Perbedaan Overloading dan Overriding pada Pemrograman

Saat kita mempelajari bahasa pemrograman, pasti kita pernah mendengar tentang konsep overloading dan overriding, kan? Meskipun keduanya terdengar serupa, namun sebenarnya ada perbedaan yang cukup signifikan antara kedua konsep ini. Jika kamu masih bingung dan belum sepenuhnya memahami perbedaannya, jangan khawatir karena di artikel ini kita akan membahasnya secara lengkap.

Overloading dan overriding adalah dua konsep dasar dalam bahasa pemrograman yang penting untuk dipahami, terutama jika kamu ingin menjadi seorang programmer yang handal. Kedua konsep ini terkait dengan cara kita bisa menggunakan nama fungsi yang sama dalam program kita, baik itu di dalam kelas yang sama maupun di kelas yang berbeda. Namun, perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada cara cara kita bisa menggunakan fungsi tersebut.

Jika kamu ingin membuat program yang bekerja dengan lebih efisien dan efektif, kamu perlu memahami perbedaan antara overloading dan overriding. Overloading memungkinkan kita untuk menggunakan nama fungsi yang sama dengan parameter yang berbeda, sementara overriding memungkinkan kita untuk menimpa fungsi yang sudah ada dengan fungsi baru yang kita buat di kelas turunan. Keduanya memiliki kegunaan yang berbeda-beda dalam program, dan oleh karena itu penting bagi kita untuk memahaminya dengan baik.

Pengertian Overloading dan Overriding

Overloading dan overriding adalah konsep dasar dalam pemrograman berorientasi objek (OOP) yang dapat membantu dalam membuat program yang lebih efisien dan mudah dimengerti. Kedua konsep ini mirip dalam hal penggunaan nama metode untuk beberapa fungsi, namun memiliki perbedaan yang signifikan dalam implementasi dan efek yang dihasilkan.

  • Overloading adalah teknik mengganti tindakan dari fungsi atau metode yang sama dengan cara memberi nama yang sama pada beberapa fungsi atau metode dalam suatu program. Ini memungkinkan penggunaan fungsi atau metode yang sama dengan argumen yang berbeda, sehingga menghemat waktu dalam penulisan kode serta meningkatkan keakuratan kode.
  • Overriding, di sisi lain, terjadi ketika sebuah kelas anak (subclass) memiliki metode dengan nama yang sama dengan sebuah kelas induk (superclass). Pada saat kelas anak meng-override metodenya, ia mengambil alih perilaku asli kelas induk dan menentukan perilakunya sendiri.

Overloading dan overriding bisa sangat bermanfaat dalam pengembangan aplikasi OOP, karena memungkinkan pengembang untuk menggunakan metode yang sama dengan argumen yang berbeda serta mengubah perilaku metode pada kelas anak.

Hal ini sangat berguna untuk menghemat waktu dan meningkatkan efisiensi dalam penulisan kode, serta meminimalkan jumlah kesalahan atau bug yang mungkin terjadi.

Sekarang kita akan membahas perbedaan antara kedua konsep ini secara lebih detail. Berikut adalah tabel perbandingan antara overloading dan overriding, yang menunjukkan perbedaan penting di antara keduanya.

Overloading Overriding
Lebih dari satu fungsi dengan nama yang sama dapat digunakan dalam sebuah kelas. Hanya ada satu fungsi dengan satu nama dalam sebuah kelas.
Fungsi tersebut dapat memiliki jumlah, tipe dan urutan parameter yang berbeda. Fungsi tersebut harus memiliki tipe parameter, jumlah, dan urutan yang sama dengan fungsi yang di-overriding.
Overloading terjadi pada tingkat kelas atau di dalam kelas tersebut. Overriding terjadi antara kelas induk dan anak.

Dengan demikian, overloading dan overriding adalah dua konsep penting dalam pemrograman berorientasi objek. Dalam pemrograman modern, kedua teknik ini sering digabungkan untuk menciptakan codebase yang lebih fleksibel dan mudah dimengerti, serta menghindari konflik nama antara fungsi atau metode.

