Perbedaan Antara Hadas dan Najis: Kenali Agar Tidak Salah Paham

Perbedaan antara hadas dan najis seringkali membuat banyak orang bingung, terutama bagi yang baru memulai belajar agama. Hadas dan najis adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya dapat membatalkan shalat. Sebenarnya, perbedaan antara hadas dan najis sangatlah mendasar. Untuk itu, penting bagi kita untuk memahami konsep-konsep tersebut dengan baik.

Secara sederhana, hadas adalah hal yang mengharuskan seseorang untuk mandi besar sebelum melaksanakan shalat. Contohnya seperti bersetubuh, keluar mani atau sperma, haid, dan nifas. Sedangkan najis adalah sesuatu yang tidak bersih atau haram dalam ajaran Islam, seperti darah, air kencing, dan najis lainnya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat Islam memandang kesehatan dan kebersihan sebagai salah satu bentuk ibadah.

Namun, perbedaan antara hadas dan najis menjadi penting ketika harus menentukan bagaimana cara membersihkannya. Hadas harus dibersihkan dengan mandi besar, sedangkan najis hanya perlu dibasuh tiga kali dengan air. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dengan pasti perbedaan antara kedua konsep tersebut. Hal ini akan memudahkan kita dalam menjalankan ibadah dan memberikan kepastian dalam melakukan pembersihan atas hal-hal yang membatalkan shalat.

Pengertian Hadas dan Najis

Dalam agama Islam, istilah hadas dan najis merupakan dua hal yang sering dibicarakan terutama dalam melakukan ibadah. Namun, kedua istilah tersebut seringkali masih dipertanyakan oleh sebagian umat Islam. Apa itu hadas dan najis?

Hadas merupakan keadaan yang harus dihilangkan dengan melakukan wudhu atau mandi wajib sebelum melakukan ibadah sholat. Sedangkan najis adalah segala sesuatu yang kotor atau tidak suci yang perlu dibersihkan sebelum melakukan ibadah.

  • Hadas: adalah keadaan ketika seseorang mengeluarkan sesuatu yang disebut dengan hadats kecil (seperti kencing, buang air kecil, dan keluarnya mani) atau mengalami hadats besar (seperti haid atau nifas).
  • Najis: adalah segala sesuatu yang kotor atau tidak suci dan harus dihilangkan sebelum melakukan ibadah. Contohnya adalah darah, air seni, tinja, dan sebagainya.

Terlepas dari perbedaan yang ada antara hadas dan najis, keduanya memiliki konsekuensi yang sama. Yakni sama-sama mewajibkan seorang muslim untuk membersihkan diri sebelum melakukan ibadah. Sebab, bersih dan suci dari hadas dan najis termasuk syarat sahnya ibadah.

Maka itulah, penting bagi seorang muslim untuk memahami dan mengenali perbedaan serta pengertian antara hadas dan najis sehingga dapat melakukan ibadah secara benar dan sahih.

Jenis-jenis Hadas

Hadas adalah suatu keadaan dimana seseorang harus mengerjakan sholat wajib setelah membersihkan dirinya. Terdapat beberapa jenis hadas yang harus kita ketahui, antara lain:

  • Hadas Kecil (Hadats Kecil) – Hadas kecil terjadi ketika seseorang mengeluarkan sesuatu yang mewajibkan wudhu seperti buang air kecil, buang air besar, atau ketika keluar air mani.
  • Hadas Besar (Hadats Besar) – Hadas besar terjadi ketika seseorang haid, nifas, junub, atau setelah bersentuhan langsung dengan mayat.
  • Hadas Akbar (Hadats Akbar) – Hadas akbar terjadi ketika seseorang memutuskan untuk menjadi muslim.

Setiap jenis hadas memiliki cara untuk membersihkan dirinya agar bisa mengerjakan sholat wajib. Dalam Islam, menjaga kebersihan sangatlah penting, termasuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.

Cara Membersihkan Diri dari Hadas

Seperti yang telah disebutkan diatas, setiap jenis hadas memiliki cara sendiri untuk membersihkan diri agar bisa mengerjakan sholat wajib.

