Perbedaan NSTE dan STEMI: Apa yang Perlu Kamu Ketahui?

Kita sering mendengar istilah NSTE dan STEMI sebagai jenis-jenis serangan jantung. Namun, apakah perbedaan NSTE dan STEMI itu sendiri? Apakah keduanya dapat menimbulkan bahaya yang sama tingginya? Nah, selama ini banyak masyarakat yang belum mengetahui perbedaan keduanya.

NSTE merupakan kependekan dari Non-ST Elevation Myocardial Infarction, sedangkan STEMI adalah kependekan dari ST Elevation Myocardial Infarction. Keduanya sama-sama disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Penyumbatan pembuluh akan mengakibatkan rusaknya sebagian atau seluruh otot jantung yang disebut dengan kerusakan miokard. Namun, perbedaan penting diantara keduanya terletak pada besarnya kerusakan dan posisi pembuluh darah yang tersumbat.

Jika pada NSTE pembuluh darah yang tersumbat masih memungkinkan darah dan oksigen mengalir dalam jumlah yang baik hingga tidak terjadi kerusakan jantung secara menyeluruh. Sementara pada STEMI, pembuluh darah yang tersumbat sudah tidak bisa lagi menyuplai darah dan oksigen ke jantung sehingga menyebabkan kerusakan yang luas pada otot jantung. Mengetahui perbedaan NSTE dan STEMI sangatlah penting, karena masing-masing memerlukan penanganan yang berbeda.

Definisi nstemi dan stemi

Keduanya adalah jenis-jenis serangan jantung akut yang terjadi ketika seseorang mengalami penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang menyuplai darah dan oksigen ke jantung.

Namun, perbedaan utama antara keduanya terletak pada tingkat keparahan kerusakan jantung yang terjadi. STEMI (ST-segment Elevation Myocardial Infarction) biasanya disebabkan oleh sumbatan total pada pembuluh darah, yang menimbulkan kerusakan yang lebih besar pada sebagian besar otot jantung. Sedangkan pada NSTE-ACS (Non-ST segment Elevation Acute Coronary Syndrome), terjadi penyempitan pembuluh darah dan mengakibatkan kerusakan pada sebagian kecil dari otot jantung.

Gejala NSTEAMI dan STEMI

Infark miokard akut (IMA) adalah kondisi di mana aliran darah ke jantung terhenti tiba-tiba, menyebabkan kerusakan serius pada otot jantung. Ada dua jenis IMA yang umum, yaitu STEMI dan NSTEAMI. Berikut adalah gejala yang terjadi pada kedua jenis IMA tersebut:

  • Sakit dada: Gejala utama IMA adalah sakit dada, yang bisa terasa seperti tekanan, kesemutan, atau rasa tidak nyaman yang mendadak.
  • Sesak napas: Kondisi ini terjadi karena jantung tidak berfungsi dengan baik dan menyebabkan kesulitan dalam bernapas.
  • Mual dan muntah: Keduanya bisa terjadi akibat stimulasi saraf atau efek samping dari obat-obatan yang digunakan.

NSTEAMI juga bisa disebut sebagai angina tidak stabil. Gejalanya tidak begitu jelas dan kadang-kadang disalahartikan sebagai gangguan pencernaan atau masalah pernapasan. Sedangkan STEMI disebut juga sebagai infark miokard total, yang lebih serius dan membutuhkan penanganan segera.

Untuk memastikan apakah gejala tersebut disebabkan oleh NSTEAMI atau STEMI, dokter akan melakukan tes darah dan elektrokardiogram. Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi dokter dan cari perawatan secepatnya. Semakin cepat pengobatan dilakukan, semakin besar kemungkinan untuk membatasi kerusakan pada organ dan memperbaiki kondisi secara total.

Penyebab NSTE dan STEMI

Setiap tahunnya, ribuan orang di dunia menderita serangan jantung. Istilah serangan jantung digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana aliran darah ke jantung terhambat atau terputus, sehingga menyebabkan kerusakan pada jantung. Serangan jantung dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Non ST-Elevation Myocardial Infarction (NSTE) dan ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI). Kedua jenis ini memiliki penyebab yang berbeda-beda, namun sama-sama berbahaya. Berikut adalah penjelasan tentang penyebab NSTE dan STEMI:

  • Penyebab NSTE:
  • Penyebab utama NSTE adalah plak atau bekuan darah yang menyumbat arteri koroner. Plak adalah kumpulan kolesterol dan zat-zat lain yang menempel pada dinding arteri dan dapat mengeras. Apabila plak pecah, akan terbentuk bekuan darah yang lebih besar yang bisa menyumbat arteri koroner secara total atau sebagian. Hal ini menyebabkan aliran darah ke jantung berkurang atau terhenti, yang dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung.

