berbagai bidang, baik dalam penelitian sains, sosial, ataupun bisnis. Jenis skala ini dapat membantu peneliti atau pengambil keputusan untuk mengelompokkan atau mengevaluasi data secara sistematis, sehingga dapat diambil kesimpulan yang lebih akurat dan terukur.
Perbedaan Skala Likert dan Ordinal
Meskipun sering digunakan secara bergantian, terdapat perbedaan antara skala likert dan skala ordinal. Skala likert pada dasarnya adalah skala ordinal yang telah diperluas dengan penambahan opsi tanggapan untuk menentukan derajat kesetujuan atau ketidaksetujuan dengan pernyataan tertentu. Dalam skala likert, nilai-nilai yang diberikan oleh responden pada setiap opsi tanggapan memiliki bobot atau nilai kuantitatif tertentu. Sebagai contoh, pada skala likert dengan lima opsi tanggapan, nilai 1 dapat dianggap sebagai setuju sepenuhnya, sedangkan nilai 5 dapat dianggap sebagai tidak setuju sama sekali.
Namun, perbedaan utama antara skala likert dan skala ordinal terletak pada tingkat pengukuran. Skala likert adalah jenis skala pengukuran interval yang memiliki jarak antar nilai yang sama, sedangkan skala ordinal hanya memiliki urutan atau peringkat tanpa nilai-nilai pasti. Oleh karena itu, interpretasi dan analisis data pada skala likert dapat lebih objektif dan reliable, karena nilai-nilai yang dihasilkan dapat dihitung dan diukur dengan lebih akurat.
Skala Likert | Skala Ordinal |
---|---|
Memiliki jarak antar nilai yang sama. | Tidak memiliki jarak antar nilai yang sama. |
Memiliki keakuratan dan keandalan yang lebih tinggi. | Kurang akurat dan kurang reliable. |
Dapat digunakan dalam analisis statistik yang lebih kompleks. | Cukup mudah dan sederhana untuk digunakan dalam penelitian terbatas. |
Dalam penelitian, pemilihan jenis skala pengukuran yang tepat sangat penting untuk memastikan validitas dan reliabilitas data. Oleh karena itu, sebelum memulai penelitian, penting untuk memahami karakteristik dan kegunaan setiap jenis skala pengukuran, termasuk skala ordinal dan skala likert.
Perbedaan Skala Likert dan Ordinal
Skala pengukuran adalah salah satu hal yang sangat penting dalam penelitian apapun. Hal itu dikarenakan, cara kita mengukur dapat mempengaruhi hasil yang didapatkan. Dalam penelitian, ada banyak jenis skala yang bisa digunakan. Salah satu jenis skala yang sering digunakan adalah skala Likert dan skala ordinal. Walaupun keduanya sangat mirip, namun ada beberapa perbedaan yang harus dipahami.
- Definisi
- Jumlah Angka dalam Skala
- Analisis Data
Skala Likert adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap pernyataan tertentu. Sedangkan skala ordinal adalah skala pengukuran yang digunakan untuk membuat urutan kesukaan, kecenderungan atau pandangan, namun tidak memiliki jarak antara data.
Perbedaan yang paling terlihat antara skala Likert dan ordinal adalah jumlah angka dalam skala itu sendiri. Skala Likert memiliki lima atau lebih opsi jawaban (dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju), sedangkan skala ordinal hanya memiliki tiga opsi jawaban (setuju, tidak yakin, atau tidak setuju).
Kedua skala dapat dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif seperti frekuensi dan persentase. Namun, skala Likert juga dapat dianalisis dengan teknik statistik inferensial seperti uji chi-square dan analisis regresi. Sedangkan skala ordinal hanya dapat dianalisis dengan teknik deskriptif saja.
