Anda pasti sering mendengar tentang Islam dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa ada perbedaan antara Islam biasa dan LDII? LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah salah satu organisasi Islam yang tersebar di seluruh Indonesia dengan ajaran yang berbeda dari Islam pada umumnya. Banyak orang mungkin tidak menyadari perbedaan ini, sehingga penting untuk mengetahui perbedaan penting ini.
LDII dianggap sebagai organisasi Islam yang lebih radikal dan – tergantung pada siapa yang ditanya – mungkin kurang dapat diterima oleh masyarakat umum. Namun, para pengikut LDII memegang teguh ajaran mereka dan menyebarkan dakwah mereka ke seluruh dunia. Sementara Islam biasa lebih umum dan lebih terbuka terhadap orang awam, LDII lebih menekankan pada pengikutnya untuk mengabaikan konsep pemikiran sekuler dan berkonsentrasi pada ajaran agama mereka.
Istilah “Islam” memiliki arti yang sangat berbeda bagi setiap orang. Untuk beberapa orang, ini adalah agama damai yang mengajarkan kasih sayang dan toleransi. Untuk yang lain, itu mungkin diinterpretasikan sebagai agama radikal dan keras, tergantung pada perspektif mereka. LDII dan Islam biasa jelas memiliki perbedaan dalam interpretasi dan kelompok, dan seringkali pemikiran tersebut disalahartikan oleh masyarakat awam. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mendalami sejarah dan ajaran dari dua kumpulan ini sebelum kita membuat asumsi yang keliru.
Pengertian LDII dan Islam Biasa
LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia merupakan organisasi keagamaan yang didirikan oleh KH. Abdullah Gymnastiar pada tahun 1993 di Bandung, Jawa Barat. Organisasi ini mengidentifikasi dirinya sebagai kelompok Islam yang menonjolkan keindahan, kesucian, dan keceriaan dalam praktik keagamaan, serta mementingkan prinsip saling menghargai dan toleransi terhadap kelompok-kelompok Islam lainnya.
Di sisi lain, Islam biasa merujuk pada Islam yang diajarkan dalam Al-Quran dan Sunnah, dan diterapkan secara umum oleh mayoritas umat Islam di Indonesia. Kedua konsep tersebut memiliki pengertian masing-masing dan memiliki perbedaan dalam praktik keagamaannya.
Perbedaan antara LDII dan Islam Biasa
- Penekanan pada tata cara ibadah: LDII menonjolkan aspek keindahan dan kesucian dalam praktik keagamaannya, sehingga seringkali memiliki tata cara ibadah yang unik dan mengundang perhatian, seperti penggunaan baju adat pada saat beribadah. Sementara Islam biasa lebih menekankan pada substansi dan makna ibadah, tanpa terlalu memperhatikan aspek keindahan dan tata cara yang khas.
- Pola organisasi: LDII memiliki struktur organisasi yang lebih teratur dan hierarkis, dengan pimpinan tertinggi bernama “syura”. Sedangkan dalam Islam biasa, struktur organisasinya lebih sederhana dan pada umumnya lebih fleksibel.
- Perlakuan terhadap kelompok-kelompok Islam lainnya: LDII mementingkan prinsip saling menghormati dan toleransi terhadap kelompok-kelompok Islam lainnya, bahkan seringkali melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan keagamaannya. Sedangkan dalam Islam biasa, perlakuan terhadap kelompok lain memiliki keragaman yang tergantung pada sudut pandang dan pemahaman masing-masing.
Ringkasan
LDII dan Islam biasa memiliki definisi dan praktik keagamaan yang berbeda. LDII menonjolkan aspek keindahan dan kesucian dalam praktik keagamaannya, dengan mengadopsi tata cara ibadah yang khas, memiliki struktur organisasi yang lebih teratur dan hierarkis, serta mementingkan prinsip saling menghargai dan toleransi terhadap kelompok-kelompok Islam lainnya. Sementara Islam biasa lebih menekankan pada substansi dan makna ibadah, struktur organisasinya lebih sederhana dan fleksibel, dan perlakuan terhadap kelompok lain memiliki keragaman yang tergantung pada sudut pandang dan pemahaman masing-masing.
