Sebagai bagian dari sistem saraf, kita pasti pernah mendengar tentang istilah seperti “Lesi Motor Neuron” (LMN) dan “Lesi Neuron Motorik Atas” (UMN). Kedua istilah ini merujuk pada kerusakan yang terjadi dalam jalur komunikasi antara otak dan sistem motorik tubuh kita. Meski terdengar serupa, namun masing-masing memiliki perbedaan yang penting dan menentukan dalam kaitannya dengan fungsi tubuh.
Ketika kita mendapatkan cedera atau gangguan pada bagian atas sistem saraf kita, maka akan terjadi kerusakan pada neuron motorik yang terhubung dengan otak. Ini disebut dengan UMN dan bisa mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan yang halus dan terkontrol. Sementara itu, kerusakan pada neuron motorik yang terletak lebih rendah di sistem saraf merupakan ciri dari LMN. Ini akan mempengaruhi kemampuan kita untuk melakukan gerakan yang lebih kasar dan membutuhkan kekuatan yang lebih tinggi.
Tidak hanya itu, perbedaan antara LMN dan UMN juga dapat dilihat dari berbagai gejala yang ditimbulkannya. Misalnya, Gangguan LMN dapat menyebabkan atrofi otot, kesulitan untuk mengontrol gerakan refleks, serta kelemahan dan kekejangan pada otot. Sedangkan, kerusakan UMN dapat menyebabkan kelumpuhan, komplikasi seperti Spastisitas, dan juga masalah seperti Babinski Response. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang perbedaan LMN dan UMN, sehingga Anda akan memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang kedua kondisi ini.
Apa itu LMN dan UMN?
Sebagai bagian dari sistem saraf, sistem otot manusia terdiri dari dua jenis serat otot yakni serat otot rangka dan serat otot polos. Serat otot rangka dapat dikendalikan secara sadar dan fungsinya terhubung dengan gerakan tubuh, sedangkan serat otot polos tidak dapat dikendalikan secara sadar dan fungsinya terhubung dengan organ dalam.
Ketika sinyal dari sistem saraf menuju ke otot, proses inilah yang disebut dengan impuls saraf. Impuls saraf yang masuk ke dalam otot menghasilkan kontraksi atau pemendekan serat otot. Ada dua jenis impuls saraf yang menyebabkan otot berkontraksi, yaitu Lower Motor Neuron (LMN) dan Upper Motor Neuron (UMN).
Namun, perlu diketahui bahwa LMN dan UMN memainkan peran yang berbeda dalam mengontrol gerakan tubuh. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan antara LMN dan UMN:
Perbedaan LMN dan UMN
- Lower Motor Neuron (LMN) adalah serat saraf motorik yang terletak di batang otak dan medula spinalis. Tugas utama LMN adalah membuat gerakan kasar seperti merentangkan tangan atau mengangkat kaki. Selain itu, LMN juga membawa informasi sensorik dari sel pengindra ke otak dan sistem saraf.
- Upper Motor Neuron (UMN) adalah serat saraf motorik yang berada di korteks serebral dan muncul dari otak. UMN memainkan peranan penting dalam mengontrol aktivitas otot rangka. Ketika sinyal saraf dari korteks serebral menuju ke UMN, otot bisa bergerak dengan lebih halus dan cukup terkoordinasi.
Fungsi LMN dan UMN
LMN dan UMN berfungsi secara bersamaan untuk menggerakkan tubuh. Namun, keduanya memiliki peran yang berbeda dalam mengontrol gerakan. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi LMN dan UMN:
- LMN mengontrol gerakan kasar pada otot-otot rangka. Dalam menghasilkan gerakan, LMN membantu otot untuk berkontraksi dan memendekkan. Jika LMN tidak berfungsi dengan baik, otot akan melemah dan sulit dikendalikan.
