Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013 memang kerap menjadi topik hangat dalam dunia pendidikan di Indonesia. Banyak orang mempertanyakan mana yang lebih baik antara kedua sistem tersebut. Maka, penting bagi kita untuk memahami secara mendalam tentang perbedaan yang terjadi di antara keduanya.
KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah sistem kurikulum yang diterapkan sejak tahun 2006 hingga 2013. Sementara itu, Kurikulum 2013 menjadi penggantinya pada tahun 2013. Keduanya memiliki beberapa perbedaan dan kelebihan yang harus kita ketahui. Tentu saja, kita harus mempertimbangkan berbagai faktor dan kebutuhan dalam dunia pendidikan ketika memilih antara kedua sistem ini.
Sistem pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan untuk menciptakan generasi yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013 agar dapat memilih sistem yang paling tepat bagi para siswa. Dengan memahami perbedaan tersebut, kita dapat melakukan evaluasi yang terus menerus agar menciptakan pendidikan yang lebih optimal.
Perbedaan Pendekatan KTSP dan Kurikulum 2013
Dalam dunia pendidikan, kurikulum adalah salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kurikulum merupakan pedoman bagi para pendidik untuk mengajar siswa dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global, kurikulum juga terus berkembang. Dua kurikulum yang pernah digunakan di Indonesia adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan Kurikulum 2013. Keduanya memiliki perbedaan pendekatan dalam merancang kurikulum.
- Pendekatan KTSP
- Pendekatan Kurikulum 2013
Pendekatan KTSP lebih menitikberatkan pada kurikulum yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kondisi daerah atau sekolah. Hal ini membuat setiap sekolah dapat menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa dan sekolah. Pendekatan ini memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru dalam menentukan cara mengajar yang paling tepat.
Berbeda dengan pendekatan KTSP, Kurikulum 2013 lebih menekankan pada penerapan pendidikan karakter dan berpusat pada siswa. Kurikulum ini juga menekankan pada pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.
Pendekatan Kurikulum 2013 mengadaptasi pendekatan constructivism, di mana siswa diharapkan dapat aktif dalam proses belajar dan guru berperan sebagai fasilitator. Hal ini diharapkan akan mendorong siswa untuk lebih mandiri, kreatif, serta mampu mengambil tanggung jawab dalam proses pembelajaran. Dalam Kurikulum 2013, siswa diharapkan dapat mengembangkan sikap positif dan keterampilan yang dibutuhkan di dalam dan di luar ruang kelas.
Secara keseluruhan, baik KTSP maupun Kurikulum 2013 memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perbedaan pendekatan yang diterapkan pada kedua kurikulum ini tentunya memberikan dampak langsung pada cara mengajar serta pembinaan karakter siswa di dalam kelas. Sebagai pendidik, harus mampu menyesuaikan dengan kondisi daerah atau sekolah, serta memilih kurikulum yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan siswa dan mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia.
Tujuan dan Manfaat KTSP dan Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan sebuah sistem program dan rencana pengajaran yang terdiri dari berbagai unsur pendidikan yang harus diberikan oleh sebuah institusi pendidikan. Tidak hanya menyediakan buku-buku pelajaran dan panduan pengajaran, kurikulum juga berfungsi sebagai panduan pengajar dalam memberikan materi dan metode pengajaran pada siswa. Ada dua jenis kurikulum yang harus dikenal sebagai pengajar, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Tujuan KTSP:
- Memberikan kebebasan bagi guru dalam merancang kurikulum sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan.
- Menjadikan pendidikan sebagai media untuk mengembangkan karakter dan potensi siswa secara maksimal.
- Meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa.
- Tujuan Kurikulum 2013:
- Mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan kreatif, serta berkomunikasi dengan efektif.
- Meningkatkan kualitas serta relevansi pendidikan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia kerja global.
- Mendorong penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
Manfaat dari kurikulum KTSP adalah memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengembangkan kreativitas dalam menentukan sistem pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa. Sementara manfaat dari Kurikulum 2013 adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam menghadapi dunia global yang semakin kompleks, serta memberikan keterampilan- keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013
Perbedaan yang paling mencolok antara KTSP dan Kurikulum 2013 adalah pada konteks penyusunan dan implementasinya. Penyusunan KTSP sepenuhnya dilakukan oleh sekolah, sedangkan Kurikulum 2013 disusun dan diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Implementasi dari KTSP lebih fleksibel, sementara Kurikulum 2013 memiliki prosedur yang cukup ketat dan harus diikuti.