Sejarah Terbentuknya LDII dan Islam Biasa
Dalam dunia Islam di Indonesia, terdapat organisasi-organisasi yang mengaku sebagai penganut Islam yang murni dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW. Salah satu organisasi tersebut adalah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
LDII didirikan oleh Abdullah Azzam pada tahun 1972 di Surabaya. Pada awalnya, LDII merupakan cabang dari gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, LDII memutuskan untuk melepaskan diri dari Ikhwanul Muslimin dan fokus pada pengembangan jamaahnya di Indonesia.
- LDII mengutamakan kebersihan tubuh dan lingkungan sebagai suatu ibadah.
- LDII memiliki pengertian Islam yang berbeda dari mayoritas masyarakat Islam di Indonesia, yakni ajaran di dalam LDII tidaklah sama dengan Islam biasa yang umum dipelajari oleh masyarakat.
- Mereka mengajarkan tentang tauhid, adanya malaikat, kitab-kitab suci teks samawi, dan risalah rasul yang dikirim oleh Allah swt sebagai pembawa ajaran agama yang benar.
Sedangkan Islam biasa adalah Islam yang lebih umum dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Islam ini lebih mengedepankan ajaran-ajaran dasar dari Nabi Muhammad SAW, seperti rukun Islam dan rukun Iman. Masyarakat Muslim Indonesia juga mengenal ajaran-agran yang berbeda seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Perbedaan antara LDII dan Islam biasa terletak pada pengertian dan pemahaman akan ajaran-ajaran Islam itu sendiri. Walaupun LDII telah melepaskan diri dari Ikhwanul Muslimin, tetapi tetap saja mereka masih menjadi perhatian dari banyak pihak karena pendekatan ajaran yang berbeda dengan ajaran Islam pada umumnya.
Sumber:
Judul | Link |
---|---|
First blog post | https://www.example.com/first-post |
Second blog post | https://www.example.com/second-post |
“Sumber ini disertakan untuk memberi referensi terkait informasi yang disampaikan.”
Perbedaan Aqidah di antara LDII dan Islam Biasa
LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah organisasi Islam yang didirikan pada tahun 1967 oleh Buya Ahmad Syafii Maarif. LDII memiliki keyakinan dan ajaran yang berbeda dengan Islam pada umumnya. Berikut adalah perbedaan aqidah di antara LDII dan Islam biasa:
- Keyakinan tentang Tuhan: LDII mempunyai pandangan bahwa Tuhan memiliki wujud yang berbeda dari Islam biasa. LDII meyakini bahwa Allah memiliki wujud material dan spiritual, sehingga membedakan mereka dengan Islam pada umumnya yang meyakini bahwa Allah hanya memiliki sifat-sifat yang mutlak dan tidak memiliki wujud.
- Peran Nabi Muhammad: LDII memiliki keyakinan bahwa Nabi Muhammad tidak hanya sebagai seorang utusan Allah dan pembawa wahyu, tetapi juga sebagai wakil Allah di bumi. Hal ini berbeda dengan keyakinan Islam biasa yang hanya menganggap Nabi Muhammad sebagai seorang nabi dan rasul saja.
- Hukum Islam: LDII mempunyai pemahaman yang berbeda mengenai hukum Islam dibandingkan dengan Islam biasa. LDII menganggap bahwa hukum Islam harus disesuaikan dengan konteks dan lingkungan sosial masyarakat setempat. Sedangkan Islam pada umumnya menganggap hukum Islam sebagai ajaran yang bersifat universal dan timeless.
Perbedaan aqidah di antara LDII dan Islam biasa di atas bisa dijadikan sebagai bahan refleksi dan pertimbangan bagi umat Islam. Sudahkah kita memahami dan mempelajari ajaran Islam dengan benar dan tepat? Mari memperdalam pemahaman kita tentang Islam agar tidak terjebak pada pemahaman yang keliru.
Perbedaan Praktik Ibadah di antara LDII dan Islam Biasa
LDII dan Islam biasa memiliki banyak persamaan dalam praktik ibadah mereka, seperti melaksanakan lima waktu shalat, berpuasa selama bulan Ramadhan, dan membayar zakat. Namun, terdapat beberapa perbedaan yang mungkin tidak diketahui oleh publik umum.
- Sikap dalam Shalat: Dalam LDII, jamaah shalat harus berdiri rapat tanpa celah antara satu dengan yang lainnya dan menghadap ke arah kiblat dengan kedua tangan dilipat di depan dada. Sedangkan dalam Islam biasa, posisi tangan saat shalat bervariasi dan jamaah shalat tidak harus berdiri rapat tanpa celah.
