Perbedaan PSHT 16 dan 17: Apa yang Harus Kamu Ketahui

Siapa yang tidak kenal PSHT? Persaudaraan Setia Hati Terate, atau biasa disebut PSHT, adalah organisasi bela diri tradisional asli Indonesia yang sangat terkenal. Namun, tahukah kalian bahwa PSHT memiliki beberapa cabang, termasuk PSHT 16 dan PSHT 17? Perbedaan antara keduanya sangat menarik untuk dibahas.

PSHT 16 didirikan pada tahun 1963 di Surabaya dan dianggap sebagai “kelangkaan”. Itu berarti bahwa organisasi ini hanya menerima anggota yang berasal dari keturunan Tionghoa-Indonesia. Sementara itu, PSHT 17 didirikan 17 tahun kemudian di Jakarta dan menerima anggota dari semua suku dan keturunan. Meskipun keduanya adalah organisasi yang berdiri sendiri, PSHT 17 dianggap “menyatukan” PSHT 16 dengan menerima anggota dari berbagai latar belakang.

Menariknya, meskipun berasal dari organisasi yang sama, PSHT 16 dan PSHT 17 memiliki beberapa perbedaan teknis. PSHT 16 lebih banyak fokus pada teknik-teknik bela diri, sementara PSHT 17 lebih mengedepankan filosofi dan cara hidup yang sehat. Selain itu, PSHT 17 juga lebih mengakomodasi kelas-kelas bela diri untuk anak-anak, yang kurang ditekankan oleh PSHT 16. Dalam artikel ini, kita akan lebih mengeksplorasi perbedaan-perbedaan menarik antara keduanya.

Perbedaan Pencak Silat PSHT 16 dan PSHT 17

Mungkin bagi beberapa orang, perbedaan antara PSHT 16 dan PSHT 17 terlihat tidak begitu signifikan. Namun, sebenarnya terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya yang membuat mereka terlihat berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan antara PSHT 16 dan PSHT 17:

  • Sejarah. PSHT 16 didirikan pada tahun 1919 oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo sedangkan PSHT 17 didirikan pada tahun 1922 oleh Ki Ageng Pengging. Dengan demikian, PSHT 16 lebih tua dibandingkan dengan PSHT 17.
  • Wilayah. PSHT 16 awalnya terdapat di Madiun sementara PSHT 17 berasal dari Yogyakarta. Kini keduanya memiliki cabang di berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri.
  • Gaya. PSHT 16 memiliki ciri khas gerakan yang lebih halus dan elegan sementara PSHT 17 lebih cenderung ke arah praktis dan bebas gaya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan latar belakang pendirinya yang berbeda.

Secara umum, meskipun keduanya sama-sama berasal dari Persaudaraan Setia Hati Terate, namun terdapat perbedaan dalam sejarah, wilayah, dan gaya di antara PSHT 16 dan PSHT 17. Namun, keduanya tetap memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengembangkan dan mempertahankan ilmu silat.

Sejarah Berdirinya PSHT

PSHT, atau Persaudaraan Setia Hati Terate, adalah sebuah perguruan silat asal Indonesia yang memiliki banyak pengikut dan diaspora di seluruh dunia. Berikut adalah sejarah berdirinya PSHT.

  • Pada tahun 1922, seorang tokoh dari Ponorogo bernama Ki Hadjar Hardjo Oetomo mendirikan persaudaraan Setia Hati. Persaudaraan Setia Hati ini bertujuan untuk menyatukan seluruh tokoh-tokoh dari berbagai agama dan suku yang ada di Indonesia.
  • Pada tahun 1930, Ki Hadjar Hardjo Oetomo menetapkan sebuah dasar dan sistem latihan bagi para anggota Setia Hati. Ia meminjam pengetahuan dari beberapa macam ilmu bela diri, dan mencampurnya menjadi satu sistem latihan.
  • Pada tahun 1948, Setia Hati secara resmi diakui sebagai sebuah organisasi oleh pemerintah Indonesia. Organisasi ini diwujudkan menjadi sebuah badan hukum bernama Persaudaraan Setia Hati.