Pada dasarnya, baik KTSP maupun Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan cara menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran. Tujuan dan manfaat dari kedua kurikulum tersebut jelas berbeda, sehingga institusi pendidikan dapat memilih kurikulum yang lebih sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa yang dimiliki.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) | Kurikulum 2013 |
---|---|
Disusun oleh sekolah | Disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan |
Implementasi lebih fleksibel | Implementasi lebih kaku dengan prosedur yang ketat |
Memberikan kebebasan bagi guru dalam merancang kurikulum sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan | Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menghadapi dunia global yang semakin kompleks dan memberikan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja |
Memilih kurikulum yang tepat dapat membantu siswa dalam mengembangkan diri mereka secara optimal. Oleh karena itu, institusi pendidikan harus mempertimbangkan dengan matang tujuan dan karakteristik siswa, serta kebutuhan masyarakat dan dunia kerja sebelum memilih kurikulum yang akan diterapkan.
Kelebihan dan Kekurangan KTSP dan Kurikulum 2013
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan kurikulum yang pernah digunakan di Indonesia sebelum digantikan oleh Kurikulum 2013. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan KTSP dibandingkan dengan Kurikulum 2013.
- Kelebihan KTSP:
- Lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan lingkungan.
- Lebih memberikan kewenangan pada satuan pendidikan dalam menentukan kurikulum yang akan digunakan.
- Mendorong pengembangan kurikulum secara bottom-up, melibatkan berbagai pihak dalam perumusan kurikulum.
- Kekurangan KTSP:
- Tidak ada keseragaman antar sekolah dalam merancang kurikulumnya, sehingga menghasilkan variasi mutu pendidikan yang tidak merata.
- Tidak memperhatikan situasi dan perkembangan jangka panjang dalam dunia pendidikan.
Kurikulum 2013, di sisi lain, adalah kurikulum yang diterapkan sekarang di Indonesia dan masih menjadi topik perdebatan hingga saat ini. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan Kurikulum 2013:
- Kelebihan Kurikulum 2013:
- Memperhatikan kebutuhan dan perkembangan dunia pendidikan saat ini.
- Memberikan keseragaman antar sekolah dalam mengikuti kurikulum dasar.
- Memfasilitasi pengembangan karakter siswa, mengembangkan kompetensi dasar, dan mengutamakan pembelajaran aktif.
- Kekurangan Kurikulum 2013:
- Perubahan kurikulum yang terlalu cepat, kurang bersifat gradual dan menimbulkan hambatan bagi beberapa sekolah.
- Tidak memberikan kesempatan bagi sekolah untuk memberikan signature program dan berkembang dalam bidang-bidang tertentu.
- Memiliki banyak bahan ajar yang melebihi kapasitas siswa dan tidak memungkinkan semua kompetensi bisa dikuasai dalam waktu yang sama.
Melihat kelebihan dan kekurangan dari kedua kurikulum tersebut, rencana kurikulum ke depan dapat mempertimbangkan untuk menggabungkan kelebihan dari masing-masing kurikulum untuk memaksimalkan mutu pendidikan di Indonesia.
KTSP | Kurikulum 2013 |
---|---|
Lebih fleksibel dalam penyusunan kurikulum | Memperhatikan perkembangan dunia pendidikan saat ini |
Dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan lingkungan | Memberikan keseragaman antar sekolah dalam mengikuti kurikulum dasar |
Mendorong pengembangan kurikulum secara bottom-up | Memfasilitasi pengembangan karakter siswa |
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kedua kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun bisa dipertimbangkan untuk digabungkan kelebihannya untuk menjadi sebuah kurikulum yang lebih baik.
