Siapa sih yang tidak kenal dengan vaksin Pfizer? Pastilah hampir semua orang di seluruh dunia sudah mengetahui vaksin yang satu ini. Vaksin Pfizer merupakan vaksin Covid-19 pertama yang mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. Namun, baru-baru ini muncul juga vaksin booster yang mulai masuk ke dalam pembahasan publik. Lalu, apa sih perbedaan antara vaksin Pfizer dan booster?
Pertama-tama, kita harus memahami bahwa keduanya sebenarnya berbeda tipe. Vaksin Pfizer merupakan vaksin pertama yang diperkenalkan dan digunakan untuk mencegah Covid-19. Sementara itu, vaksin booster merupakan vaksin tambahan setelah seseorang sudah mendapatkan dosis penuh vaksin Covid-19 sebelumnya. Jadi, perbedaan utamanya adalah pada fungsinya, di mana vaksin Pfizer sebagai vaksin utama dan vaksin booster sebagai vaksin pelengkap.
Namun, ada juga beberapa perbedaan lain di antara keduanya, seperti kandungan dan dosis. Vaksin booster biasanya memuat dosis antigen yang lebih tinggi atau varian yang sedikit berbeda dari vaksin Covid-19 asli. Sementara itu, vaksin Pfizer dengan dosis standar memuat sekitar 30 mikrogram mRNA. Jadi, meski sama-sama terkait dengan Covid-19, perbedaan antara vaksin Pfizer dan booster memang patut kita pahami agar bisa memilih dan menggunakan vaksin dengan tepat.
Apa itu vaksin Pfizer?
Pfizer adalah salah satu produsen vaksin COVID-19 yang paling terkenal dan diakui di seluruh dunia. Vaksin Pfizer-BioNTech (BNT162b2) ini menggunakan teknologi mRNA yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia sebagai imunisasi terhadap virus Corona SARS-CoV-2. MRNA Pfizer mengeksploitasi fakta bahwa virus Corona memiliki spike protein yang menempel pada sel manusia. Oleh karena itu, mRNA vaksin Corona Pfizer memberi tubuh manusia instruksi untuk membuat spike protein Corona dalam jumlah besar, tetapi tidak memicu penyakit ini.
Keuntungan vaksin Pfizer
- Vaksin Pfizer memiliki tingkat keamanan yang tinggi.
- Tingkat keefektifan vaksin Pfizer mencapai 95% dalam mengurangi risiko infeksi virus Corona.
- Setelah divaksin, tubuh memerlukan waktu mingguan untuk membangun kekebalan tubuh yang lebih kuat dan lebih aman terhadap virus Corona.
Dosis vaksin Pfizer
Sebagaimana disetujui oleh FDA, dosis vaksin Pfizer adalah dua dosis. Dosis pertama harus disuntikkan ke dalam tubuh manusia secepat mungkin. Setelah sekitar tiga minggu, disuntikkan dosis kedua agar imunisasi bekerja secara optimal dan memberikan tingkat keamanan yang lebih baik terhadap virus Corona.
Perbedaan vaksin Pfizer dan Booster
Vaksin Pfizer adalah satu dari beberapa jenis vaksin yang disetujui untuk digunakan melawan virus Corona, di sisi lain booster merupakan dosis tambahan vaksin bukan vaksin baru. Booster diberikan sebagai upaya memperkuat kekebalan seseorang terhadap virus. Penggunaan booster saat ini di lakukan untuk meningkatkan tingkat proteksi terhadap varian virus baru dan memberikan maksimum level antibody atau kekebalan tubuh.
