Perbedaan Najis dan Hadas: Penjelasan Lengkap

Salah satu hal yang sering dijumpai oleh kaum Muslimin adalah tentang perbedaan najis dan hadas. Banyak yang masih bingung antara kedua hal tersebut. Najis dan hadas merupakan hal yang sangat penting dalam agama Islam karena berkaitan dengan kesehatan dan kesucian.

Najis dan hadas sering diartikan sama oleh beberapa orang namun sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat jelas. Najis adalah segala sesuatu yang kotor baik itu berupa benda mati maupun benda hidup seperti darah dan kotoran hewan. Sedangkan hadas adalah keadaan sabit yang dialami oleh manusia seperti buang air besar dan kecil, haid, dan nifas. Oleh karena itu, sebagai muslimin kita harus mengetahui perbedaan antara najis dan hadas untuk menghindari kesalahan dalam ibadah.

Ketahui dengan pasti perbedaan antara najis dan hadas akan memberikan banyak manfaat bagi kita sebagai umat muslim yang ingin menjalankan ibadah dengan benar. Sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah swt, tentunya kita harus menjaga kebersihan dan mencapai kesucian. Sehingga, dengan mengetahui perbedaan kedua hal ini, kita dapat menjadikannya sebagai dasar untuk melakukan ibadah dengan benar serta membuat diri lebih bersih dan suci di hadapan Allah.

Definisi Najis

Najis adalah segala sesuatu yang dianggap kotor dan tidak layak untuk digunakan dalam ibadah. Istilah ini sering dikaitkan dengan hukum syari’at dalam Islam.

Menurut Al-Quran, najis dipisahkan menjadi dua kategori, yaitu najis mughallazah dan najis mutawassithah. Najis mughallazah adalah macam najis yang jelas terlihat dan dapat dirasakan, sedangkan najis mutawassithah adalah macam najis yang tidak jelas terlihat dan sulit dirasakan.

  • Najis Mughallazah
    • Kotoran manusia, seperti urine dan feses
    • Kotoran hewan yang haram dimakan, seperti babi
    • Kotoran hewan yang halal dimakan, seperti sapi dan kambing, kecuali bagian wajib qurban
    • Kotoran haiwan yang tidak bernyawa, seperti bangkai hewan
  • Najis Mutawassithah
    • Air ludah
    • Air ludah anjing
    • Darah haidh
    • Mani
    • Air kencing hewan yang halal dimakan, seperti sapi dan kambing, bagian wajib qurban

Berdasarkan ketiga jenis fikih (Hanafi, Maliki, Syafii), perbedaan dalam hal najis berkisar pada beberapa subtansi. Sebagai contoh, di segi yang berbeda dalam urusan najis, daging kelinci adalah halal untuk dikonsumsi menurut Madzhab Hanafi dan Maliki, tetapi dikategorikan sebagai najis menurut Madzhab Syafii.

Definisi hadas

Hadas merupakan istilah dalam agama Islam yang merujuk pada keadaan suci atau tidak suci seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Definisi hadas merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang telah melakukan aktivitas yang dapat mengubah kebersihan atau kesucian tubuhnya.

  • Hadas kecil: terjadi setelah melakukan aktivitas seperti buang air kecil, buang air besar, atau mengeluarkan air mani.
  • Hadas besar: terjadi setelah mandi wajib saat haid atau nifas.

Seorang yang sedang dalam keadaan hadas harus melakukan tayammum atau mandi wajib untuk membersihkan dirinya sebelum melakukan ibadah seperti sholat. Terdapat juga tiga jenis hadas menurut durasinya, yaitu hadas mutlak, hadas musta’mal, dan hadas mughallaz.

Dalam konteks agama Islam, penting untuk memahami definisi hadas agar kita dapat menjaga kebersihan tubuh dan memahami tata cara menjalankan ibadah dengan baik dan benar.

