Perbedaan antara listrik prabayar dan pascabayar telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat belakangan ini. Banyak yang bertanya-tanya, apakah lebih menguntungkan menggunakan listrik prabayar atau pascabayar? Sebelum menentukan pilihan, sebaiknya ketahui terlebih dahulu perbedaan dari keduanya.
Listrik prabayar adalah sistem pembayaran listrik dimana pengguna harus melakukan isi ulang/token sebelum menggunakannya. Sedangkan pada listrik pascabayar, pemakaian listrik akan dihitung pada akhir bulan dan akan dibayar secara pasca. Masing-masing sistem memiliki keunggulan dan kekurangan, oleh karena itu perlu dipertimbangkan sebelum memilih jenis listrik yang cocok. Mari kita bahas lebih lanjut tentang perbedaan dari kedua jenis listrik tersebut.
Perbedaan Metode Pembayaran Listrik Prabayar dan Pascabayar
Pada dasarnya, listrik adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap rumah tangga. Karena itu, penting bagi kita untuk memilih metode pembayaran yang tepat sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan kita. Dua metode pembayaran yang populer digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah listrik prabayar dan pascabayar.
- Pembayaran
- Kontrol Penggunaan
- Kemudahan
Perbedaan utama antara listrik prabayar dan pascabayar adalah pada metodenya. Pada listrik prabayar, kita harus membeli token yang berisi kredit listrik di awal agar bisa menggunakan listrik. Sedangkan pada listrik pascabayar, kita akan dibebankan tagihan listrik setiap bulannya sesuai dengan pemakaian listrik selama sebulan.
Dengan listrik prabayar, kita dapat mengontrol penggunaan listrik kita dengan lebih baik. Kita bisa melihat sisa kredit listrik yang tersisa dan mengatur pemakaian listrik kita agar tidak melebihi kredit yang tersedia. Sedangkan pada listrik pascabayar, beberapa orang cenderung tidak mengontrol penggunaan listrik mereka sehingga tagihan listriknya cenderung lebih tinggi dari yang seharusnya.
Bagi sebagian orang, membeli token listrik bisa menjadi hal yang merepotkan dan dapat mengganggu rutinitas mereka. Namun, dengan listrik pascabayar, kita tidak perlu repot-repot membeli token setiap bulan. Tagihan listrik dapat dibayar secara online atau melalui ATM.
Kelebihan dan Kekurangan Listrik Prabayar dan Pascabayar
Di dalam memilih jenis pembayaran tagihan listrik, terdapat dua jenis yaitu prabayar dan pascabayar. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut beberapa penjelasan mengenai perbedaan dan kelebihan-kekurangan dari keduanya.
- Kelebihan Listrik Prabayar:
- Memudahkan dalam mengatur penggunaan listrik sehingga tagihan dapat dikontrol secara lebih efektif.
- Bisa membeli kredit listrik sesuai yang dibutuhkan, sehingga tagihan dapat disesuaikan dengan penggunaan listrik yang sebenarnya.
- Tidak perlu bayar deposit atau jaminan saat membuat akun listrik prabayar.
- Kekurangan Listrik Prabayar:
- Jika kredit listrik habis, maka listrik akan terputus hingga melakukan pengisian ulang kembali.
- Ketika penggunaan listrik melebihi dari batas kredit yang telah dibeli, maka dapat terjadi pemadaman listrik.
- Biaya per kWH untuk listrik prabayar biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan biaya listrik pascabayar.
Sementara itu, bagi yang lebih memilih listrik pascabayar, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari jenis pembayaran ini:
- Kelebihan Listrik Pascabayar:
- Tidak perlu sering-sering melakukan pengisian ulang listrik seperti yang dilakukan di listrik prabayar.
- Biasanya biaya per kWH untuk listrik pascabayar lebih murah dibandingkan dengan biaya listrik prabayar.
- Lebih cocok bagi pengguna yang memerlukan penggunaan listrik lebih banyak dari pada penggunaan normal, seperti rumah sakit atau fasilitas publik.
- Kekurangan Listrik Pascabayar:
- Tagihan listrik pascabayar cenderung lebih sulit untuk dikontrol dan diprediksi besarannya dari tagihan listrik prabayar.
- Dibutuhkan deposit atau uang jaminan untuk membuat akun listrik pascabayar, sehingga harus siap dengan biaya tambahan tersebut.
Dari penjelasan di atas, pemilihan jenis pembayaran listrik prabayar atau pascabayar sangat tergantung pada kebutuhan dan gaya hidup masing-masing. Sangat penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing sebelum memutuskan untuk memilih jenis pembayaran listrik.
