Sesuai dengan namanya, CTM dan cetirizine adalah dua jenis obat yang memiliki perbedaan antara satu sama lain. CTM, atau Chlorpheniramine Maleate, adalah obat yang digunakan untuk mengobati alergi dan mengurangi gejala pilek. Sementara itu, cetirizine lebih sering disebut dengan nama dagangnya, yaitu Zyrtec. Obat ini digunakan untuk meredakan gejala alergi seperti pilek, hidung tersumbat, gatal-gatal pada kulit, dan mata gatal. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, namun kandungan dalam masing-masing obat bisa jadi berbeda.
Para dokter biasanya akan memilih salah satu jenis antihistamin untuk digunakan tergantung pada gejala alergi yang dialami oleh pasiennya. Karena perbedaannya, CTM dan cetirizine ada yang lebih cocok digunakan pada kasus alergi tertentu. Oleh sebab itu, sebelum menggunakan obat ini, sangat penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Selain itu, perhatikan juga dosis yang diberikan pada kemasan dan jangan melebihi dosis yang direkomendasikan.
Namun, meskipun CTM dan cetirizine sama-sama berfungsi sebagai antihistamin yang meredakan gejala alergi, keduanya memiliki efek samping yang berbeda. CTM dapat menyebabkan kantuk dan penglihatan kabur, sehingga penggunaan obat ini sebaiknya dihindari pada saat mengemudi atau melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi. Sementara itu, cetirizine jarang menyebabkan kantuk karena lebih tidak menembus sawar darah-otak. Penting untuk memahami efek samping dari kedua jenis obat ini sebelum menggunakan salah satunya.
Mekanisme Kerja CTM dan Cetirizine
Terdapat beberapa perbedaan mekanisme kerja antara CTM (Chlorpheniramine Maleate) dan cetirizine dalam mengatasi gejala alergi. Berikut adalah penjelasannya.
- CTM bekerja sebagai antagonis histamin yang mengurangi reaksi alergi di dalam tubuh. Histamin adalah zat kimia yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh saat terjadi alergi. CTM bekerja dengan menghalangi aksi histamin dalam memicu respons alergi di dalam tubuh.
- Di sisi lain, cetirizine bekerja sebagai antihistamin non-sedatif yang tetap efektif untuk mengatasi gejala alergi. Cetirizine memblokir aksi histamin pada reseptor H1 di tubuh, sehingga mencegah gejala alergi seperti hidung meler, mata gatal, dan bersin-bersin. Untuk selengkapnya tentang cetirizine, baca juga: Cetirizine: Obat Apa, Manfaat, Fungsi, dan Dosisnya.
Walaupun keduanya bekerja sebagai antihistamin, CTM dan cetirizine memiliki perbedaan mekanisme kerja yang penting diketahui. Selanjutnya, kami akan membahas efek samping yang mungkin timbul saat mengonsumsi CTM dan cetirizine.
Efek Samping Penggunaan CTM dan Cetirizine
Obat CTM dan cetirizine digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti pilek, bersin, hidung tersumbat, gatal-gatal, dan lain sebagainya. Namun, seperti obat-obat lainnya, keduanya juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa efek samping penggunaan CTM dan cetirizine:
- Pusing
- Mual
- Sakit kepala
- Menurunnya kinerja otak
- Mulut kering
- Menurunnya kemampuan penglihatan
- Sulit buang air kecil
- Menimbulkan rasa kantuk yang berlebihan
Beberapa efek samping tersebut mungkin tidak dialami oleh semua orang, namun sebaiknya perlu diwaspadai terutama pada saat menjalankan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi dan ketelitian seperti mengemudi atau menggunakan mesin-mesin berat. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk mengetahui dosis dan cara penggunaan yang tepat dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Perbandingan CTM dan Cetirizine
Meskipun keduanya digunakan untuk mengatasi gejala alergi, CTM dan cetirizine memiliki perbedaan dalam hal kandungan dan efek samping yang ditimbulkannya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbandingan antara CTM dan cetirizine dalam bentuk tabel:
CTM | Cetirizine |
---|---|
Mengandung klorfeniramin maleat | Mengandung cetirizine dihydrochloride |
Mulut kering, mual, pusing, sulit tidur | Mulut kering, sakit kepala, mual, lelah |
Obat generik, lebih mudah didapatkan | Lebih mahal, namun lebih efektif dan cepat terasa efeknya |
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum memilih CTM atau cetirizine, terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan lain.