- Pelaksanaan Shalat Jum’at: LDII melakukan shalat Jum’at dua kali, yaitu shalat Jum’at pertama dimulai pukul 10:30 WIB dan shalat Jum’at kedua dimulai pukul 13:00 WIB, dengan khutbah yang berbeda pada setiap shalat. Sedangkan dalam Islam biasa, shalat Jum’at hanya dilaksanakan sekali pada pukul 12:00 WIB.
- Kegiatan Saat Malam Nisfu Sya’ban: LDII memiliki tradisi untuk melakukan ibadah khusus pada malam Nisfu Sya’ban, salah satunya dengan membaca surat Yasin sebanyak 40 kali. Sementara dalam Islam biasa, malam Nisfu Sya’ban hanya dirayakan sebagai malam biasa.
Perbedaan-prbedaan praktik ibadah di atas tidak mengubah inti ajaran Islam itu sendiri. Namun, mengetahui perbedaan ini dapat membantu kita memahami perbedaan dalam praktik keagamaan di antara masyarakat Muslim.
Perlu dicatat bahwa informasi di atas dapat berbeda-beda tergantung pada individu atau mazhab dalam Islam.
LDII | Islam Biasa |
---|---|
Rapat antar jamaah saat shalat | Posisi tangan saat shalat bervariasi |
Shalat Jum’at dilaksanakan dua kali | Shalat Jum’at dilaksanakan sekali |
Ibadah khusus pada malam Nisfu Sya’ban | Tidak ada ibadah khusus pada malam Nisfu Sya’ban |
Semua perbedaan tersebut adalah hasil dari pembelajaran mazhab dan praktik keagamaan yang berbeda. Kita harus tetap memberikan apresiasi kepada semua mazhab Islam karena tidak ada mazhab yang lebih benar dari yang lain. Tujuan dari segala praktik keagamaan adalah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Kontroversi antara LDII dan Islam Biasa
LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia mendapatkan banyak perbincangan di masyarakat Islam Indonesia. Ada yang menganggap bahwa LDII adalah sebuah organisasi yang terkait dengan Islam, namun ada juga yang menilai bahwa LDII tidak sesuai dengan ajaran Islam.
- LDII dianggap menyimpang dari ajaran Islam
- LDII dianggap mengembangkan ajaran sesuai dengan kepentingannya
- LDII dianggap menghilangkan beberapa asas penting dalam islam seperti kewajiban shalat 5 waktu
Secara umum, banyak kontroversi tentang LDII karena terdapat beberapa perbedaan antara ajaran yang mereka anut dengan Islam biasa. Meskipun mengklaim bahwa mereka tetap berpijak pada ajaran Islam, beberapa kontroversi tetap muncul.
Perbedaan antara Ajaran LDII dan Islam Biasa
Salah satu perbedaan mendasar antara ajaran LDII dengan Islam biasa adalah pada peribadahan. LDII menghilangkan beberapa asas penting dalam Islam seperti kewajiban menunaikan shalat lima waktu. Selain itu, LDII juga menambahkan beberapa rukun dalam peribadahan yang tidak ada dalam Islam biasa.
Perbedaan lainnya terletak pada pemahaman terhadap Al Quran. LDII mengajarkan bahwa hanya orang yang sudah memiliki ilmu dan pemahaman yang baik terhadap Al Quran yang dapat membacanya. Sebaliknya, dalam Islam biasa, setiap orang dapat membaca Al Quran.
Di samping itu, LDII juga memiliki beberapa pemahaman unik tentang islam, seperti meyakini adanya tiga mazhab dalam islam, serta menerapkan beberapa aturan pemakaian baju, yang dianggap tidak sejalan dengan ajaran Islam biasa.
Kritikan Terhadap Perbedaan Ajaran LDII dengan Islam Biasa
Banyak kritikan mengenai ajaran LDII yang tidak sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana umumnya dipahami. Salah satu kritikan terbesar yang dialamatkan pada LDII adalah bahwa mereka cenderung menekankan pengajaran mengenai kepastian kenabian Rasulullah Muhammad SAW lebih dari pada ajaran Islam yang secara garis besar mengajarkan kebebasan berpikir dalam menjalankan ibadah. Selain itu, penghilangan kewajiban menunaikan shalat lima waktu tentu merupakan permasalahan yang sangat kontroversial di dalam masyarakat Muslim yang cenderung menjunjung tinggi ajaran dari Al Quran dan Hadist.
