Perbedaan HbA1C dengan Gula Darah: Apa yang Perlu Diketahui?

Ketika berbicara tentang kesehatan diabetes, kita tidak bisa menghindari untuk memperdebatkan tentang perbedaan antara HbA1c dan gula darah. Namun, apakah Anda tahu apa sebenarnya perbedaan di antara keduanya? Sayangnya, banyak orang yang masih bingung terkait konsep ini. Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk memberikan penjelasan yang lebih jelas dan mudah dipahami.

Jika Anda memiliki diabetes, dokter mungkin akan meminta Anda untuk memeriksa kadar gula darah serta HbA1c di dalam tubuh Anda. Meski keduanya memiliki kaitan erat dengan diabetes, HbA1c dan gula darah memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Padahal, memahami perbedaan di antara keduanya sangat penting agar Anda dapat mengontrol kadar gula darah dalam tubuh dengan tepat.

Bagi yang masih bingung apa sebenarnya perbedaan HbA1c dengan gula darah, penjelasannya akan Anda temukan di sini. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan informasi yang lengkap dan jelas mengenai konsep tersebut. Menjadi paham mengenai perbedaan keduanya bukanlah hal yang sulit, sebaliknya hal ini akan mempermudah Anda dalam memantau kesehatan diabetes dengan lebih tepat dan terukur.

Pengertian HbA1C

HbA1C atau Hemoglobin A1C adalah pengukuran kadar glukosa rata-rata dalam darah seseorang selama tiga bulan terakhir. Tes ini menggunakan hemoglobin sebagai panduan karena hemoglobin dalam darah dapat menyerap glukosa dari aliran darah. HbA1C menunjukkan prosentase hemoglobin yang terikat dengan glukosa dalam darah. Semakin tinggi persentasenya, maka semakin tinggi kadar gula darah dalam tiga bulan terakhir. Tes HbA1C digunakan sebagai alat diagnostik untuk diabetes mellitus dan sebagai indikator kontrol kadar glukosa dalam darah pada pasien diabetes.

Fungsi HbA1C

HbA1C merupakan tes hemoglobin yang digunakan untuk mengetahui kadar gula darah rata-rata seseorang dalam periode tiga bulan terakhir. Tes ini digunakan sebagai pengukur kontrol diabetes melitus. Namun, apa sebenarnya fungsi HbA1C ini?

  • HbA1C berfungsi sebagai tanda dalam mengetahui kadar gula darah seseorang dalam jangka waktu tiga bulan terakhir.
  • Hasil dari tes HbA1C ini dapat memberikan informasi mengenai efektivitas pengendalian gula darah berdasarkan rekomendasi medis.
  • HbA1C juga dapat membantu memantau perkembangan penyakit diabetes yang diderita penderita, sehingga dokter dapat merekomendasikan pengobatan yang sesuai.

Untuk memahami lebih jelas mengenai hasil HbA1C dan apa yang dapat dilakukan untuk menjaganya pada tingkat normal, diperlukan pemahaman yang komprehensif. Berikut adalah tabel pengukuran standar HbA1C yang terbagi menjadi tiga kategori:

HbA1C Kategori Keterangan
≤6,5% Baik Kondisi sehat dengan kemungkinan kejadian diabetes yang relatif rendah.
6,5% -7,0% Kurang Baik Tingkat risiko diabetes yang lebih tinggi
>7,0% Tidak Baik Indikasi diabetes

Hasil tes HbA1C yang baik dapat membantu seseorang dalam pengendalian diabetes dengan tepat dan efektif. Namun, hasil yang buruk dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan seperti komplikasi diabetes, seperti kerusakan ginjal, neuropati, dan gangguan penglihatan. Oleh karena itu, sebaiknya menjaga kadar HbA1C tetap normal dengan menjalani pola hidup sehat dan memeriksakan gula darah secara rutin.

Pengukuran HbA1C

Perbedaan HbA1C dengan gula darah adalah HbA1C menggambarkan konsentrasi rata-rata glukosa dalam darah selama 2-3 bulan terakhir, sedangkan gula darah menunjukkan jumlah glukosa dalam darah pada saat itu juga.