Perbedaan PSHT 16 dan 17

PSHT terbagi menjadi dua aliran utama, yaitu aliran Setia Hati Terate 16 dan Setia Hati Terate 17. Kedua aliran ini memiliki beberapa perbedaan, yang meliputi:

  • Asal usulnya: Setia Hati Terate 16 berdiri pada tahun 1946, sementara Setia Hati Terate 17 berdiri pada tahun 1958. Oleh karena itu, Setia Hati Terate 16 dianggap sebagai aliran yang lebih tua.
  • Sistem latihan: Meskipun keduanya mempunyai dasar yang sama dari latihan Setia Hati, tetapi mereka memiliki perbedaan dalam sistem latihan dan cara mengajarnya.
  • Unsur seni: Setia Hati Terate 16 lebih menonjolkan unsur seni dalam gerak-gerak silatnya, sementara Setia Hati Terate 17 lebih menekankan pada teknik-teknik bela diri yang efektif.

Peran PSHT dalam Kehidupan Masyarakat

Sebagai salah satu organisasi silat terbesar di Indonesia, PSHT memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Beberapa peran tersebut antara lain:

  • Mendorong masyarakat untuk menjaga tradisi dan kebudayaan Indonesia.
  • Menyediakan pelatihan bela diri dan sarana untuk memperkuat fisik dan mental anggota.
  • Menyediakan jaringan sosial dan komunitas bagi anggota PSHT yang tersebar di seluruh Indonesia dan dunia.
PSHT 16 17
Asal usul 1946 1958
Sistem latihan Lebih menonjolkan unsur seni Lebih menekankan teknik bela diri efektif
Pengembangan personal Memperkuat sisi spiritual dan mental Mempersiapkan fisik dan keterampilan bela diri anggota

PSHT 16 dan 17 sama-sama mempunyai daya tarik yang kuat bagi penggemarnya, dan keduanya tetap ditekuni oleh banyak orang seiring dengan berjalannya waktu.

Gaya Bertarung dalam PSHT

Setiap aliran bela diri mempunyai ciri khasnya sendiri dalam gaya bertarung, termasuk PSHT. Berikut adalah perbedaan gaya bertarung antara PSHT 16 dan PSHT 17.

Perbedaan Gaya Bertarung PSHT 16 dan PSHT 17

  • PSHT 16 lebih menekankan pada serangan jarak dekat dan teknik pukulan yang keras. Sementara itu, PSHT 17 lebih mengutamakan teknik tendangan yang akurat dan lincah.
  • PSHT 16 menggunakan gerakan yang lebih kasar dan kasar dalam melawan lawan. Di sisi lain, PSHT 17 lebih mengandalkan gerakan yang lebih halus dan lembut.
  • PSHT 16 lebih fokus pada kecepatan dan kekuatan, sedangkan PSHT 17 lebih menekankan pada kelincahan dan ketepatan.

Teknik Bertarung dalam PSHT

PSHT mempunyai koleksi teknik bertarung yang bervariasi dan efektif. Beberapa teknik bertarung dalam PSHT antara lain:

  • Teknik Tangan Kosong (Fan Sao) – Teknik ini menekankan pada serangan jarak dekat dan menggunakan kecepatan dan kekuatan untuk mengalahkan lawan.
  • Teknik Tongkat (Gwun Juk) – Teknik ini melibatkan penggunaan tongkat sebagai senjata untuk bertarung.
  • Teknik Pedang (Do Koh) – Teknik ini memanfaatkan pedang untuk melawan lawan dengan gerakan yang lincah dan akurat.

Tabel Perbandingan PSHT 16 dan PSHT 17

PSHT 16 PSHT 17
Teknik Tebar Pesona, Fan Sao Tebar Pesona, Gwun Juk
Kecepatan Tinggi Sedang
Gerakan Kasar Lembut

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam gaya bertarung antara PSHT 16 dan PSHT 17, baik dalam teknik maupun gerakan. Namun, keduanya tetap merupakan aliran bela diri yang efektif dan berguna untuk melindungi diri dan orang lain.

