Dua perusahaan sedang menjadi pembicaraan besar dalam industri hiburan Korea Selatan saat ini, yaitu Hybe dan BigHit. Baik Hybe maupun BigHit adalah perusahaan terkemuka yang memproduksi grup musik terpopuler di seluruh dunia. Namun tahukah kamu apa perbedaan utama antara kedua perusahaan ini?
Hybe dan BigHit dikenal sebagai dua perusahaan yang terlibat dalam produksi dan manajemen grup musik berbakat seperti BTS, TXT, dan ENHYPEN. Perbedaan utama antara Hybe dan BigHit terletak pada bagaimana mereka merancang strategi manajemen artisnya. Hybe cenderung menangani segala hal secara mandiri, mulai dari produksi musik hingga merchandising, sedangkan BigHit lebih fokus pada memanfaatkan partner dan kolaborasi eksternal untuk mengembangkan karir artisnya.
Ketika mendengar kata-kata Hybe dan BigHit, mungkin terlintas pertanyaan mengenai siapa yang lebih baik atau lebih sukses dari keduanya. Namun, pada kenyataannya, keberhasilan kedua perusahaan ini terletak pada metode yang berbeda namun sama-sama efektif dalam memperkenalkan artis-artis terbaik Korea Selatan ke seluruh dunia.
Profil Hybe dan Bighit
Hybe Corporation, sebelumnya dikenal sebagai Big Hit Entertainment, adalah perusahaan hiburan Korea Selatan yang berpusat di Seoul. Didirikan oleh Bang Si-Hyuk pada tahun 2005, Hybe Corporation memproduksi sejumlah artis terkenal Korea Selatan seperti BTS, Seventeen, dan TXT. Sejak Hybe mengalami perubahan nama dan restrukturisasi perusahaannya pada tahun 2021, perusahaan kini juga mengakuisisi beberapa perusahaan hiburan, termasuk Pledis Entertainment yang merupakan rumah bagi Seventeen.
- Didirikan pada: 1 Februari 2005
- Pendiri: Bang Si-Hyuk
- Artis: BTS, Seventeen, TXT, NU’EST, GFRIEND dan Zico
- Label: Big Hit Music, Belift Lab, Source Music, Pledis Entertainment dan KOZ Entertainment
Bighit Entertainment memulai debutnya sebagai sebuah perusahaan yang berfokus pada pengelolaan produser dan penulis lagu. Memasuki tahun 2010, Bighit memperluas usahanya menjadi label musik dan mulai mencari trainee untuk menumbuhkan bakat di dalamnya. Bighit Entertainment akhirnya memulai debut resmi pertamanya dengan BTS pada tahun 2013, yang kemudian menjadi salah satu boyband paling terkenal di dunia.
Meskipun perusahaan ini memiliki nama yang berbeda saat ini, Hybe Corporation dipimpin oleh Bang Si-Hyuk yang merupakan pendiri Bighit Entertainment.
Tahun | Peristiwa |
---|---|
2005 | Bang Si-Hyuk mendirikan Bighit Entertainment |
2010 | Bighit Entertainment memperluas usahanya sebagai label musik |
2013 | BTS debut resmi pertamanya |
2020 | Pemecahan rekor IPO dalam sejarah pasar saham Korea Selatan |
2021 | Bighit Entertainment mengganti nama menjadi Hybe Corporation dan mengakuisisi beberapa perusahaan hiburan termasuk Pledis Entertainment |
Saat ini, Hybe Corporation merupakan salah satu perusahaan hiburan terbesar di Korea Selatan dengan passive income yang signifikan dari kepemilikan saham di perusahaan seperti YG Entertainment dan JYP Entertainment. Perusahaan ini terus berkembang dan terus memelihara nama besar di industri musik dan hiburan di seluruh dunia.
Sejarah Hybe dan Bighit
Hybe (sebelumnya dikenal sebagai Big Hit Entertainment) dan Bighit adalah dua agensi hiburan besar yang berbasis di Korea Selatan. Meskipun Hybe sekarang menjadi agensi hiburan yang sangat populer, agensi ini sebenarnya bermula dari sebuah perusahaan kecil dengan hanya tujuh karyawan.
