Sering kali kita merasa tidak nyaman dengan gatal yang dirasakan pada kulit. Namun, beberapa jenis gatal ternyata berbeda penyebabnya, seperti gatal karena jamur atau bakteri. Meski terkesan sama-sama gatal, kedua hal ini memiliki perbedaan yang jelas terhadap gejala dan pengobatannya.
Gatal karena jamur umumnya disebabkan oleh jamur yang menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan kulit penderita. Gejalanya meliputi sensasi kegatalan yang cukup parah, kulit kering, dan bisa muncul bercak-bercak cokelat atau putih. Sedangkan gatal karena bakteri dipengaruhi oleh bakteri Staphylococcus aureus yang biasa terdapat pada permukaan kulit kita. Gejalanya kurang parah, namun tetap cukup menganggu pemilik kulit yang terkena.
Berdasarkan perbedaan keduanya, sangat penting bagi kita untuk mengetahui jenis gatal yang tengah dirasakan. Dengan begitu, pengobatan bisa berlangsung tepat sasaran dan menghindari kerusakan kulit yang tidak diinginkan. Bagaimanakah perbedaan pengobatan yang diterapkan antara gatal karena jamur dan bakteri? Pertanyaan ini akan kita jawab dalam artikel kali ini. Stay tuned!
Penyebab gatal karena jamur
Gatal yang disebabkan oleh jamur pada kulit biasanya terjadi ketika jamur tersebut mulai tumbuh dan berkembang biak pada lapisan luar kulit manusia. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur pada kulit, antara lain:
- Kelembaban. Jamur lebih mudah berkembang di daerah yang lembap, seperti dalam pakaian yang basah atau pada kulit yang lembab karena keringat.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang dengan penyakit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh, seperti HIV atau leukemia, lebih rentan terhadap infeksi jamur pada kulit.
- Usia. Orang yang lebih tua cenderung mengalami kulit yang lebih tipis dan kehilangan elastisitasnya, hal ini memudahkan untuk terinfeksi jamur.
Penyebab gatal karena bakteri
Jamur dan bakteri adalah dua organisme yang berbeda yang dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit manusia. Pada subtopik ini, kita akan membahas secara mendalam tentang penyebab gatal karena bakteri.
- Stafilokokus aureus atau Staphylococcus epidermidis: Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada kulit yang dikenal sebagai impetigo atau folikulitis. Impetigo terutama menyerang anak-anak dan biasanya terjadi di wajah dan lengan, sedangkan folikulitis bisa terjadi di seluruh tubuh.
- Streptococcus: Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit seperti impetigo, selulitis, dan erisipelas. Infeksi streptokokus biasanya lebih serius dan dapat menyebabkan demam.
- Pseudomonas aeruginosa: Bakteri ini terutama ditemukan di lingkungan dan dapat menyebabkan infeksi kulit setelah paparan dengan benda atau air yang tercemar. Infeksi kulit yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa cenderung memburuk pada orang dengan sistem imun yang lemah.
Diagnosis infeksi kulit bakteri biasanya didasarkan pada gejala dan pengamatan langsung pada kulit. Dokter dapat mengambil sampel kulit untuk analisis laboratorium jika diperlukan.
Perawatan infeksi kulit bakteri umumnya melibatkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab dan mencegah infeksi yang lebih serius. Tindakan sederhana seperti menjaga kebersihan diri, mencuci tangan, dan menjaga kulit tetap kering dan sehat dapat membantu mencegah infeksi kulit bakteri.
Bakteri | Gejala yang ditimbulkan | Perawatan |
---|---|---|
Stafilokokus aureus atau Staphylococcus epidermidis | Impetigo, folikulitis | Antibiotik topikal atau oral |
Streptococcus | Impetigo, selulitis, erisipelas | Antibiotik oral |
Pseudomonas aeruginosa | Infeksi kulit setelah paparan dengan benda atau air yang tercemar | Antibiotik topikal atau oral |
Jadi, deteksi dini dan perawatan yang tepat sangat penting dalam mengatasi gatal-gatal pada kulit yang disebabkan oleh bakteri.
Gejala gatal karena jamur
Jamur adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan gatal-gatal pada tubuh manusia. Berikut adalah beberapa gejala yang sering terjadi akibat gatal karena jamur:
- Area kulit yang terinfeksi menjadi kering dan pecah-pecah
- Timbulnya bercak-bercak merah yang umumnya berbentuk bulat atau oval
- Gatal yang terjadi di sekitar daerah yang terinfeksi, sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari
Gejala-gejala di atas sering terjadi pada penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur, seperti kurap, panau, dan kadas. Meski gejalanya mirip, namun setiap penyakit memiliki ciri-ciri dan tingkat keparahan yang berbeda. Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut.