Contoh Penggunaan Skala Likert dan Skala Ordinal
Sebagai contoh, dalam sebuah penelitian tentang lingkungan hidup, responden diminta untuk memberikan pendapat mereka tentang kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sampah yang ada di kota mereka. Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan mereka terhadap pernyataan seperti “Saya setuju dengan aturan yang ditetapkan untuk membuang sampah an-organik” atau “Saya tidak setuju dengan penggunaan sampah an-organik dalam pembuatan pupuk”. Selain itu, skala ordinal dapat digunakan untuk menanyakan kepada responden, “Bagaimana pendapat anda tentang program daur ulang?” dan memberikan tiga opsi jawaban seperti: Setuju, Tidak Yakin, dan Tidak Setuju.
Skala Likert | Sangat Setuju | Setuju | Tidak Yakin | Tidak Setuju | Sangat Tidak Setuju |
---|---|---|---|---|---|
Keberadaan Tempat Sampah di Jalan Raya | 25% | 35% | 20% | 10% | 10% |
Pembatasan Penggunaan Kantong Plastik | 15% | 30% | 25% | 20% | 10% |
Tabel di atas merupakan contoh dari hasil data penelitian menggunakan skala Likert pada dua pernyataan terkait kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sampah yang ada di kota tersebut.
Kelebihan Skala Likert
Jika Anda ingin mengumpulkan data kualitatif dalam penelitian Anda, skala Likert adalah pilihan yang sangat baik. Skala ini memberikan banyak manfaat bagi para peneliti, di antaranya sebagai berikut.
- Lebih sensitif: Skala Likert memiliki lebih banyak pilihan daripada skala ordinal atau nominal. Dengan demikian, skala ini dapat memberikan hasil yang lebih sensitif dan akurat.
- Metode pengukuran yang mudah: Dalam skala Likert, responden cukup memilih salah satu opsi pada skala yang disediakan. Ini membuatnya lebih mudah diisi dan lebih mudah untuk dihitung atau dianalisis.
- Memungkinkan penelitian yang lebih terperinci: Skala Likert memungkinkan pengumpulan data yang lebih rinci. Hal ini dapat membantu para peneliti untuk memahami tren atau pola yang ada dalam data mereka.
Di samping itu, skala Likert juga sangat berguna karena dapat memberikan data yang dapat diukur dalam penelitian. Ini mempermudah peneliti untuk melakukan analisis statistik terhadap data mereka.
Kelebihan Skala Likert | Kekurangan Skala Likert |
---|---|
– Lebih sensitif | – Tidak dapat menjelaskan hubungan sebab-akibat |
– Metode pengukuran yang mudah | – Tidak cocok untuk pengukuran data yang bersifat nominal atau ordinal |
– Memungkinkan penelitian yang lebih terperinci | – Kurang cocok untuk mengukur perbedaan relatif antara nilai |
Seperti semua jenis pengukuran, skala Likert juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, kelebihan dari metode ini jelas lebih banyak daripada kekurangannya.
Kelebihan Skala Ordinal
Ada dua jenis skala yang sering digunakan dalam melakukan pengukuran, yaitu skala Likert dan skala ordinal. Perbedaan mendasar antara kedua jenis skala ini adalah pada pola tanggapannya. Jika skala Likert mengukur tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan pada suatu pernyataan, skala ordinal mengukur tingkat kecenderungan atau preferensi terhadap beberapa pilihan.
Selain itu, skala ordinal juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan skala Likert dalam beberapa hal, diantaranya:
- Lebih fleksibel dalam memberikan respon. Pada skala ordinal, responden dapat memberikan respon yang lebih bervariasi, misalnya “sangat setuju”, “setuju”, “netral”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”. Sedangkan pada skala Likert, responden hanya dapat memilih opsi antara “setuju” dan “tidak setuju”.
- Lebih mudah didesain. Skala ordinal tidak memerlukan banyak pertimbangan dalam desainnya. Cukup dengan menuliskan daftar pilihan dan memberikan nomor atau simbol pada masing-masing pilihan.