Implementasi KTSP dan Kurikulum 2013 di Sekolah
Perbedaan Antara KTSP dan Kurikulum 2013 adalah bahwa KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) lebih menekankan pada upaya peningkatan kualitas pendidikan yang diselaraskan dengan karakteristik dan kebutuhan setiap satuan pendidikan, sedangkan Kurikulum 2013 atau K13 adalah kurikulum nasional yang disusun secara sistematis dan terpadu untuk seluruh jenjang pada pendidikan dasar dan menengah.
Implementasi KTSP lebih fleksibel karena lebih memperhatikan kondisi dan kebutuhan setiap satuan pendidikan dan daerah. Sementara itu, Kurikulum 2013 atau K13 mempunyai cakupan yang luas dan harus diikuti oleh seluruh sekolah di Indonesia. Implementasi Kurikulum 2013 memang lebih terstruktur dan lebih terpola karena telah terdapat panduan yang jelas.
- Implementasi KTSP pada setiap sekolah bisa berbeda-beda tergantung dari kondisi masing-masing. Adapun beberapa cara implementasi kurikulum KTSP di sekolah adalah:
- Melakukan Mapping atau pendataan terhadap kemampuan siswa untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.
- Persiapan SDM (Sumber Daya Manusia) guru yang mampu mengimplementasikan kurikulum tersebut dengan baik sehingga kualitas pendidikan bisa lebih baik.
- Persiapan semua peralatan dan fasilitas yang diperlukan, seperti buku, modul, sarana, dan sebagainya.
Implementasi Kurikulum 2013 di sekolah jauh lebih terstruktur. Berikut ini beberapa cara yang bisa ditempuh oleh sekolah untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013:
Pertama, sekolah harus memahami panduan Kurikulum 2013 yang telah disusun oleh pemerintah dan melaksanakan kurikulum tersebut secara konsisten.
Kedua, guru harus dididik dan dilatih agar mampu mengaplikasikan kurikulum tersebut dengan baik dan mendapatkan hasil yang terbaik dari siswa.
Ketiga, sekolah harus memperhatikan aspek keseimbangan antara pembelajaran akademik dan non-akademik. Maka dari itu, sekolah perlu memperoleh bahan ajar yang berkaitan dengan entrepreneurship, karakter, keterampilan, dan kecakapan hidup.
Perbedaan | Kurikulum 2013 | KTSP |
---|---|---|
Cakupan | Nasional | Sesuai kebutuhan sekolah |
Terstruktur | Ya | Tidak |
Panduan | Ada | Tidak ada atau kurang jelas |
Fleksibilitas | Rendah | Tinggi |
Pengembangan SDM | Tinggi | Rendah |
Demikianlah perbedaan Implementasi KTSP dan Kurikulum 2013 di Sekolah. Kedua kurikulum tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun hal yang lebih penting dari perdebatan perbedaan kurikulum tersebut adalah bagaimana cara mengimplementasikan kurikulum tersebut dengan baik dan memberikan dampak positif bagi pendidikan Indonesia.
Evaluasi dan Pengembangan KTSP dan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 (K13) diperkenalkan di Indonesia sebagai pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2013. Perbedaan utama antara K13 dan KTSP adalah adopsi dari pendidikan berbasis kompetensi. Sejak resmi diluncurkan, penghasilan kurikulum ini menjadi sorotan banyak pihak karena terdapat kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Pada bagian ini, kita akan membahas tentang evaluasi dan pengembangan KTSP dan Kurikulum 2013 lebih lanjut.
- Evaluasi KTSP
- Evaluasi Kurikulum 2013
- Pengembangan KTSP dan Kurikulum 2013
- Perbandingan KTSP dan Kurikulum 2013
KTSP merupakan kurikulum yang digunakan sebelum Kurikulum 2013. Evaluasi terhadap kurikulum ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif kurikulum ini dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di dunia nyata. Hasil evaluasi menunjukkan adanya kekurangan di berbagai aspek, seperti pengajaran teknologi informasi, pengajaran bahasa Inggris, dan kurangnya materi inovatif dalam pelajaran. Hal inilah yang kemudian memicu pengembangan Kurikulum 2013, sebagai upaya memperbaiki kekurangan tersebut.
