Perbedaan PWK dan Arsitektur: Pengertian, Tugas, dan Karir

Saat ingin membangun sebuah bangunan, kita pasti akan mempertimbangkan untuk memanggil seorang ahli arsitektur untuk memastikan bahwa struktur bangunan tersebut aman, fungsional, dan estetis. Namun, tahukah kamu bahwa ada profesi lain yang juga berperan penting dalam proses pembangunan sebuah bangunan? Nama profesi tersebut adalah PWK atau Perencanaan Wilayah dan Kota. PWK dan arsitektur memang memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tanggung jawab dan tugas masing-masing.

Saat ini, banyak orang yang masih bingung mengenai perbedaan antara PWK dan arsitektur. PWK lebih berfokus pada perencanaan tata ruang kota dan daerah, termasuk membuat rencana umum atau master plan untuk daerah tertentu. Sementara itu, arsitektur lebih berfokus pada desain dan pembangunan bangunan, mulai dari rumah tinggal hingga bangunan gedung pencakar langit.

Meskipun PWK dan arsitektur memiliki perbedaan yang signifikan, keduanya saling berhubungan dan saling melengkapi satu sama lain dalam proses pembangunan sebuah bangunan. Seorang ahli arsitektur membutuhkan rencana atau master plan yang dibuat oleh seorang ahli PWK agar dapat membuat desain bangunan yang sesuai dan dapat mengoptimalkan penggunaan ruang secara efisien. Itulah sebabnya, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara PWK dan arsitektur agar proses pembangunan suatu bangunan dapat berjalan lancar dan optimal.

Pengertian PWK

Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari mengenai perencanaan, pengembangan, dan pembangunan suatu wilayah yang meliputi kota, daerah, dan perdesaan. Kegiatan yang dilakukan dalam bidang PWK meliputi pengumpulan data, analisis, perumusan strategi, serta penyusunan rencana dan program yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang optimal, fungsional, dan berkelanjutan.

Secara umum, PWK memiliki peran penting dalam menentukan arah dan tujuan pengembangan wilayah dan kota. Dalam konteks ini, PWK memberikan dukungan dan arahan dalam pengelolaan wilayah dan kota dengan mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan.

Berdasarkan pengertian di atas, PWK memiliki beberapa fungsi yang harus diemban, antara lain:

  • Merumuskan visi, misi, dan strategi pengembangan wilayah dan kota.
  • Melakukan analisis terhadap kondisi eksisting wilayah dan kota yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan.
  • Mengembangkan konsep, rencana, dan program yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang optimal, fungsional, dan berkelanjutan.
  • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi rencana dan program yang telah disusun.

Pengertian Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang dan membangun bangunan dan struktur lainnya yang membentuk lingkungan binaan tempat tinggal, bisnis, dan kegiatan lainnya. Arsitektur menggabungkan elemen fungsional dan estetika untuk menciptakan lingkungan yang baik secara fisik dan psikologis. Studi arsitektur meliputi berbagai aspek, termasuk teknologi konstruksi, desain struktural, tata letak, dan bahan.

Elemen Arsitektur

  • Gapura dan pintu
  • Jendela
  • Dinding
  • Balkon
  • Atap

Sejarah Arsitektur

Arsitektur telah menjadi bagian integral dari sejarah manusia. Sejarah arsitektur dimulai dari zaman prasejarah ketika orang belum membuat bangunan permanen. Arsitektur dicatat pada zaman Mesir kuno, ketika mereka membangun piramida dan kuil megah untuk keperluan keagamaan dan kematian. Arsitektur Romawi kuno mempengaruhi banyak bangunan modern kita yang masih dibangun hari ini.

Arsitektur modern dimulai pada abad ke-20, ketika teknologi dan desain berkembang pesat. Gaya arsitektur modern cenderung lebih sederhana dan lebih terbuka, memungkinkan banyak cahaya masuk ke bangunan.