Kritik terhadap LDII | Tanggapan LDII |
---|---|
LDII dianggap menyimpang dari ajaran Islam | LDII mengklaim bahwa mereka tetap berpijak pada ajaran Quran dan Hadist |
LDII dianggap mengembangkan ajaran sesuai dengan kepentingannya | LDII menjelaskan bahwa mereka mengembangkan ajaran Islam pada konteks yang lebih nyata dalam kehidupan sehari-hari |
LDII dianggap menghilangkan beberapa asas penting dalam islam seperti kewajiban shalat 5 waktu | LDII mengatakan bahwa shalat lima waktu masih menjadi kewajiban mereka, namun dapat dilakukan dengan cara yang lebih fleksibel |
LDII sendiri menanggapi kritikan-kritikan tersebut dengan menjelaskan bahwa mereka tetap bertujuan untuk mengajarkan ajaran Islam, namun dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, kontroversi mengenai perbedaan ajaran LDII dengan Islam biasa tetap memunculkan pro dan kontra di masyarakat Muslim Indonesia.
Perbedaan LDII dengan Islam Biasa
LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah salah satu organisasi Islam yang muncul di Indonesia. LDII sering dikritik oleh sejumlah kalangan karena dianggap menyelewengkan ajaran Islam. Apa saja perbedaan LDII dengan Islam biasa? Berikut penjelasannya:
- Tata Cara Ibadah: LDII memiliki tata cara ibadah yang berbeda dengan Islam biasa. Salah satunya adalah dalam pelaksanaan sholat, dimana jama’ah LDII mengangkat kedua tangan hingga dihadapan dada ketika takbiratul ihram.
- Pemahaman Ajaran: LDII sering dianggap telah menyelewengkan ajaran Islam, karena berbeda dalam memahami dan menginterpretasi kitab suci Al-Quran. LDII juga mengakui sumber kitab suci selain Al-Quran.
- Konsep Alam: LDII memiliki pandangan yang berbeda dengan Islam umum mengenai alam semesta. Islam mengajarkan bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah dan berada di bawah kekuasaannya, sedangkan LDII mengajarkan bahwa alam semesta memiliki kehendak sendiri dan bisa menentukan nasib Manusia.
Perbedaan LDII dengan Islam Biasa dalam Pemahaman Ajaran
Salah satu perbedaan mendasar antara LDII dan Islam biasa adalah dalam pemahaman ajaran. LDII memiliki ajaran-ajaran yang dianggap kontroversial, seperti mengakui sumber kitab suci selain Al-Quran. LDII juga memiliki ajaran-ajaran yang dianggap menyimpang dari Islam, seperti mengajarkan tentang Tuhan yang tidak mutlak dan kemajuan nabi-nabi setelah Muhammad SAW.
Bahkan, LDII juga memiliki transkripsi salat yang berbeda dengan Islam umum. Dalam transkripsi salat LDII, jamaah diwajibkan mengangkat tangan ke depan atau bertindak seperti menggendong sesuatu, yang berbeda dengan Islam umum yang menekankan agar tangan jamaah berada di sisi mereka selama salat.
Perbedaan LDII dengan Islam Biasa dalam Konsep Alam dan Manusia
LDII memiliki pandangan yang berbeda dari Islam umum dalam pandangannya mengenai alam semesta. LDII mengajarkan bahwa alam semesta memiliki kehendak sendiri, dan dapat menentukan kesejahteraan atau ketidakberuntungan manusia.
Perbedaan lain antara LDII dan Islam biasa adalah dalam pandangan mereka mengenai manusia. Masyarakat Islam umum meyakini bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk yang lemah dan membutuhkan Tuhan untuk dipimpin, sementara masyarakat LDII melihat manusia sebagai makhluk yang mempunyai potensi besar sendiri untuk berkembang melalui penelitian dan pengembangan diri.