Perbedaan Overloading dan Overriding

Pada dasarnya, baik overloading dan overriding adalah konsep dalam pemrograman berorientasi objek yang memungkinkan sebuah class untuk mempunyai banyak metode dengan nama yang sama. Namun, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara overloading dan overriding.

  • Definisi: Overloading adalah ketika terdapat beberapa metode dengan nama yang sama dalam class, tetapi memiliki tipe parameter yang berbeda. Sementara itu, overriding adalah ketika subclass memiliki metode yang sama dengan superclass namun memiliki implementasi yang berbeda.
  • Penggunaan: Overloading digunakan ketika kita ingin menggunakan sebuah method lebih dari sekali dengan parameter yang berbeda. Overriding digunakan ketika kita ingin mengganti implementasi method yang telah didefinisikan di superclass.
  • Hubungan antara subclass dan superclass: Dalam overloading, subclass tidak terkait dengan superclass. Sementara itu, dalam overriding, subclass merupakan turunan langsung dari superclass

Dalam overloading, metode yang sama dapat diakses melalui beberapa cara berbeda tergantung pada tipe parameter yang digunakan. Sementara itu, dalam overriding, method yang diganti di subclass hanya dapat diakses melalui referensi subclass atau superclass.

Perbedaan lainnya antara overloading dan overriding disajikan dalam tabel berikut:

Overloading Overriding
Terjadi dalam satu class Terjadi antara subclass dan superclass
Tipe parameter yang berbeda Implementasi yang berbeda
Metode baru yang dibuat Metode existing diganti

Dalam pemrograman berorientasi objek, baik overloading dan overriding memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk menulis kode yang lebih efektif dan fleksibel. Namun, penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya agar metode yang tepat dapat dipilih untuk situasi tertentu.

Contoh Implementasi Overloading dan Overriding pada Bahasa Pemrograman

Overloading dan overriding merupakan konsep dasar dalam pemrograman yang digunakan untuk memberikan fleksibilitas pada kode dan menghemat waktu dalam pengembangan aplikasi. Kedua konsep ini mirip dalam konsep, namun berbeda dalam penggunaan. Berikut contoh implementasi overloading dan overriding pada bahasa pemrograman:

  • Overloading pada Java

    Overloading pada Java memungkinkan programer untuk membuat beberapa method dengan nama yang sama, namun dengan argumen yang berbeda. Berikut contoh kode:
  • public class OverloadingExample {
         void myMethod(int num) {
            System.out.println("Angka: " + num);
         }
         void myMethod(int num1, int num2) {
            System.out.println("Angka 1: " + num1);
            System.out.println("Angka 2: " + num2);
         }
         public static void main(String args[]) {
            OverloadingExample obj = new OverloadingExample();
            obj.myMethod(10);
            obj.myMethod(10, 20);
         }
      }
  • Overriding pada Python
    Overriding pada Python memungkinkan subclass untuk memberikan implementasi ulang dari method yang ada di superclass. Berikut contoh kode:
  • class Car:
        def speed_limit(self):
            print("Kecepatan maksimum mobil adalah 250 km/jam")
    
    class BMW(Car):
        def speed_limit(self):
            print("Kecepatan maksimum BMW adalah 280 km/jam")
    
    mycar = BMW()
    mycar.speed_limit()
  • Overloading pada C++
    Overloading pada C++ memungkinkan programer untuk membuat beberapa function dengan nama yang sama, namun dengan parameter yang berbeda. Berikut contoh kode:
  • #include
    using namespace std;
    
    class Example{
    public:
      string get_data(string name){
        return "Halo " + name;
      }
      
      int get_data(int num1, int num2){
         return num1 + num2;
      }
    };
    
    int main(){
      Example obj;
      cout << obj.get_data("Ardi") << endl;
      cout << obj.get_data(5,6);
      return 0;
    }
    
    
    

    Keunggulan dan Kelemahan Overloading dan Overriding

    Keunggulan overloading adalah memungkinkan programer untuk membuat method dengan nama yang sama, namun dengan argumen yang berbeda, sehingga program menjadi lebih fleksibel dan mudah dibaca. Namun, kelemahan overloading adalah jika argumen terlalu banyak, atau argumen overlap sehingga membuat kode menjadi ambigu.