Untuk hadas kecil, kita hanya perlu melakukan wudhu seperti yang biasa kita lakukan. Namun, untuk hadas besar, kita harus melakukan mandi besar atau sering disebut mandi junub.

Jenis Hadas Cara Membersihkan
Hadas Kecil Melakukan wudhu
Hadas Besar Mandi besar atau mandi junub
Hadas Akbar Tidak diperlukan cara khusus, cukup mengucapkan dua kalimat syahadat untuk menjadi muslim

dalam Islam, menjaga kebersihan merupakan suatu keutamaan. Sehingga kita harus selalu berusaha untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.

Jenis-jenis Najis

Ketika berbicara tentang tata cara beribadah, penting untuk memperhatikan jenis-jenis najis. Najis adalah sesuatu yang dianggap kotor atau tidak suci dalam agama Islam. Ada beberapa jenis najis yang perlu diketahui oleh umat Islam, yaitu:

  • Najis al-‘Ayn, yaitu najis yang memang kotor sendiri, seperti darah, air kencing, tinja, dan lain sebagainya.
  • Najis al-Hukmi, yaitu najis yang kotor karena ada unsur hukum atau ketentuan, seperti babi, anjing, dan apa-apa yang berasal dari mereka.
  • Najis al-Mughallazah, yaitu najis yang kotor karena terkena najis yang lain, seperti air hujan yang jatuh ke tanah atau air yang terkena najis lain. Najis ini harus dicuci sebanyak tiga kali agar suci kembali.

Dari jenis-jenis najis tersebut, kita dapat melihat bahwa dalam Islam, menjaga kebersihan dan kesehatan sangat diutamakan. Selain itu, menghindari benda-benda atau binatang-binatang yang dianggap haram juga sangat penting.

Untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, umat Islam dianjurkan untuk melakukan wudhu dan mandi setelah bersentuhan dengan najis. Selain itu, barang-barang yang terkena najis juga harus segera dibersihkan agar tidak menimbulkan penyakit atau bau yang tidak sedap.

Jenis-jenis Najis dan Tata Cara Membersihkannya

Setelah mengetahui jenis-jenis najis, tentu saja perlu juga diketahui tata cara membersihkannya. Berikut adalah beberapa jenis najis dan tata cara membersihkannya:

Jenis Najis Tata Cara Membersihkan
Air Kencing Memakai air dan sabun pada bagian tubuh yang terkena air kencing. Kemudian harus dibersihkan dengan air sebanyak tiga kali.
Tinja Memakai tisu atau kain yang dibasahi dengan air untuk membersihkan sisa-sisa tinja. Kemudian harus dibersihkan dengan air sebanyak tiga kali.
Babi dan Anjing Dibersihkan dengan air dan tanah. Kemudian harus dicuci dengan air sebanyak tujuh kali, di mana satu di antaranya harus menggunakan air yang dicampur kapur sirih atau sabun.
Air yang Terkena Najis Air yang terkena najis harus dilewatkan air sebanyak tiga kali untuk membersihkannya.

Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan adalah salah satu tuntutan agama Islam. Dengan mengetahui jenis-jenis najis dan tata cara membersihkannya, umat Islam dapat memperhatikan kesucian dalam beribadah dan menjaga kesehatan tubuh.

Syarat-syarat Taharah dari Hadas dan Najis

Sebagai seorang Muslim, melaksanakan ibadah suci dan bersih merupakan kewajiban yang harus dipenuhi. Untuk mencapai tahap suci dan bersih, ada beberapa syarat-syarat yang harus dipahami mengenai hadas dan najis.

  • Hadas adalah keadaan tidak suci yang terjadi ketika keluar air mani, madzi atau setelah haid dan nifas. Ada beberapa syarat taharah dari hadas yang harus diketahui, yaitu:
    • Hadas harus keluar dari tempat yang wajib ditutup atau dari alat kelamin.
    • Keluar karena hal yang wajib keluar, misalnya adanya syahwat yang kuat atau terjadi haid secara rutin.
    • Hadas harus keluar dalam bentuk cairan yang jelas dan bukan dalam bentuk keputihan atau darah haid.
    • Bersih dari hadas dilakukan dengan cara mandi besar atau mandi junub.
  • Najis adalah segala sesuatu yang terkena najis atau hadas seperti urine, tinja, dan lain-lain. Berikut adalah syarat taharah dari najis:
    • Najis harus dihilangkan sebelum melaksanakan ibadah seperti sholat atau membaca Al-Quran.
    • Hal yang terkena najis harus dicuci dengan air bersih hingga tiga kali atau sampai bersih.
    • Bersih dari najis dilakukan dengan cara mencuci sesuai dengan syarat taharah.

