Perbedaan DKV dan FSRD: Mana yang Lebih Cocok untuk Karir Desainmu?

Sudah berapa lama kalian tahu tentang desain grafis? Tentu saja, tak asing bagi kita mendengar jurusan desain grafis di perguruan tinggi. Namun, masih ada beberapa orang yang bingung dengan perbedaan dari jurusan desain komunikasi visual (DKV) dan film dan animasi atau seni rupa (FASRD). Jika kalian memang masih bingung antara dua jurusan ini, simak artikel ini hingga selesai ya!

Jadi, apa bedanya antara DKV dan FASRD? DKV mengajarkan mahasiswa untuk memahami, merancang, dan mengembangkan pesan visual untuk komunikasi media massa, publik, dan sosial. Sementara itu, FASRD menuntut mahasiswa untuk mempelajari mengenai pembuatan karya seni dengan lebih spesifik ke arah film animasi dan seni rupa. Walaupun keduanya berkaitan dengan desain dan tata letak visual, namun keduanya memiliki fokus yang berbeda.

Tentu saja, masing-masing jurusan ini memiliki keunikan masing-masing. DKV sangat cocok bagi kamu yang memang memiliki minat dan bakat di bidang desain serta memiliki kemampuan mengekspresikan ide dan gagasan dalam bentuk visual. Sedangkan, FASRD cocok bagi kamu yang tertarik dalam membuat karya-karya visual yang lebih spesifik di bidang animasi dan film, sampai seni rupa secara umum. Sekarang, apakah kalian sudah bisa membedakan antara dua jurusan ini? Yuk, simak artikel ini hingga akhir untuk mengetahui lebih banyak hal menarik lainnya!

Pengertian DKV dan FSRD

DKV atau Desain Komunikasi Visual dan FSRD atau Desain Produk adalah dua jurusan desain terkenal di Indonesia. Kedua jurusan ini seringkali menjadi pilihan mahasiswa yang ingin menekuni bidang seni dan kreatif. Namun, kedua jurusan ini memiliki perbedaan mendasar dalam hal fokus, pengetahuan, dan skillset yang dibutuhkan.

Berikut adalah ulasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara DKV dan FSRD:

  • Fokus
    Salah satu perbedaan utama antara DKV dan FSRD adalah pada fokusnya. DKV memiliki fokus pada desain visual, komunikasi, dan estetika. Sedangkan FSRD lebih fokus pada pembuatan produk, baik itu produk fisik maupun digital. Dalam DKV, mahasiswa akan belajar membuat desain visual seperti poster, brosur, dan branding. Sedangkan pada FSRD, mahasiswa akan mempelajari proses pembuatan produk mulai dari riset hingga prototyping dan produksi.
  • Pengetahuan
    Selain fokus yang berbeda, kedua jurusan ini juga memiliki perbedaan dalam hal penguasaan pengetahuan dan teknik. Mahasiswa DKV akan mempelajari teori dan praktek desain grafis, tipografi, fotografi, dan Ilustrasi. Sedangkan mahasiswa FSRD akan mempelajari teknik desain produk seperti bentuk, fungsi, ergonomi, material, dan teknologi.
  • Skillset
    Perbedaan terakhir antara DKV dan FSRD adalah pada skillset yang dibutuhkan. DKV membutuhkan keterampilan yang cukup baik dalam mengoperasikan perangkat lunak desain seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan Coreldraw. Sedangkan FSRD membutuhkan mahasiswa yang lebih mampu menghasilkan prototipe produk dengan sistematis dan detail. Selain itu, mahasiswa FSRD juga harus mampu menggunakan software CAD (Computer Aided Design) dan CAM (Computer Aided Manufacturing).

Fokus Pembelajaran pada DKV dan FSRD

DKV (Desain Komunikasi Visual) dan FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) adalah dua disiplin ilmu yang mempelajari seni dan desain, namun memiliki fokus pembelajaran yang berbeda.