Indikasi penggunaan CTM dan cetirizine
CTM (Chlorpheniramine Maleate) dan cetirizine adalah jenis obat antihistamin yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi yang terkait dengan pilek, rinitis alergi, asma, dan hay fever. Keduanya memiliki indikasi penggunaan yang serupa, namun terdapat beberapa perbedaan penting yang harus dipahami penggunaannya.
Indikasi CTM dan Cetirizine
- CTM umumnya digunakan untuk meredakan tanda-tanda alergi seperti hidung dan mata berair, gatal-gatal, bersin, dan hidung tersumbat. CTM juga dapat digunakan untuk mencegah mual muntah pada pasien yang menjalani terapi radiasi ataupun kemoterapi.
- Cetirizine digunakan untuk mengobati gejala akibat rinitis alergi (jenis alergi yang menyerang hidung), termasuk pilek, hidung tersumbat, mata gatal, bersin, serta gejala seperti urtikaria dan gatal di kulit. Selain itu, cetirizine juga dapat digunakan untuk mengobati asma.
Cara Kerja
Kedua obat ini bekerja dengan cara mengurangi produksi histamin dalam sistem kekebalan tubuh. Histamin adalah zat yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan antigen yang masuk dan menimbulkan reaksi alergi. CTM dan Cetirizine menghambat kerja reseptor histamin, sehingga mampu meredakan gejala yang timbul akibat reaksi alergi.
Namun, perlu diingat bahwa obat ini juga memiliki efek samping seperti mengantuk, kebingungan, dan mulut kering. Oleh karena itu, penggunaan obat antihistamin ini harus sesuai dengan dosis dan aturan yang diberikan oleh dokter.
Perbedaan CTM dan Cetirizine
CTM | Cetirizine |
---|---|
Dapat menyebabkan mengantuk | Tidak menyebabkan mengantuk |
Dapat digunakan untuk mencegah mual muntah pada pasien yang menjalani terapi radiasi atau kemoterapi | Tidak digunakan untuk mencegah mual muntah pada pasien yang menjalani terapi radiasi atau kemoterapi |
Selain perbedaan tersebut, CTM juga bersifat sedatif atau obat pereda kecemasan, yang dapat membantu meredakan gejala cemas dan membantu mengatasi gangguan tidur. Sedangkan, cetirizine tidak memiliki efek sedatif dan tidak dianjurkan untuk mengatasi masalah tidur atau cemas.
Perbedaan harga antara CTM dan cetirizine
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa CTM dan cetirizine adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gejala alergi. CTM merupakan singkatan dari klorfeniramin maleat, sedangkan cetirizine adalah senyawa kimia sintetis. Keduanya termasuk ke dalam obat yang memerlukan resep dokter untuk membelinya.
Perbedaan harga antara CTM dan cetirizine dapat dilihat dari beberapa faktor. Berikut adalah penjelasannya:
- Harga dasar bahan baku: Karena cetirizine merupakan senyawa kimia sintetis yang lebih kompleks dibandingkan dengan CTM, maka harga bahan bakunya biasanya lebih mahal.
- Proses produksi: Selain bahan baku, biaya produksi untuk membuat obat cetirizine juga lebih mahal karena memerlukan teknologi dan mesin yang lebih canggih.
- Merek dan kemasan: Harga CTM dan cetirizine juga bisa dipengaruhi oleh merek dan kemasan yang digunakan. Obat dengan merek terkenal atau kemasan yang lebih elegan biasanya akan lebih mahal daripada obat dengan merek yang kurang terkenal atau kemasan yang sederhana.