Bahan-bahan Bangunan

Arsitektur melibatkan berbagai bahan konstruksi untuk membangun dan melindungi bangunan dari elemen. Bahan-bahan yang paling umum digunakan dalam arsitektur modern antara lain:

Bahan Kegunaan
Batu Sangat kuat dan tahan lama
Baja Kuat dan fleksibel, cocok untuk gedung tinggi
Beton Kuat dan tahan api, cocok untuk bangunan besar
Kaca Memungkinkan cahaya masuk, cocok untuk bangunan dengan banyak jendela
Kayu Ringan dan mudah diolah, cocok untuk bangunan tradisional

Teknologi dan bahan konstruksi terus berkembang, memungkinkan arsitek untuk menciptakan bangunan yang lebih kuat, lebih efisien, dan lebih indah dari sebelumnya.

Perbedaan Konsep PWK dan Arsitektur

Banyak orang seringkali membingungkan antara peran pengusaha konstruksi (PWK) dan arsitek. Baik PWK maupun arsitek memang terkait dengan pembangunan atau renovasi hunian. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam segi konsep.

  • PWK lebih fokus pada segi teknikal dan proses konstruksi. Pekerjaan PWK meliputi pembangunan kontruksi dalam bentuk fisik, termasuk perhitungan biaya, perencanaan site alias lokasi, dan yang tak kalah penting ialah koordinasi para kontraktor.
  • Sedangkan arsitek lebih fokus pada segi desain, estetika, dan fungsionalitas bangunan. Arsitek bertanggung jawab dalam merancang denah rumah atau bangunan, mendesain interior, dan memperhatikan faktor lingkungan sekitar.
  • Perbedaan lain antara PWK dan arsitek adalah latar belakang pendidikan. PWK umumnya berlatar belakang teknik dan memiliki sertifikat konstruksi, sementara arsitek memperoleh gelar sarjana dalam bidang arsitektur.

Adapun persamaan antara PWK dan arsitek adalah keduanya sama-sama bertanggung jawab dalam memastikan bangunan yang dibangun aman dan sesuai standar kualitas.

Jadi, ketika Anda ingin membangun atau merenovasi hunian atau gedung, pastikan untuk menghubungi kedua profesional ini agar hasil akhirnya dapat memenuhi kebutuhan Anda, baik dari segi fungsi, estetika, maupun keamanan.

PWK Arsitek
Lebih fokus pada teknikal dan proses konstruksi Lebih fokus pada desain, estetika, dan fungsionalitas bangunan
Berlatar belakang teknik dan memiliki sertifikat konstruksi Memperoleh gelar sarjana dalam bidang arsitektur
Bertanggung jawab dalam pembangunan konstruksi fisik Bertanggung jawab dalam merancang denah rumah atau bangunan, mendesain interior, dan memperhatikan faktor lingkungan sekitar

Sumber: https://blog.sribu.com/id/pwk-dan-arsitek-perbedaan-dan-pentingnya-bekerja-sama-dalam-proyek-kontruksi/

Peran PWK dan Arsitektur dalam Desain Bangunan

Dalam merancang sebuah bangunan, terdapat dua bidang keahlian yang sangat penting, yaitu Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) dan Arsitektur. Peran keduanya sangat krusial dalam menciptakan bangunan yang fungsional, estetis, dan bisa dipakai untuk waktu yang lama.

Peran PWK dalam Desain Bangunan

  • Menentukan tata letak bangunan
  • Menganalisis kebutuhan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka publik
  • Mempertimbangkan aspek transportasi untuk menciptakan aksesibilitas yang baik

Peran Arsitektur dalam Desain Bangunan

Arsitektur memiliki peran penting dalam menciptakan bentuk fisik bangunan yang estetis dan nyaman digunakan. Beberapa peran dari arsitektur dalam desain bangunan antara lain:

  • Mendesain tampilan eksterior bangunan
  • Mendesain tata letak interior bangunan
  • Mendesain material bangunan yang tepat untuk menciptakan bangunan yang efisien dan berkualitas