  • DKV lebih berfokus pada komunikasi visual dan media yang digunakan
  • FSRD lebih berfokus pada seni rupa dan teknik pembuatan karya seni
  • Namun keduanya tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan karya seni dan desain yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

DKV memiliki fokus pembelajaran yang lebih komprehensif dalam hal desain grafis, desain interior, desain karakter, dan teknik penerapan media pada karya seni. Sementara itu, FSRD lebih menitik beratkan pada teknik pembuatan karya seni dalam bentuk lukisan, patung, dan seni instalasi.

DKV juga mengajarkan tentang teori warna, tipografi, dan penggunaan software desain seperti Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator. Sementara itu, FSRD lebih memfokuskan pada teknik penggambaran, komposisi, dan pengerjaan menggunakan berbagai teknik seperti pensil, cat air, dan teknik kriya.

Secara singkat, perbedaan ini menjadikan DKV lebih fokus pada aspek visual dari suatu karya seni dan desain, sementara FSRD lebih fokus pada teknik pembuatan karya seni dan desain secara umum.

DKV FSRD
– Fokus pada komunikasi visual dan media – Fokus pada seni rupa dan teknik pembuatan karya seni
– Pembelajaran komprehensif dalam desain grafis, interior, dsb – Memfokuskan pada teknik penggambaran, pengerjaan, kriya, etc
– Mengajarkan teori warna, tipografi, dan software desain – Mengajarkan teknik pembuatan lukisan, patung, dan seni instalasi

Dalam hal pencapaian tujuan, keduanya sama-sama penting untuk mempersiapkan keterampilan dan kompetensi dalam ilmu desain dan seni rupa. Kreativitas dan keahlian dalam menciptakan karya seni dan desain dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang serius dan learning by doing. Karenanya, baik DKV maupun FSRD memiliki peran penting dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas serta berkontribusi bagi perkembangan dunia seni dan desain di Indonesia.

Skill yang Diperlukan pada DKV dan FSRD

Ketika memilih jurusan di perguruan tinggi, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah mengetahui kualifikasi dan keahlian yang dibutuhkan dalam dunia kerja setelah lulus. Begitu juga dengan jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Film dan Televisi (FSTV) atau sering disebut Film dan Seni Rupa Digital (FSRD).

Meskipun keduanya mungkin terlihat mirip, kenyataannya terdapat perbedaan yang signifikan dalam bidang studi dan keahlian yang dibutuhkan untuk menjadi seorang profesional di bidang ini.

Keahlian yang Diperlukan pada DKV dan FSRD

  • Kreativitas: Kreativitas adalah salah satu keterampilan kunci yang dibutuhkan dalam DKV dan FSRD. Untuk menjadi seorang desainer grafis maupun pembuat film atau video yang sukses, Anda harus memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan hasil kerja yang inovatif.
  • Komunikasi: Komunikasi yang baik juga penting bagi seorang ahli kreatif DKV dan FSRD. Anda harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan klien, rekan kerja, dan audiens Anda untuk memastikan pesan yang ingin disampaikan bisa tersampaikan secara jelas.
  • Keahlian teknis: Keahlian teknis juga sangat penting di dalam DKV dan FSRD. Untuk menjadi seorang ahli desain grafis atau pembuat film yang kompeten, Anda harus memiliki pengetahuan teknis yang memadai mengenai perangkat lunak editing dan desain grafis terkait, seperti Adobe Photoshop, Illustrator, atau Premiere.

Perbedaan Skill yang Diperlukan pada DKV dan FSRD

Terlepas dari kemampuan yang dibutuhkan di atas, ada beberapa perbedaan keahlian spesifik yang idealnya dimiliki oleh mahasiswa DKV atau FSRD.

Untuk mahasiswa DKV, perluia memiliki keahlian dalam ilmu seni dan desain grafis. Ini termasuk memahami sketsa tangan, konsep warna, dan tipografi, serta kemampuan manipulasi gambar dan pembuatan desain grafis dengan menggunakan perangkat lunak.