- UMN memberikan instruksi pada LMN untuk melakukan gerakan. UMN terlibat dalam mengontrol aktivitas otot rangka di seluruh tubuh, termasuk koordinasi gerakan tubuh dan menjaga keseimbangan.
Tabel Perbedaan LMN dan UMN
LMN | UMN |
---|---|
Terletak di batang otak dan medula spinalis | Terletak di korteks serebral dan muncul dari otak |
Bertanggung jawab mengontrol gerakan kasar pada otot rangka | Bertanggung jawab memberikan instruksi pada LMN untuk melakukan gerakan dengan koordinasi dan keseimbangan yang tepat |
Membawa informasi sensorik dari sel pengindra ke otak dan sistem saraf | Terlibat dalam mengontrol aktivitas otot rangka di seluruh tubuh, termasuk koordinasi gerakan tubuh dan menjaga keseimbangan |
Kesimpulannya, LMN dan UMN merupakan jenis serat saraf motorik yang memainkan peran penting dalam mengontrol gerakan tubuh dan menjaga keseimbangan.
Anatomi sistem saraf manusia
Sistem saraf merupakan bagian penting dalam tubuh manusia karena berfungsi untuk mengirimkan sinyal elektronik dari otak ke seluruh tubuh. Ada dua jenis saraf dalam sistem saraf manusia yaitu saraf sensorik (lmn) dan saraf motorik (umn).
Perbedaan antara saraf sensorik (lmn) dan saraf motorik (umn)
- Saraf sensorik (lmn) bertanggung jawab untuk membawa informasi sensorik dari tubuh ke pusat saraf. Ini berarti bahwa lmn membawa informasi tentang rasa sakit, suhu, dan sentuhan dari kulit, otot, dan organ tubuh ke otak dan sumsum tulang belakang. Saraf sensorik juga membantu dalam mengatur koordinasi tubuh.
- Saraf motorik (umn) merupakan saraf yang mengirim informasi dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot tubuh. Umn berfungsi untuk mengontrol gerakan tubuh dan membantu tubuh dalam merespon rangsangan. Jika kita ingin berjalan, maka otak akan mengirimkan sinyal ke saraf motorik untuk membuat kita berjalan.
Bagian-bagian utama dari sistem saraf manusia
Sistem saraf manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang dan saraf-saraf yang terhubung dengan organ tubuh kita. Otak merupakan pusat sistem saraf manusia yang mengatur semua fungsi tubuh kita seperti gerakan, bahasa, dan persepsi sensorik. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menjadi jembatan antara otak dan semua bagian tubuh yang dihubungkan oleh saraf.
Bagian Sistem Saraf Manusia | Fungsi |
---|---|
Neuron | Unit dasar dari sistem saraf yang membawa informasi dalam bentuk listrik. |
Medula Spinalis | Bagian dari sistem saraf yang berada di dalam tulang belakang. Membawa informasi sensorik dari saraf-saraf tubuh ke otak, dan mengirimkan instruksi motorik dari otak ke saraf-saraf di tubuh. |
Akson | Berfungsi untuk membawa informasi dari neuron ke neuron lainnya atau dari neuron ke organ tubuh lainnya. |
Dalam jangka panjang, memahami bagaimana sistem saraf manusia berfungsi dapat membantu kita dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan dan juga meningkatkan kualitas hidup kita.
Bagaimana LMN dan UMN Bekerja
LMN (Lower Motor Neuron) dan UMN (Upper Motor Neuron) adalah dua jenis saraf yang terdapat di dalam sistem saraf manusia. Keduanya bekerja sama dalam mengontrol gerakan tubuh dan berperan penting dalam menjaga fungsi motorik tubuh manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana keduanya bekerja:
- Lower Motor Neuron (LMN)
- Upper Motor Neuron (UMN)
LMN adalah saraf yang mengirimkan sinyal dari otak atau sumsum tulang belakang ke otot-otot yang menghasilkan gerakan. Saraf LMN ini dapat ditemukan di dalam segmen tulang belakang dan mengontrol otot pada daerah yang sama. Sebagai contoh, saraf LMN yang terdapat di segmen tulang belakang servikal mengontrol gerakan otot-otot leher, sementara saraf LMN yang terdapat di segmen tulang belakang lumbar mengontrol gerakan otot-otot kaki.