Proses Pemasangan Listrik Prabayar dan Pascabayar
Perbedaan antara listrik prabayar dan pascabayar mempengaruhi proses pemasangan. Berikut adalah penjelasan tentang proses pemasangan listrik prabayar dan pascabayar:
- Pemasangan Listrik Prabayar
- Pemasangan Listrik Pascabayar
Pemasangan listrik prabayar sangat mudah. Pelanggan hanya perlu membeli meteran listrik prabayar dan mengisi pulsa listrik untuk digunakan. Namun, sebelum membeli meteran, pastikan pelanggan telah terdaftar sebagai pelanggan listrik prabayar di PLN terdekat. Setelah itu, pelanggan hanya perlu memasang meteran di rumah atau gedung. Pelanggan dapat melakukan pengisian pulsa listrik melalui berbagai channel seperti internet banking, mobile banking, minimarket, ataupun konter pulsa.
Pemasangan listrik pascabayar memerlukan proses yang lebih kompleks. Pelanggan harus membuat surat permohonan pemasangan listrik ke PLN dan melampirkan dokumen pendukung seperti KTP dan bukti pembayaran tagihan listrik terakhir. Setelah mendapat persetujuan dari PLN, pelanggan harus membayar uang pendaftaran serta biaya instalasi. Setelah itu, PLN akan melakukan pemasangan alat pengukur dan koneksi listrik.
Biaya Pemasangan
Biaya pemasangan listrik prabayar cukup murah. Pelanggan hanya perlu membayar biaya pembelian meteran listrik prabayar dan ongkos pemasangan. Sedangkan biaya pemasangan listrik pascabayar jauh lebih mahal karena mencakup biaya administrasi, biaya instalasi alat pengukur, serta uang jaminan.
Jangka Waktu Pemasangan
Pemasangan listrik prabayar sangat cepat dan tidak memerlukan waktu yang lama. Pelanggan hanya perlu membeli meteran listrik, mengisi pulsa listrik, dan memasang meteran di rumah atau gedung. Sedangkan pemasangan listrik pascabayar memerlukan waktu yang lebih lama karena harus melalui proses administratif yang rumit serta pemasangan alat pengukur dan koneksi listrik yang memakan waktu.
Perbandingan Biaya Listrik Prabayar dan Pascabayar
Perbedaan | Listrik Prabayar | Listrik Pascabayar |
---|---|---|
Biaya pemasangan | Murah | Mahal |
Tidak ada tagihan bulanan | Ya | Tidak |
Mudah dalam pengaturan penggunaan | Ya | Tidak |
Lebih hemat | Tidak selalu | Bervariasi tergantung penggunaan |
Keputusan menggunakan listrik prabayar atau pascabayar tergantung pada preferensi dan kebutuhan setiap pelanggan. Biaya, kepraktisan dan efisiensi penggunaan listrik menjadi pertimbangan penting dalam memilih jenis listrik.
Perubahan Tarif Listrik Prabayar dan Pascabayar
Perbedaan antara listrik prabayar dan pascabayar adalah dalam metode pembayarannya. Listrik prabayar adalah saat pelanggan membeli listrik di awal, mentop up tetapi listrik yang dapat digunakan tergantung pada kadar listrik yang tersedia di dalam pembelian awal yang dilakukan. Sedangkan di listrik pascabayar, pelanggan membayar tagihan listrik setelah menggunakan listrik di rumah.
- Tarif Listrik Prabayar
- Tarif Listrik Pascabayar
- Tarif Promosi
Sebelumnya, tarif listrik prabayar dibedakan dengan golongan tarif R1 dan R2. Golongan R1 diperuntukkan bagi masyarakat golongan bawah dan golongan R2 diperuntukkan bagi masyarakat golongan atas. Namun sejak Januari 2020, golongan tarif telah berganti menjadi T-30 nonsubsidi dan T-20 subsidi. Dalam tarif T-30 nonsubsidi ini, pengguna listrik akan dikenakan biaya lebih untuk kWh awal dalam satu bulan yakni sekitar Rp 1.467, sedangkan di tarif T-20 subsidi, pengguna akan cukup membayar Rp 1.467 hanya untuk kWh pertama sesuai daya listrik PLN yang dimilikinya.
Sementara itu pada listrik pascabayar, tarif listrik yang diberlakukan lebih kompleks. Sebelumnya terdapat enam jenis tarif listrik pascabayar yakni TR, T-1, T-2, T-3, T-4, dan T-5. Namun semenjak 2020, tarif listrik yang diberlakukan hanya menjadi empat jenis; R-1, R-2, R-3, dan I-1. Tarif R sendiri diberikan kepada masyarakat umum, sedangkan tarif I diberikan khusus untuk industri. Dalam tarif R-1, tarif listrik untuk konsumen rumah tangga dengan daya listrik kurang dari 450 VA menjadi Rp 1.465 per kWh, dan untuk konsumen rumah tangga dengan daya listrik lebih dari 900 VA sampai dengan 6.600 VA, tarif listrik menjadi Rp 2.550 per kWh.