Keuntungan Menggabungkan PWK dan Arsitektur dalam Desain Bangunan

Tidak ada salahnya apabila Anda mempertimbangkan untuk melibatkan kedua bidang keahlian tersebut dalam merancang bangunan. Dengan menggabungkan peran PWK dan arsitektur, maka akan tercipta sebuah bangunan yang:

  • Mendukung kegiatan sosial masyarakat sekitar
  • Mudah dijangkau dan memiliki fasilitas yang memadai
  • Nyaman digunakan dan memiliki estetika yang menarik
PWK Arsitektur
Mengatur tata letak bangunan Mendesain bentuk fisik bangunan
Menganalisis kebutuhan ruang terbuka hijau dan publik Mendesain tata letak interior bangunan
Mempertimbangkan aspek transportasi Mendesain material bangunan yang tepat

Dengan menggabungkan peran kedua bidang keahlian ini, maka Anda akan mendapatkan sebuah bangunan yang lebih bermanfaat, estetis, dan berkualitas.

Peluang Karir PWK dan Arsitek

Dalam industri properti, peran Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) dan Arsitek bukanlah hal yang sama. Namun, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan desain bangunan dengan tujuan estetika dan fungsionalitas.

  • Peluang Karir PWK: PWK bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan tata kota, termasuk zona-zona pemukiman dan komersial. Peluang karir untuk PWK antara lain sebagai konsultan perencana kota, manajer proyek, pengelola risiko, dan kepala staf wilayah.
  • Peluang Karir Arsitek: Arsitek bertanggung jawab untuk merancang bangunan dan ruang dalam, serta memastikan bahwa desain bangunan tersebut sesuai dengan peraturan dan standar keamanan. Peluang karir untuk arsitek antara lain sebagai konsultan desain bangunan, manajer proyek, pengelola konstruksi, dan kepala staf arsitektur.
  • Persyaratan: Untuk karir di PWK atau arsitektur, disarankan memiliki gelar sarjana dalam ilmu perencanaan tata kota atau arsitektur. Selain itu, memiliki keterampilan dalam komunikasi, manajemen proyek, dan pemahaman tentang peraturan dan persyaratan konstruksi adalah suatu keuntungan.
  • Peluang Karir Global: Kedua bidang ini menawarkan peluang karir yang menarik di tingkat global. Banyak kota di seluruh dunia sedang mengalami pertumbuhan pesat dan membutuhkan PWK dan arsitek untuk merencanakan dan merancang kota yang lebih baik. Hal ini membuat terbuka kesempatan untuk berkarir di luar negeri bagi para profesional PWK dan arsitek.
  • Piagam Etika: Kedua bidang ini mengharuskan pekerja untuk mengikuti standar etika tertentu. Ada beberapa organisasi profesional yang menetapkan piagam etika, seperti American Institute of Architects dan American Planning Association. Piagam etika ini melindungi publik dan memberikan arahan moral bagi para profesional dalam menjalankan tugas dan tuntutan tanggung jawab mereka.

Jadi, meskipun PWK dan arsitek memiliki perbedaan dalam tugas yang menjalankan, keduanya memberikan peluang karir yang menarik dan membutuhkan keterampilan yang sama dalam hal manajemen proyek, kepemimpinan, dan kreativitas.

Perbedaan antara PWK dan Arsitektur

Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) serta Arsitektur memiliki perbedaan yang signifikan, meskipun keduanya dianggap sebagai bidang-bidang yang saling terkait. Berikut adalah beberapa perbedaan mendasar antara PWK dan Arsitektur:

Peran Utama

  • PWK bertugas untuk merencanakan dan mengatur pengembangan wilayah dan kota agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitarnya. Mereka fokus pada pengaturan tata ruang, transportasi, infrastruktur, serta lingkungan sosial dan ekonomi.
  • Arsitek, di sisi lain, bertanggung jawab untuk merancang bangunan atau struktur tertentu. Mereka memperhatikan keamanan, kenyamanan, dan keindahan dalam merancang sebuah bangunan.