Sementara itu, mahasiswa FSRD perlu mempelajari dasar-dasar film, termasuk pengetahuan tentang kamera, pencahayaan, suntingan, dan teknik editing lainnya. Mereka juga harus memahami elemen-elemen visual dan naratif sebuah film dan cara menggunakan warna serta pencahayaan untuk menciptakan suasana atau mood tertentu.

Summary

Keahlian kreativitas, komunikasi dan keahlian teknis sangat penting bagi seorang ahli kreatif DKV dan FSRD. Berbeda dengan mahasiswa DKV, mahasiswa FSRD perlu mempelajari dasar-dasar film, teknik editing dan elemen-elemen visual dan naratif sebuah film. Dengan memiliki keahlian khusus yang sesuai dengan bidang studi yang diminati, diharapkan para mahasiswa dapat menjadi profesional yang kompeten dan memiliki daya saing lebih kuat di pasar kerja.

Peluang Kerja bagi Lulusan DKV dan FSRD

Banyak sekali pilihan jurusan yang dapat dipilih ketika hendak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Dua di antaranya adalah jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Seni Rupa dan Desain (FSRD). Kedua jurusan ini termasuk dalam kategori seni dan desain yang menuntut untuk memiliki kreativitas dan kepekaan estetik. Namun, apakah peluang kerja bagi lulusan DKV dan FSRD sama? Berikut adalah pembahasan mengenai perbedaan peluang kerja bagi lulusan DKV dan FSRD.

Berdasarkan skill yang dimilikinya, seorang lulusan DKV cenderung lebih diandalkan dalam pembuatan kebutuhan promosi atau branding perusahaan. Sebaliknya, FSRD mengajarkan anak didiknya untuk master berbagai teknik media seni seperti gambar, lukisan, dan fotografi dalam perspektif seni hasil karya yang mempresentasikan visi dan imajinasi yang kompleks dan terkoordinasi. Perbedaan apa saja yang membuat peluang kerja antara kedua inilah menjadi berbeda?

  • Lulusan DKV memiliki peluang kerja yang lebih beragam, seperti menjadi graphic designer, illustrator atau animator, UI/UX designer, brand strategist, art director, web designer, dan lain sebagainya. Industri yang umumnya membutuhkan lulusan DKV adalah industri advertising, jasa konsultasi branding, perusahaan pengembang web, atau mungkin menjadi freelancer.
  • Sementara itu, lulusan FSRD mampu bekerja di bidang seni rupa, seperti seniman lukis, pematung, seniman grafis, penata seni, dan desainer tekstil. Lulusan FSRD juga dapat bekerja pada perusahaan produksi film atau animasi, menjadi jurnalis foto, atau kurator di museum tertentu. Berbagai jasa seperti studio fotografi atau jasa interior juga sangat membutuhkan skill lulusan FSRD.
  • Untuk perusahaan besar, biasanya mereka mencari lulusan DKV untuk posisi branding atau graphic design perusahaan, sementara perusahaan kecil atau UMKM umumnya mencari lulusan FSRD atau DKV untuk desain logo, desain kemasan produk dan hal-hal kecil lainnya. Namun, tentu saja ada juga perusahaan besar yang membutuhkan skill lulusan FSRD untuk posisi tertentu, seperti desain interior atau seniman grafis untuk perusahaan industri musik, teater, atau periklanan. Contohnya seperti Walt Disney atau Cartoon Network Studio yang sering membuka lowongan bagi lulusan FSRD.

Jadi, sementara lulusan DKV mungkin bisa bekerja pada semua jenis industri, lulusan FSRD lebih spesifik pada beberapa industri tertentu. Meskipun demikian, peluang ini tetap terbuka untuk lulusan FSRD yang ingin melanjutkan karirnya di industri lainnya. Dan dengan semakin berkembangnya teknologi dan bisnis, peluang kerja untuk kedua jurusan ini semakin meningkat dan penting, karena desain memainkan peran penting dalam memberikan pesan yang lebih menarik dan merancang strategi branding untuk meraih pelanggan.