  • HbA1C diukur dengan perangkat laboratorium yang memeriksa kadar HbA1C di dalam sel darah merah.
  • Pasien biasanya diminta untuk puasa atau tidak makan selama beberapa jam sebelum melakukan tes untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
  • Hasil tes HbA1C dinyatakan dalam bentuk persentase dan dapat diterjemahkan menjadi rata-rata konsentrasi glukosa dalam darah selama beberapa bulan terakhir.

Tingkat HbA1C yang normal adalah kurang dari 5,7%. Namun, tingkat HbA1C lebih tinggi dari 6,5% menunjukkan risiko yang lebih tinggi untuk menderita diabetes melitus.

Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab peningkatan tingkat HbA1C pada seseorang, dokter biasanya memeriksa riwayat medis pasien, termasuk pola makan, aktivitas fisik, penggunaan obat-obatan, dan faktor keturunan. Pengukuran HbA1C sangat penting untuk diagnosis dan pengelolaan diabetes melitus.

Tingkat HbA1C Tingkat keparahan diabetes melitus
Kurang dari 5,7% Normal
5,7% – 6,4% Pre-diabetes
6,5% atau lebih tinggi Diabetes melitus

Pasien yang telah didiagnosis dengan diabetes melitus harus melakukan pengukuran HbA1C secara rutin untuk memonitor kondisinya dan memastikan tingkat gula darahnya berada pada tingkat yang dapat diterima. Pasien harus berdiskusi dengan dokter mereka untuk menentukan frekuensi pengukuran yang tepat.

Pengaruh HbA1C terhadap Kesehatan

Setiap orang pasti ingin hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit, termasuk diabetes. Diabetes adalah kondisi yang mempunyai dampak buruk pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, terutama jika tidak terkontrol dengan baik. Salah satu hal yang dapat membantu memantau kondisi diabetes adalah dengan melakukan pemeriksaan HbA1C dan gula darah. Namun, apakah perbedaan antara HbA1C dan gula darah? Dan apa pengaruh tingkat HbA1C terhadap kesehatan tubuh?

  • HbA1C dan Gula Darah
  • HbA1C atau hemoglobin A1C adalah tes laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui rata-rata kadar gula darah seseorang selama 2-3 bulan terakhir. Tes ini dilakukan dengan mengukur persentase hemoglobin yang terikat dengan gula dalam darah. Sedangkan gula darah adalah tes yang mengukur kadar gula dalam darah pada saat tes dilakukan dan hanya memberikan hasil instant pada saat tes tersebut.

  • Pengaruh Tingkat HbA1C terhadap Kesehatan Tubuh
  • Tingkat HbA1C dapat digunakan sebagai indikator seberapa baik diabetes seseorang terkontrol. Semakin tinggi tingkat HbA1C, semakin buruk kondisi diabetes yang dialami, yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti:

    1. Neuropati (kerusakan saraf) yang seringkali menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan dan kaki
    2. Retinopati (kerusakan pada pembuluh darah mata) yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan
    3. Nefropati (kerusakan pada ginjal) yang dapat menyebabkan gagal ginjal
    4. Permasalahan pada pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke

Tingkat HbA1C yang baik bagi seseorang yang menderita diabetes adalah kurang dari 7%, atau sesuai dengan rekomendasi dari dokter. Dengan menjaga tingkat HbA1C tetap terkendali, seseorang dapat mencegah komplikasi kesehatan yang berbahaya, serta memperpanjang umur hidup. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita diabetes untuk memantau tingkat HbA1C secara rutin dan menjalani perawatan medis yang tepat.

Kesimpulan

HbA1C dan gula darah adalah dua jenis tes yang berbeda, namun dapat memberikan informasi yang berbeda pula pada kondisi diabetes seseorang. Tingkat HbA1C yang terkontrol baik dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kesehatan yang fatal. Oleh karena itu, para penderita diabetes harus menjaga tingkat HbA1C tetap stabil dan menjalani perawatan medis yang sesuai untuk mencapai gaya hidup sehat yang optimal.