Perspektif

Seorang planolog dan arsitek memiliki perspektif yang berbeda dalam merencanakan suatu wilayah atau bangunan

  • PWK mempertimbangkan aspek-aspek global yang lebih luas dalam melakukan perencanaan, seperti menyatu dengan pembangunan yang berkelanjutan. Mereka melihat masalah-masalah sosial dan ekonomi pada tingkat kota atau regional, serta mencari solusi sistemik yang melibatkan input dan partisipasi dari seluruh masyarakat.
  • Sebaliknya, arsitek biasanya fokus pada proyek individual dan terkadang terlalu detail dalam merencanakan sebuah bangunan untuk memastikan aspek fungsi, estetika, dan keamanannya terpenuhi secara optimal.

Spesialisasi

PWK dan arsitektur juga memiliki spesialisasi yang berbeda-beda

  • Spesialisasi dalam PWK dapat mencakup tata ruang, transportasi, keberlanjutan lingkungan, serta perencanaan pembangunan kota.
  • Sedangkan spesialisasi dalam arsitektur dapat mencakup desain interior, desain landscape, perencanaan urban, serta desain bangunan hijau.

Proses Kerja

Proses kerja dalam PWK dan arsitektur juga memiliki perbedaan yang signifikan

  • Pada proyek PWK, proses kerja dimulai dari survei lapangan, analisis data, perencanaan prinsipal, hingga pembuatan desain rinci dan pelaksanaan program-program bantuan.
  • Di sisi lain, proses kerja pada proyek arsitektur dimulai dari konsultasi dengan klien untuk memahami kebutuhan mereka, membuat sketsa konseptual, rencana detail, hingga konstruksi bangunan.

Peluang Karir

Kedua bidang memiliki peluang karir yang bervariasi

PWK Arsitektur
Planolog Arsitek
Perencana Kota Desainer Interior
Manajer Proyek Kota Insinyur Struktur
Perencana Regional Surveyor Tanah

Peluang karir di bidang PWK lebih banyak di sektor pemerintahan atau lembaga publik, sementara peluang karir di bidang arsitektur dapat ditemukan di kantor desain, perusahaan jasa konstruksi, atau sebagai konsultan independen.

Persamaan dan Perbedaan PWK dengan Urban Design

Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) serta Urban Design merupakan dua bidang yang sering dianggap serupa, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan dan persamaan yang mendasar. Keduanya berfungsi untuk merencanakan pengembangan kota dan lingkungan, sehingga tampak mudah untuk bingung dengan apa yang sebenarnya dipelajari dan dilakukan. Berikut adalah perbedaan dan persamaan PWK dengan Urban Design.

  • Persamaan
    • Memasukkan kajian sosial dan lingkungan ke dalam perencanaan
    • Bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk meningkatkan kualitas lingkungan
    • Memperhatikan aspek transportasi, pemukiman, lingkungan, infrastruktur, dan tata ruang
    • Memperhatikan keberlangsungan lingkungan dan keseimbangan antara manusia dan alam
  • Perbedaan
    • PWK lebih berfokus pada makro, seperti tata ruang wilayah kota, pembangunan kota, dan pengaturan tata guna lahan.
    • Urban design lebih berfokus pada mikro, seperti perancangan detail ruang publik, tata letak bangunan, desain jalan, dan transportasi.

Perbedaan dalam focus ini menjadikan kedua disiplin ilmu ini saling melengkapi. PWK akan menyelesaikan masalah lingkungan yang luas sedangkan urban design mengerjakan detail perancangan masa kini.

Menurut tabel 1 di bawah ini, dapat dilihat beberapa aspek perbedaan dan persamaan antara PWK dan Urban Design.

Perencanaan Wilayah dan Kota Urban Design
Cakupan luas Fokus pada detail kecil
Mendesain tata ruang wilayah kota Mendesain jalan, trotoar, dan ruang publik terbuka
Multidisiplin ilmu Multidisiplin ilmu
Berorientasi jangka panjang Berorientasi jangka pendek

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa PWK dan Urban Design memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam cakupan, fokus, dan orientasi waktu. Namun, keduanya sama-sama multisdiciplin ilmu dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas kota dan lingkungan.