UMN adalah saraf yang mengirimkan sinyal dari otak ke saraf LMN. UMN berfungsi untuk mengontrol gerakan otot secara reflek. Sinyal UMN ini disampaikan ke saraf LMN dengan cara memodulasi aktivitas saraf tersebut. Ketika UMN menerima sinyal dari otak, saraf ini akan mengirimkan sinyal ke saraf LMN sehingga menghasilkan gerakan yang diinginkan.
Perbedaan Antara LMN dan UMN
Meskipun keduanya berperan dalam mengontrol gerakan tubuh manusia, LMN dan UMN memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut adalah perbedaan salah satu hal penting antara keduanya:
Lower Motor Neuron (LMN) | Upper Motor Neuron (UMN) |
---|---|
Saraf ini terdapat di dalam segmen tulang belakang dan mengontrol gerakan otot-otot pada daerah yang sama | Saraf ini mengirimkan sinyal dari otak ke saraf LMN |
LMN berfungsi sebagai jembatan dalam mengontrol gerakan | UMN berfungsi sebagai pengontrol secara reflek |
Cedera saraf LMN akan membuat otot menjadi lemah | Cedera saraf UMN dapat menyebabkan spasticity atau kekakuan otot |
Peran Penting LMN dan UMN Dalam Tubuh Manusia
LMN dan UMN bekerja sama dalam mengontrol gerakan tubuh manusia. Keduanya berperan penting untuk menjaga fungsi motorik tubuh manusia dalam kondisi yang normal. Kehilangan fungsi LMN atau UMN akan menyebabkan masalah dalam gerakan otot, seperti kelemahan otot atau kekakuan.
LMN dan UMN juga berperan dalam mengontrol reflek dalam tubuh manusia. Reflek seperti merespons rasa sakit dan melepaskan reflek medular dalam kondisi tertentu, juga diatur oleh keduanya. Dalam kondisi yang berbeda, keduanya memainkan peran yang berbeda dalam mengontrol fungsi motorik tubuh manusia.
Fungsi LMN dan UMN
Ketika membicarakan sistem saraf, penting untuk mengetahui apa itu LMN dan UMN. Sistem saraf terdiri dari dua bagian utama yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Bagian terbesar dari sistem saraf tepi adalah sistem saraf motor, yang mengirim sinyal dari sistem saraf pusat menuju otot dan kelenjar.
- LMN (Lower Motor Neurons) adalah saraf yang membawa sinyal motor dari sistem saraf pusat ke otot-otot di seluruh tubuh, termasuk otot rangka, otot jantung, dan kelenjar keringat. LMN berperan penting dalam menghasilkan gerakan tubuh, seperti berjalan, berlari, dan makan.
- UMN (Upper Motor Neurons) adalah bagian dari sistem saraf yang terletak di otak dan membawa sinyal motor dari otak menuju LMN. UMN memainkan peran penting dalam mengendalikan gerakan tubuh dan membuat koordinasi gerakan lebih ramping.
Kedua kategori ini memiliki fungsi-fungsi yang berbeda, LMN lebih berperan dalam menghasilkan gerakan, sedangkan UMN memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh. Keduanya dapat terkena cedera atau rusak, menyebabkan kelumpuhan dan masalah koordinasi gerakan. Cedera pada LMN dapat terjadi pada sistem saraf tepi, sedangkan UMN dapat rusak pada otak atau sumsum tulang belakang.