- Pada tahun 2005, seorang produser bernama Bang Si-hyuk mendirikan agensi kecil bernama Big Hit Entertainment dengan tujuan untuk memberikan platform bagi para seniman muda untuk mengembangkan bakat mereka.
- Pada awalnya, Bighit hanya memiliki satu artis, yaitu rapper bernama RM (Rap Monster) yang kemudian menjadi anggota boyband terkenal BTS.
- Berbeda dengan agensi hiburan lainnya yang memiliki sejumlah artis, Bighit berfokus pada pengembangan bakat dan pengembangan isi konten dari artis yang dimilikinya.
Namun, dengan kesuksesan global BTS, Hybe telah menjadi agensi hiburan utama yang memiliki artis-artis terkenal seperti TXT, ENHYPEN, NU’EST, dan GFriend di bawah naungan perusahaan tersebut.
Berikut adalah perbandingan antara Hybe dan Bighit:
Hybe | Bighit | |
---|---|---|
Tahun Didirikan | 2005 | 2005 |
Jumlah Artis | 25+ | 5+ |
Jumlah Karyawan | 350+ | 50+ |
Inisial | BTS, TXT, ENHYPEN, NU’EST, GFriend | BTS, Lee Hyun, Enhypen, TXT, Seventeen |
Meskipun Hybe dan Bighit dimulai dari agensi hiburan kecil, keduanya telah berkembang menjadi raksasa hiburan dengan artis-artis terkenal yang telah meraih kesuksesan di seluruh dunia.
Perbedaan manajemen antara Hybe dan Bighit
Hybe dan Bighit adalah dua agensi hiburan terkemuka di Korea Selatan yang telah menghasilkan beberapa artis besar dan menghasilkan sejumlah besar pendapatan dari penjualan musik, konser, merchandise, dan lainnya. Meskipun mereka bernaung di bawah holding yang sama, SK Group, masih ada beberapa perbedaan dalam manajemen antara Hybe dan Bighit.
Hybe vs Bighit: Struktur manajemen
- Hybe memiliki struktur manajemen yang lebih besar dan kompleks daripada Bighit. Seperti yang dapat dilihat dari namanya, Hybe adalah holding yang mengelola beberapa agensi hiburan besar, termasuk Bighit, Source Music, Pledis, dan belakangan ini Cube Entertainment, setelah Hybe berhasil mengakuisisi agensi tersebut.
- Bighit, di sisi lain, adalah agensi hiburan yang lebih kecil dan fokus pada manajemen grup musik BTS. Meskipun Bighit lebih fokus pada satu grup, namun mereka tetap menjadi salah satu agensi hiburan terkemuka di Korea Selatan.
- Struktur manajemen Hybe yang lebih besar memungkinkan mereka untuk memiliki lebih banyak staf dan departemen yang bekerja untuk setiap agensi dan artis di bawah naungannya. Hal ini bisa memberikan keuntungan dalam hal pemasaran, promosi, dan pengelolaan karir artis secara umum.
Pendekatan manajemen terhadap artis
Setiap agensi hiburan memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengelola karir artisnya, dan Hybe dan Bighit pun memiliki perbedaan dalam hal ini.
- Bighit dikenal memiliki pendekatan manajemen yang sangat berfokus pada pengembangan dan kesejahteraan artisnya. Mereka terkenal mendukung kreativitas dan otonomi artistik BTS, serta memastikan anggota grup merasa nyaman dalam lingkungan kerja mereka.
- Hybe, di sisi lain, cenderung lebih berfokus pada aspek bisnis manajemen karir artisnya. Mereka mungkin memiliki standar yang lebih ketat dalam hal jadwal dan promosi, serta mendorong artis agar dapat menjadi multitalenta dan mengekspansi ke pasar global.
Pendapatan dan strategi bisnis
Hybe dan Bighit beroperasi dalam industri yang sangat kompetitif dan saling berkaitan, yang membutuhkan strategi bisnis yang cermat dan efektif untuk menjaga kelangsungan bisnis mereka.