Sejak diberlakukan pada tahun 2013, Kurikulum 2013 juga telah dilakukan evaluasi oleh berbagai pihak untuk mengetahui keefektifannya. Hasil evaluasi menunjukkan beberapa kelebihan dan kelemahan kurikulum. Kelebihan Kurikulum 2013 antara lain penekanan pada pembelajaran yang tidak hanya mengedepankan aspek kognitif tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik. Sedangkan kelemahannya termasuk kurangnya tenaga pengajar yang terampil dalam mengajar berdasarkan pendekatan Kurikulum 2013, sehingga memerlukan lebih banyak pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk para guru dan tenaga kependidikan.
Tidak hanya evaluasi, kita juga perlu membahas mengenai bagaimana pengembangan dari masing-masing kurikulum tersebut. Pada KTSP, pengembangan dilakukan untuk melengkapi kurikulum dengan materi inovatif, teknologi informasi dan bahasa asing seperti bahasa Inggris. Sedangkan Kurikulum 2013, pengembangan dilakukan dengan mengembangkan bahan ajar dan kurikulum untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bersikap kritis dan kreatif, serta meningkatkan penguasaan terhadap penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran.
KTSP | Kurikulum 2013 |
---|---|
Belum mengadopsi pendekatan berbasis kompetensi | Mengadopsi pendekatan berbasis kompetensi |
Lebih fleksibel dalam menentukan jalur pendidikan dengan menerapkan “Keterampilan Siswa” sebagai kata kunci | Lebih terstruktur dan memuat poin-poin pembelajaran yang jelas dan meteri berkarakter |
Kurang memperhitungkan aspek afektif dan psikomotorik pada setiap materi yang diberikan | Penekanan pada pembelajaran yang tidak hanya mengedepankan aspek kognitif tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik |
Dari perbandingan di atas, kita dapat melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kurikulum, sehingga kita dapat menentukan kurikulum yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan institusi pendidikan yang kita tuju.
Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menyusun rencana pembelajaran di sekolah. Ada banyak jenis kurikulum yang digunakan di Indonesia, salah satunya adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013.
- Tujuan
- Proses Pembelajaran
- Penilaian
Tujuan KTSP adalah untuk mengembangkan peserta didik yang memiliki potensi diri yang baik dan mampu berkompetisi di tingkat internasional. Sedangkan, Kurikulum 2013 bertujuan untuk membantu peserta didik mencapai kemandirian dan berkontribusi pada masyarakat.
Pada KTSP, proses pembelajaran menggunakan pendekatan berbasis kompetensi (Competency Based Learning/CBL). Selain itu, guru dapat menentukan materi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sedangkan pada Kurikulum 2013, proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yang berfokus pada penemuan ilmiah dan problem solving.
Penilaian pada KTSP cenderung lebih bebas, di mana guru dapat menentukan jenis evaluasi yang sesuai dengan hasil belajar siswa. Sedangkan pada Kurikulum 2013, menerapkan penilaian berbasis portofolio sehingga siswa dapat mengetahui kemampuan akademis dan non-akademis mereka secara mendalam.
Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013 tidak hanya pada 3 hal tersebut saja. Lihat tabel berikut ini.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) | Kurikulum 2013 |
---|---|
Tidak ada ciri khas utama selain isi kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan | Mempunyai ciri khas kompetensi dasar yang seluruhnya harus dikuasai oleh siswa |
Proses pembelajaran lebih bebas | Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik |
Penilaian lebih beragam | Penilaian berbasis portofolio |
Buku yang digunakan ditetapkan oleh guru | Memiliki buku paket atau buku teks yang disediakan oleh pemerintah |
Jadi, sebelum memilih kurikulum yang akan digunakan di sekolah, pastikan untuk memahami kelebihan dan kekurangannya agar siswa dapat tercapai hasil belajarnya secara optimal.
Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 (K13) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diciptakan oleh pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kedua kurikulum ini mencakup berbagai bidang studi yang harus dikuasai siswa dari tingkat belajar yang berbeda. Namun, meskipun tujuan keduanya sama, terdapat perbedaan signifikan antara Kurikulum Tahunan Sekolah Pertama (KTSP) dan Kurikulum 2013.