Jenis | LMN | UMN |
---|---|---|
Lokasi Fisik | Sistem Saraf Tepi (Perifer) | Otak dan Sumsum Tulang Belakang |
Fungsi | Merupakan saraf yang membawa sinyal motor dari sistem saraf pusat ke otot-otot | Membawa sinyal motor dari otak menuju LMN |
Dampak Cedera | Menyebabkan kelumpuhan dan masalah gerakan pada bagian yang direspon | Menyebabkan kelumpuhan dan masalah koordinasi gerakan pada bagian yang direspon |
Ketika saluran komunikasi antara LMN dan UMN terganggu, ini dapat menyebabkan kondisi seperti spastisitas, di mana otot menjadi sangat kaku dan tegang. Ini dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik dan dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Diagnosis Perbedaan LMN dan UMN
Perbedaan antara gangguan saraf motorik LMN (Lower Motor Neuron) dan UMN (Upper Motor Neuron) harus dapat diakui oleh para praktisi medis. Berikut ini adalah diagnosis perbedaan LMN dan UMN yang dapat membantu Anda membedakan keduanya:
- Refleks
- Tonus Otot
- Kelemahan Otot
Pada gangguan LMN, refleks cenderung menurun, sedangkan pada gangguan UMN, refleks dapat meningkat. Ini terjadi karena pada gangguan LMN, terjadi kerusakan pada akson motor saraf yang terjadi antara sumsum tulang belakang dan otot, sehingga refleks menurun. Sedangkan pada gangguan UMN, terdapat peningkatan respons refleks sebagai respons terhadap kerusakan serabut saraf.
Tonus otot pada gangguan LMN cenderung menurun, sedangkan pada gangguan UMN cenderung meningkat. Hal ini terjadi karena gangguan LMN mengakibatkan otot menjadi lemah sehingga tonus otot menurun. Sedangkan pada gangguan UMN, saraf-saraf yang mengatur kontraksi otot terganggu sehingga tonus otot meningkat.
Kelemahan otot akibat gangguan LMN terjadi pada satu sisi tubuh. Sedangkan gangguan UMN umumnya terjadi pada kedua sisi tubuh, tetapi sebagian besar terkonsentrasi pada satu sisi.
Pada gangguan LMN, kelemahan otot biasanya terlokalisasi pada 1-2 otot saja, sementara pada gangguan UMN lebih terasa umum dan dapat meluas pada bagian tubuh yang luas dan melibatkan sekelompok otot besar. Hal ini terjadi karena gangguan UMN terjadi karena adanya gangguan pada pusat pengendalian motorik di otak dan sumsum tulang belakang sehingga mempengaruhi serabut syaraf motorik di seluruh tubuh.
Diagnosis perbedaan LMN dan UMN dapat membantu para praktisi medis untuk merumuskan keputusan diagnosis yang benar sehingga dapat memberikan pengobatan yang lebih efektif secara tepat sasaran.
LMN | UMN | |
---|---|---|
Refleks | Menurun | Meningkat |
Tonus Otot | Menurun | Meningkat |
Kelemahan Otot | Terlokalisasi | Umum |
Jadi, jika ada suatu keluhan otot, maka para praktisi medis dapat menggunakan diagnosis perbedaan LMN dan UMN untuk menentukan jenis gangguan saraf motorik yang mendasarinya dan memberikan pengobatan yang tepat dan efektif dengan lebih cepat.
Perbedaan LMN dan UMN
Sebagai seorang yang tidak memiliki latar belakang medis, mungkin sulit memahami perbedaan antara Lower Motor Neuron (LMN) dan Upper Motor Neuron (UMN). Untuk membantu menjelaskan perbedaannya, ini adalah beberapa subtopik yang dapat diperhatikan:
Klasifikasi
Jika kita ingin memahami konsep LMN dan UMN terlebih dahulu kita harus memahami tentang neuron itu sendiri. Neuron adalah sel saraf yang terdiri atas tiga komponen utama: badan sel, dendrit, dan akson. Secara garis besar, sistem saraf dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP meliputi otak dan sumsum tulang belakang, sementara SST terbagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Kedua sistem ini memiliki klasifikasi yang berbeda-beda.