Perbedaan LDII dengan Islam Biasa | LDII | Islam Biasa |
---|---|---|
Pemahaman Ajaran | Mengakui sumber kitab suci selain Al-Quran | Hanya mengakui Al-Quran sebagai kitab suci |
Tata Cara Ibadah | Mengangkat tangan hingga dihadapan dada ketika takbiratul ihram | Tangan jamaah berada di sisi mereka selama salat |
Konsep Alam | Alam semesta memiliki kehendak sendiri | Alam semesta diciptakan oleh Allah dan berada di bawah kekuasaannya |
Pandangan atas Manusia | Memiliki potensi besar sendiri untuk berkembang | Makhluk yang lemah dan membutuhkan Tuhan untuk dipimpin |
Kesimpulannya, walaupun LDII merupakan salah satu organisasi Islam, namun pemahaman LDII atas ajaran Islam memiliki perbedaan mendasar dengan Islam umum. Dalam LDII juga terdapat kontroversi atas sejumlah ajaran yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Hal tersebut kerap membuat LDII diberi sorotan oleh berbagai kalangan.
Asal Usul LDII
LDII adalah singkatan dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia, sebuah ormas atau organisasi keagamaan yang kerap disebut-sebut sebagai aliran sesat oleh sebagian orang. LDII di Indonesia memang masih tergolong minoritas, tetapi organisasi ini sangat aktif dalam melakukan kegiatan keagamaan, termasuk dakwah dan pengajian. Untuk memahami perbedaan LDII dengan Islam biasa, maka kita perlu mengetahui asal usul LDII.
- Sejarah Berdirinya LDII
- Pemahaman LDII
- Perbedaan LDII dengan Islam Biasa
LDII didirikan pada tahun 1967 oleh KH Muhammad Zaitun Rasmin. Ia mengaku mendapat wahyu langsung dari Allah SWT dan disuruh untuk membentuk suatu organisasi keagamaan yang akan melanjutkan misi Nabi Muhammad SAW. LDII awalnya bermarkas di Jalan Kemenangan III, Jakarta Timur, dan mempunyai anggota yang tidak terlalu banyak. Namun, sejak keberadaannya mencuat ke permukaan, banyak masyarakat yang merasa waswas dan meragukan tujuan sebenarnya.
Pemahaman LDII terhadap Islam cukup berbeda dengan mayoritas umat Islam di Indonesia. Salah satu contoh yang paling tampak adalah cara shalat. LDII menganjurkan shalat dengan suara, seakan-akan mempertontonkan shalat ke khalayak ramai. Ada juga beberapa unsur-unsur ritual seperti sholawat khusus dan puasa yang tidak umum dan jarang dilakukan oleh umat Islam pada umumnya. Di samping itu, LDII memiliki pemahaman agama yang diturunkan langsung dari wahyu Allah kepadanya, sehingga pemahaman LDII berbeda dengan mayoritas masyarakat Muslim lainnya.
Perbedaan LDII dengan Islam biasa terutama terletak pada tafsir Al-Qur’an yang dipakai. LDII menggunakan tafsir yang hanya berpedoman pada hadis sahih, sehingga ayat-ayat Al-Qur’an yang biasa dipahami oleh umat Islam di Indonesia dijelaskan dengan cara yang berbeda. LDII juga menganggap mustahil untuk mengembangkan suatu pemahaman agama yang bersifat abstrak atau general.
Meskipun masih tergolong minoritas, LDII sangat aktif dalam melakukan kegiatan dakwah dan pengajian di Indonesia. Masyarakatpun semakin banyak yang tertarik untuk bergabung dalam organisasi ini dikarenakan keaktifannya dalam memberikan pemahaman agama yang berbeda dari pada kebanyakan umat Islam pada umumnya. Maka dari itu, wajar jika LDII sulit diterima oleh umat Islam yang lain karena dianggap sebagai suatu kepercayaan yang dianggap sesat atau menyimpang dari Islam pada umumnya.
Perbedaan Konsep Tuhan di antara LDII dan Islam Biasa
Dalam agama Islam, Tuhan dipercayai sebagai satu-satunya pencipta alam semesta yang memiliki 99 asmaul husna atau nama-nama kebesaran-Nya. Namun, di dalam Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), ada beberapa perbedaan konsep Tuhan yang dianut. Berikut adalah beberapa poin perbedaan antara konsep Tuhan di antara LDII dan Islam biasa:
- LDII mengajarkan bahwa Tuhan memiliki kehendak bebas total. Artinya, Tuhan dapat melakukan apa yang diinginkannya tanpa ada kecuali sedangkan dalam Islam biasa Tuhan memiliki kehendak suci dan maha benar sehingga tidak mungkin melakukan hal yang buruk atau bertentangan dengan kehendak-Nya sendiri.