Berikut ini adalah 7 perbedaan utama antara KTSP dan Kurikulum 2013:
- Ketentuan Isi Kurikulum: KTSP menetapkan isi kurikulum hanya berdasarkan pada penguasaan materi pelajaran dan tidak terlalu memperhatikan pengembangan sikap, perilaku, dan keterampilan siswa. Di sisi lain, Kurikulum 2013 mendorong adanya pengembangan holistik dari siswa dan menetapkan kurikulum yang terdiri dari tiga ranah pembelajaran, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
- Penilaian Kurikulum: KTSP bergantung pada penilaian siswa melalui ujian nasional untuk menentukan apakah siswa telah berprestasi atau tidak. Kurikulum 2013, sebaliknya, menekankan pada pembelajaran berbasis pada proyek dan penilaian pengetahuan dan keterampilan siswa melalui penugasan dan proyek.
- Pelaksanaan Kurikulum: KTSP memungkinkan setiap sekolah memilih cara yang tepat untuk melaksanakan kurikulumnya. Kurikulum 2013, di sisi lain, memiliki rencana pelaksanaan yang baku dan harus diikuti oleh semua sekolah di Indonesia.
- Penekanan pada Tantangan Masa Depan: KTSP menitikberatkan pada persiapan siswa untuk menghadapi ujian nasional. Di sisi lain, Kurikulum 2013 menekankan pada persiapan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan, termasuk persiapan untuk kehidupan berkarir dan memasuki perguruan tinggi.
- Penggunaan Teknologi: KTSP tidak memperhitungkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Kurikulum 2013, sebaliknya, menekankan pada penggunaan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran.
- Pengurangan Materi Pelajaran: KTSP memiliki terlalu banyak materi pelajaran sehingga siswa tidak dapat memahami dan mempraktikkan semua materi pelajaran yang diajarkan. Kurikulum 2013, di sisi lain, mengurangi materi pelajaran sehingga siswa dapat fokus pada penguasaan dasar-dasar dan keterampilan teknis.
- Tingkat Kesulitan: KTSP memiliki tingkat kesulitan yang lebih rendah dibandingkan dengan Kurikulum 2013, yang menuntut penyelidikan dan pemecahan masalah yang lebih mendalam dari siswa.
Perbedaan-perbedaan ini menunjukkan bahwa Kurikulum 2013 memiliki pendekatan yang lebih holistik dan modern dalam pendidikan, sedangkan KTSP lebih menitikberatkan pada hasil akhir ujian nasional. Oleh karena itu, sebagai pengajar, penting untuk memahami perbedaan-perbedaan ini dan menyesuaikan gaya pengajaran dan kurikulum yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa dan institusi pendidikan Anda.
Pendekatan Pembelajaran KTSP dan Kurikulum 2013
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan Kurikulum 2013 adalah dua jenis kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia. KTSP masih menggunakan sistem pembelajaran tradisional dengan fokus pada pelajaran dan mata pelajaran terpisah. Sedangkan Kurikulum 2013 mempunyai pendekatan yang lebih berfokus pada pengembangan keterampilan dan kemampuan hidup siswa yang lebih luas, sehingga siswa dapat siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
- KTSP
- Kurikulum 2013
Pendekatan pembelajaran KTSP lebih mengarah ke pembelajaran yang terpusat pada guru dan cenderung ke mata pelajaran yang terpisah. Siswa hanya berfokus pada satu aspek ilmu, sementara pengembangan keterampilan seperti berbicara di depan umum, bekerja sama, atau leadership, diabaikan.
Kurikulum 2013 lebih mengarah ke pengembangan karakter dan keterampilan siswa serta orientasi ke masa depan. Lebih fokus pada penerapan ilmu di kehidupan nyata serta lebih praktis dan kondusif untuk pengembangan keterampilan siswa.
Untuk memahami lebih dalam tentang perbedaan cara pendekatan pembelajaran KTSP dan kurikulum 2013 dapat dilihat dalam tabel berikut:
KTSP | Kurikulum 2013 |
---|---|
Pembelajaran berpusat pada guru | Pembelajaran berpusat pada siswa |
Mata pelajaran terpisah | Pengembangan keterampilan dan karakter siswa |
Lebih mengutamakan hafalan | Lebih mengutamakan pemahaman dan pengaplikasian ilmu dalam kehidupan nyata |
Dalam memilih kurikulum untuk sekolah, kita perlu memperhatikan beragam aspek, seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa yang diajar dan profesi di masa depan, serta kebutuhan masyarakat. Semoga penjelasan mengenai perbedaan pendekatan pembelajaran KTSP dan Kurikulum 2013 dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih kurikulum yang tepat.