Jenis Penjelasan
Hadas mutlak Kondisi tubuh yang terkena hadas dalam durasi yang cukup lama sehingga membatalkan wudhu dan sholat.
Hadas musta’mal Kondisi tubuh yang terkena hadas dalam durasi pendek sehingga tidak membatalkan wudhu dan sholat, tetapi harus dibersihkan sebelum melakukan sholat.
Hadas mughallaz Kondisi tubuh yang terkena hadas yang disebabkan oleh cara yang tidak lazim sehingga membutuhkan mandi wajib sebelum melakukan ibadah.

Jenis-jenis Najis

Berdasarkan agama Islam, najis adalah segala sesuatu yang haram dan terdapat kotoran yang bisa mencemarkan kemurnian. Terdapat beberapa jenis najis yang sering ditemukan di sekitar kita.

  • Najis Mughallazah adalah segala sesuatu yang dagingnya disembelih tanpa disebutkan nama Allah sebelumnya. Contohnya adalah daging babi dan daging binatang yang disembelih dengan cara yang tidak sesuai dengan aturan agama.
  • Najis Mutawasithah adalah jenis najis yang masih bisa dibersihkan dengan cara dicuci. Contohnya adalah urin dan darah.
  • Najis Muntahyah adalah najis yang sangat sulit untuk dibersihkan. Contohnya adalah bangkai hewan, daging babi yang sudah mati dan tidak disembelih secara syariat.

Najis yang paling sering kita temukan di sekitar kita adalah najis mutawasithah seperti urin dan darah. Kita dapat membersihkan najis ini dengan cara membasuhnya dengan air yang suci seperti air mengalir atau air yang sudah dicampur dengan arak (mixture).

Namun, perlu diketahui bahwa air harus mengalir terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membersihkan najis. Selain itu, ketika membersihkan najis yang terkena pada kulit manusia, sebaiknya dibasuh sebanyak tiga kali atau sampai benar-benar bersih.

Nama najis Cara Membersihkan
Najis mughallazah Tidak bisa dibersihkan dan harus dihindari
Najis mutawasithah Harus dibersihkan dengan air yang mengalir atau dicampur arak
Najis muntahyah Harus dihindari dan tidak bisa dibersihkan

Oleh karena itu, sebagai umat muslim yang taat, kita harus mengetahui tentang jenis-jenis najis dan tata cara membersihkannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus berusaha untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari najis.

Jenis-jenis hadas

Hadas adalah suatu kondisi ketidakmurnian atau kekotoran yang ditemukan pada tubuh manusia atau benda-benda yang berasal dari manusia. Terdapat empat jenis hadas yang diakui dalam agama Islam, yaitu:

  • Hadas Besar (Janabah) – Hadats besar terjadi setelah keluarnya air mani baik karena bersetubuh, mimpi basah, atau karena alasan medis lainnya yang menyebabkan keluarnya air mani. Setelah mengalami hadas besar, seseorang harus mandi besar (mandi junub) sebelum dapat shalat atau melakukan ibadah lainnya.
  • Hadas Kecil (Kemaluan) – Hadats kecil terjadi setelah keluarnya zat lain selain air mani dari organ kelamin, seperti kencing atau keluarnya lendir dari vagina. Setelah mengalami hadas kecil, seseorang hanya perlu berwudhu untuk dapat melanjutkan ibadah seperti biasa.
  • Hadas Suci (Taharah) – Hadas suci adalah keadaan kotoran yang dapat dibersihkan dengan air. Hadas suci dapat terjadi ketika seseorang kencing, buang air besar, atau saat upacara bersuci seperti mandi atau berwudhu.
  • Hadas Najis (Najis) – Hadats najis terjadi ketika seseorang menyentuh atau terkena zat najis seperti darah, kotoran hewan, atau kotoran manusia yang belum dibersihkan. Hadats najis membuat seseorang tidak bisa melaksanakan ibadah sebelum membersihkannya terlebih dahulu.