- Lebih mudah diaplikasikan pada sampel yang berbeda. Skala ordinal tidak terlalu terpengaruh oleh perbedaan karakteristik sampel, seperti latar belakang atau tingkat pendidikan. Hal ini memungkinkan skala ordinal digunakan pada berbagai macam studi, baik itu studi kecil maupun besar.
Adapun tabel berikut merupakan contoh penggunaan skala ordinal pada penilaian kualitas restoran:
Nomor | Nama Restoran | Skor Rata-Rata |
---|---|---|
1 | Restoran A | 4.5 |
2 | Restoran B | 3.8 |
3 | Restoran C | 4.2 |
Dalam penilaian kualitas restoran di atas, responden diberikan pilihan untuk memberikan skor pada masing-masing restoran sesuai dengan preferensi mereka. Dalam hal ini, menggunakan skala ordinal bisa memberikan informasi yang lebih detil tentang preferensi responden terhadap restoran tersebut.
Perbedaan Skala Likert dan Ordinal
Dalam dunia penelitian, seringkali kita menggunakan skala untuk mengukur variabel-variabel yang ingin kita teliti. Salah satu jenis skala yang umum digunakan adalah skala likert dan skala ordinal.
Perbedaan Skala Likert dan Ordinal
- Skala likert adalah skala pengukuran yang mengukur intensitas kepercayaan atau pendapat seseorang dengan skala 5 atau 7 pilihan jawaban dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
- Sedangkan skala ordinal adalah skala pengukuran yang mengelompokkan variabel ke dalam kategori-kategori yang memiliki tingkatan atau urutan.
- Perbedaan mendasar antara keduanya adalah pada skala likert yang memiliki tingkatan yang sama antara setiap pilihan jawaban, sedangkan pada skala ordinal, besarnya jarak antar skala tidak sama.
Perbedaan Skala Likert dan Ordinal
Skala likert digunakan untuk mengukur pendapat atau sikap seseorang terhadap suatu topik tertentu, seperti skala kebahagiaan, kepuasan kerja, atau persepsi terhadap kualitas produk. Sedangkan skala ordinal digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan tingkatannya, seperti tingkat pendidikan, tingkat income, atau tingkat keparahan suatu penyakit.
Hasil pengukuran dari skala likert dapat dihitung rata-ratanya, sedangkan pada skala ordinal hanya dapat dihitung modus dan median. Selain itu, pada skala likert, tingkatan antara setiap pilihan jawaban memiliki jarak atau interval yang sama, sedangkan pada skala ordinal tidak demikian.
Perbedaan Skala Likert dan Ordinal
Pada umumnya, skala likert sering digunakan dalam penelitian sosial, seperti psikologi, sosiologi, atau komunikasi. Sedangkan skala ordinal sering digunakan dalam penelitian kesehatan, bisnis, atau ekonomi.
Skala Likert | Skala Ordinal |
---|---|
Setiap pilihan jawaban memiliki jarak yang sama | Tingkat antar pilihan jawaban tidak memiliki jarak yang sama |
Bisa dihitung rata-ratanya | Hanya bisa dihitung modus dan median |
Umum digunakan dalam penelitian sosial | Umum digunakan dalam penelitian kesehatan dan bisnis |
Jadi, sebelum memilih skala yang digunakan dalam penelitian, pastikan untuk memahami perbedaan antara skala likert dan skala ordinal agar pengukuran variabel yang dilakukan lebih akurat dan valid.
Interpretasi Skala Likert dan Ordinal
Skala Likert dan ordinal termasuk dalam jenis skala pengukuran data ordinal. Kedua skala ini umumnya digunakan untuk mengukur sikap, opini, atau persepsi responden terhadap suatu topik atau isu. Namun, meskipun keduanya serupa, terdapat perbedaan dari segi interpretasi hasil pengukuran.
- Pada skala Likert, responden diminta untuk memberikan jawaban berdasarkan pernyataan yang disediakan, dan dipilih dari beberapa pilihan jawaban, seperti “sangat setuju”, “setuju”, “netral”, “tidak setuju”, “sangat tidak setuju”. Nilai yang diberikan pada setiap pilihan jawaban memiliki bobot yang sama, sehingga tidak ada perbedaan signifikan antara “sangat setuju” dan “setuju”.