Fokus Pada Pencapaian Hasil KTSP dan Kurikulum 2013
Perbedaan mendasar antara KTSP dan Kurikulum 2013 adalah adanya perubahan pada fokus pencapaian hasil belajar siswa. Pada KTSP, fokus dari pencapaian hasil belajar adalah terletak pada keterampilan akademis dan pengetahuan siswa, sedangkan pada Kurikulum 2013, fokus diperluas menjadi meliputi aspek kepribadian dan sosial budaya siswa.
- Pada KTSP, pengukuran pencapaian hasil belajar lebih didasarkan pada nilai dan prestasi akademik siswa. Peran guru dalam KTSP adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan akademik yang dibutuhkan siswa untuk menghadapi ujian dan mendapatkan nilai yang baik.
- Sedangkan pada Kurikulum 2013, pengukuran pencapaian hasil belajar tidak hanya didasarkan pada nilai akademik, namun juga sikap, perilaku, dan keterampilan lainnya yang melibatkan kepribadian siswa. Guru bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi siswa dan membentuk karakter yang baik.
- Di masa pandemi seperti saat ini, fokus KTSP dan Kurikulum 2013 juga berubah. Pencapaian hasil belajar lebih menekankan pada pembelajaran jarak jauh. Guru perlu memastikan bahwa siswa menguasai pengetahuan dan keterampilan yang sama seperti ketika belajar tatap muka di sekolah. Hal ini memerlukan inovasi dalam metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa menguasai materi dengan efektif dari rumah.
Meskipun terdapat perbedaan fokus pada KTSP dan Kurikulum 2013, pada akhirnya tujuan dari keduanya sama, yaitu untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dari siswa. Kedua pendekatan tersebut dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dan lingkungan sekolah masing-masing.
Berikut adalah perbandingan fokus pencapaian hasil belajar pada KTSP dan Kurikulum 2013:
KTSP | Kurikulum 2013 |
---|---|
Lebih fokus pada keterampilan akademik dan pengetahuan siswa | Lebih fokus pada aspek kepribadian dan sosial budaya siswa |
Pengukuran pencapaian hasil belajar lebih didasarkan pada nilai dan prestasi akademik siswa | Pengukuran pencapaian hasil belajar tidak hanya didasarkan pada nilai akademik, namun juga sikap, perilaku, dan keterampilan lainnya |
Peran guru dalam KTSP adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan akademik yang dibutuhkan siswa untuk menghadapi ujian dan mendapatkan nilai yang baik | Peran guru lebih melibatkan pengembangan potensi siswa dan membentuk karakter yang baik |
Bagaimana dengan lingkungan sekolah Anda? Lebih cocok menggunakan pendekatan KTSP atau Kurikulum 2013 dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan?
Pembelajaran Aktif dan Berbasis Kompetensi di KTSP dan Kurikulum 2013
KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang digunakan di Indonesia sejak tahun 2006 hingga digantikan oleh Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang diterapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Terdapat beberapa perbedaan antara keduanya, salah satunya adalah dalam pembelajaran aktif dan berbasis kompetensi.
- Pembelajaran Aktif di KTSP
- Pembelajaran Berbasis Kompetensi di Kurikulum 2013
Pada KTSP, pembelajaran aktif lebih difokuskan pada siswa sebagai pelaku utama dalam pembelajaran. Guru hanya berperan sebagai fasilitator, sehingga siswa lebih aktif dalam memahami materi dan memiliki kemampuan untuk menemukan solusi dari suatu masalah. Pembelajaran aktif dalam KTSP juga lebih bersifat individual dan menumbuhkan kreativitas siswa.
Kurikulum 2013 lebih mengedepankan pembelajaran berbasis kompetensi. Setiap mata pelajaran memiliki kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Pembelajaran berbasis kompetensi juga lebih menekankan pada penguasaan nilai-nilai, keterampilan, dan sikap yang terintegrasi dalam satu pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat membentuk siswa yang memiliki kompetensi dan siap menghadapi dunia kerja.