Letak geografis
- LMN terletak di SSP dan SST somatik, yang terdiri dari badan sel dan akson yang menghubungkan otot-otot rangka dan kulit.
- UMN terletak di SSP, yang terdiri dari somatotropik, sementara beberapa diantaranya juga terletak di SST otonom.
Fungsi dan pengaruh ke otot
Fungsi LMN adalah menggerakkan otot-otot rangka, mendeteksi tekanan, getaran, suhu, dan sentuhan pada kulit, merespon pada sakit dan membentuk refleks untuk mempertahankan postur tubuh. Sedangkan UMN yang berperan sebagai jalur penghubung antara SSP dan SSP dan/atau SST, mengirimkan pesan elektrik dari SSP ke LMN dan mengatur refleks spinal.
Cedera otak
Kerusakan yang terjadi pada UMN akan berakibat pada kelumpuhan pada bagian tubuh meskipun otot tidak rusak. Cedera pada LMN akan menyebabkan kerusakan pada saraf perifer, otot terlihat lemah, dan hilangnya kendali otot.
Tabel Perbedaan Besar-besaran antara LMN dan UMN
LMN | UMN |
---|---|
Terletak di SSP dan SST somatik | Terletak di SSP dan SST otonom |
Menggerakkan otot-otot rangka, mengirimkan sinyal sensorik ke SSP | Menyatukan SSP dan SSP/SST, mengirimkan sinyal untuk perintah gerak |
Mengontrol pengendalian otot | Mengontrol lingkup dan kecepatan otot |
Merupakan jalur akhir SSP dan otot | Merupakan jalur koneksi antara SSP dan SSP/SST |
Dengan mengetahui perbedaan antara LMN dan UMN, kita dapat lebih memahami perkembangan dan penanganan penyakit saraf tertentu dan mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
Pengertian Neuromuscular Junction (NMJ)
Neuromuscular Junction (NMJ) adalah area di mana ujung saraf motorik dan serat otot bertemu dan terjadi transmisi sinyal saraf untuk mentransmisikan informasi dari sistem saraf ke sistem motorik lalu mendorong serat otot berkontraksi untuk menghasilkan gerakan pada tubuh manusia.
Komunikasi antara sistem saraf dan sistem motorik ini terjadi melalui proses kompleks yang disebut sinapsis neuromuscular. Neurotransmitter asetilkolin yang dihasilkan oleh neuron motor menghubungkan celah sinaptik di NMJ dengan reseptor asetilkolin di permukaan serat otot. Sinyal listrik diterjemahkan menjadi sinyal kimia melalui pelepasan asetilkolin, pada ujung saraf, kemudian sinyal kimia ini difusi di celah sinaptik untuk berikatan dengan reseptor asetilkolin di permukaan serat otot.
- Proses neuromuskular yang kompleks
- Sinyal listrik dipecah menjadi sinyal kimia
- Neurotransmitter asetilkolin sebagai pemicu
Setelah asetilkolin berikatan dengan reseptor asetilkolin di permukaan serat otot, muatan listrik yang terkandung dalam sinyal kimia tersebut melepaskan ion kalsium dari reseptor di dalam serat otot. Muatan listrik ini kemudian menyebar ke dalam sel otot dan merangsang protein kontraktil untuk melakukan kontraksi serat otot.
Terdapat perbedaan penting antara serat otot yang dikontrol oleh saraf dan yang tidak dikontrol. Serat otot yang dikontrol oleh saraf disebut dengan serat otot tipe 1, atau serat otot lambat, sedangkan serat otot yang tidak dikontrol oleh saraf disebut dengan serat otot tipe 2 atau serat otot cepat. Serat otot tipe 1 berkontraksi lebih lama dan lebih toleran terhadap kelelahan, sedangkan serat otot tipe 2 berkontraksi lebih cepat dan lebih kuat, tetapi mudah lelah.