Fungsi dan Peran PWK dalam Pembangunan Kota

PWK atau Perencanaan Wilayah dan Kota merupakan salah satu disiplin ilmu yang bertujuan untuk menyediakan kerangka dasar dalam membuat keputusan dalam pembangunan kota. PWK melibatkan aspek-aspek multidisiplin seperti sosial, ekonomi, lingkungan, hingga teknologi yang berhubungan dengan pembangunan kota.

  • Mendefinisikan konsep dan strategi pembangunan kota
    Dalam pembangunan kota, diperlukan sebuah konsep dan strategi yang jelas untuk memberikan arahan sekaligus mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki suatu kota. Peran PWK di sini adalah untuk membantu dalam menentukan konsep dan strategi pembangunan kota yang tepat dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik kota tersebut.
  • Mengkoordinasikan aspek-aspek pembangunan kota
    Pembangunan kota bukan hanya tentang menciptakan lebih banyak gedung dan infrastruktur, tetapi juga faktor-faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan yang perlu dipertimbangkan. PWK berperan sebagai koordinator dalam memastikan semua aspek pembangunan kota tersebut berjalan seimbang dan terintegrasi dengan baik.
  • Mempelajari karakteristik dan tantangan kota
    Sebelum memberikan rekomendasi dalam pembangunan kota, PWK terlebih dahulu mempelajari karakteristik dan tantangan yang saat ini dihadapi oleh kota tersebut. Hal ini diperlukan agar keputusan dan rekomendasi yang diberikan dapat sesuai dengan kondisi riil kota tersebut dan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan.

Selain tiga fungsi dan peran di atas, terdapat satu aspek lain yang menjadi peran PWK yang penting, yaitu kemampuan dalam membuat perhitungan dan analisis yang akurat. PWK memiliki keterampilan dalam menggunakan metode-metode ilmiah untuk memperhitungkan berbagai aspek dan variable dalam pembangunan kota. Analisis yang diambil dari perhitungan ini dapat memberikan informasi dan rekomendasi yang tepat serta membantu dalam pengambilan keputusan dan strategi untuk pembangunan kota yang lebih baik.

Fokus dan Tujuan Kerja dalam PWK

Sebagai salah satu disiplin ilmu terkait pembangunan kota, PWK memiliki beberapa fokus dan tujuan yang menjadi acuan dalam pekerjaannya, di antaranya:

  • Mendefinisikan visi dan misi yang jelas dan terukur untuk pembangunan kota
  • Meningkatkan kualitas hidup warga sekitar dengan menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sektor ekonomi yang mapan dan berkelanjutan
  • Menjaga keseimbangan ekosistem kota agar tidak berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat
  • Mempertahankan dan melestarikan warisan budaya dan arsitektur kota yang bersejarah
  • Memanfaatkan teknologi dan terobosan baru yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas dalam pembangunan kota

Perhitungan dan Analisis dalam PWK

Sebelum memberikan rekomendasi dalam pembangunan, PWK melakukan beberapa jenis perhitungan dan analisis yang umumnya melibatkan beberapa aspek, antara lain:

  • Analisis Kawasan
    Melakukan kajian tentang kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan suatu kawasan maupun kota secara keseluruhan. Pengambilan data ini dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan bertujuan untuk mengetahui kondisi riil kota untuk keperluan pengambilan keputusan dalam pembangunan
  • Transportasi
    Melakukan kajian untuk menentukan pemenuhan kebutuhan transportasi di kota tersebut. Analisis dalam hal ini mencakup lalu lintas kendaraan, moda transportasi, dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung sistem transportasi kota.
  • Teknik sipil dan perencanaan tata ruang
    Melakukan kajian untuk menentukan pola tata ruang kota yang optimal agar meminimalkan dampak buruk dalam pembangunan. Selain itu, PWK juga bertanggung jawab atas perencanaan jalan, drainase, pelestarian lingkungan, pengelolaan limbah, dan sebagainya yang berada dalam wilayah kota.
  • Analisis Pembangunan
    Melakukan perhitungan dalam perencanaan dan pengembangan kota yang akan dilakukan. Seperti kajian kelayakan finansial, perhitungan pengeluaran dan penerimaan dari pembangunan, dan lain-lain. Perhitungan ini bertujuan agar pembangunan dapat dilakukan sesuai rencana dan efektif dalam penggunaan dana.