Tingkat HbA1C Interpretasi
Kurang dari 5.7% Normal
5.7 – 6.4% Prediabetes
7% atau lebih Diabetes tidak terkendali

Sumber: American Diabetes Association

Perbedaan antara HbA1C dan Gula Darah

Meskipun HbA1C dan gula darah terkait erat, keduanya memiliki konsep dan fungsi yang berbeda dalam mengukur kadar glukosa darah. Berikut adalah perbedaan antara HbA1C dan gula darah:

  • Pengukuran: HbA1C mengukur rata-rata kadar glukosa dalam darah selama 2-3 bulan terakhir, sedangkan gula darah mengukur kadar glukosa dalam darah pada waktu tertentu, seperti sebelum atau setelah makan.
  • Waktu pengambilan sampel: HbA1C dapat diambil kapan saja, sedangkan gula darah harus diambil pada waktu tertentu untuk mengukur kadar glukosa saat itu.
  • Hasil pengukuran: HbA1C memberikan hasil dalam persentase dan mewakili rata-rata kadar glukosa darah selama 2-3 bulan terakhir, sementara gula darah memberikan hasil dalam satuan mg/dL pada waktu pengukuran.

Untuk memaksimalkan pengukuran kadar glukosa darah, keduanya perlu dipantau secara berkala untuk mengontrol diabetes dan pencegahan komplikasi lain yang mungkin terjadi. Jika HbA1C berada dalam level normal atau di bawahnya, maka diabetes dapat dikatakan terkendali.

Namun, jika HbA1C berada di atas level normal, maka perlu dilakukan pengobatan atau perubahan gaya hidup seperti olahraga dan mengatur pola makan yang sehat untuk memastikan diabetes terkendali dan terhindar dari komplikasi yang fatal.

Sebagai bentuk kontrol atas diabetes, penting bagi penderita untuk menjaga kesehatan pola makan dan berolahraga secara teratur, serta melakukan tes HbA1C dan gula darah dengan rutin pada setiap kunjungan ke dokter.

Summary

Parameter HbA1C Gula Darah
Metode Pengukuran Menunjukkan rata-rata kadar glukosa pada 2-3 bulan terakhir Menunjukkan kadar glukosa pada waktu tertentu
Waktu Pengambilan Sampel Dapat diambil kapan saja Diambil pada waktu tertentu
Hasil Pengukuran Persentase Satuan mg/dL

Pengukuran kadar glukosa darah dengan HbA1C dan gula darah sama-sama penting dalam pengontrolan diabetes, namun keduanya memiliki konsep dan fungsi yang berbeda dalam mengukur kadar glukosa darah.

Perbedaan HbA1c dengan Gula Darah

HbA1c adalah jenis tes darah yang digunakan untuk mengetahui kadar rata-rata glukosa dalam darah selama 3 bulan terakhir. Sedangkan gula darah adalah kadar glukosa yang ada dalam darah saat ini. Walaupun keduanya digunakan untuk mengukur glukosa dalam darah, namun HbA1c dan gula darah memiliki perbedaan yang mendasar.

  • Waktu Pengukuran
  • Gula darah diukur pada saat tertentu, misalnya 2 jam setelah makan atau saat bangun tidur pada pagi hari. Sedangkan HbA1c diambil sampelnya setiap 3 bulan sekali.

  • Informasi yang Diberikan
  • HbA1c memberikan informasi mengenai rata-rata kadar glukosa selama 3 bulan terakhir, sehingga dapat mengindikasikan bagaimana kontrol gula darah dalam jangka panjang. Sedangkan gula darah memberikan informasi mengenai kadar glukosa dalam darah pada saat pengukuran dilakukan.

  • Nilai Normal
  • Nilai normal HbA1c adalah kurang dari 5,7%, sedangkan nilai normal gula darah dapat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan seseorang. Namun, umumnya nilai normal gula darah pada saat puasa adalah antara 70-99mg/dL dan 2 jam setelah makan adalah kurang dari 140mg/dL.

Sebagai contoh, seseorang dengan diabetes dapat memiliki kadar gula darah yang naik dan turun dalam jangka pendek, tetapi jika nilai HbA1c-nya tinggi, maka dapat menunjukkan adanya masalah pada pengaturan gula darah yang perlu diperbaiki secara jangka panjang.

Jika Anda memiliki risiko terkena diabetes atau sudah didiagnosis dengan diabetes, sebaiknya periksakan diri Anda secara rutin dan ikuti arahan dokter mengenai pengukuran gula darah dan tes HbA1c. Dengan memantau kadar gula darah dan HbA1c, Anda dapat mengontrol kondisi kesehatan Anda dengan lebih baik dan mencegah komplikasi yang dapat timbul akibat diabetes.

