Jika kamu sering mengalami nyeri sendi, maka kemungkinan besar kamu menderita osteoarthritis atau rheumatoid arthritis. Namun, tahukah kamu apa perbedaan dari kedua jenis arthritis ini? Osteoarthritis dan rheumatoid arthritis merupakan dua jenis penyakit yang sering menyerang pada bagian persendian. Walaupun keduanya menyerang persendian, namun sebenarnya ada perbedaan mendasar antara keduanya.
Osteoarthritis lebih sering terjadi pada orang dewasa dan biasanya menyerang persendian pada tulang belakang, lutut, pinggul, dan jari tangan. Sedangkan rheumatoid arthritis lebih sering menyerang pada usia yang relativ muda, biasanya usia 30an hingga 60an tahun dan menyerang persendian pada jari-jari, pergelangan kaki, dan lutut. Di samping itu, meskipun keduanya menimbulkan rasa sakit pada persendian, penyebabnya berbeda.
Lalu, apa penyebab dari osteoarthritis dan rheumatoid arthritis? Jika pada osteoarthritis, penyebabnya adalah kerusakan pada tulang rawan dan jaringan sendi yang biasanya terjadi karena proses penuaan atau terlalu sering mengalami cedera pada persendian. Sedangkan pada rheumatoid arthritis, hal tersebut terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang sendi dan organ tubuh lainnya secara keliru. Nah, dengan mengetahui perbedaan antara kedua jenis arthritis ini, diharapkan kita bisa dengan mudah mengidentifikasi gejala yang muncul serta membuat rencana perawatan yang tepat.
Penyebab osteoarthritis dan rheumatoid arthritis
Osteoarthritis (OA) dan rheumatoid arthritis (RA) adalah dua kondisi medis yang dapat mempengaruhi kondisi sendi seseorang. Meskipun keduanya bisa terlihat serupa, penyebab dan perlakuan keduanya berbeda. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama dari OA dan RA:
- Penyebab osteoarthritis
- Penuaan: Semakin bertambah usia seseorang, semakin besar kemungkinannya untuk mengalami OA.
- Cedera kronis: Orang yang sering mengalami cedera sendi atau memiliki pekerjaan yang memerlukan banyak gerakan dan beban pada persendian, seperti atlet atau buruh pabrik, lebih rentan terhadap OA dibandingkan dengan orang lain.
- Obesitas: Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada sendi, dan mempercepat kerusakan tulang rawan.
- Riwayat keluarga: Orang dengan anggota keluarga yang menderita OA cenderung lebih rentan untuk mengalami kondisi ini.
- Penyebab rheumatoid arthritis
- Usia: RA umumnya mulai muncul pada usia 40-60 tahun. Namun, dapat terjadi pada usia berapa pun.
- Jenis kelamin: Wanita lebih rentan terkena RA daripada pria.
- Riwayat keluarga: Orang dengan keluarga yang menderita RA memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini.
- Paparan lingkungan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi atau paparan lingkungan tertentu, seperti asap rokok, dapat memicu RA pada orang yang rentan.
OA terjadi ketika tulang rawan pada sendi rusak atau hilang seiring waktu. Tulang rawan berfungsi sebagai bantalan pada ujung tulang, sehingga dapat membantu mencegah gesekan antara tulang di satu sendi. Jika tulang rawan rusak, kondisi ini membuat Sendi menjadi tidak stabil dan menyebabkan gejala seperti sakit, kekakuan, dan kemerahan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang mengalami OA, diantaranya:
RA terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang selaput lendir pada sendi. Sistem kekebalan yang sehat melindungi tubuh dari bakteri, virus, dan bahan asing lainnya. Namun, pada orang dengan RA, sistem ini membuat kesalahan dan menyerang jaringan tubuhnya sendiri.
Penyebab pasti RA belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, seperti:
Gejala osteoarthritis dan rheumatoid arthritis
Osteoarthritis dan rheumatoid arthritis adalah dua jenis arthritis yang sering ditemukan pada orang dewasa. Namun, kedua kondisi ini memiliki perbedaan dalam hal gejala yang terjadi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang gejala osteoarthritis dan rheumatoid arthritis:
- Gejala Osteoarthritis:
- Nyeri sendi
- Ketidaknyamanan di kemudian hari
- Kekakuan sendi saat bangun tidur atau setelah istirahat yang lama
- Perasaan kaku pada sendi setelah beraktivitas
- Pembengkakan sendi
- Sensasi kerikil di dalam sendi
- Gejala Rheumatoid Arthritis:
- Nyeri sendi
- Pembengkakan dan kemerahan pada sendi
- Ketidaknyamanan yang terus-menerus pada sejumlah sendi
- Nyeri sendi ketika istirahat atau di malam hari
- Ketidaknyamanan atau keterbatasan gerakan sendi
- Pembengkakan pada persendian di kedua sisi tubuh
- Demam, kelelahan, dan penurunan berat badan yang tidak dijelaskan
Penting untuk diingat bahwa gejala dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan arthritis. Jika Anda mengalami gejala yang terkait dengan osteoarthritis atau rheumatoid arthritis, segera konsultasikan ke dokter Anda untuk diagnosa dan pengobatan yang tepat.