Namun demikian, tidak ada perbedaan harga yang signifikan antara CTM dan cetirizine. Harga keduanya tergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor lain seperti lokasi apotek dan penawaran promosi. Sebelum membeli obat untuk mengatasi alergi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar mendapatkan rekomendasi yang tepat dan aman bagi kesehatan.
Berikut adalah daftar harga rata-rata untuk CTM dan cetirizine di beberapa apotek di Indonesia (data diambil pada bulan Mei 2021):
Obat | Harga |
---|---|
CTM (10 tablet) | Rp 11.000 – Rp 15.000 |
Cetirizine (10 tablet) | Rp 20.000 – Rp 25.000 |
Cetirizine (30 tablet) | Rp 60.000 – Rp 70.000 |
Perlu diketahui bahwa harga di atas hanyalah perkiraan saja dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kebijakan masing-masing apotek. Sebaiknya selalu perhatikan label dan informasi yang tertera pada kemasan obat serta konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Pengaruh CTM dan cetirizine terhadap kesehatan jangka panjang.
CTM (Chlorpheniramine Maleate) dan cetirizine adalah obat antihistamin yang sering digunakan untuk mengobati alergi, pilek, dan flu. Meski keduanya dapat memberikan bantuan cepat dalam mengurangi gejala, namun penggunaan jangka panjang dapat memberikan pengaruh negatif pada kesehatan seseorang.
- Menimbulkan ketergantungan
Penggunaan CTM dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek ketergantungan fisik dan psikologis sehingga memicu pencarian dosis yang lebih tinggi dari obat tersebut untuk meredakan gejala. Sementara itu, cetirizine dapat menyebabkan kecanduan psikologis jika digunakan secara terus-menerus untuk mengatasi gejala. - Memengaruhi kemampuan kognitif
Penggunaan CTM dan cetirizine dalam jangka panjang dapat memengaruhi kemampuan kognitif, termasuk konsentrasi dan daya ingat. Hal ini dapat mengganggu kinerja sehari-hari dan berdampak negatif pada kehidupan seseorang. - Menimbulkan efek samping
Penggunaan obat-obatan ini dalam jangka panjang juga dapat menimbulkan efek samping seperti pusing, mual, dan kantuk. Jika digunakan secara berlebihan, dapat memberikan efek samping yang lebih serius seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung, dan masalah pernapasan.
Jika Anda mengalami gejala alergi, pilek, atau flu yang terus berlanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat antihistamin. Dokter dapat memberikan penanganan yang lebih tepat dan aman untuk kesehatan Anda.
Apabila Anda sudah menggunakan CTM atau cetirizine dalam jangka panjang, disarankan untuk tidak menghentikan obat secara tiba-tiba dan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mengetahui cara berhenti yang aman. Dokter juga dapat memberikan alternatif pengobatan yang lebih aman untuk Anda.
Jenis Obat | Dosis Biasa | Dosis Maksimum |
---|---|---|
CTM | 1-2 tablet/hari | 4 tablet/hari |
Cetirizine | 1 tablet/day | 1 tablet/12 hours |
Jangan lupa untuk menggunakan obat sesuai petunjuk penggunaan dan dosis yang direkomendasikan oleh dokter atau apoteker. Hindari penggunaan obat dalam jumlah berlebihan dan jangka panjang untuk menjaga kesehatan jangka panjang Anda.
Terima Kasih Telah Membaca
Sekarang kamu sudah mengetahui perbedaan antara CTM dan cetirizine. Diingatkan kembali bahwa penggunaan obat harus sesuai dengan resep dokter dan jangan sembarangan membeli tanpa berkonsultasi terlebih dahulu. Jika kamu ingin membaca artikel serupa atau yang lainnya, jangan ragu untuk berkunjung kembali ke website kami. Sampai jumpa!