Kadar HbA1c Kadar Gula Darah Puasa Kadar Gula Darah 2 jam Setelah Makan
Kurang dari 5,7% 70-99mg/dL Kurang dari 140mg/dL
5,7%-6,4% 100-125mg/dL 140-199mg/dL
Lebih dari 6,5% 126mg/dL atau lebih 200mg/dL atau lebih

Jangan lupa untuk menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan memperhatikan kadar gula darah Anda sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dan mencegah terjadinya diabetes.

Peranan Gula Darah dalam Tubuh

Gula darah atau glukosa adalah sumber energi utama bagi tubuh kita. Gula darah dihasilkan saat makanan yang mengandung karbohidrat dicerna dalam saluran pencernaan kita. Setelah itu, gula darah masuk ke dalam aliran darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Namun, tahukah kamu bahwa ada perbedaan antara gula darah dan HbA1c?

Perbedaan HbA1c dengan Gula Darah

  • Gula darah adalah kadar glukosa yang ada di dalam darah pada saat tertentu, sedangkan HbA1c atau hemoglobin A1c adalah kadar rata-rata glukosa dalam darah selama tiga bulan terakhir.
  • Meskipun kedua tes ini digunakan untuk mengukur kadar gula darah, tetapi HbA1c memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kontrol gula darah dalam jangka waktu tertentu.
  • Tes HbA1c juga lebih stabil dibandingkan tes gula darah, karena tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti asupan makanan dan stres yang bisa mempengaruhi kadar gula darah secara sementara.

Peranan Gula Darah dalam Tubuh

Sebagai sumber energi utama, gula darah memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh. Berikut adalah beberapa peran utama gula darah dalam tubuh:

  • Memperbaiki Fungsi Otak: Otak adalah organ yang sangat membutuhkan energi, dan gula darah adalah sumber energi utama bagi otak. Kekurangan gula darah dapat menyebabkan gangguan kognitif, seperti sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan pusing.
  • Mendukung Pertumbuhan Sel: Sel-sel di dalam tubuh kita membutuhkan energi untuk bertahan hidup dan berkembang. Gula darah membantu memberikan energi pada sel dan mempercepat pertumbuhan serta perbaikan sel-sel tubuh.
  • Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh: Gula darah juga memiliki peran dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit. Kekurangan gula darah bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat kita lebih rentan terhadap penyakit.

Tabel Kadar Normal Gula Darah dan HbA1c

Kadar Normal Gula Darah HbA1c
Puasa 70-99 mg/dL < 5,7%
Setelah Makan < 140 mg/dL < 7,0%

Itulah peranan penting gula darah dalam tubuh dan perbedaan antara gula darah dengan HbA1c. Penting untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali supaya tubuh tetap sehat dan terhindar dari komplikasi penyakit yang mungkin timbul akibat diabetes atau gangguan metabolik lainnya.

Cara Mengukur Gula Darah

Mengukur gula darah adalah salah satu cara untuk memantau kesehatan Anda. Terutama bagi orang yang memiliki riwayat diabetes atau keturunan diabetes. Pada artikel kali ini, kita akan membahas perbedaan antara HbA1c dan gula darah. Namun sebelum itu, mari kita bahas terlebih dahulu cara mengukur gula darah.

  • Siapkan alat ukur gula darah seperti alat lancet dan strip tes gula darah
  • Bersihkan jari yang akan diambil sampel darahnya dengan alkohol atau sabun dan air
  • Pilih jari yang akan diambil sampel darahnya, kemudian tusukkan dengan alat lancet
  • Tempelkan strip tes gula darah ke tetesan darah yang keluar dari jari Anda
  • Tunggu hasil pengukuran gula darah

Penting untuk diingat bahwa kadar gula darah normal pada siang hari adalah antara 70 sampai 130 mg/dL. Sedangkan setelah makan sebaiknya tidak lebih dari 180 mg/dL. Hasil pengukuran yang lebih tinggi dari itu menunjukkan bahwa Anda mungkin mengalami peningkatan kadar gula darah atau hiperglikemia.

