Pfizer dan Moderna adalah dua vaksin terkemuka yang digunakan untuk mencegah infeksi COVID-19. Keduanya cukup efektif dalam memberikan perlindungan terhadap virus SARS-CoV-2, namun terdapat perbedaan dalam hal cara kerja dan karakteristik keduanya. Memahami perbedaan antara Pfizer dan Moderna dapat membantu kita memilih vaksin yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.
Pfizer dan Moderna adalah vaksin mRNA, vaksin jenis baru yang hanya memanipulasi sekitar 1% dari seluruh material genetik virus. Ini bertujuan untuk menstimulasi respons kekebalan tubuh dalam melawan virus tersebut. Pfizer dan Moderna sama-sama memiliki efikasi tinggi, dengan persentase yang hampir sama secara keseluruhan. Namun, ada perbedaan dalam hal jadwal dan penyimpanan vaksin, serta efek samping yang mungkin terjadi.
Meskipun terdapat perbedaan antara Pfizer dan Moderna, keduanya sama-sama mampu menjaga kita terlindungi dari COVID-19. Penting untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan kita dalam memilih vaksin, seperti ketersediaan, efek samping, dan jarak antara waktu dosis pertama dan kedua. Namun, pada akhirnya, pilihan terbaik adalah menerima vaksin mana pun yang tersedia untuk kita. Mari jaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang terdekat dengan menerima vaksin COVID-19 secepatnya.
Perbedaan Pfizer dan Moderna
Pada awal pandemi COVID-19, banyak perusahaan farmasi berlomba untuk mengembangkan vaksin yang efektif dan aman. Pfizer dan Moderna adalah dua perusahaan farmasi yang telah mencapai kesuksesan dalam pengembangan vaksin COVID-19. Berikut adalah perbedaan utama antara vaksin Pfizer dan Moderna:
- Dosis: Pfizer memerlukan dua dosis yang diberikan dengan jarak 21 hari. Sementara itu, dosis Moderna diberikan dalam dua kali suntikan dalam dua puluh delapan hari.
- Suhu penyimpanan: Pfizer memerlukan suhu penyimpanan yang lebih keras (-70 derajat Celsius) daripada Moderna (-20 derajat Celsius). Ini membuat pengiriman dan penyimpanan vaksin Pfizer lebih sulit.
- Kandungan: Pfizer menggunakan teknologi mRNA untuk mengembangkan vaksinnya sementara Moderna juga menggunakan teknologi mRNA dengan peningkatan teknik pengirimannya. Keduanya mengandung bahan yang sama untuk mengajarkan sel-sel tubuh kita untuk membuat protein yang diperlukan untuk membangun kekebalan terhadap virus COVID-19.
Meskipun ada perbedaan utama antara kedua vaksin, keduanya sangat efektif dalam mencegah penyakit COVID-19 yang parah dan melindungi individu dari gejala yang lebih parah. Kedua vaksin ini juga memiliki profil keamanan yang sangat bagus.
Masing-masing vaksin memerlukan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di negara masing-masing sebelum dapat digunakan di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin yang digunakan aman dan efektif. Saat ini, Pfizer dan Moderna telah mendapatkan persetujuan dari BPOM di beberapa negara di seluruh dunia dan sedang digunakan di masyarakat untuk membantu menghentikan penyebaran virus COVID-19.
Pfizer | Moderna | |
---|---|---|
Dosis | 2 dosis, diberikan dengan jarak 21 hari | 2 dosis, diberikan dengan jarak 28 hari |
Suhu Penyimpanan | -70 derajat Celsius | -20 derajat Celsius |
Teknologi | mRNA | mRNA dengan peningkatan teknik pengirimannya |
Efikasi | 95% | 94.1% |
Memilih vaksin untuk diberikan sangat penting bagi individu dan keluarga mereka. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti kondisi medis, usia, dan preferensi pribadi. Konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan yang dapat dipercaya dapat membantu individu dalam membuat keputusan yang tepat.
Efektivitas Vaksin Covid-19 Pfizer
Vaksin Covid-19 Pfizer adalah salah satu vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Vaksin ini menggunakan teknologi RNA messenger (mRNA) untuk melatih sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus corona.
- Dilaporkan menghasilkan efektivitas 95% dalam mencegah infeksi Covid-19.
- Dalam uji coba pada 43.448 orang, terdapat 170 kasus Covid-19 di antara kelompok yang menerima plasebo dan hanya 8 di antara kelompok yang menerima vaksin Pfizer.
