Perbedaan HFPEF dan HFREF: Apa yang Harus Anda Ketahui

Hati-hati, jangan terkecoh ketika mendengar istilah HFPEF dan HFREF. Meskipun sama-sama terkait dengan jantung, namun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. HFPEF dan HFREF adalah dua jenis kondisi gagal jantung yang harus diketahui oleh masyarakat umum terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung.

HFPEF adalah kependekan dari Heart Failure with Preserved Ejection Fraction, sedangkan HFREF adalah singkatan dari Heart Failure with Reduced Ejection Fraction. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada bagaimana kontraksi jantung terjadi. Meski keduanya sama-sama menunjukkan adanya kegagalan dalam pompaan darah oleh jantung, namun jalur penyebab dan faktor risikonya berbeda-beda. Penyakit ini juga mempengaruhi kualitas hidup penderitanya, bahkan dapat menjadi penyebab utama kematian.

Meskipun membingungkan bagi sebagian orang, namun pengetahuan akan perbedaan HFPEF dan HFREF ini sangat penting. Keduanya memerlukan penanganan dan perawatan yang berbeda sehingga penting untuk mengetahui jenis kondisi gagal jantung yang sedang dialami. Apapun jenis kondisi gagal jantung yang sedang dialami, deteksi dini dan pengobatan yang tepat akan meningkatkan kemungkinan kesembuhan dan meningkatkan kualitas hidup.

Pengertian HFPEF dan HFREF

HFPEF dan HFREF adalah istilah yang berkaitan dengan gagal jantung. Gagal jantung adalah kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif ke seluruh tubuh. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang yang lebih tua dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.

Dalam dunia kedokteran, gagal jantung dibagi menjadi dua jenis, yaitu HFPEF (Heart Failure with Preserved Ejection Fraction) dan HFREF (Heart Failure with Reduced Ejection Fraction). Kedua jenis gagal jantung ini memiliki perbedaan pada fungsi otot jantung dan gejala klinis.

Perbedaan antara HFPEF dan HFREF

  • HFPEF terjadi ketika otot jantung masih berkontraksi dengan normal, tetapi tidak dapat meregang dengan cukup untuk membiarkan cukup darah masuk ke dalam jantung. Sementara itu, HFREF terjadi ketika otot jantung tidak mampu berkontraksi dengan cukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
  • HFREF biasanya disebabkan oleh kerusakan pada otot jantung akibat serangan jantung, penyakit jantung koroner atau hipertensi. Pada HFPEF, terdapat banyak faktor risiko, seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan usia lanjut.
  • Gejala HFREF biasanya lebih parah dibandingkan dengan HFPEF, termasuk sesak napas saat beraktivitas, pembengkakan di pergelangan kaki atau kaki, dan kelelahan yang berlebihan. Gejala HFPEF biasanya lebih ringan dan dapat dimanage dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup.

Penanganan HFPEF dan HFREF

Perawatan untuk HFPEF dan HFREF berbeda-beda. Pada HFREF, obat-obatan seperti ACE inhibitor, beta-blocker, dan diuretik biasanya diresepkan untuk membantu meningkatkan fungsi jantung dan memperbaiki gejala. Pada HFPEF, obat-obatan yang dapat membantu mengurangi tekanan darah, seperti penghambat kanal kalsium, dan penghambat angiotensin biasanya diresepkan.

Perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi gejala pada kedua jenis gagal jantung, termasuk diet sehat, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan merokok.

Jenis Gagal Jantung Penyebab Gejala Perawatan
HFREF Kerusakan otot jantung akibat serangan jantung, penyakit jantung koroner atau hipertensi. Sesak napas saat beraktivitas, pembengkakan di pergelangan kaki atau kaki, dan kelelahan yang berlebihan. ACE inhibitor, beta-blocker, diuretik, dll.
HFPEF Faktor risiko seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan usia lanjut. Pernapasan cepat dan pendek Penghambat kanal kalsium dan penghambat angiotensin.

Jika Anda memiliki gejala gagal jantung, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter Anda. Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Faktor penyebab HFPEF dan HFREF

HFPEF (Heart Failure with Preserved Ejection Fraction) dan HFREF (Heart Failure with Reduced Ejection Fraction) adalah jenis-jenis gagal jantung yang berbeda. Meskipun gejalanya mirip, namun penyebab dan pemicunya berbeda-beda.