Hybe, sebagai agensi yang lebih besar, cenderung memiliki sumber daya yang lebih besar dan lebih banyak strategi bisnis yang dapat digunakan. Mereka mungkin lebih mampu melakukan investasi besar dalam teknologi dan infrastruktur, serta dapat mengakuisisi agensi-agensi lain untuk memperluas pangsa pasar mereka.
Bighit, di sisi lain, telah mempertahankan pendekatan yang lebih fokus pada grup musik BTS sebagai tulang punggung dari bisnis mereka. Namun, mereka juga telah memperluas bisnis ke sejumlah sektor lain, seperti pendidikan, wisata, dan barang-barang fesyen.
Hybe | Bighit |
---|---|
Memiliki kepemilikan mayoritas di beberapa agensi besar | Fokus pada pengembangan BTS sebagai kelompok musik utama |
Menginvestasikan ke banyak sub-industri hiburan | Memperluas bisnis ke sektor lain seperti wisata dan barang fesyen |
Mempunyai pangsa pasar yang lebih besar di pasar global | Memperluas pasar global melalui promosi dan tur konser |
Secara keseluruhan, meskipun Hybe dan Bighit berbagi kesamaan dalam hal menjalankan bisnis hiburan, ada perbedaan dalam manajemen yang dapat memengaruhi cara mereka mengelola artis dan mengembangkan strategi bisnis mereka. Namun, keduanya tetap menjadi pemain utama di industri hiburan Korea Selatan.
Kolaborasi antara Hybe dan Bighit
Hybe Corporation dan Big Hit Entertainment merupakan perusahaan hiburan yang telah sukses menghasilkan artis-artis besar dalam industri K-Pop seperti BTS, TXT, dan ENHYPEN. Keduanya telah bekerja sama dalam beberapa proyek kolaborasi yang menunjukkan kekuatan mereka sebagai perusahaan hiburan terbesar di Korea Selatan. Berikut ini adalah beberapa kolaborasi yang telah dilakukan antara Hybe dan Bighit.
Collaboration #1: Belift Lab
- Belift Lab adalah rumah produksi yang didirikan oleh unit bisnis patungan Hybe dan Bighit pada tahun 2020.
- Rumah produksi ini bertujuan untuk memperkuat pasar global K-Pop dengan memproduksi dan meluncurkan grup baru.
- Grup pertama yang dikelola oleh Belift Lab adalah grup ENHYPEN, yang berhasil mencapai kesuksesan besar di Korea dan luar negeri sejak debut mereka pada tahun 2020.
Collaboration #2: I-Land
- I-Land adalah acara survival yang diproduksi oleh CJ ENM dan dipresentasikan oleh belift lab.
- Acara ini bertujuan untuk mencari bakat baru di bidang musik dan menghasilkan boy grup baru di Korea.
- I-Land disiarkan pada tahun 2020 dan berhasil menarik perhatian para penggemar K-Pop di seluruh dunia.
Collaboration #3: BTS World
BTS World adalah game simulasi yang diproduksi oleh Netmarble dan bertujuan untuk memberikan pengalaman menjadi manajer BTS. Hybe dan Bighit berpartisipasi dalam membuat cerita dan konsep permainan ini. Game ini sukses dalam memperkenalkan cerita dan lagu-lagu baru dari BTS kepada penggemar di seluruh dunia.
Collaboration #4: Membership Platform
Pada Juni 2021, Hybe meluncurkan membership platform untuk fans bernama Weverse. Platform ini bertujuan untuk memungkinkan penggemar memperoleh akses langsung ke konten eksklusif dan berpartisipasi dalam berbagai acara offline dan online. Sebelumnya, Bighit telah meluncurkan membership platform serupa bernama fan cafe. Dengan menggabungkan pengalaman dari kedua platform, Hybe dan Bighit dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan lebih beragam untuk penggemar mereka.
Kolaborasi | Tahun |
---|---|
Belift Lab | 2020 |
I-Land | 2020 |
BTS World | 2019 |
Membership Platform | 2021 |
Hybe dan Bighit terus berkolaborasi untuk menghasilkan proyek-proyek yang inovatif dan menarik bagi penggemar K-Pop di seluruh dunia. Dengan sumber daya yang kuat dan kompetensi yang mumpuni dalam menghasilkan entertainmen, keduanya telah membentuk panggung global baru dalam industri musik dan hiburan.