Pada orang dengan diabetes, mengukur gula darah merupakan langkah penting dalam pengendalian diabetes mereka. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan komplikasi jantung, ginjal, mata, dan saraf. Untuk mengendalikan diabetes, orang dengan diabetes dianjurkan untuk memantau gula darah mereka secara teratur dan menjaga kadar gula darah mereka dalam rentang normal.

Perbedaan HbA1c dengan Gula Darah

HbA1c adalah tes yang digunakan untuk memantau kadar gula darah rata-rata seseorang selama 2-3 bulan terakhir. Tes ini dilakukan dengan melakukan tes darah dan mengetahui kadar gula terikat dengan hemoglobin dalam sel darah merah. Kadar HbA1c yang normal untuk orang dewasa tanpa diabetes berkisar antara 4-5.6%. Sedangkan pada orang dengan diabetes, kadar HbA1c 7% atau kurang menunjukkan bahwa diabetes mereka terkendali dengan baik.

Level HbA1c Keterangan
Kurang dari 5.7% Normal
5.7% – 6.4% Pre-diabetes
5.7% – 6.4% Pre-diabetes
Di atas 6.5% Diabetes

Jadi, meskipun HbA1c dan pengukuran gula darah memiliki perannya masing-masing dalam memantau kesehatan dan diabetes, keduanya memiliki perbedaan dalam hal jangka waktunya.

Itulah penjelasan tentang cara mengukur gula darah dan perbedaan antara HbA1c dan gula darah. Semoga artikel ini dapat menjadi pengetahuan baru bagi Anda dalam menjaga kesehatan dan memantau diabetes.

Faktor yang Mempengaruhi Kadar Gula Darah

Setiap hari, tubuh manusia menghasilkan energi dari makanan yang kita konsumsi. Namun, makanan tidak bisa langsung diambil dan digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi. Makanan yang masuk harus diuraikan terlebih dahulu menjadi zat gula atau glukosa yang kemudian akan diserap oleh sel darah dan digunakan sebagai energi. Kadar gula darah sendiri bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Makanan yang dikonsumsi
  • Stres
  • Obesitas
  • Obat-obatan tertentu
  • Polusi udara
  • Aktivitas fisik
  • Gangguan hormon atau gangguan kelenjar tiroid
  • Tingkat dehidrasi dalam tubuh
  • Gangguan pencernaan atau gangguan penyerapan nutrisi

Selain faktor-faktor tersebut, kadar gula darah dapat dipengaruhi oleh adanya penyakit tertentu seperti diabetes mellitus. Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh produksi insulin yang tidak memadai atau ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan insulin secara efektif. Oleh karena itu, penderita diabetes mellitus perlu memantau kadar gula darah mereka secara teratur dan dapat menggunakan alat HbA1c sebagai bantuan untuk memantau kadar gula darah mereka.

Bagaimana dengan seberapa sering dan kapan sebaiknya kita memeriksa kadar gula darah? Berikut ini adalah tabel yang dapat membantu Anda:

Kategori Kadar Gula Darah Puasa Kadar Gula Darah 2 Jam setelah Makan
Normal Kurang dari 100 mg/dL Kurang dari 140 mg/dL
Pre-diabetes 100-125 mg/dL 140-199 mg/dL
Diabetes 126 mg/dL atau lebih 200 mg/dL atau lebih

Untuk menjaga kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes, disarankan untuk melakukan perubahan pola hidup yang lebih sehat seperti mengatur pola makan, berolahraga secara rutin, atau terapi insulin.

Dampak Gula Darah Tinggi pada Kesehatan

Gula darah tinggi atau hiperglikemia dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara negatif karena terlalu banyak gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah dan organ penting dalam tubuh. Berikut beberapa dampak kesehatan dari gula darah tinggi:

  • Risiko stroke dan serangan jantung meningkat karena gula darah tinggi dapat meningkatkan level kolesterol LDL (juga dikenal sebagai “kolesterol jahat”) dan memicu pengerasan pembuluh darah yang membawa darah ke jantung dan otak.
  • Gula darah tinggi dapat memicu retinopati atau kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan.
  • Tubuh cenderung rentan untuk terinfeksi karena kadar gula yang tinggi dapat memperlambat fungsi sistem kekebalan tubuh.
  • Orang dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena metabolic syndrome dan berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi, dan obesitas.

