Perbedaan MBR dan GPT: Mana yang Lebih Baik untuk Hard Disk Anda?

Mengetahui perbedaan MBR dan GPT pada disk partitioning merupakan hal yang penting bagi keamanan dan efisiensi komputer Anda. Sebelumnya, kebanyakan komputer menggunakan Master Boot Record (MBR) sebagai cara untuk membagi dan mengatur ruang penyimpanan pada hard drive. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, GPT (GUID Partition Table) menjadi pilihan yang lebih baik. Di awal tahun 2000-an, MBR mulai dikesampingkan dan digantikan oleh GPT.

Perbedaan utama antara MBR dan GPT adalah struktur partisi yang digunakan. MBR menggunakan semi-cerobong sebagai mekanisme akses dan mengatur partisi pada hard drive, sedangkan GPT menggunakan partisi GPT yang lebih terstruktur dan lebih modern. Selain itu, GPT juga memiliki lebih banyak slot partisi yang dapat digunakan. Hal ini memungkinan pengguna untuk membagi hard drive menjadi lebih banyak partisi, sehingga lebih fleksibel dan efisien.

Perbedaan lain yang penting bagi banyak pengguna adalah kapasitas disk yang dapat diatur oleh masing-masing struktur. MBR hanya dapat mengatur hard drive dengan kapasitas tidak lebih dari 2 TB, sedangkan GPT mampu mengatur hard drive hingga kapasitas 9,4 zetta-byte. Inilah sebabnya mengapa GPT menjadi pilihan yang lebih baik, terutama bagi pengguna yang menggunakan hard drive dengan kapasitas yang lebih besar. Bagaimanapun, kedua struktur tersebut masing-masing memiliki pro dan kontra di sisi keamanan dan efisiensi.

Pengertian MBR dan GPT

Partitioning pada hard drive merupakan suatu aktivitas yang umum dilakukan agar ruang penyimpanan bawaan pada disk dapat dimanage dengan lebih optimal. Saat melakukan partisi hard drive, ada dua jenis partisi yang digunakan yaitu MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table).

Fungsi MBR dan GPT

Ketika kita ingin menginstal sistem operasi di komputer atau laptop, kita memerlukan partisi hard disk. Partisi hard disk adalah penyekat ruang di dalam hard disk yang dapat digunakan untuk menyimpan data. Namun, sebelum mempartisikan hard disk, kita harus memilih tipe partisi yang digunakan.

  • Master Boot Record (MBR)
  • GUID Partition Table (GPT)

Kedua tipe partisi ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan tentang fungsi MBR dan GPT.

Fungsi MBR

Master Boot Record (MBR) adalah tipe partisi hard disk yang telah digunakan selama beberapa dekade. Fungsi utama dari MBR adalah untuk menyimpan informasi partisi pada hard disk. Terdapat beberapa informasi yang disimpan pada MBR, yaitu:

  • Bootloader – program yang digunakan untuk memulai sistem operasi
  • Table partisi – daftar partisi pada hard disk
  • Boot signature – nilai yang menandakan kesesuaian MBR

MBR hanya dapat menyimpan informasi partisi hingga 2 TB. Jika hard disk memiliki kapasitas lebih dari 2 TB, maka tidak semua ruang hard disk dapat digunakan. Selain itu, jika terdapat masalah pada MBR, maka seluruh informasi partisi pada hard disk dapat hilang.

Fungsi GPT

GUID Partition Table (GPT) adalah tipe partisi hard disk yang lebih baru dibandingkan MBR. Fungsi utama dari GPT adalah untuk memecahkan batasan kapasitas hard disk. GPT menggunakan nilai 64-bit untuk menyimpan informasi partisi pada hard disk. Terdapat beberapa informasi yang disimpan pada GPT, yaitu:

  • Header – informasi dasar dari GPT
  • Partition – daftar partisi pada hard disk
  • CRC32 (Cyclic Redundancy Check) – nilai pengecekan error
  • Reserved – daftar nilai yang tidak digunakan pada GPT
Tipe partisi Jumlah partisi maksimal Ukuran partisi maksimal
GPT 128 9,4 ZB (Zetabyte)
MBR 4 2 TB (Terabyte)

GPT memiliki kapasitas hingga 9,4 ZB sehingga dapat memanfaatkan seluruh kapasitas hard disk. Selain itu, jika terdapat masalah pada GPT, data partisi pada hard disk masih dapat dipulihkan.

Kelebihan dan Kekurangan MBR dan GPT

Ketika kita ingin memformat harddisk atau menginstall sistem operasi baru, biasanya muncul pilihan untuk menggunakan MBR atau GPT. MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table) adalah dua jenis partisi harddisk yang populer digunakan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih salah satu dari mereka.

Kelebihan MBR:

  • Mendukung versi Windows yang lebih lama, seperti Windows XP dan Windows 2000.
  • Dapat dipakai pada harddisk berukuran lebih kecil, yaitu kurang dari 2 TB.
  • Compatible dengan BIOS (Basic Input/Output System), yang lebih umum digunakan pada komputer non-UEFI.

Kekurangan MBR:

  • Hanya dapat memuat 4 partisi primer atau 3 partisi primer dan 1 partisi extended.
  • Tidak dapat mengatasi masalah sektor yang rusak pada harddisk dengan kapasitas yang besar.
  • Tidak dapat melakukan boot pada harddisk dengan kapasitas lebih dari 2 TB.

Kelebihan GPT:

  • Dapat mengatasi masalah sektor yang rusak pada harddisk dengan kapasitas yang besar.
  • Dapat membuat lebih dari 4 partisi primer.
  • Dapat melakukan boot pada harddisk dengan kapasitas lebih dari 2 TB.