Jurusan Peluang Kerja
Desain Komunikasi Visual (DKV) Graphic designer, illustrator, animator, UI/UX designer, brand strategist, art director, web designer, dan lain sebagainya
Seni Rupa dan Desain (FSRD) Seniman lukis, pematung, seniman grafis, penata seni, desainer tekstil, kurator di museum, animator film, fotografer, seniman grafis, atau desainer interior

Secara keseluruhan, baik lulusan DKV maupun FSRD sama-sama dibutuhkan di dunia kerja saat ini. Pilihan jurusan tergantung pada minat dan bakat pribadi seseorang. Jangan lupa untuk terus mengembangkan diri dan mengeksplorasi industri serta peluang karir yang terbuka, untuk menjadi lebih berkualitas dan mampu bersaing di dunia kerja.

Perbandingan Biaya Studi DKV dan FSRD

DKV dan FSRD adalah jurusan di bidang seni dan desain yang banyak diminati oleh masyarakat. Namun, sebelum memilih jurusan yang tepat, penting untuk mengetahui perbedaan biaya studi antara kedua jurusan ini. Berikut adalah perbandingan biaya studi DKV dan FSRD:

  • Biaya Kuliah DKV lebih mahal daripada FSRD. Hal ini dikarenakan DKV memiliki perkuliahan yang lebih banyak dan intensif. Selain itu, DKV juga memiliki lebih banyak praktikum dan tugas akhir yang memakan waktu dan biaya lebih banyak.
  • Biaya Peralatan: Biaya peralatan yang harus dipersiapkan untuk DKV lebih mahal daripada FSRD. Ini termasuk pembelian kamera, tablet grafik, cat, kuas, kertas, dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam pembuatan karya seni.
  • Biaya Bahan Praktikum: DKV juga menghabiskan biaya lebih banyak untuk bahan praktikum seperti cat, kayu, kertas, kanvas, dan peralatan lain yang dibutuhkan dalam proses praktikum.

Namun, meskipun biaya studi DKV lebih mahal, kesempatan kerja yang tersedia juga lebih banyak dibandingkan dengan FSRD. Banyak perusahaan dan agensi periklanan menyediakan tempat bagi para lulusan DKV untuk memperoleh pengalaman dan bekerja di bidang yang berkaitan dengan desain grafis atau kreatif.

Seiring dengan perkembangan teknologi, keterampilan desain menjadi semakin vital dan diperlukan. Ini membuktikan bahwa investasi pada studi DKV yang lebih mahal bisa jadi akan menghasilkan keuntungan jangka panjang yang lebih besar juga.

Jenis Biaya Biaya DKV Biaya FSRD
Biaya Kuliah 15-25 juta per semester 8-12 juta per semester
Biaya Peralatan 5-7 juta 3-5 juta
Biaya Bahan Praktikum 10-15 juta per semester 5-8 juta per semester

Jadi, meskipun biaya studi DKV lebih mahal dibandingkan FSRD, ada beberapa keuntungan yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan untuk memilih jurusan tersebut. Ingatlah bahwa memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan minat dan bakat akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari segi karir dan pengalaman hidup.

Itu dia Perbedaan DKV dan FSRD

Segitu aja sih penjelasan tentang perbedaan DKV dan FSRD, semoga bisa membantu kamu dalam memilih jurusan yang tepat ya. Kalo kamu punya pertanyaan lebih lanjut tentang kedua jurusan ini, jangan ragu untuk langsung bertanya ke seniors atau dosen kamu ya! Oh iya jangan lupa terima kasih sudah baca artikel ini, dan jangan lupa kunjungi lagi babastudio.com buat artikel menarik lainnya!