Tabel Perbedaan Hadas dan Najis

Hadas Najis
Keluar karena hal yang wajib keluar Hal yang terkena najis harus dicuci dengan air bersih hingga tiga kali atau sampai bersih
Keluar dari tempat yang wajib ditutup Najis harus dihilangkan sebelum melaksanakan ibadah
Keluar dalam bentuk cairan yang jelas Bersih dari najis dilakukan dengan cara mencuci sesuai dengan syarat taharah
Bersih dari hadas dilakukan dengan mandi besar atau mandi junub

Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, penting untuk memahami syarat-syarat taharah dari hadas dan najis agar ibadah yang dilaksanakan menjadi sah dan diterima.

Cara Menghilangkan Hadas dan Najis

Sudah menjadi kewajiban bagi umat Muslim untuk menjaga kebersihan dan kesucian. Di samping itu, ada istilah yang perlu diketahui, yaitu hadas dan najis. Kedua istilah ini berkaitan erat dengan kebersihan jasmani dan rohani seseorang. Hadas adalah kondisi di mana seseorang harus membersihkan diri dari hadas besar seperti bersetubuh atau hadas kecil seperti buang air kecil atau besar atau menyentuh bagian tubuh yang wajib dicuci. Sedangkan najis adalah segala sesuatu yang tercemar dan harus dibersihkan dengan benar.

Satu-satunya cara untuk membersihkan hadas dan najis adalah dengan menjalankan praktik bersuci atau taharah. Bagi yang belum mengetahui, berikut adalah beberapa cara menghilangkan hadas dan najis.

  • Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
  • Bersihkan kotoran dengan kertas toilet atau tisu, dan pastikan tidak tersisa kotoran yang menempel pada tubuh atau pakaian
  • Bersuci dengan air mengalir minimal tiga kali. Pastikan seluruh tubuh terkena air, mulai dari rambut hingga ujung kaki.

Setelah memahami cara menghilangkan hadas dan najis secara umum, mari kita bahas cara-cara lebih spesifik.

Jika mengalami hadas besar (junub) seperti bersetubuh, maka Anda harus mandi wajib dengan air mengalir. Sedangkan hadas kecil seperti buang air kecil atau besar, cukup dengan membersihkan diri bagian kemaluan hingga bersih.

Berikut adalah beberapa contoh najis dan cara membersihkannya:

Jenis Najis Cara Membersihkan
Darah Haid Membersihkan dengan air dan sabun kemudian dibasuh dengan air mengalir
Air Kencing Bersihkan dengan air dan sabun hingga bersih
Kotoran Bersihkan dengan air mengalir atau tisu hingga bersih

Dalam Islam, menjaga kebersihan dan kesucian adalah wajib dilakukan. Oleh karena itu, setiap Muslim harus memahami cara menghilangkan hadas dan najis dengan benar. Dengan demikian, kita bisa menjaga tubuh dan rohani kita dari segala kemungkinan kotoran yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan spiritualitas kita.

Perbedaan Hadas dan Najis

Sebelum membahas perbedaan antara hadas dan najis, kita perlu memahami makna dari kedua istilah tersebut. Secara umum, hadas dan najis adalah jenis-jenis kekotoran dalam Islam. Namun, keduanya memiliki makna yang berbeda dan harus dihadapi dengan cara yang berbeda pula.

  • Hadas adalah keadaan ketidakmurnian yang sifatnya sementara dan bisa hilang dengan melakukan wudhu atau mandi junub. Contohnya adalah keluarnya air seni atau mani dari tubuh, haid atau nifas pada wanita, berhubungan intim, dan lain sebagainya.
  • Najis adalah keadaan ketidakmurnian yang sifatnya tetap dan tidak bisa hilang dengan hanya melakukan wudhu atau mandi junub. Contohnya adalah kotoran manusia, kotoran hewan yang tidak halal dimakan, darah haid atau nifas, dan sebagainya.