- LDII memiliki pandangan mengenai kepribadian Tuhan, yaitu berupa dua aspek yaitu Zat dan Sifat. Sementara itu, dalam Islam biasa, Tuhan dipercayai memiliki sifat-sifat yang tidak dapat dibatasi oleh dua aspek tersebut.
- Dalam LDII, Tuhan dipercayai memiliki bentuk fisik dan wajah yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Sementara dalam Islam biasa, Tuhan maha suci dan tidak memiliki bentuk fisik atau wajah seperti manusia.
Selain tiga poin perbedaan di atas, masih ada banyak perbedaan lainnya mengenai konsep Tuhan di dalam LDII dan Islam biasa. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa meskipun memiliki perbedaan pandangan, kedua agama tetap mengajarkan untuk menyembah dan beribadah hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tabel perbandingan antara konsep Tuhan di antara LDII dan Islam biasa:
LDII | Islam Biasa |
---|---|
Tuhan memiliki kehendak bebas total | Tuhan memiliki kehendak suci dan maha benar |
Tuhan memiliki dua aspek, yaitu Zat dan Sifat | Tuhan memiliki sifat-sifat yang tidak dapat dibatasi dua aspek |
Tuhan memiliki bentuk fisik dan wajah | Tuhan maha suci dan tidak memiliki bentuk fisik atau wajah |
Perbedaan konsep Tuhan di antara LDII dan Islam biasa merupakan bagian dari keragaman dalam beragama. Meskipun ada perbedaan, kita tetap harus menghormati pandangan masing-masing dan mengakui bahwa hanya Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai otoritas mutlak dalam mengatur jagat raya ini.
Kesamaan dan Perbedaan Mazhab di antara LDII dan Islam Biasa
LDII atau Lembaga Dakwah Islam Indonesia merupakan sebuah organisasi Islam yang berbicara tentang kebenaran Islam. Pada umumnya LDII disebut dengan mazhab baru, namun LDII sendiri mengaku bukan sebuah mazhab melainkan sebuah organisasi islam yang berpegang pada Al-Quran, As-Sunnah serta pemahaman ulama salafus shalih. Berbeda dengan islam biasa yang melekat erat dengan mazhab yang ada di dalamnya. Berikut ini adalah kesamaan dan perbedaan mazhab di antara LDII dan islam biasa:
- Kesamaan:
- Mempercayai Al-Quran sebagai sumber utama Islam
- Mempercayai As-Sunnah sebagai sumber kedua dalam Islam
- Menjalankan ibadah-ibadah yang sama, seperti sholat 5 waktu, puasa Ramadhan dll.
- Perbedaan:
- LDII memiliki cara pandang sendiri dalam menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah, yang berbeda dengan tafsiran yang dipakai mazhab-mazhab yang ada di dalam Islam
- LDII tidak melekat pada mazhab tertentu yang ada di dalam Islam. Sedangkan pada islam biasa, mazhab yang dipelajari adalah mazhab yang sesuai dengan lingkungan daerahnya. Seperti mazhab Syafi’i, Hanafi, Maliki dll.
- LDII menekankan pada pengembangan diri agar menjadi manusia yang berkarakter baik, sedangkan islam biasa lebih menitikberatkan pada kelompoknya masing-masing
Mazhab yang Dianut oleh LDII
LDII sendiri bukanlah sebuah mazhab, melainkan sebuah organisasi yang berpegang teguh pada Al-Quran, As-Sunnah dan pemahaman ulama salafus shalih. Oleh karena itu LDII lebih sering disebut dengan gerakan keislaman yang mempunyai pandangan baru dalam menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah, sehingga menimbulkan sedikit perbedaan dengan mazhab yang ada di dalam Islam.