Serat Otot Tipe 1 (Lambat) | Serat Otot Tipe 2 (Cepat) |
---|---|
Berenergi secara aerobik | Berenergi secara anaerobik |
Tahan terhadap kelelahan | Mudah lelah |
Berfungsi untuk aktivitas yang ringan seperti berjalan dan merendah | Berfungsi untuk aktivitas intens seperti sprint dan daya angkat |
Dengan pemahaman yang baik tentang NMJ, kita dapat memahami mekanisme otot berkontraksi secara akurat. Ini membantu kita melakukan latihan yang lebih efektif dan meningkatkan performa kita dalam olahraga atau aktivitas fisik lainnya.
Peran saraf motorik dalam gerakan tubuh
Seluruh tubuh manusia memiliki sistem saraf motorik yang sangat kompleks dan berfungsi untuk mengatur gerakan tubuh manusia yang kompleks. Saraf motorik dibagi menjadi dua jenis, yaitu saraf motorik somatik (LMN) dan saraf motorik otonom (UMN).
Saraf motorik somatik (LMN) adalah saraf yang berperan dalam menghasilkan gerakan tubuh yang kompleks seperti menggerakkan tangan, kaki, atau melangkah. Saraf-saraf ini memiliki jalur yang langsung terhubung ke otot-otot manusia dan berfungsi untuk memberikan sinyal kepada otot tersebut agar berkontraksi dan memproduksi gerakan atau ketegangan.
- Saraf motorik somatik (LMN) terdiri dari serat-serat saraf yang keluar dari saat sistem saraf tepi dan berjalan menuju otot.
- Sinyal dari saraf motorik somatik (LMN) memungkinkan kita untuk menghasilkan gerakan halus dan terkontrol.
- LMN juga memainkan peran penting dalam mengontrol otot-otot yang dibutuhkan dalam kegiatan olahraga.
Saraf motorik otonom (UMN) adalah saraf yang berperan dalam mengatur tubuh secara otomatis, seperti mengatur denyut jantung atau mengatur fungsi organ internal. Saraf-saraf ini memiliki jalur yang terhubung ke saraf parasimpatis yang termasuk dalam sistem saraf otonom.
Meskipun tidak sebesar saraf motorik somatik (LMN), saraf motorik otonom (UMN) juga memainkan peran yang penting dalam mengontrol gerakan tubuh manusia dengan mengatur fungsi internal tubuh.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa perbedaan utama antara saraf motorik somatik (LMN) dan saraf motorik otonom (UMN) adalah peran mereka dalam menghasilkan gerakan tubuh manusia dan mengontrol fungsi internal tubuh.
Jenis Saraf Motorik | Peran Penting |
---|---|
LMN | Berperan dalam menghasilkan gerakan tubuh dan mengontrol gerakan otot. |
UMN | Berperan dalam mengatur fungsi internal tubuh seperti mengatur denyut jantung dan mengatur fungsi organ internal. |
Dengan pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara saraf motorik somatik (LMN) dan saraf motorik otonom (UMN), setiap orang dapat memahami bagaimana sistem saraf motorik bekerja dan menghasilkan gerakan serta memainkan peran penting dalam kegiatan olahraga dan pengobatan fisik tubuh manusia.
Ciri-ciri Lesi pada LMN dan UMN
Kerusakan pada neurologis dapat terjadi pada beberapa bagian sistem saraf, salah satunya adalah sistem saraf tepi. Dalam sistem saraf tepi, terdapat dua jenis lesi, yaitu lesi pada neuron motorik bagian tengah atau lesi pada akar saraf. Lesi ini dapat mempengaruhi pengiriman impuls saraf dan berdampak pada sistem motorik. Dalam neurologi, terdapat dua jenis neuron motorik yang dapat terpengaruh oleh lesi, yaitu Lower Motor Neuron (LMN) dan Upper Motor Neuron (UMN).