- Pada skala ordinal, responden juga diminta untuk memberikan jawaban berdasarkan pernyataan yang diberikan, tetapi dalam bentuk deretan angka atau kata yang menunjukkan urutan prioritas atau intensitas, seperti “1” untuk “sangat tidak setuju” dan “5” untuk “sangat setuju”. Nilai-nilai pada skala ordinal memiliki bobot yang berbeda, sehingga terdapat perbedaan signifikan antara “sangat setuju” dan “setuju”.
Dalam interpretasi hasil pengukuran dari kedua skala ini, sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan cermat untuk tidak memberikan kesimpulan yang salah.
Pada skala Likert, nilai rata-rata dapat digunakan sebagai indikator dari sikap atau persepsi responden terhadap topik yang diukur. Namun, sebaiknya jangan menggunakan nilai rata-rata untuk mengukur frekuensi atau persentase dari jawaban tertentu karena pilihan jawaban pada skala ini tidak memiliki bobot yang sama.
Sementara itu, pada skala ordinal, nilai median atau modus dapat digunakan sebagai indikator dari sikap atau persepsi responden terhadap topik yang diukur. Nilai-nilai ini lebih baik digunakan untuk mengukur frekuensi atau persentase dari jawaban tertentu karena setiap nilai memiliki bobot yang berbeda.
Metode Pengukuran | Sifat | Cara Pembahasan Data |
---|---|---|
Skala Likert | Bersifat nominal dan interval | Nilai rata-rata digunakan sebagai indikator, namun tidak dapat digunakan untuk mengukur frekuensi atau persentase dari jawaban tertentu. |
Skala Ordinal | Bersifat ordinal | Nilai median atau modus dapat digunakan sebagai indikator dan lebih baik digunakan untuk mengukur frekuensi atau persentase dari jawaban tertentu. |
Dalam kesimpulannya, dalam menginterpretasikan hasil pengukuran dari skala Likert dan ordinal, sebaiknya memahami perbedaan antara kedua skala dan menggunakan metode yang tepat untuk mengukur sikap atau persepsi responden dengan akurat.
Penggunaan Skala Likert dalam Penelitian
Skala Likert merujuk pada jenis skala rating yang paling sering digunakan dalam penelitian sosial. Skala ini dinamai dari seorang psikolog bernama Rensis Likert, yang merancang skala ini pada tahun 1932. Skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, dan persepsi responden terhadap suatu topik atau konsep tertentu.
- Skala Likert terdiri dari pernyataan yang menggambarkan suatu konsep yang ingin diukur.
- Responden diminta untuk memberikan tanggapan mereka dengan memilih salah satu dari beberapa opsi yang tersedia, biasanya dalam bentuk pernyataan yang bersifat positif atau negatif.
- Pada umumnya, skala Likert terdiri dari 5 atau 7 opsi.
Skala Likert secara luas digunakan dalam berbagai bidang penelitian, termasuk psikologi, ekonomi, sosiologi, dan ilmu politik. Beberapa keuntungan penggunaan skala Likert dalam penelitian adalah:
- Mudah dilakukan, baik dalam pengembangannya maupun analisis data yang dihasilkan.
- Mampu mengukur tingkat kesepakatan atau ketidaksepakatan yang diperlihatkan oleh responden terhadap suatu pernyataan.
- Mampu menghasilkan data yang terstandarisasi, sehingga memudahkan dalam analisis dan interpretasi data.