  • HFPEF: Beberapa faktor pencetus gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang dipertahankan adalah:
    • Tekanan darah tinggi atau hipertensi
    • Penuaan
    • Obesitas
    • Penyakit ginjal kronis
    • Penyakit paru-paru kronis
    • Dan kondisi medis lainnya
  • HFREF: Beberapa faktor pencetus gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang menurun adalah:
    • Serangan jantung
    • Penyakit arteri koroner (penyumbatan di pembuluh darah jantung)
    • Penyakit jantung bawaan
    • Tekanan darah tinggi atau hipertensi
    • Penyakit ginjal kronis
    • Penyakit paru-paru kronis
    • Dan kondisi medis lainnya

Dalam kedua jenis gagal jantung tersebut, perubahan pada otot jantung terjadi dan memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Seiring waktu, kondisi ini dapat memburuk dan bahkan mengancam nyawa pasien.

Untuk mencegah terjadinya gagal jantung atau memperlambat perkembangan penyakit tersebut, penting untuk mengenali faktor risiko dan mengelolanya dengan baik. Menerapkan gaya hidup sehat, seperti berolahraga teratur, mengonsumsi makanan bergizi, dan mengelola stres, dapat membantu menurunkan risiko terjadinya gagal jantung.

Faktor Risiko HFPEF HFREF
Tekanan darah tinggi atau hipertensi Ya Ya
Penuaan Ya Tidak
Obesitas Ya Tidak
Serangan jantung Tidak Ya
Penyakit arteri koroner Tidak Ya
Penyakit jantung bawaan Tidak Ya
Penyakit ginjal kronis Ya Ya
Penyakit paru-paru kronis Ya Ya
Kondisi medis lainnya Ya Ya

Sumber: American Heart Association

Gejala HFPEF dan HFREF

Heart Failure with preserved Ejection Fraction (HFPEF) dan Heart Failure with reduced Ejection Fraction (HFREF) memiliki perbedaan dalam gejala klinis yang terlihat pada pasien.

  • Pasien dengan HFPEF mengalami sesak napas, kelelahan, dan sakit kepala. Selain itu, mereka cenderung mengalami penyakit hipertensi, obesitas dan diabetes mellitus. Seringkali pasien HFPEF mengalami gangguan tidur, gagal napas saat tidur dan sering terbangun di malam hari karena kesulitan bernapas.
  • Sementara itu, pasien dengan HFREF cenderung mengalami gejala klinis yang lebih ekstrem. Mereka bisa merasakan sesak napas yang sangat parah, berkeringat berlebihan, bengkak pada pergelangan kaki dan kaki serta perut kembung. Seringkali pasien HFREF mengalami batuk yang tak kunjung sembuh, mudah lelah, dan jantung yang berdegup kencang. Selain itu, pasien HFREF juga rentan mengalami anemia.

Perbedaan Laju Pergerakan Urine

HFPEF biasanya terjadi pada usia yang lebih tua dan memiliki masalah yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. Hal ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan menurunkan laju aliran darah menuju ginjal, sehingga laju pergerakan urine yang dihasilkan juga menurun. Sedangkan pada pasien dengan HFREF, laju pergerakan urine yang dihasilkan cenderung meningkat dikarenakan peningkatan volume darah yang masuk ke tubuh namun tidak dipompa keluar oleh jantung. Hal ini menyebabkan peningkatan produksi urine yang mendorong pasien HFREF untuk sering buang air kecil.

Bandingkan den gan Tekanan Darah dan Laju Pernapasan

Pasien dengan HFPEF cenderung memiliki beberapa masalah pada tekanan darah, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sedangkan pada pasien dengan HFREF, tekanan darah cenderung menurun hingga menjadi hipotensi atau tekanan darah rendah. Selain itu, laju pernapasan pada pasien HFPEF relatif stabil, sementara pasien dengan HFREF cenderung mengalami sesak nafas dan kesulitan untuk bernapas.

Gejala Klinis HFPEF HFREF
Sesak Napas Ya Sangat Parah
Bengkak pada pergelangan kaki, kaki, dan perut Ya
Kepala sakit Ya
Penyakit Hipertensi Ya
Gangguan tidur Ya

Perbedaan gejala HFPEF dan HFREF seringkali membingungkan. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk mengetahui gejala klinis dengan benar untuk menghindari diagnosis yang salah dan menentukan jenis pengobatan yang tepat.

Diagnosis HFPEF dan HFREF

HFPEF dan HFREF dapat didiagnosis melalui beberapa cara, termasuk:

  • Sejarah medis dan pemeriksaan fisik oleh dokter
  • Tes darah untuk mengevaluasi fungsi tiroid dan kadar protein dalam darah
  • Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa detak jantung

Tetapi, pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menentukan jenis gagal jantung yang terjadi dan menentukan perawatan yang tepat.

