Perbedaan Plasma dan Serum: Apa yang Harus Diketahui?

Sebagai orang yang mungkin pernah melakukan pemeriksaan darah, Anda pasti familiar dengan istilah plasma dan serum. Namun, apakah Anda benar-benar tahu perbedaan antara keduanya? Meskipun tampak serupa, ternyata plasma dan serum memiliki karakteristik yang berbeda dan digunakan untuk tujuan yang berbeda pula.

Plasma dan serum merupakan dua bagian yang berbeda dari darah. Plasma adalah cairan transparan yang terdiri dari air, protein, gula, dan mineral. Sedangkan serum adalah plasma tanpa koagulan atau faktor pembekuan darah. Meskipun keduanya terlihat sama, penggunaannya memiliki perbedaan yang signifikan.

Pada prakteknya, plasma biasanya digunakan untuk transfusi darah, sementara serum biasanya digunakan dalam diagnosa laboratorium. Selain itu, berbagai jenis tes darah seperti tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, dan tes infeksi juga menggunakan plasma atau serum sebagai bahan dasar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara plasma dan serum agar kita dapat mengerti mengapa dan bagaimana kedua jenis bahan tersebut digunakan dalam dunia medis.

Definisi Plasma dan Serum

Plasma dan serum adalah dua elemen penting dalam tubuh manusia. Plasma dan serum merupakan bagian dari darah manusia dan memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Plasma adalah cairan kental berwarna kuning yang terdiri dari 91,5 persen air dan 8,5 persen garam, protein, hormon, vitamin dan elektrolit. Darah manusia terdiri dari 55 persen plasma, dan biasanya diperoleh dari sumbangan darah manusia yang kemudian dipisahkan dari sel darah merah, sel darah putih dan platelet dalam proses yang disebut dengan fraksi darah.

Sedangkan serum adalah komponen dasar darah manusia yang tidak mengandung fibrinogen, yaitu protein yang dihasilkan oleh hati untuk membantu dalam proses pembekuan darah. Serum merupakan bagian darah yang diperoleh dari darah manusia yang telah dipisahkan sel-sel darah, kemudian dibiarkan membeku di dalam labs. Setelah mengalami proses pembekuan, pembekuan bagian atas yang mengalami pembentukan gumpalan adalah fibrinogen dan faktor pembekuan darah lainnya, sedangkan cairan bening di bawahnya adalah serum yang siap untuk digunakan.

Dalam kondisi normal, plasma dan serum tidak terlihat jelas perbedaannya. Namun, kedua komponen ini memiliki perbedaan signifikan pada ion dan protein. Untuk memahami perbedaannya lebih jelas, silahkan lihat tabel berikut:

Perbedaan Plasma dan Serum Plasma Serum
Zat yang Ditemukan Antikoagulan Heparin, Enzim, Lipid, Protein,
Elektrolit, Vitamin, Hormon, Imunoglobulin, Enzim Koagulasi
Protein Selain Fibrinogen, Elektrolit, Vitamin, Hormon, Imunoglobulin, Enzim Koagulasi
Kandungan Fibrinogen Ada Tidak Ada
Kandungan Koagulan Tidak Ada Ada

Dari tabel tersebut, dapat dilihat perbedaan antara plasma dan serum terletak pada kandungan fibrinogen dan koagulan di dalamnya. Plasma mengandung fibrinogen dan heparin yang berfungsi sebagai antikoagulan, sedangkan serum tidak mengandung fibrinogen dan mengandung faktor pembekuan darah.

Komponen Darah pada Plasma dan Serum

Pada umumnya, darah manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu plasma dan sel darah. Plasma merupakan bagian darah yang terdiri dari cairan yang mengandung berbagai macam protein, elektrolit, hormon, dan kolesterol. Sementara itu, serum adalah plasma darah yang sudah tidak mengandung faktor pembekuan.

  • Plasma
  • Plasma darah terdiri dari 91% air dan 9% protein, glukosa, ion-ion, hormon, dan limbah. Di antara jenis protein tertentu dalam plasma darah termasuk:

  • Albumin: Berfungsi sebagai transporter dan membantu mengatur tekanan osmotic dalam pembuluh darah.
  • Globulin: Berfungsi sebagai transporter dan membantu sistem kekebalan.
  • Fibrinogen: Protein yang membantu faktor pembekuan.

Pada pemeriksaan laboratorium, plasma darah dapat diukur melalui beberapa parameter seperti kolesterol total, glukosa darah, dan elektrolit lainnya. Plasma darah juga sering digunakan dalam terapi transfusi darah sebagai pengganti volume darah yang hilang.