Perbedaan PWK dan Arsitektur

Saat membicarakan perencanaan pembangunan kota, seringkali muncul pertanyaan mengenai perbedaan antara PWK dan arsitektur. Meski keduanya saling berkaitan dalam pembangunan, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

PWK Arsitektur
Melakukan perencanaan, penentuan strategi, dan pengambilan keputusan dalam pembangunan kota secara menyeluruh untuk membentuk lingkungan hidup yang lebih baik. Melakukan desain dan perhitungan teknis terkait bangunan atau struktur dengan mempertimbangkan estetika, fungsi dan keamanannya.
Melakukan perencanaan dan analisis tentang karakteristik dan tantangan kota, serta menggunakan metode ilmiah dalam menentukan rekomendasi. Melakukan perancangan dan pengembangan properti fisik dari sebuah bangunan atau struktur
Melibatkan berbagai aspek multidisiplin seperti sosial, lingkungan, ekonomi, hingga teknologi dalam perencanaan kota. Fokus pada desain dan aspek estetik dari sebuah bangunan atau struktur.

Dari tabel perbedaan di atas dapat disimpulkan bahwa PWK lebih fokus pada perencanaan pembangunan kota secara menyeluruh dengan mempertimbangkan aspek-aspek multidisiplin, sementara arsitektur lebih fokus pada desain properti fisik secara estetik dan teknis. Meski berbeda fokus, keduanya memiliki hubungan yang erat dalam pembangunan kota yang lebih baik.

Arsitektur Modern dan Teknik PWK dalam Bangunan Hijau

Perkembangan zaman dan teknologi mempengaruhi arsitektur modern dalam hal desain, bahan bangunan, dan perencanaan penggunaan energi yang lebih efisien. Salah satu teknik yang digunakan dalam arsitektur modern adalah Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) yang bertujuan untuk merencanakan penggunaan lahan dan ruang dalam kota sehingga dapat menghasilkan hunian yang ramah lingkungan.

Dalam bangunan hijau, Teknik PWK dapat menghasilkan desain bangunan yang memiliki efisiensi energi tinggi karena mengoptimalkan penggunaan energi dan sumber daya alam. Secara umum, Teknik PWK mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam perencanaan bangunan sehingga dapat menghasilkan hunian yang energi-efisien dan berkelanjutan.

  • Aspek Lingkungan: Teknik PWK mempertimbangkan penggunan energi, pengefektifan penggunaan air, dan pengelolaan limbah dalam desain bangunan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, maka dapat menghasilkan bangunan yang lebih ramah lingkungan.
  • Aspek Sosial: Teknik PWK juga mempertimbangkan aspek sosial dalam perencanaan bangunan. Salah satu contoh penerapan Teknik PWK adalah dengan merancang transportasi publik yang dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga dapat mengurangi emisi gas CO2.
  • Aspek Ekonomi: Perencanaan penggunaan lahan dan ruang dalam bangunan juga dapat meminimalisir biaya pembangunan dan operasional bangunan. Dengan mempertimbangkan faktor ini, maka dapat menghasilkan bangunan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Selain Teknik PWK, ada juga Teknik High Performance Building (HPB) yang dapat meningkatkan efisiensi energi dalam bangunan hijau. Teknik HPB menggunakan teknologi canggih untuk mengontrol penggunaan energi dan sumber daya alam dalam bangunan.

Berikut adalah contoh perbandingan antara Teknik PWK dan Teknik HPB dalam bangunan hijau.