Jika dalam sholat, hadas membatalkan wudhu sehingga perlu melakukan wudhu kembali, sedangkan najis harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum melakukan sholat. Berikut ini adalah perbedaan antara hadas dan najis yang lebih jelas:

  • Sifat: Hadas bersifat sementara, sedangkan najis bersifat tetap.
  • Pembersihan: Hadas dapat dibersihkan dengan hanya melakukan wudhu atau mandi junub, sedangkan najis harus dibersihkan secara menyeluruh dengan air dan sabun.
  • Dampak dalam sholat: Hadas membatalkan wudhu, sehingga perlu melakukan wudhu kembali, sedangkan najis harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum melakukan sholat.
  • Ketentuan hukum: Hadas hanya membatalkan keharaman untuk melakukan ibadah tertentu seperti sholat dan membaca Al-Quran, sedangkan najis memiliki ketentuan hukum yang lebih luas, seperti haram untuk dimakan dan tidak boleh menyentuh pakaian saat melakukan ibadah.
  • Pengaruh pada kesehatan: Najis dapat menyebabkan penyakit dan kontaminasi bakteri, sedangkan hadas tidak memiliki pengaruh kesehatan yang signifikan.

Kesimpulan

Dalam Islam, hadas dan najis adalah jenis-jenis kekotoran yang harus diperhatikan dengan baik. Sementara hadas bersifat sementara dan hanya membatalkan wudhu, najis bersifat tetap dan harus dibersihkan secara menyeluruh sebelum melakukan ibadah. Dalam menjaga kebersihan, kita juga turut menjaga kesehatan tubuh kita.

Jadi, kita harus selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari masalah kesehatan dan menjaga kualitas ibadah kita sebagai seorang Muslim.

Definisi Hadas dan Najis

Salah satu aspek penting dalam agama Islam adalah menjaga kebersihan. Dalam hal ini terdapat perbedaan antara hadas dan najis. Maka dalam artikel ini akan dijelaskan perbedaan dan definisi kedua istilah tersebut.

1. Definisi Hadas

Hadas adalah keadaan seseorang atau benda yang sedang dalam keadaan tidak suci karena terkena sesuatu yang dapat membatalkan wudhu. Terdapat 2 jenis hadas, yaitu hadas besar dan hadas kecil.

  • Hadas besar terjadi ketika seseorang atau benda terkena sesuatu yang mengeluarkan air mani atau semen.
  • Hadas kecil terjadi ketika seseorang atau benda terkena sesuatu yang keluar dari jalan kencing atau dubur.

2. Definisi Najis

Najis adalah keadaan seseorang atau benda yang kotor atau terkena benda kotor yang dapat merusak kebersihan. Terdapat beberapa jenis najis yang harus dihindari dan dibersihkan, antara lain:

Jenis Najis Penjelasan
Najis Haid Najis yang dihasilkan dari darah menstruasi atau nifas
Najis Mughallazah Najis yang akan sulit untuk dibersihkan atau menghilang, seperti bangkai, darah, dan tinja
Najis Ghair Mughallazah Najis yang mudah untuk dibersihkan, seperti air kencing dan air mani

Dalam menjalankan ibadah, penting untuk memahami perbedaan hadas dan najis agar dapat memperlakukan keduanya dengan tepat. Hal ini akan memudahkan orang untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

Perbedaan Hadas dan Najis

Ketika membahas masalah kebersihan dalam Islam, penting untuk memahami perbedaan antara hadas dan najis. Kedua istilah ini sering dipertukarkan, tetapi ada perbedaan yang signifikan antara keduanya.

  • Hadas: Merujuk pada keadaan seseorang yang telah kehilangan kesucian setelah melakukan aktivitas tertentu seperti buang air besar atau kecil, atau setelah mengalami mimpi basah. Saat dalam keadaan hadas, seseorang tidak dapat shalat atau membaca Al-Qur’an.
  • Najis: Merujuk pada benda atau zat yang dianggap tidak suci dalam Islam, seperti darah, kotoran hewan, dan alkohol. Najis harus dibersihkan dengan benar sebelum seseorang dapat melaksanakan shalat atau membaca Al-Qur’an.