Isu-isu terbaru yang melibatkan Hybe dan Bighit
Hybe dan Bighit adalah dua perusahaan hiburan terbesar di Korea Selatan. Sama-sama dipimpin oleh CEO yang legendaris, keduanya telah mengubah lanskap industri hiburan di Korea Selatan maupun dunia. Terdapat beberapa isu terbaru yang melibatkan kedua perusahaan ini:
- Akuisisi Hybe terhadap perusahaan Big Hit Japan. Pada bulan April 2021, Hybe mengumumkan akuisisi penuh terhadap Big Hit Japan, perusahaan anak Bighit. Hal ini menandakan ekspansi Hybe ke pasar Jepang dan memperkuat posisi Bighit selaku sub-perusahaan dalam kepemimpinan Hybe.
- Debut BTS di Billboard Hot 100. Pada bulan Agustus 2020, BTS meraih posisi #1 di tangga lagu Billboard Hot 100 dengan lagu “Dynamite”. Keberhasilan ini menjadi sejarah bagi musik Korea Selatan dan membuktikan popularitas global BTS yang luar biasa. Ketenaran BTS yang terus meningkat juga membawa manfaat besar bagi kedua perusahaan ini.
- Keluhan fans terhadap manajemen artis. Seiring dengan popularitas mereka yang semakin meningkat, para fans BTS lebih banyak menuntut kebebasan kreatif dan keadilan dalam manajemen artis. Beberapa penunjukan staf baru dalam manajemen BTS diharapkan dapat mengatasi keluhan-keluhan ini. Namun, beberapa fans masih mempertanyakan transparansi keuangan perusahaan dan perlakuan terhadap artis.
Lirik kontroversial dalam lagu BTS
Sejak debut, BTS dikenal karena lirik-lirik yang dalam dan penuh makna. Namun, beberapa lirik dalam lagu BTS menjadi kontroversial di Korea Selatan karena dianggap menghina atau merendahkan agama atau nilai-nilai tradisional. Beberapa contoh lirik yang kontroversial adalah:
- “If you can’t see anything, just hit the jackpot” dalam lagu “Ma City” dianggap mengajarkan perjudian.
- “My mother said the sea is blue / She said to be happy is the most important / But what is happiness? I don’t know.” dalam lagu “21st Century Girl” dianggap melecehkan nilai keluarga dan pandangan hidup tradisional.
- “Love is a dog from hell” dalam lagu “Blood Sweat & Tears” dianggap menghina agama Kristen.
Hybe dan Bighit telah merilis pernyataan resmi bahwa lirik-lirik kontroversial tersebut tidak dimaksudkan untuk menghina atau merendahkan agama atau nilai-nilai tradisional. Namun, hal ini tetap menjadi perdebatan di Korea Selatan.
Perubahan strategi Hybe dan Bighit
Sejak merger pada tahun 2020, Hybe dan Bighit telah mengalami banyak perubahan strategi untuk meningkatkan kinerja mereka dan memperkuat posisi di pasar global. Beberapa perubahan strategi yang terbaru adalah:
Perusahaan | Perubahan strategi |
---|---|
Hybe | Melakukan akuisisi perusahaan musik di berbagai negara, seperti Amerika Serikat dan India, untuk lebih memperluas pengaruhnya di pasar global. |
Bighit | Meluncurkan label baru yang fokus pada genre musik rock dan hip-hop, serta mengembangkan proyek-proyek yang berbeda dari BTS untuk diversifikasi portofolio bisnis. |
Perubahan strategi ini diharapkan dapat membawa perusahaan-perusahaan ini ke jenjang yang lebih tinggi dan semakin meningkatkan popularitas BTS serta artis-artis lainnya.
Sampai Jumpa Lagi di Artikel Selanjutnya!
Nah, itulah perbedaan antara Hybe dan BigHit, semoga informasi ini bisa memberikanmu gambaran yang lebih jelas tentang Ke-dua perusahaan musik ini. Jangan lupa tetap simak terus artikel-artikel menarik lainnya dari kami di masa mendatang. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya dan terima kasih telah membaca!