- Vaksin ini juga terbukti efektif dalam mencegah gejala yang parah dan memerlukan rawat inap di rumah sakit.
Sebuah studi dari Israel mengungkapkan bahwa vaksin Pfizer memberikan perlindungan yang sangat tinggi terhadap varian Covid-19 yang pernah muncul, termasuk varian yang pertama kali ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
Vaksin Pfizer memerlukan dua dosis yang diberikan dengan selang 3 minggu untuk mencapai efektivitas maksimum. Setelah menerima dua dosis, dianjurkan untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada seperti menggunakan masker dan menjaga jarak fisik.
Jika Anda mengalami efek samping setelah menerima vaksin Pfizer, seperti demam atau nyeri di tempat suntikan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda. Namun, efek samping ini biasanya bersifat ringan dan hanya bersifat sementara.
Vaksin | Efektivitas |
---|---|
Pfizer | 95% |
Moderna | 94,1% |
Dalam perbandingan dengan vaksin Covid-19 lainnya, Pfizer dianggap sebagai salah satu vaksin yang paling efektif dalam mencegah infeksi dan gejala yang parah. Namun, setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap vaksinasi, sehingga penting untuk terus mengikuti protokol kesehatan yang ada dalam mencegah penularan dan melindungi diri sendiri serta orang lain dari Covid-19.
Efektivitas vaksin Covid-19 Moderna
Vaksin Moderna adalah salah satu vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa. Vaksin ini dikembangkan oleh Moderna, sebuah perusahaan bioteknologi Amerika Serikat dengan teknologi RNA Messenger (mRNA) yang juga digunakan oleh Pfizer.
- Vaksin Moderna memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam melindungi seseorang dari Covid-19. Pada uji klinis III, vaksin ini memberikan efektivitas sebesar 94,1% dalam mencegah Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.
- Vaksin Moderna juga terbukti sangat efektif dalam mencegah kasus parah dan membutuhkan perawatan di rumah sakit. Dalam uji klinis III, tidak ada peserta yang menerima vaksin Moderna yang perlu dirawat di rumah sakit karena Covid-19.
- Vaksin Moderna juga terbukti memberikan perlindungan yang sama baiknya terhadap varian virus yang bermutasi, termasuk varian Alpha, Beta, dan Gamma yang menjadi perhatian di seluruh dunia.
Selain efektivitas yang sangat tinggi, vaksin Moderna juga dianggap aman dan memiliki efek samping yang relatif sedikit dibandingkan dengan vaksin lain. Efek samping yang paling umum termasuk sakit kepala, kelelahan, dan sakit di area suntikan. Efek samping ini biasanya ringan dan menghilang dalam beberapa hari.
Dalam keseluruhan, vaksin Moderna memberikan perlindungan yang sangat kuat dari Covid-19 dan varian-vaiannya. Namun, penting untuk diingat bahwa vaksinasi bukanlah satu-satunya cara untuk melindungi diri dari virus. Meskipun Anda sudah divaksinasi, Anda masih harus mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan secara teratur.
Vaksin | Efektivitas | Jumlah dosis | Perusahaan |
---|---|---|---|
Moderna | 94,1% | 2 dosis, 28 hari apart | Moderna |
Dalam kesimpulannya, vaksin Moderna adalah salah satu vaksin Covid-19 yang paling efektif dan aman yang tersedia saat ini. Jika Anda memenuhi syarat untuk divaksinasi dan diberikan pilihan antara vaksin Moderna dan vaksin lainnya, vaksin Moderna adalah pilihan yang sangat baik.
Bahan Aktif Pfizer dan Moderna
Vaksin Covid-19 yang telah tersedia di pasaran dan digunakan secara luas saat ini adalah Pfizer dan Moderna. Meskipun keduanya tergolong vaksin mRNA, namun bahan aktif serta beberapa faktor lainnya berbeda.
1. Pfizer
- Bahan aktif Pfizer adalah mRNA (messenger RNA) yang mengandung informasi genetik untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan melawan virus Corona.
- Dalam satu dosis vaksin Pfizer, terdapat 30 mikrogram mRNA.
- Vaksin Pfizer membutuhkan penyimpanan pada suhu ultra-rendah, yaitu sekitar -70 derajat Celsius untuk menjaga kestabilannya. Selain itu, vaksin ini memiliki rentang waktu antar dosis selama 21 hari.