  • Penyebab STEMI:
  • Kondisi STEMI biasanya disebabkan oleh pengikisan plak yang menyebabkan kerusakan pada dinding arteri dan akhirnya plak pecah. Bekuan darah kemudian terbentuk dan menyumbat arteri koroner secara total. Kerusakan pada otot jantung akibat kurangnya pasokan darah dan oksigen yang mencukupi dalam waktu yang lama adalah penyebab utama serangan jantung jenis STEMI. Proses pengikisan plak dan pecahnya plak bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti merokok, tekanan darah tinggi, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.

Gejala NSTE dan STEMI

Gejala serangan jantung jenis NSTE dan STEMI bisa berbeda-beda pada tiap orang. Beberapa gejala yang umum muncul pada kedua jenis serangan jantung ini adalah:

  • Nyeri dada yang terasa seperti tertekan, menjalar ke lengan, leher, punggung atau rahang
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas
  • Pusing atau merasa pingsan
  • Berkeringat dingin dan mual

Faktor Risiko NSTE dan STEMI

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung, baik jenis NSTE maupun STEMI.

Faktor Risiko Keterangan
Merokok Paparan zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan mempercepat pengerasan arteri.
Obesitas Kelebihan berat badan menyebabkan kerja jantung lebih berat, mengakibatkan naiknya tekanan darah dan kadar kolesterol.
Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah tinggi memperburuk kondisi arteri dan meningkatkan risiko plak pecah.
Diabetes Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan arteri.
Kurangnya Aktivitas Fisik Kurang berolahraga atau aktivitas fisik dapat memperburuk kondisi jantung dan pembuluh darah.
Keturunan Jika seseorang memiliki riwayat keluarga yang menderita serangan jantung, kemungkinan ia juga mengalami risiko lebih tinggi.

Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko di atas, penting untuk memperhatikan dan menjalani gaya hidup sehat serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Hal ini akan membantu mencegah risiko serangan jantung yang lebih besar di kemudian hari.

Diagnosis NSTEMI dan STEMI

Diagnosis menjadi proses yang sangat penting dalam menentukan tatalaksana pasien dengan penyakit jantung koroner. Terdapat dua jenis diagnosis yang sering dijumpai dalam kasus penyakit jantung koroner, yaitu NSTEMI dan STEMI. Berikut adalah penjelasan tentang diagnosis NSTEMI dan STEMI:

  • NSTEMI atau Non-ST Elevation Myocardial Infarction adalah salah satu jenis infark miokard yang terjadi akibat penyempitan pembuluh arteri koroner yang tidak lengkap, sehingga hanya terjadi bagian kecil dari otot jantung yang mengalami nekrosis. Pada NSTEMI, EKG atau elektrokardiogram tidak menunjukkan elevasi segmen ST (ST segment elevation).
  • STEMI atau ST Elevation Myocardial Infarction merupakan jenis infark miokard dengan akibat nekrosis yang terjadi secara lebih luas pada otot jantung. Hal ini terjadi karena pembuluh darah koroner mengalami penyempitan yang lengkap sehingga membatasi suplai darah ke jantung. Pada STEMI, EKG akan menunjukkan elevasi segmen ST.

Untuk menegakkan diagnosis yang akurat pada NSTEMI dan STEMI, ada beberapa tes yang biasa dilakukan, yaitu:

  • Pemeriksaan Enzim dan Biomarker: Tes ini dilakukan dengan mengukur kadar enzim dan biomarker tertentu dalam darah seperti troponin T atau troponin I. Peningkatan kadar enzim dan biomarker ini menandakan adanya kerusakan sel-sel jantung dan dapat menjadi petunjuk terjadinya NSTEMI atau STEMI.
  • Elektrokardiogram (EKG): Tes ini dilakukan dengan merekam aktivitas listrik jantung melalui elektroda yang ditempatkan pada kulit. EKG dapat membantu dokter dalam menegakkan diagnosis NSTEMI atau STEMI berdasarkan gambaran elevasi segmen ST pada STEMI atau normal pada NSTEMI.
  • Pemeriksaan Imej Jantung: Dikenal sebagai angiogram, tes ini dilakukan dengan menyuntikkan zat radioaktif yang dapat menembus pembuluh darah ke dalam koroner. Dengan demikian, gambaran suplai darah ke otot jantung dapat terlihat jelas.