Perbedaan Paham Ajaran Islam: LDII dan Islam Biasa
LDII mengajarkan bahwa Al-Quran dan As-sunnah haruslah diartikan secara kontekstual sesuai dengan kondisi lingkungan dan waktu yang dimaksud oleh ayat tersebut. Selain itu, LDII juga mengajarkan kepekaan sosial bagi anggotanya dan menekankan pada peningkatan kualitas diri agar menjadi manusia yang berkarakter baik dan bermanfaat bagi sesama. Mengenai islam biasa, terkadang pandangan tersebut tidak selalu berlaku secara global. Maksudnya, terkadang ada sebagian kelompok yang menggunakan istilah tertentu untuk merujuk pada pemahaman yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh LDII.
Perbedaan LDII dengan Islam Biasa | LDII | Islam Biasa |
---|---|---|
Pengertian agama | Kebenaran Islam yang didasari Al-Quran dan sunnah Nabi | Kehidupan beragama yang dipengaruhi oleh faktor budaya dan lingkungan |
Pemahaman tentang Cita-cita | Melakukan dakwah dan berjuang menyebarkan kebenaran Allah | Tidak bersifat pasti, tergantung dari masing-masing kelompok |
Pemahaman tentang kehidupan manusia | Manusia harus berkarakter baik dan bermanfaat bagi sesama | Manusia harus mengikuti prinsip-prinsip Islam untuk mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat |
Dalam kesimpulannya, walaupun LDII sering disebut dengan mazhab baru, LDII bukanlah sebuah mazhab melainkan sebuah organisasi islam yang berpegang pada Al-Quran, As-Sunnah serta pemahaman ulama salafus shalih. Meskipun ada sedikit perbedaan dengan mazhab yang ada di dalam islam, LDII memiliki kesamaan yang banyak dengan islam biasa dalam hal keyakinan dan pelaksanaan ibadah. Namun LDII menekankan pada pengembangan diri agar menjadi manusia yang berkarakter baik dan bermanfaat bagi sesama. Sementara pada islam biasa, mazhab tetap dipegang erat dan lebih menitikberatkan pada kelompoknya masing-masing tanpa memberikan terlalu banyak pembelajaran untuk pengembangan diri.
Peran dan Fungsi Pimpinan di antara LDII dan Islam Biasa
Pimpinan atau kepemimpinan memainkan peran yang sangat penting dalam organisasi apapun, baik itu dalam LDII atau Islam biasa. Namun, ada beberapa perbedaan dalam peran dan fungsi pimpinan di antara kedua organisasi tersebut.
Peran Pimpinan di LDII
- Membimbing umat untuk memahami ajaran Islam dengan cara yang benar dan detail.
- Mendidik umat untuk belajar dan menerapkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari.
- Melakukan pengawasan dan pemantauan secara ketat terhadap anggota LDII untuk memastikan bahwa mereka mengikuti ajaran Islam dengan benar.
- Mengambil keputusan yang dibutuhkan untuk mempertahankan integritas dan kepercayaan publik terhadap LDII.
- Mendorong anggota untuk berkembang dalam iman dan bertanggung jawab dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Peran Pimpinan dalam Islam Biasa
Pada umumnya, peran pimpinan di dalam Islam biasa tidak berbeda atau sangat mirip dengan peran pimpinan dalam organisasi Islam lainnya.
- Menyelenggarakan shalat berjamaah dan perayaan-perayaan keagamaan yang lain.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat akan ajaran Islam.
- Mendidik umat tentang Islam dan cara hidup yang benar menurut Islam.
- Memotivasi umat untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat.
- Mengkoordinasikan kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu.
Fungsi Pimpinan di LDII
Fungsi pimpinan di LDII memiliki perbedaan dengan fungsi pimpinan pada organisasi Islam biasa.
- Mendirikan dan mengembangkan organisasi LDII.
- Membuat keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan ajaran Islam yang lebih khusus di dalam LDII.
- Memonitor dan mengawasi kegiatan-kegiatan organisasi yang ada.
- Menciptakan ikatan dan hubungan yang baik dengan organisasi Islam lainnya maupun masyarakat.
- Menciptakan iklim organisasi yang kondusif dan harmonis.
Fungsi Pimpinan dalam Islam Biasa
Organisasi Islam biasa memiliki fungsi dan peran pimpinan yang hampir sama dengan organisasi Islam lainnya dalam melaksanakan ajaran Islam dan memberikan pelayanan yang terbaik.