Berikut ini adalah contoh tabel skala Likert yang terdiri dari 5 opsi:
Strongly Agree | Agree | Neutral | Disagree | Strongly Disagree |
Pada penelitian yang menggunakan skala Likert, data yang dihasilkan sering kali diolah dengan menggunakan analisis statistik seperti uji validitas, uji reliabilitas, maupun uji hipotesis tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memahami dengan baik cara penggunaan skala Likert agar hasil penelitian yang dihasilkan dapat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penggunaan Skala Ordinal dalam Penelitian
Skala ordinal sering digunakan dalam penelitian karena dapat membantu peneliti untuk memberikan nilai atau bobot pada variabel yang sulit diukur secara akurat. Skala ordinal memberikan rangking atau nilai terhadap sebuah variabel berdasarkan kategori atau tingkatan yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini berguna dalam penelitian terutama pada penelitian yang memerlukan pemetaan tingkat kepuasan atau persepsi seseorang, untuk data ini peneliti memerlukan pendekatan skala ordinal.
- Skala ordinal sangat berguna dalam penelitian ilmiah karena memungkinkan peneliti untuk mengukur konsep yang sulit dengan cara yang objektif.
- Penggunaan skala ordinal memastikan bahwa variabel memiliki tingkat pengukuran yang sama atau setara.
- Skala ordinal juga mudah dipahami dan diterapkan dalam berbagai jenis penelitian.
Sebagai contoh, dalam penelitian mengenai tingkat kepuasan pengguna terhadap suatu produk atau layanan, skala ordinal dapat digunakan untuk mengukur tingkat puas atau tidak puas melalui serangkaian kategori seperti sangat puas, cukup puas, tidak puas, atau sangat tidak puas.
Skala Ordinal juga sering digunakan dalam penelitian yang memerlukan perbandingan antar kategori atau tingkatan dengan menggunakan persen atau proporsi. Misalnya, peneliti ingin mengetahui distribusi tingkat pendidikan di suatu wilayah tertentu. Skala ordinal digunakan untuk mengelompokkan tingkat pendidikan peserta dengan kategori yang sebelumnya telah ditetapkan seperti SD, SMP, SMA, D1, D2, D3, dan Sarjana.
Tingkat Pendidikan | Jumlah Responden | Persentase |
---|---|---|
SD | 10 | 15% |
SMP | 20 | 30% |
SMA | 15 | 22% |
D1 | 5 | 8% |
D2 | 7 | 10% |
D3 | 3 | 5% |
Sarjana | 5 | 7% |
Dari contoh di atas, kita dapat melihat bahwa penggunaan skala ordinal sangat membantu dalam pengelompokan variabel ke dalam kategori yang sesuai sehingga memudahkan peneliti untuk mengevaluasi data dan memberikan makna pada variabel tersebut.
Keterkaitan Skala Likert dengan Statistik
Skala Likert adalah salah satu jenis skala pengukuran yang paling sering digunakan dalam penelitian kuantitatif. Skala ini dinamai berdasarkan nama manusia yang menyusun metodenya, Rensis Likert. Skala Likert menggunakan pernyataan dengan kemungkinan jawaban berupa nilai ordinal (diurutkan). Nilai ordinal tertinggi biasanya menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan, sementara nilai ordinal terendah menunjukkan bahwa responden sangat tidak setuju.
Banyak penelitian dilakukan dengan menggunakan skala Likert untuk mengumpulkan data dari partisipan. Sebagai contoh, survei kepuasan pelanggan, penelitian pengaruh reklamasi terhadap citra merek, atau penelitian kepuasan kerja, seperti halnya pengukuran tingkat kesenangan di dunia kerja dengan menggunakan skala Likert.
Keunggulan Skala Likert
- Cocok untuk mengukur aspek psikologis manusia yang tidak mudah diukur. Skala Likert sangat cocok digunakan dalam penelitian yang mengeksplorasi aspek sosial, psikologis, emosional, dan kepribadian manusia.
- Dapat menangkap variasi dalam persepsi atau sikap. Skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur tingkat kompleksitas suatu fenomena atau kejadian yang dihadapi responden.
- Mudah dipahami oleh banyak orang. Skala Likert membutuhkan bentuk pernyataan mengenai satu topik saja, dengan kemungkinan menjawab dan mengartikan makna dari kemungkinan jawaban tersebut.