Setelah diagnosis NSTEMI atau STEMI ditegakkan, maka tatalaksana segera harus segera diberikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada jantung. Memahami perbedaan NSTEMI dan STEMI menjadi penting agar pengobatan pasien dapat dilakukan secara tepat sasaran dan representatif terhadap kondisi nyatanya.

Diagnosis EKG Biomarker Penyempitan Koroner Area Nekrosis Jantung
NSTEMI Tidak elevasi segmen ST Troponin T atau I meningkat Tidak lengkap Kecil
STEMI Elevasi segmen ST Troponin T atau I meningkat Lengkap Besar

Tes di atas dan gambaran elektrokardiogram dapat membantu membedakan NSTEMI dan STEMI. Namun, setiap kasus harus dinilai secara holistik oleh dokter dan tim medis yang bertanggung jawab. Setiap pengobatan dan terapi harus disesuaikan dengan kondisi pasien agar diperoleh hasil yang optimal.

Perbedaan penanganan nstemi dan stemi

Perbedaan antara penanganan Non-ST Segment Elevation Myocardial Infarction (NSTE-MI) dan ST-Segment Elevation Myocardial Infarction (STEMI) terletak pada penggunaan terapi yang berbeda-beda dan bagaimana pasien diprioritaskan pada tindakan medis yang tepat.

  • Pasien dengan NSTE-MI yang stabil dapat ditangani dengan pemberian obat-obatan antiplatelet dan antikoagulan seperti aspirin, clopidogrel, dan heparin untuk mengurangi risiko pembekuan darah dan penghambatan aliran darah ke jantung. Pada beberapa kasus, pasien dengan NSTE-MI dengan gejala yang lebih parah dapat ditangani dengan prosedur invasif seperti angioplasti koroner atau pemasangan stent.
  • Pasien dengan STEMI harus ditangani secepat mungkin melalui tindakan emergensi seperti fibrinolisis atau angioplasti koroner. Fibrinolisis adalah pengobatan yang melarutkan bekuan darah, sedangkan angioplasti koroner melibatkan pemasangan stent untuk membuka pembuluh darah yang terblokir yang menyebabkan serangan jantung. Keterlambatan dalam penanganan STEMI dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada jantung dan bahkan berakibat fatal.
  • Pasien STEMI dengan gejala yang lebih parah atau dengan kondisi medis yang kompleks mungkin harus ditangani melalui koroner arteriography dan mungkin memerlukan tindakan operasi jantung seperti bypass koroner.

Dalam kedua kasus, penting untuk melakukan evaluasi dan pengobatan dini untuk memaksimalkan kesempatan untuk menyelamatkan jantung dan mencegah kerusakan yang lebih parah.

Perbedaan Penanganan NSTE-MI dan STEMI NSTE-MI STEMI
Terapi Pemberian obat antiplatelet dan antikoagulan, beberapa kasus melibatkan intervensi invasif seperti angioplasti koroner atau pemasangan stent Tindakan emergensi seperti fibrinolisis atau angioplasti koroner, koroner arteriography atau tindakan operasi seperti bypass koroner mungkin diperlukan pada kasus kompleks
Urgensi Tidak harus segera ditangani tetapi evaluasi dan pengobatan dini tetap penting Harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan yang lebih parah pada jantung

Penanganan NSTE-MI dan STEMI harus dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman dan berkompeten dalam menangani kasus-kasus emergensi pada sistem kardiovaskular untuk memastikan keselamatan pasien dan kesuksesan pengobatan.

Perbedaan NSTEMI dan STEMI

Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Ada dua jenis PJK yaitu Non ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) dan ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI). Kedua kondisi ini perlu dipahami dengan baik karena tindakan yang diperlukan untuk mengelolanya berbeda-beda. Berikut ini adalah perbedaan antara NSTEMI dan STEMI:

  • Penyebab utama
    STEMI disebabkan oleh penyumbatan total dan mendadak pada arteri koroner, sedangkan penyebab NSTEMI tidak jelas, namun cenderung disebabkan oleh penyumbatan parsial pada arteri koroner.
  • Tanda dan Gejala
    Tanda-tanda dan gejala yang timbul pada STEMI lebih parah daripada NSTEMI, seperti nyeri dada yang berat, sesak napas, mual, muntah, dan berkeringat dingin.
  • Diagnosis
    Diagnosis STEMI cepat dan mudah dilakukan dengan cara melakukan elektrokardiogram (EKG), sedangkan diagnosis NSTEMI lebih sulit dan membutuhkan pemeriksaan lanjutan seperti tes enzim jantung.