Perawatan untuk Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis
Ketika mengalami osteoarthritis atau rheumatoid arthritis, perawatan yang tepat dapat membantu mengatasi gejala-gejala yang dirasakan dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Berikut ini adalah beberapa perawatan untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis:
- Obat-obatan: Ada beberapa jenis obat yang digunakan untuk meredakan sakit pada osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, seperti obat pereda nyeri, obat antiinflamasi nonsteroid, dan kortikosteroid. Selain itu, untuk rheumatoid arthritis, dokter juga dapat meresepkan obat penekan sistem kekebalan tubuh.
- Terapi fisik: Terapi fisik dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada sendi. Contoh terapi fisik yang dapat dilakukan antara lain latihan fisik, range-of-motion exercise, dan teknik relaksasi dan peregangan.
- Asupan makanan: Diet sehat dapat membantu mengurangi beban pada sendi dan meredakan rasa sakit. Sebaiknya pilih makanan yang mengandung banyak serat, protein, vitamin, dan mineral.
Tidak hanya itu, ada juga beberapa pengobatan alternatif yang dapat membantu mengatasi gejala-gejala pada osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, seperti pengobatan akupunktur, pijat, dan yoga. Namun, sebelum mencoba pengobatan alternatif, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter.
Untuk lebih memahami perawatan yang tepat untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, berikut ini adalah perbedaan antara kedua penyakit tersebut dalam bentuk tabel:
Parameter | Osteoarthritis | Rheumatoid Arthritis |
---|---|---|
Penyebab | Perubahan perlahan pada sendi | Kelebihan produksi sistem kekebalan tubuh |
Simptomatologi | Sakit sendi, kekakuan, dan pembengkakan | Sakit sendi, kekakuan, pembengkakan, dan kelelahan |
Pengobatan Utama | Obat pereda nyeri, terapi fisik, dan diet sehat | Obat penekan sistem kekebalan tubuh, terapi fisik, dan diet sehat |
Dengan mengetahui perbedaan antara osteoarthritis dan rheumatoid arthritis serta perawatan yang tepat, seseorang dapat mengelola kondisi kesehatannya dan mengurangi gejala-gejala yang dirasakan.
Faktor Risiko Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis
Meskipun memiliki gejala serupa, osteoarthritis dan rheumatoid arthritis memiliki faktor risiko yang berbeda. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kerusakan sendi pada kedua jenis penyakit autoimun ini:
- Usia Lanjut. Meskipun osteoarthritis dapat mempengaruhi siapa saja, terlebih pada orang yang berusia di atas 60 tahun, sedangkan rheumatoid arthritis lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia 40-60 tahun, terutama pada wanita.
- Genetika. Kedua jenis penyakit sendi ini dipengaruhi oleh faktor keturunan. Jika salah satu dari orang tua Anda atau saudara kandung Anda mengidap rheumatoid arthritis atau osteoarthritis, Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama.
- Cedera atau Trauma Bersifat Berulang. Cedera pada sendi, bahkan jika telah sembuh, dapat meningkatkan risiko osteoarthritis, sedangkan trauma yang lebih besar seperti patah tulang atau cedera ligamen dapat meningkatkan risiko rheumatoid arthritis.
Selain itu, beberapa faktor risiko lain yang berbeda terkait osteoarthritis dan rheumatoid arthritis adalah sebagai berikut:
Pada osteoarthritis, faktor risiko lainnya meliputi:
- Obesitas: Kelebihan berat badan menambah beban pada sendi, khususnya pada lutut, pinggul, dan tulang belakang.
- Pekerjaan Berat: Pekerjaan yang menyebabkan berulang kali mengangkat beban berat, merendam tangan dalam air dingin, atau berdiri untuk waktu yang lama dapat berkontribusi pada perkembangan osteoarthritis pada persendian tertentu.
- Penyakit Lain: Cedera sendi sebelumnya, peradangan sendi kronis, seperti kondisi medis seperti gout atau peradangan lainnya, atau rasio tinggi LDL (kolesterol jahat) juga dapat mempengaruhi perkembangan osteoarthritis.
Sementara itu, faktor risiko rheumatoid arthritis meliputi:
- Jenis Kelamin: Sebagaimana disebutkan sebelumnya, wanita lebih mungkin mengalami rheumatoid arthritis daripada pria.
- Rokok: Orang yang merokok atau terpapar asap rokok lebih mungkin mengalami rheumatoid arthritis.
- Infeksi: Ada kemungkinan bahwa infeksi bakteri atau virus dapat memicu rheumatoid arthritis pada orang yang memiliki faktor risiko genetik.