2. Moderna
- Bahan aktif Moderna juga berupa mRNA yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus Corona.
- Setiap dosis vaksin Moderna terdapat 100 mikrogram mRNA.
- Untuk penyimpanannya, vaksin Moderna membutuhkan suhu sekitar -20 derajat Celsius, yang lebih mudah ditemukan di berbagai fasilitas kesehatan. Rentang waktu antar dosisnya juga lebih panjang, yaitu 28 hari.
Perbedaan lainnya
Selain perbedaan pada bahan aktif dan penyimpanan, terdapat beberapa perbedaan lainnya antara vaksin Pfizer dan Moderna. Beberapa di antaranya adalah:
- Dalam uji klinis, efektivitas vaksin Pfizer mencapai 95%, sedangkan Moderna mencapai 94.1%.
- Vaksin Pfizer telah disetujui untuk digunakan pada usia 12 tahun ke atas, sedangkan Moderna baru disetujui untuk usia 18 tahun ke atas.
- Reaksi setelah vaksinasi, seperti sakit kepala, kelelahan, atau sakit otot, cenderung lebih sering terjadi pada vaksin Pfizer. Namun, efek samping yang serius jarang terjadi pada kedua jenis vaksin ini.
Jadi, Pfizer dan Moderna sama-sama memiliki bahan aktif mRNA yang membantu memicu respons kekebalan tubuh. Namun, penyimpanan, rentang waktu antar dosis, dan beberapa faktor lainnya terdapat perbedaan antara keduanya.
Efek Samping dari Pfizer dan Moderna
Setelah mendapatkan vaksin COVID-19, beberapa efek samping bisa terjadi pada setiap orang yang di-vaksin. Pfizer dan Moderna adalah dua merek vaksin COVID-19 yang paling populer di antara masyarakat. Berikut adalah penjelasan tentang efek samping dari Pfizer dan Moderna.
- Pfizer: Efek samping dari Pfizer bisa termasuk nyeri pada area vaksinasi, kelelahan, sakit kepala, demam, mual, dan kedinginan. Beberapa pasien melaporkan adanya pembengkakan pada ketiak atau kelenjar getah bening setelah vaksinasi. Efek samping ini biasanya muncul setelah vaksinasi dosis kedua dan hilang dalam waktu beberapa hari.
- Moderna: Efek samping dari Moderna juga termasuk nyeri area vaksinasi, sakit kepala, kelelahan, kedinginan, dan mual. Beberapa pasien melaporkan adanya pembengkakan pada ketiak atau kelenjar getah bening seperti yang tampak pada pasien yang divaksin Pfizer. Satu-satunya perbedaan adalah Moderna menunjukkan gejala yang lebih parah dan lebih lama, sehingga pasien kemungkinan perlu waktu yang lebih lama untuk pulih.
Namun, efek samping yang muncul setelah vaksinasi ini harus dianggap sebagai hal yang normal dan dijalani dengan sabar. Selain itu, efek samping yang terjadi tersebut umumnya hilang setelah beberapa hari, kecuali jika ada penyakit atau alergi yang mendasar pada pasien.
Selalu ingat untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mendapatkan vaksin COVID-19, terutama jika pasien memiliki riwayat alergi atau pernah mengalami efek samping setelah mendapatkan vaksinasi sebelumnya. Dokter bisa memberikan saran terbaik untuk menjaga diri dari efek samping yang lebih serius.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tabel yang memuat perbedaan efek samping dari Pfizer dan Moderna.
Jenis Efek Samping | Pfizer | Moderna |
---|---|---|
Nyeri pada area vaksinasi | Ya | Ya |
Sakit kepala | Ya | Ya |
Kelelahan | Ya | Ya |
Demam | Ya | Tidak |
Mual | Ya | Ya |
Kedinginan | Ya | Ya |
Pembengkakan pada ketiak / kelenjar getah bening | Ya | Ya |
Ingatlah bahwa pendapat dan saran mencari informasi dari dokter dan ilmuwan yang ahli di bidangnya untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat tentang efek samping vaksin COVID-19.
Sampai Jumpa Lagi!
Demikian perbedaan antara Pfizer dan Moderna yang dapat dijelaskan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang dua jenis vaksin COVID-19 ini. Terima kasih telah membaca artikel ini dan jangan lupa untuk kembali mengunjungi situs kami di kemudian hari untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. Tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan yang berlaku!