Untuk mengelola kedua kondisi ini, dokter dapat melakukan tindakan berikut:

  • Pemberian obat antikoagulan, seperti heparin, untuk mencegah pembekuan darah.
  • Pemberian obat antiplatelet, seperti aspirin dan clopidogrel, untuk mencegah terjadinya bekuan darah pada arteri koroner.
  • Tindakan medis darurat seperti kateterisasi untuk menghilangkan bekuan darah pada arteri koroner dan stent untuk memperluas arteri koroner yang menyempit.

Memahami perbedaan antara NSTEMI dan STEMI sangat penting karena cara pengobatan dan manajemen untuk kedua kondisi tersebut berbeda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis jika mengalami gejala yang mencurigakan atau ingin mengetahui lebih lanjut tentang kondisi kesehatan Anda.

NSTEMI STEMI
Penyebab Penyumbatan parsial pada arteri koroner Penyumbatan total pada arteri koroner
Tanda dan Gejala Nyeri dada yang kurang parah, mual, dan berkeringat dingin Nyeri dada yang parah, sesak napas, mual, muntah, dan berkeringat dingin
Diagnosis Membutuhkan pemeriksaan lanjutan seperti tes enzim jantung Mudah didiagnosis melalui elektrokardiogram (EKG)

Faktor Risiko NSTE dan STEMI

NSTEMI dan STEMI merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh penyempitan atau oklusi pada pembuluh darah yang membawa darah ke jantung. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami NSTEMI atau STEMI.

  • Usia: Risiko NSTEMI dan STEMI meningkat seiring bertambahnya usia. Pada umumnya, orang yang berusia di atas 50 tahun memiliki risiko yang lebih besar.
  • Genetik: Faktor genetik juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena NSTEMI dan STEMI. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami masalah kardiovaskular.
  • Merokok: Merokok merupakan faktor risiko terbesar untuk NSTEMI dan STEMI. Nikotin dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah dan mempercepat penyempitan pembuluh darah koroner.
  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi terkait erat dengan risiko NSTEMI dan STEMI. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan mempercepat pembentukan plak arteri, yang kemudian dapat membatasi aliran darah ke jantung.
  • Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami NSTEMI dan STEMI. Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan mempercepat penyempitan pembuluh darah koroner.
  • Obesitas: Orang yang kelebihan berat badan memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena NSTEMI dan STEMI. Obesitas dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, dan penyakit lain yang dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.
  • Sedentari: Orang yang jarang bergerak atau tidak aktif fisik memiliki risiko lebih besar untuk mengalami NSTEMI dan STEMI.

Faktor Risiko yang Dapat Membedakan NSTEMI dan STEMI

Ada beberapa faktor risiko yang dapat membedakan antara NSTEMI dan STEMI.

Pada NSTEMI, penyumbatan pada pembuluh darah koroner tidak menyeluruh, sementara pada STEMI, terjadi penyumbatan total pada pembuluh darah koroner. Oleh karena itu, kemungkinan seseorang mengalami STEMI lebih besar jika:

  • Memiliki riwayat serangan jantung sebelumnya
  • Memiliki riwayat penyakit jantung koroner
  • Memiliki riwayat diabetes
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Usia lebih tua
  • Berjenis kelamin laki-laki

Tabel Faktor Risiko NSTE dan STEMI

Faktor Risiko NSTEMI STEMI
Usia ≥ 50 tahun ≥ 50 tahun
Genetik Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini
Merokok Ya Ya
Hipertensi Ya Ya
Diabetes Ya Ya
Obesitas Ya Ya
Sedentari Ya Ya