    Keunggulan overriding adalah memungkinkan subclass untuk menambahkan atau mengubah perilaku method yang sudah ada di superclass. Namun, jika terdapat bug di subclass, maka akan mempengaruhi code di superclass.

    Secara umum, overloading dan overriding dapat membantu programer untuk memecahkan masalah dan membuat kode menjadi lebih fleksibel, namun programer harus bijak dalam penggunaanya.

    Tabel Perbedaan Overloading dan Overriding

    Overloading Overriding
    Mendefinisikan method dengan nama yang sama, namun dengan jumlah argumen yang berbeda Mendefinisikan ulang method yang sudah ada di superclass di subclass
    Bisa dilakukan di kelas yang sama Hanya bisa dilakukan di subclass dan superclass
    Memiliki jumlah method dengan nama yang sama yang berbeda di kelas yang sama Hanya memiliki satu method dengan nama yang sama dalam subclass
    Argumen yang berbeda dapat memiliki tipe, urutan, dan jumlah yang berbeda Argumen memiliki jumlah dan tipe yang sama dengan method di superclass
    Contoh pada bahasa pemrograman Java, C++, dll. Contoh pada bahasa pemrograman Python, Ruby, dll.

    Dalam tabel di atas, dapat dilihat perbedaan mendasar antara overloading dan overriding yang berbeda dalam penggunaan, jumlah method yang sama, argumen, dan bahasa pemrograman yang digunakan.

    Kelebihan dan Kekurangan Overloading dan Overriding

    Konsep Overloading dan Overriding adalah dua hal yang penting dalam OOP (Object Oriented Programming) dan keduanya sering digunakan dalam pengembangan software. Overloading adalah cara untuk membuat beberapa method atau fungsi dengan nama yang sama dalam satu class, tetapi dengan parameter yang berbeda. Sedangkan Overriding adalah teknik dimana subclass menyediakan implementasi yang berbeda untuk method yang sama yang terdapat pada superclass.

    • Kelebihan Overloading
      • Dapat membuat method yang sama dengan nama yang berbeda di dalam satu class.
      • Dapat menjadikan program lebih mudah dibaca karena memungkinkan nama method yang sama digunakan untuk tindakan yang berbeda.
      • Meminimalkan jumlah class yang harus dipanggil saat mengembangkan program.
    • Kekurangan Overloading
      • Dapat menyebabkan kesulitan dalam debug karena banyaknya method yang memiliki nama yang sama.
      • Apabila kita tidak menuliskan parameter, maka compilernya akan mengambil metode yang tidak kita maksudkan.
      • Dapat menyebabkan keruwetan pada struktur program.
    • Kelebihan Overriding
      • Meningkatkan kinerja software karena subclass dapat menetapkan ulang method dari superclass yang sedang diwariskan.
      • Memperbolehkan pengembang software untuk menggunakan kembali class yang sudah terdapat di dalam program.
      • Dapat membuat program lebih fleksibel karena memungkinkan implementasi yang berbeda untuk method yang sama.
    • Kekurangan Overriding
      • Dapat membingungkan dan menyulitkan pengembang program dalam membuat sebuah kelas.
      • Menggunakan overriding seringkali memerlukan pemikiran ekstra agar implementasi kelas subclass sesuai dengan yang diharapkan.
      • Jika superclass berubah maka subclass juga harus diubah, kadang sulit untuk memaintain kestabilan pada program yang besar.

    Dalam memilih antara Overloading atau Overriding tergantung pada kebutuhan program dan juga keadaan yang sedang terjadi dalam pengembangan program tersebut. Sebagai pengembang software, kita harus memahami kelebihan dan kekurangan dari masing-masing fitur agar dapat memilih mana yang sesuai dengan tujuan program dan kebutuhan pengguna.

    Overloading Overriding
    Definisi Dapat memiliki method dengan nama yang sama tetapi parameter berbeda di dalam satu class. Subclass dapat menetapkan ulang (menimpa) implementasi dari method yang ada di superclass.
    Kelebihan Membuat program lebih mudah dibaca dan meminimalkan jumlah class yang dipanggil. Meningkatkan kinerja software dan bisa membuat program lebih fleksibel.
    Kekurangan Bisa menyebabkan keruwetan pada struktur program dan kesulitan pada saat debug. Bisa memerlukan pemikiran ekstra dan sulit dipertahankan pada program yang besar.