Hadas Najis dalam Detail

Pada subbagian ini, kita akan membahas hadas najis secara lebih detail. Hadas najis adalah salah satu jenis hadas yang memerlukan pembersihan ekstra sebelum seseorang dapat melaksanakan ibadah. Hadas najis sendiri dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu:

  • Hadas Najis Mutawassithah – Hadas najis mutawassithah adalah jenis hadas najis yang dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Hadas najis ini dapat dilihat, diraba, dan didengar, seperti kencing, feses, atau darah.
  • Hadas Najis Ghairu Mutawassithah – Hadas najis ghairu mutawassithah adalah jenis hadas najis yang tidak dapat dirasakan oleh panca indera manusia, seperti air liur, ludah, atau keringat. Hadas najis ini biasanya hanya dapat ditemukan dengan bantuan alat, seperti lampu ultraviolet.

Untuk membersihkan hadas najis, kita harus mengikuti beberapa prosedur. Pertama, kita harus memastikan bahwa hadas telah dihilangkan atau dibersihkan dari tubuh manusia atau benda yang terkena hadas tersebut. Selanjutnya, kita harus membasuh tempat yang terkena hadas dengan air dan sabun. Jika hadas najis terkena pada benda, kita harus membasuh benda tersebut dengan air dan sabun sebanyak tiga kali.

Prosedur Pembersihan Hadas Najis pada Manusia
1. Hilangkan atau bersihkan hadas dari tubuh dengan cara membersihkan area yang terkena dengan air.
2. Basuh area yang terkena hadas pada tubuh dengan air dan sabun sebanyak tiga kali.
3. Bersihkan kuku dan celah jari-jari.
4. Basuh seluruh tubuh dengan air, minimal 3 kali.
5. Mandi jika telah mengalami hadas besar atau kemaluan (hadats kecil).
6. Gunakan air bersih atau tisu untuk mengeringkan tubuh atau area yang terkena.

Melalui prosedur pembersihan yang dijelaskan di atas, seseorang akan kembali dalam keadaan suci dan dapat melaksanakan ibadah seperti biasanya.

Cara Beristinja yang Benar

Dalam Islam, menjaga kebersihan adalah salah satu tugas yang penting. Hal ini termasuk menjaga kebersihan diri dengan cara beristinja yang benar. Istinja adalah cara membersihkan organ intim setelah buang air besar atau kencing, yang bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa kotoran tersebut.

Ada beberapa cara beristinja yang benar, di antaranya:

  • Menggunakan air bersih
  • Cuci tangan sebelum dan setelah beristinja
  • Mulai dari sisi kanan, kemudian ke sisi kiri. Jangan terlalu keras ketika membersihkan organ intim

Selain itu, perlu diketahui juga perbedaan antara najis dan hadas. Keduanya memiliki arti yang berbeda, sehingga cara membersihkannya pun berbeda.

Najis merupakan segala sesuatu yang kotor dan haram, seperti darah, air kencing, tinja, dan lainnya. Sedangkan hadas adalah keadaan dimana seseorang keluar atau memancarkan air kelamin, baik karena kencing maupun buang air besar, atau keluar mani karena hubungan suami istri atau mimpi basah. Ketika mengalami hadas, maka seseorang harus mandi besar atau mandi wajib. Sedangkan ketika terkena najis, maka cukup membersihkannya dengan cara beristinja yang benar atau membasuh dengan air hingga bersih.

Najis Hadas
darah Kencing
Tinja Buang air besar
air kencing Mani

Dengan menjaga kebersihan diri dan mengikuti aturan beribadah yang benar, maka kita dapat menjaga kesehatan dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Terima Kasih Telah Membaca!

Nah, itulah perbedaan antara najis dan hadas, mudah dipahami kan? Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar ya. Terima kasih telah membaca dan semoga artikel ini bermanfaat. Jangan ragu untuk mengunjungi kami lagi di kemudian hari. Sampai jumpa!