Kekurangan GPT:

Walaupun GPT memiliki banyak kelebihan, namun masih memiliki kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih:

  • Tidak dapat dipakai pada sistem operasi Windows 32-bit dan beberapa OS yang lebih lama seperti Windows XP dan Windows 2000.
  • Pada beberapa motherboard/machine, GPT tidak bisa digunakan karena hanya compatible dengan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface).
  • Tidak dapat digunakan pada sistem MAC OS X 10.4 dan lebih lama.

Dalam memilih antara MBR dan GPT, kita perlu mempertimbangkan kapasitas harddisk, sistem operasi dan BIOS/EFI dari komputer tersebut. Sekarang, Anda sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari keduanya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda untuk menentukan partisi harddisk mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Cara Mengubah Partisi Disk dari MBR ke GPT

Ketika datang ke masalah partisi disk, mungkin kita sering mendengar istilah MBR dan GPT. MBR (Master Boot Record) dan GPT (GUID Partition Table) merupakan dua jenis partisi disk yang berbeda. Bagi pengguna komputer Windows dan Linux, mungkin ada saatnya perlu mengubah partisi disk dari MBR ke GPT. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan konversi ini:

  • Gunakan Disk Management di Windows: Pertama-tama, kita dapat menggunakan Disk Management di Windows untuk mengubah partisi disk. Klik kanan pada disk yang ingin diubah, lalu pilih Convert to GPT Disk. Ini akan mengubah partisi dari MBR ke GPT.
  • Gunakan command prompt di Windows: Selain menggunakan Disk Management, kita juga bisa menggunakan command prompt untuk melakukan konversi MBR ke GPT. Buka command prompt sebagai administrator dan ketik perintah “diskpart”. Lalu, ketik “list disk” untuk menampilkan disk yang tersedia. Setelah itu, ketik “select disk [nomor disk]” untuk memilih disk yang ingin diubah. Akhirnya, ketik “convert gpt” untuk mengubah partisi disk dari MBR ke GPT.
  • Gunakan GPT fdisk di Linux: Bagi pengguna Linux, kita bisa menggunakan GPT fdisk untuk mengubah partisi disk dari MBR ke GPT. Pertama-tama, kita harus memasang GPT fdisk di sistem kita dan menjalankan perintah sebagai superuser. Lalu, ketik “gdisk /dev/sdX” dengan “X” diganti dengan huruf disk kita. Setelah itu, ketik “r” untuk mengubah partisi disk menjadi GPT.

Setelah melakukan konversi, perlu diingat bahwa MBR hanya mendukung partisi disk hingga 2 TB, sementara GPT mendukung partisi disk hingga 9,4 zettabyte. Selain itu, GPT juga menawarkan keamanan yang lebih baik dan fitur-fitur lainnya seperti backup header, boot loader redundancy, dan lain sebagainya.

MBR GPT
Hanya mendukung partisi disk hingga 2 TB. Dukungan partisi disk hingga 9,4 zettabyte.
Memiliki batasan hanya bisa membuat 4 partisi primer. Tidak ada batasan jumlah partisi primer dan partisi logis.
Tidak mampu menyediakan keamanan yang optimal. Menyediakan keamanan yang lebih baik dengan fitur seperti backup header dan boot loader redundancy.

Konversi partisi disk dari MBR ke GPT adalah proses yang relatif mudah dan cepat. Namun, sebelum melakukannya, pastikan untuk mencadangkan data Anda terlebih dahulu, karena proses ini dapat menghapus seluruh data dari disk.

Cara Partisi Disk dari GPT ke MBR

Ketika Anda ingin menggunakan sistem operasi yang lebih lama atau menginstal sistem operasi pada beberapa komputer yang lebih tua, Anda mungkin memutuskan untuk mengubah tipe partisi GPT menjadi MBR.

  • Membuat cadangan data penting sebelum melakukan perubahan partisi. Hal ini penting untuk menghindari kehilangan data yang tidak disengaja selama proses partisi.
  • Mengunduh dan menginstal aplikasi partisi, seperti EaseUS, AOMEI, atau Partition Wizard.
  • Buka aplikasi partisi yang dipilih dan pilih disk yang ingin diubah partisinya.

Ketika disk yang ingin diubah dipilih, gunakan aplikasi partisi untuk menghapus seluruh partisi dari disk. Jika disk telah memiliki data yang tidak dapat dihapus, jangan menghapus partisi, hanya buat partisi baru dengan sistem partisi yang diinginkan.

Jika disk telah dibersihkan atau partisi sudah dibuat ulang, selanjutnya adalah mengubah tipe partisi menjadi MBR dengan aplikasi partisi yang dipilih. Simpan perubahan dan tutup aplikasi partisi.

GPT MBR
Memiliki kapasitas maksimum partisi 9.4 ZB Memiliki kapasitas maksimum partisi 2.2 TB
Dibutuhkan firmware UEFI Dapat berjalan pada firmware legacy atau UEFI
Dapat memiliki partisi lebih banyak dibandingkan MBR Terbatas hanya hingga empat partisi primer

Setelah disk diubah menjadi MBR, langkah terakhir adalah menginstal sistem operasi baru atau yang lebih lama, atau memindahkan data kembali ke disk jika ada cadangan yang dibuat.

Sampai Bertemu Lagi!

Nah, itulah perbedaan MBR dan GPT, bukanlah hal yang sulit dipahami kan? Semua tergantung pada kebutuhan dan persyaratan. Jadi, pastikan kamu memilih yang tepat untuk memaksimalkan penggunaan hard diskmu. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan sampai jumpa di artikel menarik kita yang selanjutnya!