Contoh Pembelajaran Aktif dan Berbasis Kompetensi
Untuk memahami perbedaan antara pembelajaran aktif dan berbasis kompetensi, berikut adalah contoh pembelajaran aktif dan berbasis kompetensi dalam satu mata pelajaran:
Pembelajaran Aktif | Pembelajaran Berbasis Kompetensi |
---|---|
Materi: Sejarah Indonesia | Materi: Sejarah Indonesia |
Siswa melakukan diskusi kelompok tentang peran masing-masing tokoh dalam sejarah Indonesia. | Siswa diharuskan menguasai kompetensi tentang mengidentifikasi peran dan kontribusi tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia. |
Siswa diberi tugas untuk membuat naskah drama yang mengangkat cerita tentang perjuangan para pahlawan. | Siswa diharuskan menguasai kompetensi tentang keterampilan mengekspresikan cerita sejarah melalui tulisan dan drama. |
Siswa membuat peta pemikiran tentang tokoh yang menjadi idola mereka. | Siswa diharuskan menguasai kompetensi tentang nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah Indonesia. |
Dari contoh di atas, pembelajaran aktif lebih menekankan pada kreativitas siswa dalam memahami materi sedangkan pembelajaran berbasis kompetensi lebih menekankan pada penguasaan kompetensi dalam materi pembelajaran.
Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui KTSP dan Kurikulum 2013
Pendidikan merupakan faktor penting dalam menentukan kemajuan suatu negara. Oleh karena itu, dalam memajukan pendidikan, perlu ada pengembangan kurikulum secara berkala. Di Indonesia, kurikulum yang digunakan sejak lama adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun berdasarkan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tertentu. Setiap satuan pendidikan dapat menetapkan standar kompetensi yang ingin dicapai dan metode pembelajaran yang sesuai dengan siswa di satuan pendidikan tersebut.
Namun, dalam prakteknya, KTSP mengalami banyak kendala. Beberapa kendala tersebut adalah kekurangan buku pegangan siswa, kesulitan pengukuran kompetensi siswa, serta tidak adanya standar penilaian yang jelas.
- Perbedaan antara KTSP dan Kurikulum 2013
- KTSP merupakan kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan sedangkan Kurikulum 2013 disusun oleh pemerintah secara nasional.
- KTSP masih menggunakan standar kompetensi lama sedangkan Kurikulum 2013 menggunakan standar kompetensi yang baru dan lebih relevan dengan kebutuhan global.
- KTSP memberi kebebasan bagi satuan pendidikan dalam menentukan metode pembelajaran sedangkan Kurikulum 2013 menetapkan metode pembelajaran yang teruji dan sesuai dengan perkembangan zaman.
- KTSP tidak memiliki penilaian nasional sedangkan Kurikulum 2013 memiliki standar penilaian nasional yang lebih baik.
Salah satu tujuan diberlakukannya Kurikulum 2013 adalah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
Pertama, Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan karakter siswa baik dari segi akademik maupun non-akademik. Dengan demikian diharapkan siswa dapat mengembangkan kompetensinya secara optimal.
Kedua, Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan keterampilan hidup atau life skill yang diperlukan siswa untuk dapat bertahan hidup di era globalisasi. Keterampilan hidup meliputi kemampuan berbahasa, berkomunikasi, beradaptasi, dan sebagainya.
Ketiga, Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan literasi dan numerasi siswa. Literasi dan numerasi merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh siswa agar dapat mengembangkan kompetensinya secara maksimal.
Kurikulum KTSP | Kurikulum 2013 |
---|---|
Memiliki berbagai kelemahan dan kendala | Dirancang sesuai kebutuhan siswa dan perkembangan zaman |
Berbasis pada potensi siswa dan satuan pendidikan | Berbasis pada standar kompetensi nasional |
Tidak memiliki penilaian nasional | Memiliki standar penilaian nasional yang jelas |
Sejalan dengan perkembangan zaman, perlu adanya pengembangan kurikulum secara terus-menerus guna menjawab kebutuhan siswa dan dunia kerja di masa depan. Oleh karena itu, Kurikulum 2013 diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi siswa dan pendidikan di Indonesia secara umum.