Berdasarkan faktor risiko di atas, penting bagi Anda untuk mengenali dan mengurangi faktor risiko yang dapat memicu perkembangan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Meskipun beberapa faktor risiko terkait genetik atau tidak dapat dihindari, mengubah gaya hidup yang sehat seperti olahraga teratur, diet seimbang, dan tidak merokok dapat membantu meminimalkan risiko terkena penyakit sendi ini.
Osteoarthritis | Rheumatoid Arthritis | |
---|---|---|
Usia | Masalah terutama pada usia di atas 60 tahun | Masalah terutama pada usia 40-60 tahun dengan kecenderungan lebih sering terjadi pada wanita |
Penyebab utama | Perkembangan alami sendi karena pemakaian berat atau usia | Reaksi autoimun yang membahayakan sendi dan organ lainnya |
Gejala | nyeri, bengkak, kaku, susah bergerak pada sendi yang terdampak. Nyeri dapat menjadi lebih buruk setelah aktivitas atau di akhir hari | nyeri, bengkak, kaku, dan kelemahan yang biasanya berulang pada beberapa sendi pada kedua sisi tubuh penderita. Gejala ini dapat memburuk dalam keadaan stres atau setelah kelelahan. |
Perbedaan antara faktor risiko, penyebab, dan gejala osteoarthritis dan rheumatoid arthritis harus dikenali dan dipahami agar penanganan yang tepat dapat diberikan tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien.
Pengobatan alternatif untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis
Osteoarthritis dan rheumatoid arthritis adalah dua jenis penyakit artritis yang cukup sering terjadi. Osteoarthritis biasanya terjadi pada orang yang lebih tua karena kelainan pada tulang rawan dan persendian, sedangkan rheumatoid arthritis adalah jenis artritis inflamasi kronis yang lebih sering terjadi pada wanita. Meski obat-obatan medis dapat membantu meredakan gejala, beberapa orang memilih pengobatan alternatif untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak yang mereka alami. Berikut adalah beberapa pengobatan alternatif yang dapat membantu mengatasi osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
- Turmeric. Kunyit adalah rempah yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang sangat baik. Konsumsi kunyit dalam bentuk suplemen atau tambahkan pada makanan dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit pada persendian.
- Asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan salmon, sarden dan tuna dapat membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki kesehatan tulang dan persendian.
- Minyak esensial. Minyak esensial seperti minyak kayu putih, minyak jahe, dan minyak peppermint, dapat membantu mengurangi sakit dan bengkak pada persendian. Oleskan pada daerah yang sakit atau tambahkan ke air mandi hangat untuk meredakan rasa sakit dan kekakuan.
Selain pengobatan alternatif, ada juga beberapa perubahan gaya hidup dan diet yang dapat membantu mengurangi gejala artritis, seperti rajin berolahraga, menjaga berat badan yang sehat, dan makan makanan yang kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Untuk memastikan pengobatan alternatif yang Anda pilih aman dan efektif, selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan Anda terlebih dahulu.
Pengobatan alternatif yang berbahaya
Saat mencari pengobatan alternatif untuk artritis, sangat penting untuk berhati-hati dan menghindari pengobatan yang berbahaya. Beberapa pengobatan alternatif seperti akupunktur yang dilakukan oleh ahli kesehatan yang tidak terlatih atau mengkonsumsi suplemen yang tidak jelas kandungannya dapat membahayakan kesehatan. Sebaiknya jangan mencoba pengobatan alternatif tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan Anda.
Pengobatan alternatif yang berbahaya | Alasan |
---|---|
Minyak kayu putih | Dapat menyebabkan iritasi kulit dan saluran pernapasan jika digunakan dalam jumlah besar atau pada orang yang sensitif. |
Suplemen yang tidak jelas kandungannya | Dapat mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak organ tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang tidak tepat. |
Akupunktur oleh ahli kesehatan yang tidak terlatih | Dapat menyebabkan terjadinya luka atau infeksi jika jarum yang digunakan tidak steril atau jika dilakukan oleh ahli kesehatan yang tidak berpengalaman. |
Dalam mengatasi artritis, selalu pilih pengobatan yang aman dan efektif. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan pada dokter atau ahli kesehatan Anda dan menghindari pengobatan alternatif yang tidak jelas keamanannya.
Terimakasih Sudah Membaca!
Itulah perbedaan antara osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Semoga artikel ini bisa memberikan pengetahuan baru dan membuat Anda lebih memahami tentang kedua jenis arthritis ini. Tetap ingat bahwa kesehatan sendi sangat penting untuk menjalani kehidupan yang sehat dan produktif. Jangan lupa untuk mengunjungi situs ini lagi nanti untuk mendapatkan informasi dan tips seputar kesehatan yang bermanfaat. Sampai jumpa lagi!