Gejala Gatal karena Bakteri
Ketika seseorang mengalami gatal karena bakteri, biasanya kulit akan terlihat merah, bengkak, dan terasa sakit. Namun, gejala-gejala tersebut dapat bervariasi tergantung pada jenis bakteri penyebabnya.
- Infeksi Staphylococcus aureus dapat menyebabkan gejala seperti jerawat berisi nanah, luka terbuka yang berkerak, serta kulit yang terasa panas dan lembap.
- Infeksi Streptococcus pyogenes, yang sering menyebabkan radang tenggorokan, dapat menyebabkan gejala seperti bercak merah di kulit yang kemudian berkembang menjadi lepuh.
- Infeksi Bakteri Pseudomonas aeruginosa, yang biasanya terjadi pada orang yang sering berada di air, dapat menyebabkan kulit terlihat lembap dan berwarna hijau atau kebiruan, serta terjadi pembusukan pada jaringan kulit.
Bagi seseorang yang mengalami gatal karena bakteri, area yang terinfeksi biasanya terasa sangat gatal dan tidak nyaman. Jika terjadi infeksi yang lebih serius, bisa saja terjadi demam atau nyeri pada area yang terinfeksi. Hal tersebut dapat menjadi pertanda bahwa Anda perlu mencari pengobatan medis.
Penting untuk diingat bahwa menggaruk area yang terinfeksi dapat memperburuk infeksi dan menyebabkan penyebaran bakteri ke area lain di kulit. Oleh karena itu, hindari menggaruk area yang terasa gatal dan segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala tidak kunjung mereda.
Cara mengobati gatal karena jamur dan bakteri
Banyak faktor yang menyebabkan gatal pada kulit, termasuk infeksi jamur dan bakteri. Meskipun gejalanya serupa, penting untuk membedakan antara kedua keadaan ini sebelum Anda mencoba pengobatan. Berikut ini adalah cara mengobati gatal karena jamur dan bakteri.
Cara mengobati gatal karena jamur atau bakteri
- Pertama, hindari menggaruk area yang gatal karena dapat menyebarkan infeksi dan membuat gatal lebih parah.
- Untuk mengobati gatal karena jamur, Anda dapat menggunakan krim atau salep antijamur yang dijual bebas di apotek. Oleskan secara teratur pada area yang terinfeksi. Hindari penggunaan steroid topikal kecuali diresepkan oleh dokter.
- Jika gatal disebabkan oleh bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tepat.
Pengobatan rumahan untuk gatal karena jamur dan bakteri
Berikut adalah beberapa pengobatan rumahan yang dapat membantu mengurangi gatal karena jamur dan bakteri.
- Minum air yang cukup – Ini membantu memastikan kulit Anda tetap hidrat.
- Mandi secara teratur dan gunakan pakaian bersih – Ini membantu menjaga kulit bersih dan mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri.
- Gunakan daun katuk – Daun katuk mengandung saponin yang bersifat antijamur dan antibakteri. Rebus daun katuk, biarkan dingin, dan oleskan ke area yang gatal.
Perbandingan pengobatan antijamur dan antibiotik
Perbedaan antara pengobatan antijamur dan antibiotik adalah bahwa antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, sedangkan antijamur digunakan untuk mengobati infeksi jamur.
Pengobatan antijamur | Pengobatan antibiotik | |
---|---|---|
Cara kerja | Menghambat pertumbuhan dan perkembangan jamur pada kulit | Membunuh bakteri yang menginfeksi kulit |
Contoh obat | Ketokonazol, miconazole, terbinafine | Amoxicillin, erythromycin, cephalosporin |
Efek samping | Kemerahan, pengelupasan kulit, iritasi | Muncul ruam kulit, diare, mual |
Bagi orang yang memiliki penyakit kulit tertentu atau sistem kekebalan yang lemah, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat antijamur atau antibiotik.
Sampai Jumpa!
Sekarang kamu sudah tahu perbedaan gatal karena jamur dan bakteri, dan apa yang bisa kamu lakukan untuk mengobatinya. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan kulitmu. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat untukmu. Jangan lupa mampir lagi di website kami untuk membaca artikel menarik lainnya!