Vaksin Pfizer | Booster |
---|---|
Merupakan vaksin COVID-19 pertama yang memperoleh otorisasi penggunaan darurat dari FDA. | Merupakan dosis tambahan vaksin yang difokuskan pada peningkatan kekebalan tubuh terhadap virus, terutama dengan munculnya varian baru. |
Menyediakan proteksi efektif hingga 95% dalam meredakan risiko infeksi virus Corona. | Memberikan perlindungan tambahan terhadap virus Corona, terutama terhadap varian baru. |
Diperuntukkan sebagai vaksin COVID-19 utama untuk melindungi orang dari penyakit ini. | Diperuntukkan sebagai dosis tambahan vaksin untuk memperkuat kekebalan tubuh dan tingkat anti-bodies seseorang terhadap virus Corona. |
Oleh karena itu, sementara Pfizer COVID-19 Vaccine adalah imunisasi utama untuk melindungi orang dari penyakit ini, booster doses melindungi mereka dari variant yang muncul. Masih terus disarankan untuk setiap individu tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Apa itu Booster?
Booster adalah dosis tambahan vaksin yang diberikan untuk memperkuat kekebalan tubuh seseorang terhadap penyakit tertentu. Dalam kasus vaksin COVID-19, booster dapat membantu melindungi seseorang dari infeksi varian baru virus tersebut, serta meningkatkan efektivitas vaksin setelah waktu tertentu setelah dosis awal diberikan.
- Booster Memberikan Kekebalan Tubuh yang Lebih Kuat: Mengambil booster vaksin membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dengan memberikan dosis ‘penguat’ dari vaksin.
- Booster Meningkatkan Ketahanan Tubuh Anda: Booster vaksin membantu meningkatkan ketahanan tubuh Anda terhadap virus dan varian virus baru.
- Booster Adalah Cara Terbaik untuk Tetap Aman dan Sehat: Dosis tambahan vaksin dapat membantu melindungi diri Anda, orang-orang di sekitar Anda, dan membantu mengakhiri pandemi COVID-19.
Booster vaksin COVID-19 tersedia untuk mereka yang memenuhi syarat dan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan otoritas kesehatan setempat. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mempertimbangkan booster vaksin COVID-19 adalah:
- Waktu yang tepat untuk menerima booster dosis dapat bervariasi tergantung pada jenis vaksin yang digunakan dan persyaratan lokal.
- Booster dosis vaksin COVID-19 dapat membantu melindungi dari varian baru virus, meskipun efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada varian yang ada dan situasi lokal di wilayah Anda.
- Sedikit efek samping pada booster vaksin bisa lebih parah daripada efek samping dari dosis sebelumnya. Namun, efek samping yang lebih serius sangat jarang terjadi dan Anda harus mencari perlindungan dari efek samping saat mendapatkan booster dosis.
Berapa Lama Setelah Dosis Awal Booster Dosis Harus Diterima?
Beberapa faktor dapat memengaruhi kapan seseorang harus menerima booster dosis, seperti jenis dan merek vaksin yang digunakan, usia, kondisi kesehatan umum, dan situasi lokal di wilayah Anda. Namun, kebanyakan otoritas kesehatan setuju bahwa di antara beberapa bulan setelah dosis awal adalah saat yang tepat untuk mendapatkan booster. Berikut ini adalah rekomendasi beberapa otoritas kesehatan dunia:
Otoritas Kesehatan | Rekomendasi |
---|---|
WHO | Menunda penggunaan booster dosis hingga akhir 2021 untuk memberikan lebih banyak sumber daya untuk vaksinasi di negara-negara tertentu. |
AS | Merekomendasikan pemberian booster dosis untuk individu yang telah menerima dua dosis Pfizer atau Moderna setidaknya enam bulan yang lalu, dan individu yang menerima vaksin Johnson & Johnson setidaknya dua bulan yang lalu. |
Inggris | Memberikan booster dosis dengan dosis kedua vaksin Pfizer atau Moderna setidaknya enam bulan yang lalu untuk individu di atas 50 tahun, individu yang lemah imunitas, dan pekerja di sektor pengecer dan layanan perawatan kesehatan. |
Perlu diingat bahwa rekomendasi ini dapat menjadi tidak akurat atau tidak berlaku di wilayah Anda, jadi sangat penting untuk memberikan perhatian pada panduan resmi otoritas kesehatan setempat dan dokter Anda.