Teknik PWK Teknik HPB
Lebih menekankan pada aspek perencanaan penggunaan lahan dan ruang dalam bangunan hijau. Lebih menekankan pada penggunaan teknologi canggih untuk mengontrol penggunaan energi dan sumber daya alam pada bangunan hijau.
Lebih mudah diterapkan pada bangunan yang sederhana dan kecil. Lebih cocok diterapkan pada bangunan yang kompleks dan besar.
Menghasilkan bangunan hijau yang energi-efisien dengan biaya yang lebih murah. Menghasilkan bangunan hijau yang energi-efisien dengan biaya yang relatif lebih mahal.

Dalam memilih teknik yang akan digunakan dalam bangunan hijau, perlu dilakukan analisis terlebih dahulu mengenai tingkat kompleksitas dan skala proyek. Namun, baik Teknik PWK maupun Teknik HPB dapat menghasilkan bangunan hijau yang energi-efisien dan berkelanjutan.

Perbedaan PWK dan Arsitektur dalam Desain Lanskap

Perancangan lanskap dan taman memerlukan keahlian khusus yang sangat berkaitan dengan keseluruhan aspek, mulai dari ketersediaan lahan, evaluasi ekologi lingkungan, sampai dengan perhitungan biaya pembangunan. Dalam bidang ini sendiri terdapat dua disiplin ilmu yang sering dikaitkan, yaitu Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) dengan Arsitektur. Meskipun terlihat serupa, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam pendekatan dan metodenya. Berikut adalah perbedaan antara PWK dan Arsitektur dalam desain lanskap:

  • Pendekatan Desain
  • Arsitektur cenderung menggunakan pendekatan yang lebih estetis dalam perancangan lanskap, sedangkan PWK lebih mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam desainnya. Oleh karena itu, perancangan tata lanskap oleh PWK berfokus pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

  • Fokus Perhatian
  • PWK lebih menonjolkan perhatiannya pada desain lingkungan terbuka, transportasi umum, dan infrastruktur, sedangkan arsitek lanskap menciptakan desain yang lebih fokus pada karakter di dalam area yang dikerjakan seperti bangunan dan area pedestrian.

  • Pendekatan Interdisipliner
  • Perencanaan Wilayah dan Kota lebih merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu, seperti sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi. Inilah sebabnya mengapa mereka selalu bekerja sama dengan para arsitek, insinyur, dan ilmuwan lingkungan, sedangkan arsitek lanskap biasanya mempertimbangkan estetika sebagai faktor utama atau dari sudut pandang desain.

Perbedaan dalam Hal Penyusunan Rencana

Salah satu perbedaan paling nyata antara arsitektur dan perencanaan wilayah dan kota dapat ditemukan dalam cara mereka menyusun rencana. Arsitek lanskap biasanya membuat tata lansik mereka dari dimulai oleh meletakkan tata letak jalan, bangunan dan tanaman yang merefleksikan tujuan estetika alih-alih mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Pekerjaan arsitektur adalah menciptakan area yang indah, sedangkan PWK mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan masyarakat dan berkelanjutan dalam hal lingkungan.

Perbedaan dalam Hal Budaya

Perencanaan wilayah kota juga memerhatikan aspek budaya dalam perancangan tata lanskap. Kebutuhan orang-orang dan kelompok-kelompok bisnis dalam suatu wilayah dapat mempengaruhi perancangan tata lanskap itu sendiri. Tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan tata lanskap yang indah, pemikiran PWK harus mampu menciptakan ruang-ruang yang nyaman dan fungsional bagi warga setempat untuk memenuhi kebutuhan bukan hanya untuk bersantai tapi juga bermain, menikmati hiburan, dan bahkan berolahraga.

Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Arsitektur
Mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan dalam perancangan Mempertimbangkan aspek estetika dalam perancangan
Lebih menonjolkan perhatiannya pada desain lingkungan terbuka, transportasi umum, dan infrastruktur Lebih memfokuskan pada karakter di dalam area yang didesain, seperti bangunan dan area pedestrian
Memiliki pendekatan interdisipliner dengan kolaborasi bersama para arsitek, insinyur, dan ilmuwan lingkungan Cenderung berfokus pada pendekatan estetis primer

*Tabel perbandingan Perencanaan Wilayah dan Kota vs Arsitektur dalam perancangan tata lanskap

Perkembangan Terbaru PWK dan Arsitektur dalam Desain Sustainable

Saat ini, perilaku manusia yang tidak ramah lingkungan semakin merajalela. Entah yang sengaja ataupun tidak, dampak yang ditimbulkan jelas merugikan bumi. Nah, untuk mengurangi dampak buruk tersebut, dewasa ini banyak pengembang dan arsitek yang mulai bergerak menuju desain sustainable atau ramah lingkungan. Tak hanya arsitektur, perencanaan wilayah atau Perencanaan Kota dan Wilayah (PWK) ikut terlibat dalam pengembangan desain yang ramah lingkungan.

  • Peran PWK dalam Desain Sustainable
  • Dewasa ini, peran PWK dalam pengembangan desain sustainable semakin penting. Sebab, selain menangani aspek sosial dan ekonomi, PWK juga membahas sejauh mana pendekatan lingkungan dapat diwujudkan. Pengembangan desain sustainable akan lebih efektif jika dilakukan sejak tahap perencanaan kawasan.

  • Perkembangan Terbaru PWK
  • Dalam perencanaan sustainable, PWK melakukan beberapa inovasi terbaru. Salah satunya, pemetaan zona yang ramah lingkungan dan tidak ramah lingkungan. Ada juga kriteria standar yang harus dipenuhi agar zona tersebut dapat diakui sebagai zona sustainable. Penyesuaian jalan dan angkutan publik yang menghindari kemacetan dan membuat lingkungan menjadi lebih aman dan nyaman juga menjadi inovasi terbaru yang dilakukan oleh PWK.

Di sisi lain, arsitektur juga mulai bergerak menuju desain sustainable. Banyak arsitek terkenal yang mempraktekkan desain sustainable seperti Frank Gehry dan Zaha Hadid. Berikut adalah beberapa inovasi terbaru yang dilakukan dalam arsitektur:

  • Desain bangunan dengan material yang ramah lingkungan, seperti kayu dan beton hijau. Bahan-bahan tersebut dapat didaur ulang dan dapat diperbaharui dengan mudah. Contohnya, bangunan Wood Innovation and Design Centre (WIDC) di British Columbia, Kanada, yang menggunakan kayu sebagai bahan utama dan dianggap sebagai salah satu bangunan paling sustainable di dunia.
  • Desain bangunan yang memaksimalkan penggunaan sumber energi terbarukan seperti sinar matahari dan angin. Ini termasuk penggunaan atap reflektif dan sistem pencahayaan alami.
  • Desain bangunan yang mengoptimalkan penggunaan air dengan teknologi green plumbing. Contohnya, taman tetes air pada atap bangunan yang dapat mengurangi aliran air ke sistem pembuangan.

Terakhir, perluasan teknologi yang terintegrasi dengan terbatasnya sumber daya dan keterbatasan yang terus berlanjut, membuat pendekatan desain sustainable dalam arsitektur dan perencanaan wilayah semakin penting. Dalam hal ini, tentu saja ketersediaan bahan dan teknologi yang ramah lingkungan sangat penting. Hal ini membuka lapangan kerja baru bagi ahli desain dan rekayasa, terutama mereka yang sadar akan pentingnya menyelamatkan planet ini.

Bahan Bangunan Ramah Lingkungan Arsitek Populer Pembuat Bangunan Sustainable
Kayu Frank Gehry
Beton Hijau Zaha Hadid

Tabel: Contoh Bahan Bangunan Ramah Lingkungan dan Arsitek Populer Pembuat Bangunan Sustainable

Terima Kasih Telah Membaca!

Artikel mengenai perbedaan PWK dan Arsitektur ini semoga bisa memberikan gambaran yang lebih jelas bagi pembaca yang masih bingung. Jangan sungkan untuk membaca artikel lainnya di situs ini. Terima kasih sudah berkunjung dan sampai jumpa di artikel berikutnya!