Fungsi | Keterangan |
---|---|
Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan aktivitas | Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan umum dan memberikan motivasi bagi anggotanya untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut. |
Melakukan pembinaan dan penyuluhan | Memberikan pelatihan dan pembinaan dalam hal keagamaan dan bimbingan dalam kehidupan sehari-hari. |
Mengatasi perbedaan dan mengembangkan persatuan | Bertindak sebagai mediator dalam menyelesaikan konflik dan memastikan kesejukan dalam kehidupan organisasi Islam. |
Berperan sebagai motivator dan pencipta semangat | Menginspirasi anggota untuk menjalankan aktivitas-aktivitas keagamaan dan mengembangkan semangat kebersamaan dalam organisasi Islam. |
Mengurusi administrasi dan keuangan | Mengelola dana dan pembukuan organisasi untuk memastikan organisasi berjalan dengan efisien dan transparan. |
Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat perbedaan dalam peran dan fungsi pimpinan di antara LDII dan Islam biasa. Namun, pada dasarnya, peran dan fungsi pimpinan di kedua organisasi ini penting dalam menjalankan ajaran Islam dan membantu masyarakat untuk berkembang dan sejahtera.
Pengaruh LDII dan Islam Biasa pada Keberagaman Umat Beragama di Indonesia.
Indonesia adalah negara yang dihuni oleh berbagai macam etnis dan agama. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Islam, Indonesia memiliki beberapa kelompok Islam yang mempertahankan tradisi dan kepercayaan mereka dengan cara yang berbeda. Dua kelompok Islam di Indonesia yang sering menjadi perbincangan adalah LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) dan Islam biasa.
Kedua kelompok tersebut mempunyai perbedaan dalam cara menginterpretasi ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga mempengaruhi pengaruh kedua kelompok pada keberagaman umat beragama di Indonesia.
- Perbedaan dalam interpretasi ajaran Islam
- Pengaruh pada Keberagaman Umat Beragama di Indonesia
LDII adalah kelompok Islam yang memiliki interpretasi yang khas terhadap ajaran Islam. Kelompok ini mengikuti pemahaman ajaran yang dikembangkan oleh Abdul Karim Zaidan. LDII menganggap bahwa ajaran Islam yang selama ini ada di Indonesia tidak murni dan kembali kepada ajaran asli Islam.
Sedangkan Islam biasa, merupakan kelompok yang mengikuti pemahaman ajaran Islam yang dianut oleh mayoritas masyarakat Muslim Indonesia. Kelompok ini mengikuti empat mazhab Islam Sunni, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali.
Kehadiran LDII dan Islam biasa mempengaruhi keberagaman umat beragama di Indonesia dalam beberapa aspek, diantaranya:
Aspek | LDII | Islam biasa |
---|---|---|
Menebar dakwah | LDII menekankan pada dakwah kepada masyarakat Muslim Indonesia untuk kembali ke ajaran Islam yang murni sesuai dengan pemahaman mereka. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi dan keyakinan umat Islam yang sudah mengikuti ajaran Islam yang sudah ada di Indonesia. | Islam biasa menekankan pada penerapan ajaran Islam yang sudah dianut oleh masyarakat Muslim Indonesia. Hal ini membuat umat Islam tidak menemukan perbedaan yang signifikan dari ajaran Islam yang sudah dianutnya. |
Menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari | LDII memiliki tata cara yang khusus dalam menjalankan ibadah seperti salat, puasa, dan lain-lain. Hal ini dapat mempengaruhi interaksi antar umat beragama karena perbedaan tata cara dalam beribadah yang mungkin lebih menonjol. | Islam biasa mengikuti aturan dan tata cara yang sudah dikenal oleh masyarakat Muslim Indonesia, sehingga tidak terlalu mempengaruhi interaksi antar umat beragama dalam hal tata cara atau amalan beribadah. |
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap menghargai keberagaman dalam beragama dan menjaga hubungan baik antar umat beragama tanpa harus merendahkan atau melebihkan satu kelompok agama tertentu.
Terima Kasih Telah Membaca tentang Perbedaan LDII dengan Islam Biasa
Sekian artikel kami mengenai perbedaan LDII dengan Islam biasa. Semoga informasi yang kami berikan dapat membantu Anda untuk lebih memahami perbedaan di antara keduanya. Kami berharap Anda menikmati pembacaan artikel ini. Jangan lupa untuk berkunjung kembali ke situs kami untuk membaca artikel menarik lainnya. Salam hangat dari kami. Terima kasih telah membaca!