Selain itu, PLN juga memberikan tarif promosi dengan jenis tarif pascabayar, yaitu tarif Pemulihan Ekonomi atau PEL. Tarif PEL diberikan kepada konsumen rumah tangga dan bisnis kecil-kecilan yang mengalami kesulitan ekonomi akibat COVID-19. Berlaku tarif PEL hingga Desember 2020.
Perubahan tarif listrik prabayar dan pascabayar terjadi sebagai respons dari kebijakan pemerintah dalam meningkatkan investasi dalam bauran energi baru terbarukan (EBT) dan menjaga keberlangsungan pelayanan listrik. Dengan pengenaan tarif yang lebih tinggi pada awal pemakaian daya listrik, diharapkan masyarakat lebih bijak dalam mengelola penggunaannya.
Tarif Listrik Prabayar | Jenis Tarif | Awal 2020 | Akhir 2020 |
---|---|---|---|
T-30 | Non-subsidi | Rp 1.467 | Rp 1.467 |
T-20 | Subsidi | Rp 1.467 | Rp 1.467 |
Tarif Listrik Pascabayar | Jenis Tarif | Awal 2020 | Akhir 2020 |
---|---|---|---|
R-1 | Daya 450 VA atau kurang | Rp 1.467 | Rp 1.465 |
R-1 | Daya 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA, 3.500 VA, dan 6.600 VA | Rp 1.352 – Rp 2.735 | Rp 1.467 – Rp 2.550 |
Panduan Memilih Layanan Listrik Prabayar atau Pascabayar
Setiap rumah pastinya memerlukan pasokan listrik sebagai energi. Namun, sekarang ini sudah banyak pilihan layanan listrik, yaitu listrik prabayar atau pascabayar. Bagi Anda yang masih bingung menentukan layanan listrik mana yang lebih cocok, berikut ini panduan dalam memilih layanan listrik prabayar atau pascabayar.
- Kebiasaan Penggunaan Listrik
- Cek Tagihan Listrik Bulan Lalu
- Fleksibilitas Penggunaan Listrik
Kebiasaan Penggunaan Listrik adalah hal yang perlu menjadi perhatian. Bila Anda menginginkan kontrol konsumsi listrik, maka layanan listrik prabayar tentunya lebih cocok. Layanan listrik prabayar ini dapat menghitung jumlah listrik yang digunakan oleh pengguna, karenanya layanan ini dapat membantu untuk membatasi penggunaan listrik. Sehingga, jika Anda ingin mengatur penggunaan listrik agar tidak berlebihan, maka layanan listrik prabayar adalah solusinya.
Sedangkan, kendati penggunaan listrik dalam jumlah besar, namun bila Anda ingin tetap menggunakan listrik pascabayar, maka cek tagihan listrik bulan lalu agar tak terjadi kerepotan di kemudian hari. Pastikan juga anggaran pendapatan Anda cukup untuk membayar tagihannya.
Selain itu, fleksibilitas penggunaan listrik juga perlu diperhatikan. Layanan listrik prabayar kini pada umumnya memungkinkan penggunanya untuk mengisi ulang (top up) listrik kapan saja selama ada kredit di dalamnya. Fleksibilitas ini dirasa sangat praktis bagi penggunaan listrik yang sangat fleksibel. Anda tidak perlu takut kehabisan listrik, sebab pengguna cukup menambah kredit untuk menggunakannya kembali
Sedangkan, layanan listrik pascabayar juga memungkinkan penggunanya untuk melakukan konsumsi listrik dalam jumlah besar dalam jangka waktu yang lama. Layanan ini mungkin lebih cocok bagi Anda yang ingin menggunakan listrik secara leluasa tanpa ada batas.
Layanan | Prabayar | Pascabayar |
---|---|---|
Perhitungan Biaya | Dihitung sesuai penggunaan | Daftar tagihan bulanan |
Deposit Awal | Ya | Tidak |
Perpanjangan | Tidak perlu | Ya |
Kontrol Penggunaan Listrik | Ya | Tidak |
Top Up | Ya | Tidak |
Dengan membaca tabel di atas, diharapkan Anda lebih mudah memilih layanan listrik mana yang cocok sesuai kebutuhan Anda. Keduanya memiliki kelebihan serta kekurangan, sehingga sangat penting bagi Anda untuk menyesuaikan dengan kebutuhan penggunaan listrik di rumah Anda.
Yuk Pilih Listrik Sesuai Kebutuhanmu!
Sudah tahu kan perbedaan listrik prabayar dan pascabayar? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memilih. Perlu diingat, pemilihan listrik yang sesuai dengan kebutuhanmu akan menghindarkan dari biaya yang tidak diperlukan. Jangan lupa terima kasih sudah membaca artikel ini. Jika ada hal yang ingin kamu tanyakan atau sampaikan, jangan ragu untuk meninggalkan komentar di bawah. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!