Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka: Mana yang Lebih Unggul?

Perbedaan antara kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan para guru dan orangtua murid. Masyarakat pun semakin banyak yang tertarik untuk mencari tahu apa saja yang membedakan kedua kurikulum tersebut. Meskipun pada dasarnya keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, namun terdapat beberapa perbedaan signifikan di antara keduanya.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diberlakukan secara nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2013. Kurikulum ini menggantikan kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sementara itu, kurikulum merdeka merupakan kurikulum alternatif yang diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, pada tahun 2020 lalu. Kurikulum merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas lebih besar bagi sekolah dalam menyusun kurikulum yang akan dijalankan.

Perbedaan kedua kurikulum ini tidak hanya terletak pada metode belajar mengajar, tetapi juga pada pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Sebagai orangtua atau guru, penting bagi kita untuk memahami perbedaan tersebut agar dapat memilih kurikulum yang terbaik bagi anak atau siswa kita. Dalam artikel ini, akan dibahas secara lebih rinci perbedaan kedua kurikulum tersebut sehingga kita dapat membuat keputusan yang tepat dan memuaskan bagi semua pihak yang terkait.

Perbedaan Pendekatan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Dalam dunia pendidikan, pengembangan kurikulum merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pada tahun 2013, pemerintah Indonesia meluncurkan Kurikulum 2013 sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, pada tahun 2021, pemerintah memutuskan untuk merubah kurikulum tersebut menjadi Kurikulum Merdeka. Terdapat beberapa perbedaan antara pendekatan kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.

  • Pendekatan Gerakan vs. Kompetensi
  • Pendekatan Kompetensi vs. Merdeka Belajar
  • Penilaian Berbasis Kompetensi vs. Hasil Belajar

Pertama, perbedaan pendekatan antara kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Pada kurikulum 2013, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan gerakan. Artinya, kurikulum lebih menekankan pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan pada Kurikulum Merdeka, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kompetensi dan hasil belajar. Artinya, kurikulum lebih menekankan pada pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa dan hasil belajar yang telah didapatkan.

Kedua, perbedaan pada pendekatan kurikulum dan merdeka belajar. Pada kurikulum 2013, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kompetensi. Artinya, kurikulum menekankan pada kemampuan siswa untuk menguasai suatu keterampilan atau predikat tertentu. Sedangkan pada Kurikulum Merdeka, pendekatan yang digunakan adalah merdeka belajar. Artinya, kurikulum menekankan pada kemampuan siswa untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minat mereka.

Ketiga, perbedaan pada penilaian yang digunakan. Pada kurikulum 2013, penilaian yang digunakan adalah penilaian berbasis kompetensi. Artinya, penilaian dilakukan berdasarkan kemampuan siswa dalam sebuah kompetensi tertentu. Sedangkan pada Kurikulum Merdeka, penilaian yang digunakan adalah hasil belajar siswa. Artinya, penilaian dilakukan berdasarkan hasil yang dicapai siswa secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, perbedaan antara pendekatan kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka mengacu pada fokus dari pengembangan kurikulum. Kurikulum Merdeka menekankan pada kemampuan siswa untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri dan peningkatan hasil belajar secara keseluruhan melalui kompetensi yang dimiliki oleh siswa.

Tujuan dan Sasaran Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional yang diterapkan di Indonesia sejak tahun 2013. Tujuan utama kurikulum ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tuntutan masyarakat global yang semakin kompleks. Kurikulum 2013 mengusung pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif dan interaktif, serta memberikan ruang yang lebih luas bagi pengembangan potensi individu. Sasaran kurikulum 2013 adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi dunia kerja, serta memperkuat etika dan moral siswa.

Kurikulum Merdeka dikembangkan oleh Yayasan Indonesia Merdeka sebagai alternatif kurikulum yang independen dari pemerintah. Tujuan kurikulum ini adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh pendidikan yang lebih holistik dan relevan dengan kebutuhan masa kini. Sasaran kurikulum merdeka adalah mengembangkan siswa yang mandiri, kreatif, inovatif, dan berpotensi menjadi pemimpin masa depan.

Tujuan dan Sasaran Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

  • Meningkatkan kualitas pendidikan
  • Mempersiapkan lulusan yang kompeten
  • Memperkuat etika dan moral siswa

Tujuan dan Sasaran Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, apa yang membedakan kedua kurikulum ini adalah pendekatan yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut. Kurikulum 2013 mengembangkan kompetensi dasar siswa melalui pembelajaran yang lebih kreatif dan interaktif, sedangkan kurikulum merdeka menekankan pada pengembangan sikap mandiri dan inovatif siswa. Dua pendekatan tersebut saling melengkapi dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan individu.

Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
Meningkatkan kualitas pembelajaran Meningkatkan sikap mandiri dan inovatif siswa
Menyiapkan lulusan yang kompeten Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pendidikan yang holistik dan relevan
Memperkuat etika dan moral siswa Memberikan ruang bagi pengembangan potensi individu

Dalam memilih kurikulum yang tepat, perlu dipahami bahwa kedua kurikulum ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, yang terpenting adalah siswa menjadi pelaku utama dalam proses belajar-mengajar dan mampu mengembangkan potensi diri secara optimal. Sebagai orang tua atau pengambil keputusan dalam bidang pendidikan, perlu mengenal lebih jauh mengenai kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka agar dapat memilih yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan mendorong mereka untuk mencapai prestasi terbaik.

Pembelajaran yang Berorientasi pada Siswa dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Salah satu perbedaan mendasar antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka adalah pendekatan pembelajarannya yang berorientasi pada siswa. Dalam Kurikulum 2013, terdapat pendekatan saintifik atau ilmiah yang menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pengalaman pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, mengomunikasikan, dan refleksi. Sementara itu, Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan active learning atau pembelajaran aktif dengan memberikan berbagai pengalaman belajar yang berorientasi pada keaktifan dan kecakapan mahasiswa.

Perbedaan Pendekatan Pembelajaran

  • Di Kurikulum 2013, mahasiswa diajak untuk mencari pemecahan masalah dan mengikuti proses belajar aktif, sementara di Kurikulum Merdeka, mahasiswa diajak untuk menentukan kemampuan diri sendiri dan belajar secara mandiri.
  • Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pengembangan keterampilan umum atau generic skills, sementara Kurikulum Merdeka memperhatikan pengembangan keterampilan intelektual dan soft skills.
  • Di Kurikulum 2013, kurikulum dibagi menjadi tiga wilayah pengembangan, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan, sementara Kurikulum Merdeka hanya membagi wilayah pengembangan menjadi dua, yaitu pengetahuan dan keterampilan.

Pendekatan Pendidikan Kontekstual

Salah satu tujuan utama dari Kurikulum Merdeka adalah memberikan pendekatan kontekstual yang lebih baik dalam mengajar dan belajar. Ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang topik yang mereka pelajari dan bagaimana penggunaannya dalam situasi kehidupan nyata. Sementara dalam Kurikulum 2013, pendekatan kontekstual kurang diperhatikan.

Penekanan pada Karakter dan Kepemimpinan

Kurikulum Merdeka memberikan penekanan pada pengembangan karakter dan kepemimpinan yang baik melalui pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan mengenalkan mahasiswa pada budaya dan nilai-nilai Indonesia. Sedangkan Kurikulum 2013 hanya memberikan sedikit perhatian pada pengembangan karakter.

Perbedaan Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
Approach Pendekatan ilmiah/ saintifik Pembelajaran aktif
Generic skills Menekankan pada pengembangan keterampilan umum Memperhatikan pengembangan keterampilan intelektual dan soft skills
Pendekatan pembelajaran Tiga wilayah pengembangan: pengetahuan, sikap, dan keterampilan Dua wilayah pengembangan: pengetahuan dan keterampilan

Secara keseluruhan, Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka memiliki perbedaan dalam pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Kurikulum Merdeka memperhatikan pendekatan pembelajaran aktif, pendekatan kontekstual, pengembangan karakter, dan kemampuan kepemimpinan yang baik. Sedangkan Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pengembangan keterampilan umum dan pendekatan ilmiah/ saintifik. Oleh karena itu, sebaiknya calon mahasiswa mempertimbangkan baik-baik sebelum memilih kurikulum mana yang cocok dengan minat dan gaya belajar mereka.

Karakteristik Penilaian dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

Perbedaan mendasar antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka terletak pada pendekatan penilaiannya. Kurikulum 2013 mempunyai kurang lebih 30% dari total jam pelajarannya yang di fokuskan pada penilaian. Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian tidak lagi hanya pada prestasi akademik saja, melainkan juga mengukur prestasi non-akademik, seperti penilaian karakter siswa.

  • Penilaian Keterampilan – Kurikulum 2013 fokus pada penilaian keterampilan dan nilai sikap, berdasarkan lembar penilaian sikap dan perilaku siswa. Pada Kurikulum Merdeka, penilaian keterampilan tidak hanya dilakukan dalam bentuk ujian atau tes, tetapi juga melalui pengamatan langsung oleh guru terhadap aktivitas siswa di kelas.
  • Penilaian Kompetensi – Kurikulum 2013 menekankan pada penilaian kompetensi, dan melibatkan teknik-teknik khusus seperti penilaian otentik dan portofolio. Sedangkan dalam Kurikulum Merdeka, penilaian kompetensi dilakukan melalui penugasan proyek yang kompleks yang melibatkan berbagai keterampilan.
  • Penilaian Karakter – Pada Kurikulum Merdeka, penilaian karakter siswa dilakukan melalui setiap tugas yang diberikan dan pengamatan langsung oleh guru. Karakteristik yang dinilai antara lain kejujuran, keberanian, kepercayaan diri, kerja sama tim, dan tanggung jawab. Sedangkan Kurikulum 2013, penilaian karakter siswa dinilai berdasarkan lembar penilaian sikap dan perilaku siswa yang dilakukan oleh guru.