Dalam Islam, bersih dan suci sangat penting, tetapi ada perbedaan dalam cara membersihkan dari najis dan cara membersihkan dari hadas.

Ketika membersihkan najis, seseorang harus menggunakan air dan membilas dengan benar untuk memastikan semua najis telah hilang. Jika tidak dimungkinkan untuk membersihkan dengan air, maka seseorang harus menggunakan benda-benda lain seperti tisu basah atau batu kerikil.

Namun, ketika membersihkan hadas, seseorang harus melakukan wudhu secara lengkap atau mandi besar (ghusl) untuk memulihkan kesucian mereka. Wudhu melibatkan mencuci wajah, tangan, lengan, kepala, dan kaki sementara ghusl melibatkan cuci bersih seluruh bagian tubuh. Hal ini tidak hanya membersihkan tubuh dari hadas, tetapi juga membersihkan jiwa dari segala bentuk dosa.

Jenis Cara Membersihkan
Najis Membersihkan dengan air secara menyeluruh
Hadas Mandi besar (ghusl) atau wudhu secara lengkap

Mempelajari perbedaan antara hadas dan najis sangat penting dalam memahami praktek kebersihan dalam Islam. Ketika kita memahami perbedaan ini, kita dapat memastikan kebersihan fisik dan spiritual kita, serta tetap menghormati nilai-nilai suci dalam Islam.

Contoh-contoh Hadas dan Najis

Sebelum membahas perbedaan hadas dan najis, perlu dipahami apa saja contoh-contoh hadas dan najis tersebut. Berikut adalah beberapa contoh:

  • Hadas kecil: Buang angin, kencing, dan makan.
  • Hadas besar: Junub (setelah melakukan hubungan suami istri), haidh, dan nifas.
  • Najis: Darah haidh, nifas, dan kotoran manusia.

Ketiga contoh di atas sering menjadi permasalahan dalam shalat dan ibadah lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan hadas dan najis agar dapat menjalankan ibadah dengan sempurna.

Perbedaan antara Hadas dan Najis

Hadas dan najis adalah dua hal yang berbeda. Hadas adalah sesuatu yang membatalkan wudhu, sedangkan najis adalah sesuatu yang harus dibersihkan agar suci. Hadas terbagi menjadi hadas kecil dan hadas besar, sementara najis terbagi menjadi najis mughallazah (berat) dan najis mutawassithah (ringan).

Hadas kecil dapat dihilangkan dengan cara berwudhu, sementara hadas besar memerlukan mandi wajib. Najis mughallazah harus dibersihkan dengan air yang mengalir sebanyak tiga kali, sedangkan najis mutawassithah dapat dibersihkan satu kali saja dengan air.

Berikut adalah tabel contoh-contoh hadas dan najis:

Jenis Contoh Cara Menghilangkan
Hadas Kecil Buang angin, kencing, makan Berwudhu
Hadas Besar Junub, haidh, nifas Mandi wajib
Najis Mughallazah Darah haidh, nifas, kotoran manusia Dibersihkan dengan air yang mengalir sebanyak tiga kali
Najis Mutawassithah Kencing anjing, darah luka ringan, air liur Dibersihkan dengan air satu kali saja

Memahami perbedaan hadas dan najis, serta contoh-contohnya, dapat membantu umat muslim dalam menjalankan ibadah dengan benar dan sempurna. Sehingga, diharapkan ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT.

Bagaimana Hadas dan Najis Terjadi

Dalam mengenal perbedaan hadas dan najis, tentunya penting untuk memahami bagaimana kedua hal tersebut terjadi. Bagaimana suatu benda atau tubuh bisa menjadi hadas atau najis?