Untuk mendiagnosis HFPEF dan HFREF secara lebih spesifik, beberapa tes dan prosedur lebih lanjut dapat dilakukan:

Pada pasien dengan dugaan HFPEF, tes yang bisa dilakukan meliputi:

  • EKG untuk memeriksa detak jantung dan pola aktivitas yang tidak normal
  • Ekokardiogram, tes jantung non-invasif yang menggunakan suara gelombang untuk membuat gambar organ, untuk melihat fungsi dan struktur jantung
  • Pemeriksaan tekanan darah tekanan arteri pulmonal untuk memeriksa apakah ada tekanan yang meningkat pada arteri pulmonalis
  • Metode penilaian yang lebih modern seperti tes GDF-15 dapat memberikan indikasi lebih awal tentang HFPEF daripada tes lainnya.

Sedangkan pasien dengan dugaan HFREF dapat menjalani tes seperti:

  • EKG untuk memeriksa irama jantung dan perubahan pada struktur jantung
  • Ekokardiogram, tes jantung non-invasif yang menggunakan suara gelombang untuk membuat gambar organ, untuk melihat fungsi dan struktur jantung
  • Tes darah untuk menilai kadar protein dalam darah yang dapat menunjukkan disfungsi jantung
  • Pemeriksaan tekanan arteri pulmonalis yang sama seperti pada HFPEF

Selain tes dan prosedur tersebut, dokter dapat juga melakukan prosedur invasif seperti kardiak kateterisasi atau biopsi jantung untuk menentukan kedalaman kerusakan jantung. Tes tambahan mungkin diperlukan untuk menentukan sumber dan tingkat kerusakan, sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan.

Jenis Gagal Jantung Penyebab Umum Tanda dan Gejala
HFPEF Penuaan, hipertensi, obesitas, diabetes, penyakit jantung iskemik Kesulitan bernapas, kelelahan, kaki bengkak, penurunan kemampuan olahraga
HFREF Penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, penggunaan alkohol dan obat terlarang, ketidakseimbangan elektrolit, penyakit katup jantung Batuk, sesak napas, kelelahan, penurunan kemampuan olahraga, pembengkakan kaki dan pergelangan kaki

Tidak semua pasien memiliki tanda dan gejala yang sama, namun mengetahui penyebab dan gejala masing-masing jenis gagal jantung dapat membantu dalam pengelolaan dan penanganannya secara spesifik. Konsultasi dengan dokter spesialis jantung penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan penanganan yang tepat.

Perawatan untuk HFPEF dan HFREF

Perawatan untuk HFPEF dan HFREF berbeda-beda sesuai dengan jenis gagal jantung yang dialami. HFPEF membutuhkan perawatan yang berbeda dari HFREF karena karakteristik yang berbeda pada dua jenis gagal jantung tersebut.

  • Perawatan untuk HFPEF
  • Perawatan untuk HFPEF biasanya melibatkan perubahan gaya hidup dan pengobatan. Perubahan gaya hidup yang direkomendasikan untuk HFPEF meliputi mengurangi asupan garam, menghindari minuman beralkohol, berhenti merokok, dan meningkatkan aktivitas fisik. Selain itu, pengobatan untuk HFPEF biasanya meliputi obat diuretik, antagonis kalsium, dan penghambat enzim pengubah angiotensin.

  • Perawatan untuk HFREF
  • Perawatan untuk HFREF meliputi perubahan gaya hidup dan pengobatan. Perubahan gaya hidup yang direkomendasikan untuk HFREF meliputi mengurangi asupan garam, berhenti merokok, dan meningkatkan aktivitas fisik. Selain itu, pengobatan untuk HFREF biasanya termasuk obat penghambat adrenergik, penghambat angiotensin, diuretik, dan digoksin.

Perbedaan pengobatan antara HFPEF dan HFREF

Meskipun perawatan untuk HFPEF dan HFREF memiliki beberapa kesamaan, ada juga perbedaan pengobatan yang mendasar antara keduanya. Hal ini disebabkan oleh penyebab yang berbeda antara HFPEF dan HFREF. Pada HFPEF, gagal jantung disebabkan oleh kekakuan pada ventrikel kiri, sedangkan pada HFREF disebabkan oleh kelemahan pada ventrikel kiri.

Berikut adalah perbedaan pengobatan antara HFPEF dan HFREF:

Tipe Gagal Jantung Jenis Obat
HFPEF Antagonis kalsium dan penghambat enzim pengubah angiotensin
HFREF Penghambat adrenergik, penghambat angiotensin, diuretik, dan digoksin

Dalam beberapa kasus, perawatan yang tepat dapat membalikkan gejala gagal jantung pada pasien dengan HFPEF atau HFREF. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

Terima Kasih Sudah Membaca Tentang Perbedaan HFpEF dan HFref!

Dengan memahami perbedaan antara HFpEF dan HFref, kita dapat lebih memahami kondisi kesehatan kita dan memilih pengobatan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk terus mengunjungi situs kami untuk artikel kesehatan dan gaya hidup yang menarik lainnya. Sampai jumpa lagi!