    Setelah memahami perbedaan dan kelebihan-kekurangan antara Overloading dan Overriding, penting bagi kita untuk mempertimbangkan dengan baik mana yang cocok untuk program yang kita kerjakan.

    Kapan Overloading dan Overriding digunakan?

    Pada dasarnya, Overloading dan Overriding digunakan saat kita ingin mengimplementasikan konsep Polymorphism pada kode kita. Overloading digunakan untuk mengimplementasikan Polymorphism pada level class sedangkan Overriding digunakan untuk mengimplementasikan Polymorphism pada level instance. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang kapan Overloading dan Overriding digunakan:

    • Overloading
    • Overloading digunakan saat kita ingin membuat beberapa method dengan nama yang sama di dalam sebuah class. Setiap method harus memiliki signature yang berbeda yaitu jumlah dan tipe parameter yang berbeda. Overloading memudahkan kita untuk membuat kode yang lebih mudah dibaca dan dipahami, karena kita dapat menggunakan nama method yang sama dengan tindakan yang berbeda. Contoh penerapan Overloading pada Java:

      public class Perkalian{
       public void hitung(int a, int b){
        System.out.println("Hasil perkalian dari "+a+" dan "+b+" adalah "+(a*b));
       }

       public void hitung(int a, int b, int c){
        System.out.println("Hasil perkalian dari "+a+", "+b+", dan "+c+" adalah "+(a*b*c));
       }
      }

      Pada contoh di atas, kita membuat dua method dengan nama hitung tetapi berbeda parameter. Hal ini memungkinkan kita untuk menghitung hasil perkalian dari 2 atau 3 angka dalam satu class.

    • Overriding
    • Overriding digunakan saat kita ingin menimpa suatu method yang telah ada di dalam parent class. Kita harus membuat method dengan nama yang sama dengan method di dalam parent class dan menerapkan logika yang berbeda di dalam child class. Tujuannya untuk membuat child class dapat berperilaku berbeda dari parent class yang mendasarinya. Contoh penerapan Overriding pada Java:

      public class Binatang{
       public void bunyi(){
        System.out.println("Suara binatang");
       }
      }

      public class Kucing extends Binatang{
       @Override
       public void bunyi(){
        System.out.println("Meow");
       }
      }

      Pada contoh di atas, kita membuat class Binatang sebagai parent class dan class Kucing sebagai child class. Kita menimpa method bunyi() di dalam parent class dengan menerapkan logika bunyi() yang berbeda di dalam child class Kucing. Hal ini membuat output suara kucing menjadi "Meow".

    Kesimpulan

    Overloading dan Overriding dapat membantu kita dalam mengimplementasikan konsep Polymorphism pada kode kita. Overloading digunakan untuk mengimplementasikan Polymorphism pada level class dengan membuat beberapa method dengan nama yang sama dan parameter yang berbeda. Sementara itu, Overriding digunakan untuk mengimplementasikan Polymorphism pada level instance dengan menimpa method yang telah ada di dalam parent class. Dengan memahami penggunaan Overloading dan Overriding, kita dapat meningkatkan kemampuan dalam menciptakan kode yang lebih efisien dan mudah dipahami.

    Overloading Overriding
    Membuat beberapa method dengan nama yang sama dan parameter yang berbeda Menimpa method yang telah ada di dalam parent class
    Digunakan pada level class Digunakan pada level instance
    Mudah dalam membuat kode yang lebih mudah dibaca dan dipahami Memungkinkan child class berperilaku berbeda dari parent classnya

    Sumber: https://www.javatpoint.com/difference-between-overloading-and-overriding

    Terima kasih Sudah Membaca

    Nah, itu dia perbedaan overloading dan overriding. Meskipun kedua konsep tersebut mirip, keduanya memiliki perbedaan yang penting untuk dipahami dalam pemrograman berorientasi objek. Jangan lupa juga untuk terus belajar dan mengasah kemampuanmu sebagai programmer. Semoga informasi ini bermanfaat dan jangan ragu untuk kembali ke sini di lain waktu untuk membaca artikel-menarik lainnya. Terima kasih!