Pada Tabel di bawah ini, dapat dilihat perbedaan karakteristik penilaian antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.

Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
Keterampilan Terutama melalui ujian dan tes Melalui pengamatan langsung dan tugas-tugas kreatif di luar kelas
Kompetensi Penilaian otentik dan portofolio Penugasan proyek dan tugas yang kompleks
Karakter Keterampilan efektif, etika, penilaian sikap dan perilaku siswa Pengamatan langsung dan tugas-tugas berbasis karakter

Dalam Kurikulum Merdeka, penilaian bukan hanya sekadar memantau kemajuan siswa dalam belajar, tetapi juga melihat perkembangan keterampilan dan karakter siswa. Penilaian ini dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif melalui pengamatan secara langsung oleh guru, serta memberikan tugas-tugas di luar kelas yang fokus pada keterampilan dan karakter. Dengan demikian, diharapkan siswa akan terlatih untuk mengembangkan dirinya secara komprehensif.

Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di Sekolah

Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka adalah dua kurikulum yang berlaku di Indonesia. Kurikulum 2013 dikenalkan pada tahun 2013 untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sementara Kurikulum Merdeka diperkenalkan pada tahun 2020 sebagai alternatif bagi sekolah yang ingin memiliki kebebasan dalam mengembangkan kurikulumnya.

Perbedaan utama antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka adalah bahwa Kurikulum 2013 dirancang oleh pemerintah dan harus diikuti oleh seluruh sekolah di Indonesia, sedangkan Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa di sekolah itu.

  • Implementasi Kurikulum 2013
  • Kurikulum 2013 adalah kurikulum nasional yang dirancang oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 memiliki beberapa karakteristik, seperti fokus pada pengembangan kompetensi siswa, integrasi antar mata pelajaran, dan penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
  • Implementasi Kurikulum 2013 di sekolah dilakukan melalui beberapa tahap, seperti workshop bagi guru untuk memahami konsep dan karakteristik Kurikulum 2013, penyusunan rencana pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar siswa.
  • Beberapa tantangan dalam implementasi Kurikulum 2013 di antaranya adalah kurangnya sumber daya manusia yang memahami Kurikulum 2013, kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, serta kurangnya dukungan dari orang tua siswa.

Implementasi Kurikulum 2013 membutuhkan waktu dan upaya yang besar dari pihak sekolah dan guru, namun jika dilakukan dengan baik, Kurikulum 2013 dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembelajaran siswa dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

  • Implementasi Kurikulum Merdeka
  • Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa di sekolah itu sendiri. Dalam Kurikulum Merdeka, sekolah memiliki kebebasan untuk menentukan tujuan pendidikan, kurikulum, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa di sekolah tersebut.
  • Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah tidaklah mudah, karena sekolah harus memastikan bahwa kurikulum yang dikembangkan memenuhi standar pendidikan nasional dan diakui secara internasional. Selain itu, sekolah juga harus memastikan bahwa pengembangan kurikulum dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan semua stakeholder, termasuk siswa, guru, dan orang tua siswa.
  • Kurikulum Merdeka memberikan banyak keuntungan, antara lain meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran, membantu siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya, dan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di sekolah harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan melibatkan semua stakeholder. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang mampu memenuhi kebutuhan siswa dan mampu mengembangkan potensi siswa secara maksimal.

Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
Dirancang oleh pemerintah Dirancang oleh sekolah
Harus diikuti oleh seluruh sekolah di Indonesia Hanya diikuti oleh sekolah yang memilih Kurikulum Merdeka
Memiliki karakteristik, seperti fokus pada pengembangan kompetensi siswa, integrasi antar mata pelajaran, dan penggunaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Sekolah memiliki kebebasan untuk menentukan tujuan pendidikan, kurikulum, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa di sekolah tersebut.

Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di sekolah dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, implementasi harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan melibatkan semua stakeholder.

Hingga Jumpa Lagi!

Itulah perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka yang dapat sahabat pembaca ketahui. Semoga artikel singkat ini bermanfaat bagi kalian semua. Penting untuk selalu mengikuti perkembangan kurikulum di Indonesia. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan sampai jumpa di kesempatan berikutnya!