Selain plasma, produk darah seperti serum juga sering digunakan dalam diagnosis medis. Serum adalah plasma yang sudah tidak mengandung faktor pembekuan karena telah dipisahkan dari sel-sel darah. Beberapa contoh jenis protein dalam serum meliputi:

Jenis Protein Fungsi
Enzim Memecah molekul dalam tubuh
Hormon Mengatur metabolisme dan fungsi organ-organ tubuh
Antibodi Dalam reaksi kekebalan tubuh

Produk serum digunakan dalam pemeriksaan laboratorium sebagai sumber untuk mengetahui kadar protein, enzim, atau hormon dalam tubuh. Mengetahui kadar protein dalam tubuh dapat membantu dalam mendiagnosis beberapa kondisi medis, seperti masalah ginjal atau lever. Sementara itu, konsentrasi hormon dalam serum dapat membantu dokter dalam mengevaluasi fungsi kelenjar tiroid, ovarium, atau testis.

Metode Pengambilan dan Pengolahan Plasma dan Serum

Plasma dan serum adalah dua komponen darah yang sering dipakai dalam berbagai jenis tes medis. Keduanya diperoleh melalui proses pengambilan darah, namun ada beberapa perbedaan dalam metode pengambilan dan pengolahan yang perlu dipahami.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode pengambilan dan pengolahan plasma dan serum:

Metode Pengambilan

  • Pengambilan plasma dilakukan dengan membiarkan darah mengalir melalui sebuah selang dan dimasukkan ke dalam tabung khusus yang memiliki agen antikoagulan untuk mencegah penggumpalan darah.
  • Sedangkan pengambilan serum dilakukan dengan membiarkan darah menggumpal terlebih dahulu sebelum dipisahkan dari komponen lainnya melalui proses sentrifugasi.
  • Keduanya menggunakan jarum suntik steril yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah, biasanya di lengan atas atau bagian belakang tangan.

Metode Pengolahan

Setelah proses pengambilan selesai, plasma dan serum harus diolah sebelum dapat digunakan dalam tes medis. Perbedaan utama dalam metode pengolahan antara plasma dan serum adalah:

  • Plasma harus dipisahkan dari darah dan antikoagulan, kemudian dikocok untuk menghasilkan suspensi yang konsisten sebelum kemudian dibekukan atau disimpan untuk digunakan pada tes medis tertentu.
  • Sedangkan serum harus dipisahkan dari sel-sel darah yang dipakai sebagai agen penggumpal, kemudian disaring dan diberi penanda khusus seperti pengawet atau larutan buffer sebelum kemudian dibekukan atau disimpan untuk digunakan pada tes medis tertentu.

Pentingnya Metode Pengambilan dan Pengolahan yang Benar

Metode pengambilan dan pengolahan yang benar sangat penting dalam memperoleh hasil tes medis yang akurat dan dapat diandalkan. Penerapan prosedur yang sesuai akan membantu memastikan bahwa plasma dan serum yang dihasilkan memiliki kestabilan komponen yang baik, sehingga hasil tes medis yang dihasilkan benar-benar akurat dan dapat digunakan dalam diagnosis penyakit atau dalam perawatan kesehatan lainnya.

Perbedaan antara Plasma dan Serum Plasma Serum
Metode Pengambilan Pengambilan darah melalui selang, dengan antikoagulan Pengambilan darah melalui jarum suntik, setelah menggumpal
Metode Pengolahan Dipisahkan dari darah dan antikoagulan, dikocok dan disimpan Dipisahkan dari sel darah, disaring dan diberi penanda, kemudian disimpan
Keuntungan Dapat digunakan untuk menguji ketebalan darah, kadar albumin, dan sebagainya Dapat digunakan untuk menguji enzim, kadar elektrolit, dan sebagainya
Waktu Simpan Dapat disimpan hingga 1 tahun pada suhu -20°C hingga -80°C Dapat disimpan hingga 1 tahun pada suhu 2°C hingga 8°C

Dengan mengetahui perbedaan antara plasma dan serum, serta metode pengambilan dan pengolahan yang tepat, para ahli kesehatan dapat memastikan hasil tes medis yang akurat dan dapat diandalkan untuk diagnosis penyakit atau perawatan kesehatan lainnya.