  • Hadas
  • Hadas terjadi ketika seseorang mengeluarkan cairan tubuh tertentu seperti urine, feses, madzi, wadi, atau darah. Hadas juga dapat terjadi saat seseorang tertidur nyenyak, berhubungan intim, atau mengeluarkan napas terakhir (jika meninggal).
  • Adapun diperbolehkannya waktu antar mandi saat seseorang mengalami hadas tergantung pada ulama dan mazhab yang dianutnya. Ada yang memperbolehkan waktu satu hari satu malam, ada juga yang memperbolehkan waktu setengah hari atau bahkan kurang dari itu.
  • Najis
  • Najis terjadi ketika suatu benda terkena sesuatu yang dianggap najis seperti urine, feses, darah, atau lendir dari hewan yang tidak halal dikonsumsi seperti babi, anjing, dan kucing.
  • Apabila kotoran tersebut mengenai pakaian atau benda, maka pakaian atau benda tersebut juga menjadi najis. Namun, terdapat beberapa cara untuk membersihkannya, misalnya dengan air atau tanah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hadas dan najis terjadi akibat keluarnya cairan tubuh atau terkena benda-benda yang dianggap najis. Untuk menghindari terjadinya hadas dan najis, kita sebaiknya selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai hadas dan najis, penting untuk mengetahui fikih dan hukum Islam secara mendalam dan meminta nasihat dari ahli agama atau ulama terpercaya.

Perbedaan Hadas dan Najis Hadas Najis
Penyebab Keluarnya cairan tubuh tertentu atau tidur nyenyak Terkena benda yang dianggap najis
Cara Membersihkan Mandi wajib dengan air yang bersih Mencuci dengan air atau tanah

Dalam praktik sehari-hari, miasalah hadas dan najis seringkali menimbulkan permasalahan. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari fikih dan hukum Islam dengan baik dan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan hadas dan najis.

Tanda-tanda Sudah Bersih dari Hadas dan Najis

Dalam Islam, bersih adalah hal yang sangat penting. Seorang Muslim diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungannya. Terdapat dua jenis kekotoran yang harus dikenali: hadas dan najis. Hadas adalah kekotoran yang terjadi akibat adanya keluarnya cairan dari tubuh, sedangkan najis adalah kekotoran yang terjadi akibat adanya benda asing seperti darah, tai, dan lain-lain. Berikut ini adalah tanda-tanda bahwa seseorang sudah bersih dari hadas dan najis:

  • Tidak ada aroma atau bau yang menyengat dari tubuh
  • Warna air pada saat membersihkan tubuh atau pakaian sudah jernih dan tidak keruh
  • Bersih dari bercak atau bekas noda yang diakibatkan oleh kekotoran

Jika seseorang sudah merasa bersih dari hadas atau najis, maka ia boleh melakukan ibadah seperti sholat dan membaca Al-Quran kembali. Namun, perlu diingat bahwa membersihkan hadas atau najis harus dilakukan secara lengkap dan menyeluruh. Berikut ini adalah tata cara membersihkan hadas dan najis:

Untuk membersihkan hadas:

  • Membasuh kedua tangan hingga ke pergelangan tangan sebanyak tiga kali
  • Membasuh kemaluan
  • Membasuh seluruh tubuh
  • Membasuh kedua kaki hingga di atas mata kaki sebanyak tiga kali

Untuk membersihkan najis:

Jenis Najis Tata Cara Membersihkan
Darah Membasuh bagian yang terkena darah hingga tidak lagi ada bekas darah
Tai Membasuh tempat yang terkena tai sebanyak tiga kali. Jika diperlukan, gunakan sabun atau air sabun untuk membersihkannya.
Kencing Membasuh tempat yang terkena kencing sebanyak tiga kali. Jika diperlukan, gunakan sabun atau air sabun untuk membersihkannya.
Kotoran dari binatang Membasuh tempat yang terkena kotoran hingga tidak lagi ada bekas kotoran

Secara umum, untuk membersihkan hadas atau najis, maka yang digunakan adalah air yang mengalir. Namun, jika tidak ada air, kita dapat menggunakan tisu basah atau benda yang dapat menyerap kelembapan.

Terima Kasih!

Itulah perbedaan antara hadas dan najis yang bisa kami sampaikan. Kami berharap kamu bisa mendapatkan manfaat dari artikel ini. Jangan lupa, kamu bisa selalu berkunjung lagi untuk membaca artikel menarik lainnya di website ini. Terima kasih sudah membaca!