Perbedaan antara vaksin Pfizer dan booster
Setelah mendapatkan dua dosis vaksinasi COVID-19 Pfizer, beberapa orang mungkin mempertimbangkan untuk mendapatkan dosis ketiga atau booster. Meskipun Pfizer adalah salah satu jenis vaksin COVID-19 yang paling populer dan efektif, perbedaan antara vaksin Pfizer dan booster masih cukup rumit dan membingungkan.
- Vaksin Pfizer adalah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech. Vaksin ini adalah vaksin RNA messenger (mRNA), yang bekerja dengan memberikan kode genetik ke sel manula untuk memicu sistem kekebalan tubuh melawan virus COVID-19.
- Booster adalah dosis tambahan vaksin yang diberikan setelah dua dosis pertama vaksinasi. Booster bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap COVID-19, khususnya varian baru yang semakin menyebar.
- Booster vaksin dapat terdiri dari dosis vaksin yang sama dengan vaksin pertama, atau dosis vaksin yang berbeda, seperti dosis vaksin mRNA dari produsen lain. Booster vaksin juga dapat berbeda dalam dosis dan interval waktu antara dosis.
Sementara vaksin Pfizer terbukti sangat efektif dalam mencegah COVID-19, booster vaksin dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap varian baru virus dan meningkatkan respons imun tubuh terhadap virus. Namun, perlu diingat bahwa booster vaksin tidak menggantikan dosis-dosis vaksin COVID-19 sebelumnya, dan masih diperlukan untuk menjaga protokol kesehatan yang disarankan seperti memakai masker dan menjaga jarak sosial.
Dalam memutuskan apakah untuk mendapatkan booster vaksin setelah dua dosis vaksinasi COVID-19 Pfizer, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis terkait. Mereka dapat memberikan informasi dan saran yang diperlukan untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan Anda.
Vaksin COVID-19 Pfizer | Booster Vaksin COVID-19 |
---|---|
Vaksin mRNA | Dosis tambahan vaksin setelah dua dosis pertama vaksinasi |
Membuat sel beta-pankreas membuat spike protein virus COVID-19 | Menyediakan perlindungan tambahan terhadap virus COVID-19, khususnya varian baru dan meningkatkan respons imun tubuh terhadap virus |
Diberikan dalam interval waktu tertentu | Dapat berbeda dalam dosis dan interval waktu antara dosis |
Perbedaan antara vaksin COVID-19 Pfizer dan booster dapat bervariasi dalam hal jenis vaksin, tujuan, dan interval waktu antara dosis. Namun, baik vaksin Pfizer maupun booster vaksin tetap penting dalam upaya untuk menangani pandemi COVID-19 dan mengurangi dampaknya pada kesehatan dan ekonomi global.
Kapan sebaiknya dilakukan booster setelah mendapat vaksin Pfizer?
Booster dosis atau penguat dosis menjadi topik pembicaraan hangat pada saat ini. Dua dosis vaksin Pfizer telah diberikan dan banyak orang terdaftar untuk menerima vaksinasi. Namun, pertanyaannya muncul, kapan sebaiknya booster dosis dilakukan setelah menerima vaksin Pfizer?
- Booster dosis Pfizer dapat dilakukan setelah 6 bulan vaksinasi sebelumnya. Jeda waktu minimal antara vaksin pertama, kedua, dan booster adalah 14 hari.
- Masker tetap diperlukan selama periode tersebut karena efektivitas vaksin mulai menurun beberapa minggu setelah dosis kedua.
- Jangan khawatir tentang efek samping, masalah utama terkait booster dosis adalah logistik. Karena ada begitu banyak orang yang mendapatkan vaksin, perlu dipastikan bahwa persediaan vaksin dalam jumlah yang cukup tersedia.
Berikut adalah daftar rekomendasi lengkap untuk booster dosis Pfizer.