Perbedaan Fungsi Plasma dan Serum dalam Tubuh

Plasma dan serum adalah dua komponen utama yang terdapat dalam darah manusia. Keduanya berbeda dalam komposisi dan fungsi di dalam tubuh. Berikut ini adalah perbedaan fungsi plasma dan serum dalam tubuh:

  • Plasma: Plasma adalah cairan kuning kehijauan yang terdiri dari 55% dari total volume darah manusia. Fungsi utamanya adalah membawa sel-sel darah, nutrisi, dan hormon ke seluruh tubuh. Selain itu, plasma juga berperan dalam pembekuan darah, membantu tubuh melawan infeksi, dan membuang sisa metabolisme dari sel-sel tubuh.
  • Serum: Serum merupakan cairan yang tersisa setelah plasma darah diambil dan diproses. Serum tidak mengandung protein koagulasi, sehingga serum tidak dapat membantu dalam pembekuan darah. Namun, serum mengandung senyawa-senyawa penting seperti elektrolit, hormon, dan protein, yang dapat membantu dalam pengobatan berbagai penyakit, dan diagnosis medis.

Meskipun plasma dan serum memiliki perbedaan fungsi yang signifikan, namun keduanya sama-sama penting bagi tubuh manusia. Tanpa plasma, sel-sel darah tidak akan dapat menyebar ke seluruh tubuh, sedangkan tanpa serum, tubuh tidak akan dapat mendapatkan nutrisi, oksigen, dan zat-zat penting lainnya.

Perbedaan Komposisi Plasma dan Serum

Plasma dan serum berbeda dalam komposisi. Berikut ini adalah perbedaan komposisi antara plasma dan serum:

Komponen Plasma Serum
Air 90% 90%
Protein 7% 7%
Elektrolit 1% 1%
Nutrisi 1% 0%
Hormon 0.05% 0.05%

Perbedaan komposisi antara plasma dan serum menunjukkan perbedaan dalam fungsi kedua komponen tersebut. Plasma mengandung nutrisi, sedangkan serum tidak. Namun, keduanya memiliki kandungan protein dan elektrolit yang sama.

Penggunaan Plasma dan Serum dalam Pengobatan dan Penelitian.

Plasma dan serum adalah dua jenis sampel biologis yang sering digunakan dalam pengobatan dan penelitian. Plasma adalah cairan kuning bening yang diperoleh dari darah manusia dengan cara memisahkan sel-sel darah dari plasma. Serum, di sisi lain, diperoleh dari darah yang diambil setelah proses penggumpalan darah. Beberapa perbedaan utama antara plasma dan serum adalah adanya fibrinogen dan faktor pembekuan yang lebih tinggi pada plasma dan kadar protein yang lebih rendah pada serum.

  • Penggunaan Plasma:
    • Transfusi darah untuk kekurangan darah yang berat
    • Terapi plasmapheresis untuk menghilangkan antibodi tertentu dari sirkulasi darah
    • Pengobatan kanker dengan immunotherapy
    • Studi riset tentang faktor koagulasi dan hematologi
  • Penggunaan Serum:
    • Pengujian laboratorium untuk mengukur kadar biomarker dalam darah
    • Pengujian penyakit infeksi seperti hepatitis dan HIV
    • Pengujian alergi untuk mengukur kadar IgE
    • Pengujian obat metabolisme dan kerusakan organ pada hewan percobaan

Plasma dan serum menjadi sangat penting dalam pengobatan dan penelitian. Penggunaannya dapat bervariasi, mulai dari transfusi darah hingga pengujian laboratorium. Akan tetapi, meskipun plasma dan serum sering digunakan secara bergantian, kedua jenis sampel ini memang memiliki perbedaan yang signifikan dalam komposisi dan penggunaannya. Penting untuk memahami perbedaan ini saat menggunakan atau menganalisis hasil dari kedua jenis sampel ini.

Sebagai tambahan, terdapat table perbandingan antara plasma dan serum berdasarkan komposisi dan karakteristik utamanya.

Komponen Plasma Serum
Fibrinogen Tinggi Tidak ada
Faktor pembekuan Tinggi Tidak ada
Enzim dalam sistem koagulasi Ada Tidak ada
Kadarr protein Tinggi Rendah
Kontaminan Mudah Kurang mudah

Table tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas tentang perbedaan utama antara plasma dan serum, terutama dalam hal komposisi dan karakteristik utamanya. Dengan memahami perbedaan ini, penggunaan plasma dan serum dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien dalam pengobatan dan penelitian.

Selamat, Kamu Sudah Tahu Bedanya Plasma dan Serum!

Jadi, kini kamu tahu perbedaan antara plasma dan serum. Plasma mengandung semua jenis sel darah, sedangkan serum tidak, karena telah dipisahkan dari sel darah. Plasma penting untuk transfusi darah, sementara serum dapat digunakan dalam pengujian laboratorium. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, dan jangan lupa kunjungi situs kami lagi untuk mendapat informasi menarik seputar kesehatan. Sampai jumpa!