Sumber: American Heart Association

Komplikasi yang dapat terjadi pada nstemi dan stemi

Ketika seseorang mengalami serangan jantung, terdapat berbagai macam komplikasi yang dapat terjadi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Arhythmia: Kondisi ini terjadi ketika denyut jantung tidak teratur sehingga tidak mengalirkan darah secara efektif ke seluruh tubuh. Arhythmia dapat menjadi sangat serius dan dapat menyebabkan kematian mendadak.
  • Gagal jantung: Ketika jantung tidak memiliki kemampuan untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, maka kondisi gagal jantung dapat terjadi. Hal ini dapat mengakibatkan sesak napas, pembengkakan kaki dan perut, serta kelelahan yang sangat parah.
  • Infark miokard (MI) berulang: Jika seseorang pernah mengalami serangan jantung sebelumnya dan kemudian mengalami serangan jantung yang sama, maka kondisi ini disebut sebagai infark miokard berulang. Komplikasi ini dapat memberikan dampak yang serius pada kesehatan seseorang.
  • Gagal ginjal: Ketika jantung mengalami kesulitan untuk memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh, maka ginjal mungkin akan mengalami gangguan fungsi. Gangguan fungsi ginjal ini disebut sebagai gagal ginjal.

Untuk lebih memahami perbedaan antara nstemi dan stemi, berikut ini adalah tabel perbedaannya:

Jenis Serangan Jantung STEMI NSTEMI
Penyebab utama Blokade total arteri koroner Blokade sebagian arteri koroner
Lapisan jantung yang terpengaruh Seluruh lapisan jantung Seluruh lapisan jantung atau lapisan atas saja
Komplikasi yang lebih umum terjadi Gagal jantung dan irama jantung yang tidak teratur Infark miokard berulang

Memahami perbedaan antara nstemi dan stemi, serta komplikasi yang dapat terjadi, dapat membantu seseorang untuk mengambil tindakan yang tepat dalam mengatasi serangan jantung. Konsultasikanlah dengan dokter Anda untuk penanganan yang lebih baik.

Pencegahan NSTEMI dan STEMI

Sindrom koroner akut (SKA) adalah kondisi jantung yang diakibatkan oleh kurangnya pasokan darah ke otot jantung. SKA memiliki tiga jenis: angina tidak stabil (NSTE-ACS), infark miokard non-STEM (NSTEMI), dan infark miokard STEM (STEMI). Perbedaan antara NSTEMI dan STEMI terletak pada tanda yang ditemukan pada elektrokardiogram (EKG) dan tingkat enzim jantung. Namun, keduanya memerlukan penanganan segera dan pencegahan yang tepat untuk mencegah dampak jangka panjang pada kesehatan jantung.

  • Jaga kesehatan fisik dengan menerapkan pola hidup yang sehat, seperti berhenti merokok, rutin berolahraga, dan membatasi konsumsi alkohol dan kafein.
  • Pantau tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh secara berkala, serta konsultasikan dengan dokter untuk menentukan langkah-langkah pengendalian jika ditemukan kadar yang tinggi.
  • Hindari stres dan pola tidur yang tidak teratur.
  • Penting untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, serta menghindari makanan cepat saji dan makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi.
  • Jika memiliki riwayat SKA atau penyakit jantung lainnya, dokter dapat merekomendasikan penggunaan obat-obatan atau terapi lainnya untuk mencegah terjadinya SKA lagi.

Langkah pencegahan yang tepat dapat membantu mencegah terjadinya SKA dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang. Selain itu, segera cari perawatan medis jika merasakan gejala SKA seperti nyeri di dada dan sesak napas. Konsultasi dengan dokter secara berkala juga dianjurkan untuk memastikan kesehatan jantung tetap terjaga.

Faktor Risiko Gejala
Meningkatnya usia Merasakan nyeri di dada atau sensasi terbakar pada dada, yang dapat menyebar ke lengan atau rahang.
Merokok Kehilangan nafas, rasa sesak, dan mudah lelah bahkan saat melakukan aktivitas yang ringan.
Tekanan darah tinggi Munculnya sakit kepala, penglihatan kabur, dan denyut jantung yang cepat.
Kadar kolesterol yang tinggi Munculnya kram, mati rasa, atau kelemahan pada lengan atau kaki.

Jika memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko di atas, pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter dan mengikuti saran-saran pencegahan yang tepat untuk mencegah terjadinya SKA dan komplikasi yang mungkin terjadi.

Pengobatan pada NSTE-ACS dan STEMI

Pengobatan NSTE-ACS (Non-ST Elevation Acute Coronary Syndrome) dan STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction) bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat kerusakan jantung yang disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen. Keduanya adalah jenis serangan jantung yang berbeda, oleh karena itu cara pengobatan yang diterapkan juga berbeda.