Individu yang disarankan untuk mendapatkan booster dosis: | Individu yang tidak disarankan untuk mendapatkan booster dosis: |
---|---|
Usia 65 tahun ke atas atau mereka dengan kondisi medis yang meningkatkan risiko infeksi atau keparahan COVID-19. | Orang yang telah menerima vaksinasi lengkap dan belum mencapai 6 bulan sejak dosis kedua vaksin Pfizer. |
Orang yang tinggal di institusi perawatan jangka panjang. | Orang yang telah menerima dosis kedua Moderna atau Johnson & Johnson dan belum direkomendasikan untuk menerima booster dosis. |
Penting untuk diingat bahwa meskipun vaksin dan booster dosis sangat efektif dalam melindungi dari COVID-19, mengikuti pedoman terkait kesehatan dan keselamatan sangatlah penting. Jangan biarkan hati nurani dan kewaspadaan Anda surut saat kasus-kasus COVID-19 muncul kembali dan situasi pandemi belum usai.
Bagaimana cara kerja vaksin Pfizer dan booster?
Vaksin Pfizer dan booster adalah dua jenis vaksin yang dirancang untuk melawan virus corona. Kedua vaksin ini bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh yang dapat melindungi Anda dari infeksi virus corona. Namun, beberapa perbedaan yang penting perlu diperhatikan.
- Vaksin Pfizer didasarkan pada teknologi mRNA, sementara booster terdiri dari vaksin seluler. Teknologi mRNA mengajarkan bagian dari virus corona kepada sel tubuh untuk merespons dan menciptakan kekebalan. Sedangkan vaksin seluler booster menggunakan bagian virus yang membantu sel T untuk mendeteksi dan melawan infeksi.
- Pertama-tama, Pfizer membutuhkan dua dosis yang diberikan dalam waktu tiga sampai empat minggu, sementara booster hanya membutuhkan satu dosis. Kedua dosis Pfizer bertujuan untuk memperkuat respons kekebalan setelah 21 hari dari dosis pertama.
- Pfizer memiliki efikasi 95% dalam mencegah infeksi virus corona saat dewasa muda mendapat dua dosis. Sedangkan booster, yang diluncurkan untuk mengimbangi penurunan efikasi vaksin awal, menunjukkan tingkat perlindungan yang sangat baik terhadap varian Delta, yaitu lebih dari 90%.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penyuntikan booster adalah vaksin mana yang akan diberikan sebagai booster setelah menerima dosis vaksin awal. Hingga saat ini, Pfizer booster dapat diberikan kepada individu yang telah menerima kedua dosis vaksin Pfizer dengan jangka waktu minimal 6 bulan dengan persetujuan tenaga medis.
Perbedaan Vaksin Pfizer dan Booster | Vaksin Pfizer | Booster |
---|---|---|
Dasar Teknologi | mRNA | Vaksin seluler |
Jumlah Dosis | 2 dosis | 1 dosis |
Persentase Perlindungan | 95% | lebih dari 90% |
Dalam ringkasan, Vaksin Pfizer dan Booster memiliki prinsip dasar yang sama: merangsang dan membentuk kekebalan terhadap virus corona. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal teknologi yang digunakan, jumlah dosis, dan respon kekebalan yang diberikan. Dalam menerima booster, individu harus memperhatikan vaksin mana yang diterima sebelumnya dan seberapa lama sudah sejak dosis terakhir. Hal ini memastikan bahwa kesiapan tubuh Anda dalam melawan virus corona terjaga dengan baik.
Terima Kasih Sudah Membaca
Nah, itulah perbedaan antara Pfizer dan booster yang bisa kalian ketahui. Semoga informasi ini bisa membantu kalian dalam memilih vaksin yang cocok untuk kalian. Jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kesehatan tubuh. Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa untuk berkunjung lagi ke situs ini untuk mendapatkan informasi terbaru seputar kesehatan. Salam sehat!