Pencegahan Hiperglikemia

Untuk menghindari dampak buruk dari gula darah tinggi, tidak hanya harus mengawasi konsumsi makanan manis, tapi juga harus mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Beberapa cara untuk mencegah hiperglikemia adalah:

  • Mengikuti diet sehat yang rendah kalori dan lemak serta tinggi serat
  • Olahraga secara teratur untuk membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan metabolisme tubuh
  • Mengontrol berat badan agar tetap sehat
  • Mengambil obat-obatan dan insulin sesuai petunjuk dokter

Peran HbA1c dalam Pencegahan dan Pengobatan Diabetes

HbA1c (glycosylated hemoglobin) atau hemoglobin A1c adalah jenis hemoglobin yang terbentuk ketika molekul gula (glukosa) dalam darah melekat pada protein hemoglobin di sel darah merah. HbA1c diukur dengan cara mengambil sampel darah dan umumnya dianggap sebagai indikator pengendalian gula darah selama 2-3 bulan terakhir.

Untuk pasien diabetes, HbA1c biasanya digunakan sebagai alat pembantu untuk memantau pengelolaan diabetes sehari-hari dan mengatur program pengobatan. Pengujian HbA1c dilakukan beberapa kali selama satu tahun untuk memastikan diabetes dalam kontrol dan mengukur efektivitas program pengobatan untuk pemantauan lebih lanjut.

Nilai HbA1c Arti
Kurang dari 5,7% Normal
Antara 5,7% hingga 6,4% Pradiabetes
6,5% atau lebih tinggi Diabetes

Pasien diabetes perlu menjaga kadar HbA1c mereka tetap stabil dan terkontrol melalui menjaga pola makan dan gaya hidup sehat, mengambil terapi obat dan insulin yang tepat saat dibutuhkan, serta teratur melakukan tes darah untuk memantau perubahan.

Perbedaan antara Gula Darah Puasa dan Gula Darah Sewaktu.

Saat melakukan pemeriksaan kadar gula darah, biasanya ada dua jenis tes yang dilakukan yaitu tes gula darah puasa dan tes gula darah sewaktu. Keduanya memiliki perbedaan beberapa hal, berikut ini penjelasannya.

  • Tes gula darah puasa dilakukan setelah kamu puasa minimal 8 jam sebelumnya. Kamu tidak boleh makan atau minum selain air putih selama periode puasa ini. Tes ini memberikan hasil yang menunjukkan kadar glukosa dalam darah pada saat tubuh berada dalam kondisi puasa atau tidak menerima asupan makanan dan minuman.
  • Sedangkan tes gula darah sewaktu dilakukan tanpa melalui tahap puasa. Kamu dapat melakukan tes ini saat kamu merasa perlu dan tidak memerlukan persiapan khusus. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah pada saat itu, sehingga hasilnya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis makanan yang baru saja dimakan.

Dari kedua jenis tes tersebut, tes gula darah puasa dianggap lebih akurat dibandingkan tes gula darah sewaktu. Hal ini disebabkan karena tes gula darah puasa memberikan hasil yang lebih stabil dan bisa memberikan indikasi awal terhadap risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Sedangkan tes gula darah sewaktu hanya memberikan hasil yang sementara dan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.

Namun, penting untuk diingat bahwa kedua jenis tes tersebut memiliki kegunaannya sendiri. Tes gula darah sewaktu dapat membantu dalam mengukur risiko diabetes pada pasien yang tidak dapat melakukan tes gula darah puasa, misalnya penderita diabetes yang sedang menjalani pengobatan. Oleh karena itu, apapun jenis tes yang dilakukan, pastikan kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan untuk menentukan jenis tes gula darah yang tepat sesuai kebutuhanmu.

Sampai Jumpa di Artikel Berikutnya!

Sekarang kamu sudah tahu perbedaan antara HbA1c dan gula darah. Kedua hal tersebut sangat penting untuk dijaga pada tubuh kita agar tidak terkena diabetes. Penting untuk diperhatikan bahwa hasil tes HbA1c dan gula darah bukan hanya satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan tubuh, melainkan hanya salah satu faktornya saja. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan sampai jumpa di artikel berikutnya!