Keunggulan dan Kekurangan PSHT 16 dan 17

PSHT 16 dan 17 adalah dua aliran seni bela diri yang populer di Indonesia. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang perbedaan keunggulan dan kekurangan PSHT 16 dan 17.

  • PSHT 16
    • Keunggulan: Teknik bergerak lebih cepat dan presisi yang tinggi
    • Kekurangan: Lebih fokus pada teknik serangan daripada pertahanan
  • PSHT 17
    • Keunggulan: Lebih fokus pada teknik pertahanan dan kelenturan tubuh
    • Kekurangan: Tidak secepat PSHT 16 dalam melakukan teknik serangan

Dari kedua aliran seni bela diri ini, terdapat beberapa perbedaan lebih spesifik yang bisa dijabarkan. Perbedaan tersebut membantu kita untuk menentukan mana yang lebih cocok diaplikasikan dalam situasi tertentu.

Perbedaan PSHT 16 PSHT 17
Teknik Dasar Teknik serangan Teknik pertahanan
Arah gerakan Maju atau datang Mundur atau pergi
Bentuk gerakan Linier Lingkaran

Dalam memilih antara PSHT 16 dan 17, penting untuk mempertimbangkan situasi dan tujuan belajar kita. Seseorang yang lebih membutuhkan teknik bergerak cepat dan presisi yang lebih tinggi mungkin lebih cocok belajar PSHT 16. Sedangkan seseorang yang lebih memperhatikan teknik-teknik pertahanan tubuh dan kelenturan dapat lebih memilih PSHT 17. Pemilihan yang tepat akan membantu seseorang mengembangkan kemampuan bela diri sesuai dengan tujuannya.

Tempat Pertandingan PSHT Terbesar di Indonesia

PSHT (Persatuan Setia Hati Terate) adalah sebuah organisasi perguruan bela diri yang berasal dari Indonesia. Kegiatan anggota PSHT antara lain adalah pertandingan olahraga bela diri. Pertandingan ini sering dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa tempat pertandingan PSHT terbesar di Indonesia.

  • Gelora Bung Karno, Jakarta
  • Gelanggang Olahraga, Surabaya
  • GOR Soemantri Brojonegoro, Bandung

Gelora Bung Karno adalah kompleks olahraga terbesar di Indonesia. Terletak di kawasan Senayan, Jakarta. Di sini sering diadakan berbagai pertandingan olahraga, termasuk pertandingan PSHT. Selain itu, GOR (Gelanggang Olahraga) Soemantri Brojonegoro di Bandung juga sering dipakai sebagai tempat pertandingan PSHT. GOR Soemantri Brojonegoro selain untuk pertandingan olahraga, juga sering dijadikan sebagai tempat pentas seni dan budaya.

Sementara itu, GOR pertandingan PSHT terbesar di daerah Surabaya adalah Gelanggang Olahraga yang terletak di Jalan Gubernur Suryo. Gedung ini dibangun pada tahun 1985 untuk persiapans perhelatan sukan SEA games 1987. Hingga kini, gedung ini masih sering dipakai sebagai tempat pertandingan PSHT maupun pertandingan olahraga lainnya.

No. Nama GOR Lokasi Kapasitas Penonton
1 Gelora Bung Karno Jakarta 80.000 orang
2 Gelanggang Olahraga (GOR) Soemantri Brojonegoro Bandung 11.000 orang
3 Gelanggang Olahraga (GOR) Surabaya 5.000 orang

Itulah beberapa tempat pertandingan PSHT terbesar di Indonesia. Semoga informasi ini dapat menjadi referensi bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan PSHT secara langsung.

Selamat tinggal, dan sampai jumpa lagi di artikel saya selanjutnya tentang PSHT!

Sekarang kamu sudah tahu perbedaan PSHT 16 dan 17. Apakah kamu tertarik bergabung dengan salah satu dari keduanya? Atau mungkin kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang seni beladiri PSHT secara umum? Apapun pilihanmu, semoga artikel ini memberi kamu manfaat dan informasi yang berguna. Terima kasih untuk sudah membaca, jangan lupa untuk selalu mengunjungi website ini lagi untuk artikel-artikel terbaru!