- Ciri-ciri lesi pada LMN
Lesi pada LMN dapat terjadi pada akar saraf, neuromuskular junction, atau pada otot. Beberapa ciri-ciri lesi pada LMN antara lain:- Atrofi otot
- Sensasi mati rasa
- Kelemahan otot
- Hilangnya reflek saraf
- Fasia kejang
- Tremor (getaran) pada otot
- Asimetri otot antara sisi yang terkena dan tidak terkena
- Kadang-kadang gejala yang timbul sindrom radikuler
- Ciri-ciri lesi pada UMN
Lesi pada UMN dapat terjadi pada korteks serebri, traktus kortikospinalis, atau nukleus motorik di batang otak. Beberapa ciri-ciri lesi pada UMN antara lain:- Kelemahan otot
- Spastisitas otot
- Hilangnya koordinasi gerakan
- Hilangnya kontrol gerakan yang diinginkan
- Hilangnya reflek saraf yang abnormal
- Tonik reflek positif, yaitu tidak dapat diinhibisi oleh otak
- Peningkatan tonus otot
- Timbulnya gejala babinski positif pada telapak kaki
Penyebab dari kedua jenis lesi ini dapat berbeda. Lesi pada LMN bisa disebabkan oleh tumor, infeksi, trauma spinal, herniasi diskus intervertebralis, dan neuromuscular disorder. Sedangkan lesi pada UMN bisa disebabkan oleh stroke, trauma kepala, tumor, dan neurodegenerative disorder.
Dalam mengidentifikasi gejala lesi pada LMN dan UMN, perlu dilakukan pemeriksaan neurologis yang akurat. Banyaknya gejala yang dimiliki oleh pasien dapat membantu dokter untuk memastikan jenis lesi yang terjadi.
Jenis Lesi | Lokasi Lesi | Sifat Kelemahan Otot | Reflek Saraf | Tonus Otot |
---|---|---|---|---|
Lower Motor Neuron (LMN) | Akar saraf, neuromuskular junction, atau otot | Parah, teraba atrofi pada otot | Hilang | Turun |
Upper Motor Neuron (UMN) | Korteks serebri, traktus kortikospinalis, atau nukleus motorik di batang otak | Kombinasi kelemahan, tetap terlihat gemuk | Abnormal dan timbulnya reflek tonik | Naik |
Sumber: Buku Ajar Neurologi Klinik 2016.
Teknik Pemeriksaan untuk LMN dan UMN
LMN atau Lower Motor Neuron dan UMN atau Upper Motor Neuron adalah dua jenis syaraf motorik yang berperan dalam mengontrol gerakan kita. Perbedaan antara keduanya terletak pada lokasi dan proses pengiriman sinyal ke otot-otot. Untuk mendiagnosis kerusakan pada kedua jenis syaraf ini, dokter akan melakukan beberapa tes diagnostik. Berikut ini adalah teknik pemeriksaan untuk LMN dan UMN.
- Refleks: Teknik ini melibatkan pemeriksaan refleks otot oleh dokter dengan menendang, mengetuk, atau memukul bagian tubuh tertentu untuk melihat apakah terjadi respons refleks. Contohnya adalah tendon lutut, achilles tendon, bahu, atau siku
- Kelemahan otot: Teknik ini melibatkan pemeriksaan kelemahan otot oleh dokter dengan meminta pasien untuk melakukan gerakan sederhana. Seperti angkat lengan, kaki, atau merentangkan.
- Atrofi otot: Pemeriksaan atrofi otot dilakukan dengan memeriksa Ukuran otot yang mengecil akibat kurangnya penggunaan atau inaktivitas otot. Hal ini dapat membedakan kelainan di dalam atau luar susunan saraf.
- Tonus otot: Tonus otot adalah keadaan ketegangan permukaan otot dalam keadaan istirahat alami. Tonus otot yang meningkat dapat mengindikasikan kerusakan pada LMN atau penyakit neuromuskuler, sementara tonus otot yang menurun menunjukkan kerusakan pada UMN.