  • Pengobatan NSTE-ACS:
    • Terapi antitrombotik seperti aspirin, clopidogrel, atau ticagrelor.
    • Obat antiplatelet seperti tiklopidin atau prasugrel dapat dibutuhkan pada kasus yang lebih parah.
    • Terapi vasodilator nitrat dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dada dan memperbaiki aliran darah.
    • Perawatan medis pasca-akut untuk mencegah serangan jantung berikutnya.
    • Terapi pengendalian risiko seperti pengaturan diet dan olahraga.
  • Pengobatan STEMI:
    • Terapi antitrombotik dan antiplatelet dengan aspirin, tiklopidin, atau prasugrel.
    • Terapi penghambat beta dapat digunakan untuk mengurangi tekanan darah dan frekuensi jantung.
    • Terapi vasodilator nitrat dapat digunakan untuk membuka pembuluh darah dan memperbaiki aliran darah.
    • PCI (Percutaneous Coronary Intervention) yang merupakan prosedur non-bedah dengan cara memasukkan tabung kecil ke pembuluh darah dan membuka sumbatan.
    • Tindakan bedah bypass jantung mungkin diperlukan pada kasus yang lebih parah.

Meskipun pengobatan dapat sangat bervariasi untuk setiap pasien, namun penerapannya biasanya bergantung pada kondisi pasien dan tingkat keparahan serangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk segera mencari pertolongan medis ketika merasakan gejala serangan jantung.

Pengobatan NSTE-ACS Pengobatan STEMI
Terapi antitrombotik Terapi antitrombotik dan antiplatelet
Obat antiplatelet Terapi penghambat beta
Terapi vasodilator nitrat Terapi vasodilator nitrat
Perawatan medis pasca-akut PCI (Percutaneous Coronary Intervention)
Terapi pengendalian risiko Tindakan bedah bypass jantung

Jadi, meskipun perawatan NSTE-ACS dan STEMI memiliki tujuan yang sama, yaitu memperbaiki aliran darah ke jantung, pengobatannya bisa sangat berbeda tergantung pada tingkat keparahan serangan tersebut.

Peran Pola Hidup Sehat dalam Mencegah NSTEMI dan STEMI

Polusi udara, stres, dan makanan tidak sehat adalah beberapa faktor risiko yang dapat memicu NSTEMI (Non-ST Elevation Myocardial Infarction) dan STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction). Oleh karena itu, menjalani pola hidup sehat adalah sangat penting dalam mencegah kedua jenis serangan jantung yang mengancam nyawa ini.

  • Makanan Sehat
  • Mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, dan daging tanpa lemak dapat membantu menjaga kesehatan jantung Anda. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam.

  • Latihan Fisik
  • Lakukan latihan fisik secara teratur dan konsisten setiap minggu. Pilihan olahraga yang baik untuk kesehatan jantung termasuk berjalan kaki, berenang, berlari, dan bersepeda.

  • Berhenti Merokok
  • Rokok adalah faktor risiko utama dalam terjadinya penyakit jantung. Karena itu, berhenti merokok adalah sangat penting untuk mencegah terjadinya serangan jantung, tidak hanya NSTEMI dan STEMI.

Selain dengan menjaga pola hidup sehat, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah NSTEMI dan STEMI:

1. Jangan menunda-nunda periksa kesehatan jantung

2. Hindari kebiasaan yang dapat menyebabkan stres berlebihan

3. Jangan mengonsumsi obat-obatan tertentu tanpa panduan dokter

Gejala NSTEMI STEMI
Nyeri dada Ya Ya
Sakit tenggorokan Tidak Tidak
Pusing Ya Tidak
Mual Ya Tidak

Namun, perlu diingat bahwa mencegah NSTEMI dan STEMI bukan berarti memastikan bahwa Anda tidak akan mengalami serangan jantung. Jangan ragu untuk memeriksa kesehatan jantung secara berkala dan segera hubungi tenaga medis jika Anda mengalami gejala serangan jantung.

Selamat Bertemu Kembali

Itulah beberapa perbedaan antara NSTE-ACS (NSTE-MI) dan STE-ACS (STEMI). Semoga artikel ini dapat membantu Anda memahami jenis-jenis serangan jantung yang berbeda. Jangan lupa juga untuk selalu mengutamakan kesehatan jantung dengan menjalani pola hidup sehat. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di tulisan berikutnya!