Dampak implementasi KTSP dan Kurikulum 2013 Terhadap Siswa dan Guru
Seperti yang kita ketahui, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan Kurikulum 2013 merupakan dua bentuk kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia. Setiap kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya. Bagaimanapun juga, perubahan kurikulum pasti mempengaruhi baik siswa maupun guru. Adapun dampak dari implementasi KTSP dan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
- Dampak terhadap siswa:
1. Siswa harus menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum yang menyebabkan perbedaan dalam metode pembelajaran, pembagian materi, dan kurikulum keseluruhan.
2. Kulitas pendidikan berubah karena kurikulum yang tertuang dalam KTSP dan Kurikulum 2013 memiliki tujuan, substansi, dan metode pembelajaran yang berbeda.
3. Siswa diharapkan memiliki kualitas yang lebih baik karena Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan kemampuan siswa secara menyeluruh. - Dampak terhadap guru:
1. Guru harus mengadaptasi sistem baru dalam mengajar yang diatur oleh kurikulum yang baru. Hal ini memerlukan tindakan penerapan sistem baru yang membutuhkan upaya perencanaan dan implementasi.
2. Guru harus terus belajar dan memahami konsep-konsep baru yang ditemukan dalam kurikulum, serta menerapkan teknologi modern dalam proses pembelajaran.
3. Guru diharapkan lebih efektif dalam menjalankan kurikulum tersebut dan menunjukkan kemajuan dalam kualitas pendidikan.
Dampak implementasi KTSP dan Kurikulum 2013 Terhadap Siswa dan Guru
Pengaruh perubahan kurikulum menghasilkan beberapa dampak. Penggunaan pendekatan rekayasa kurikulum diterapkan pada Kurikulum 2013, yang berbeda dengan pendekatan pengembangan kurikulum yang diterapkan pada batu bata Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Adapun dampak dari Kurikulum 2013 terhadap siswa dan guru adalah sebagai berikut:
Dampak terhadap siswa:
1. Siswa menjadi kurang adaptif dengan kemampuan menganalisis perubahan dan kondisi yang berkembang.
2. Siswa harus belajar untuk mengatur waktu dan menyeimbangkan antara pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu, sumber belajar yang tidak hanya mencakup literatur, tetapi juga Internet, film, atau media lainnya ditambahkan.
3. Siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran karena Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan keterampilan dasar melalui metode aktifitas.
Dampak terhadap guru:
1. Guru akan memiliki lebih sedikit waktu untuk mengajar karena ada beberapa perubahan dalam metode dan materi pembelajaran.
2. Menyediakan pelatihan, pengembangan, dan refleksi berkala bagi guru sangat penting, karena Kurikulum 2013 menuntut keterampilan baru dan pengembangan kemampuan guru dalam mengajar.
3. Guru harus mampu mengorganisir pelajaran dengan efektif dan menyesuaikan kurikulum dengan tingkat kesulitan dan kemampuan siswa.
KTSP | Kurikulum 2013 | |
---|---|---|
Tujuan | Menyediakan kurikulum untuk siswa rata-rata | Memberikan kesempatan yang sama dan memuaskan bagi semua siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing |
Metode pembelajaran | Metode ceramah dan drill-down diterapkan | Metode kolaboratif dan keterlibatan siswa lebih banyak digunakan |
Pemahaman materi | Dispenser tidak dipahami secara detil | Siswa terlibat dalam proses mereka sendiri untuk memahami materi |
Dari tabel di atas, dapat dilihat perbedaan antara KTSP dan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 lebih menekankan pada kolaborasi, keterlibatan, dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Secara keseluruhan, baik KTSP maupun Kurikulum 2013 mempengaruhi siswa dan guru pada beberapa tingkat. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pembelajaran harus terus berkembang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Terima Kasih Sudah Membaca!
Sekian perbedaan antara KTSP dan Kurikulum 2013 yang bisa saya jelaskan. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam memahami perbedaan kedua kurikulum tersebut. Jangan lupa untuk tetap update dengan informasi-informasi terbaru di website kami. Terima kasih dan sampai jumpa lagi!