- Babinski sign: Babinski sign dianggap sebagai tanda khas dari kerusakan UMN, dokter akan menggaruk bagian bawah kaki dengan objek tumpul, kemudian akan mengamati gerakan jari kaki yang bisa naik atau melurus dan terkembalikan secara refleks.
Selain teknik-teknik di atas, dokter juga bisa melakukan tes pencitraan, seperti MRI atau CT scan untuk melihat adanya kerusakan atau kelainan pada syaraf motorik. Tes elektromiografi (EMG) dan uji kecepatan saraf juga dapat dilakukan untuk memeriksa fungsi syaraf motorik. Melakukan pemeriksaan untuk LMN dan UMN adalah penting untuk mengetahui penyebab gangguan pada gerakan tubuh seseorang, sehingga bisa menentukan pilihan pengobatan yang tepat.
Teknik Pemeriksaan | Digunakan untuk |
---|---|
Refleks | Memeriksa respons refleks otot-otot |
Kelemahan otot | Memeriksa kekuatan otot |
Atrofi otot | Memeriksa ukuran otot yang mengecil akibat kurangnya penggunaan atau inaktivitas otot |
Tonus otot | Memeriksa keadaan ketegangan permukaan otot |
Babinski sign | Memeriksa fungsi syaraf motorik bagian bawah tubuh |
Dalam melakukan pemeriksaan LMN dan UMN, dokter akan memeriksa kekuatan otot, tonus, refleks, kehadiran atrofi otot, dan juga Babinski sign. Teknik-teknik pemeriksaan ini sangat penting dan akurat untuk mendiagnosis adanya kerusakan pada kedua jenis syaraf motorik ini. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan pada dokter jika Anda mengalami gangguan gerakan.
Pengaruh kerusakan LMN dan UMN terhadap gerakan tubuh.
Kerusakan pada Lower Motor Neuron (LMN) dan Upper Motor Neuron (UMN) dapat mempengaruhi gerakan tubuh seseorang. Berikut adalah beberapa pengaruhnya:
Pengaruh kerusakan LMN dan UMN terhadap gerakan tubuh:
- Kelemahan otot: Kerusakan pada LMN dapat menyebabkan otot melemah, sedangkan kerusakan pada UMN dapat menyebabkan kelemahan otot tetapi dengan penurunan tonus otot atau kekakuan pada otot.
- Refleks motorik: Kerusakan pada UMN dapat menghasilkan refleks motorik yang lebih kuat atau lebih lemah, sedangkan kerusakan pada LMN dapat menyebabkan refleks motorik menurun.
- Kekakuan otot: Kerusakan pada UMN dapat menyebabkan kekakuan otot tetapi dengan kekuatan otot yang lebih besar, sedangkan kerusakan pada LMN dapat menyebabkan kekakuan otot tetapi dengan kekuatan otot yang menurun.
Tabel perbedaan kerusakan LMN dan UMN dalam menghasilkan gerakan tubuh:
Kerusakan | Dampak pada Gerakan Tubuh | Contoh Penyakit |
---|---|---|
LMN | Otot melemah, refleks menurun | Polio, Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) |
UMN | Kelemahan otot dengan kekakuan atau refleks yang lebih besar | Cerebral Palsy, Multiple Sclerosis, Stroke |
Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis saraf untuk mendapatkan pengobatan yang tepat untuk kondisi Anda.
Terima Kasih Telah Membaca!
Itulah perbedaan antara neuron motorik atas dan bawah serta fungsinya dalam tubuh manusia. Meskipun hal ini mungkin terdengar teknis, namun penting bagi kita untuk memahami bagaimana tubuh kita bekerja secara keseluruhan. Jangan lupa untuk kunjungi lagi situs ini untuk membaca artikel-artikel menarik lainnya seputar dunia medis dan kesehatan. Salam sehat!