Keterkaitan Skala Likert dengan Statistik
Banyak analisis statistik dilakukan dengan menggunakan data tercakup dalam skala Likert. Sebuah contoh penggunaannya adalah untuk mengukur indeks kepuasan pelanggan dan melakukan analisis terhadap seberapa besar variansi dengan menggunakan analisis statistik robust seperti analisis faktor.
Pencapaian analisis statistik Skala Likert biasanya dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek:
- Nature data: Skala Likert adalah data ordinal sehingga metode yang cukup aman untuk digunakan adalah metode non-parametrik (tidak memenuhi syarat distribusi tertentu) yang memungkinkan penggunaan statistik deskriptif,
- Analisis faktor: analisis ini digunakan untuk mengekstraksi faktor dari beberapa item yang berkorelasi dengan tingkat kepentingan masing-masing item. Faktor-faktor itu dapat menggambarkan aspek-aspek tertentu dari data dalam kumpulan yang memungkinkan kita untuk memprediksi keseluruhan skala dengan item-item ini
- Analisis korelasi: Penggunaan analisis statistik ini bertujuan untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel.
Tipe Data | Contoh Analisis Statistik |
---|---|
Interval atau rasio | Uji t-test, ANOVA, Regresi Linear, dll |
Ordinal | Uji Wilcoxon, Kruskal-Wallis, Spearman Correlation, dll |
Jadi, Skala Likert adalah jenis skala pengukuran yang sering digunakan dalam penelitian kuantitatif. Pada umumnya data yang terdapat pada skala likert adalah data ordinal yang mengharuskan analisis yang tepat agar informasi yang ditemukan valid. Penggunaan analisis statistik tertentu dapat membantu para peneliti dalam menganalisis dan menginterpretasi data yang mereka dapatkan.
Keterkaitan Skala Ordinal dengan Statistik
11. Analisis Korelasi pada Skala Ordinal
Banyak metode analisis statistik yang digunakan untuk mengukur korelasi antara dua variabel, seperti korelasi Pearson dan Spearman. Namun, pada skala ordinal, korelasi Pearson tidak dapat digunakan karena skala ordinal tidak memenuhi asumsi distribusi normal.
Untuk mengatasi ini, metode korelasi Spearman dapat digunakan untuk mengukur korelasi pada skala ordinal. Metode ini akan mengubah nilai-nilai yang dihitung pada skala ordinal menjadi peringkat dan menggunakan peringkat untuk menghitung korelasi.
Contoh Analisis Korelasi pada Skala Ordinal
- Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit (skala ordinal) dengan jumlah kunjungan ke rumah sakit dalam setahun (data berkelanjutan).
- Peneliti mengumpulkan data dari 100 pasien dan melakukan analisis korelasi menggunakan metode Spearman.
- Hasil menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien dengan jumlah kunjungan ke rumah sakit dalam setahun (koefisien korelasi: -0,40; p-value: 0,001).
Tingkat Kepuasan Pasien | Jumlah Kunjungan ke Rumah Sakit dalam Setahun |
---|---|
1 | 20 |
2 | 15 |
3 | 10 |
4 | 5 |
… | … |
Pada contoh di atas, data didasarkan pada skala ordinal tingkat kepuasan pasien dan data berkelanjutan jumlah kunjungan ke rumah sakit. Dapat dilihat bahwa semakin tinggi peringkat kepuasan pasien, semakin rendah jumlah kunjungan ke rumah sakit dalam setahun.
Sekian Artikel tentang Perbedaan Skala Likert dan Ordinal
Nah, itulah perbedaan antara skala likert dan ordinal. Semoga artikel kali ini bisa membantu kamu yang sedang mencari informasi mengenai kedua skala tersebut. Jangan lupa share artikel ini kepada teman-temanmu ya! Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa untuk kunjungi website kami lagi untuk artikel-artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!